Anda di halaman 1dari 7

Materi Pemadam Kebakaran

Pengertian

Api : Suatu reaksi kimia yang diikuti oleh pengeluaran cahaya, asap,
panas dan bara,

Kebakaran : Suatu musibah / malapetaka yang disebabkan oleh api


yang tidak diharapkan. (Tidak dibutuhkan) mempunyai sifat sulit
dikuasai dan merugikan.

Pembakaran : Suatu kejadian kebakaran yang karena disengaja,


berakibat musnahnya benda / harta dengan maksud atau tujuan
tertentu.

Daerah Kebakaran : Suatu daerah yang diancam oleh bahaya kebakaran


yang mempunyai jarak 50 meter dari titik kebakaran terakhir.

Darah Bahaya Kebakaran : Suatu daerah yang diancam oleh bahaya


kebakaran yang mempunyai jarak 25 meter dari titik kebakaran terakhir.

Api Terbuka : Serangkaian proses yang memang harus menggunakan /


membutuhkan api. Contoh : Memasak dengan kompor gas.

Teori Terjadinya Api :

Lebih dikenal dengan “TEORI SEGITIGA API ” / FIRE TRIANGLE OF


COMBUSTION ” yang menyebutkan :

Api akan terjadi bila terdapat 3 (Tiga) unsur yaitu:

1. Bahan Bakar (Fuel),


2. Sumber Panas (Heat / Energi)
3. Udara (Oksigen / 02)

Ketiga unsur diatas berada dalam konsentrasi yang seimbang / memenuhi


syarat.

Konsentrasi adalah perbandingan antara volume uap nakar dan udara.

1
Faktor-faktor Penyebab Kebakaran :

Berdasarkan pengalaman, penyedlidikan dan analisa dari setiap kebakaran


dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab terjadinya kebakaran adalah
karena unsur manusia dan peralatan yang digunakan serta unsur alami,
diantaranya :

1. Kurangnya pengertian terhadap penanggulangan kebakaran,


2. Kelalaian / kecerobohan,
3. Disengaja,
4. Penyalaan sendiri,
5. Gerakan alam,
6. Dari orang-orang yang hilang ingatan,
7. Kompresi,
8. Listrik,
9. Proses kimia,
10. Panas berpindah (Radiasi, Konduksi, Konveksi)

Cara-cara Penanggulanagan Kebakaran :

1. Tindakan Preventif (Pencegahan),

Serangkaian usaha / tindakan sebelum terjadinya kebakaran dengan


maksud tujuan menekan / mengurangi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya kebakaran.

2. Tindakan Represif (Pada Saat terjadinya kebakaran),

Serangkaian usaha / tindakan yang dilakukan pada saat terjadinya


kebakaran dengan maksud untuk menekan / memperkecil timbulnya
kerugian yang terdiri dari :

a. Usaha pemadam kebakaran,

b. Pemberian informasi (ke Polisi, PLN, PDAM, Petugas Pemadam Kebakaran),

c. Pertolongan / penyelamatan jiwa manusia dan harta benda (Tindakan


evakuasi).

2
3. Tindakan Rehabilitasi / Evakuasi

Serangkaian tindakan yang dilakukan setelah terjadinya kebakaran


untuk mengambil langkah-langkah berikutnya.

Klasifikasi Kebakaran :

Yang dimaksud klasifikasi kebakaran adalah penggolongan atau


pembagian atas kebakaran berdasarkan pada jenis benda / bahan yang
terbakar. Dengan Maksud : diharapkan dengan mengetahui klasifikasi
kebakaran akan lebih cepat melakukan pemilihan media / jenis alat pemadam
yang dipakai untuk melakukan pemadaman api.

Ada 4 (Empat) klasifikasi kebakaran diantaranya adalah Klasifikasi Kebakaran


menurut NFPA (National Fire Protection Association) dan dikenal sebagai
Klasifikasi Amerika Serikat.

1. Klas A : Kebakaran dimana api berasal dari kebakaran benda atau


bahan padat kecuali logam yang apabila terbakar akan meninggalkan
abu dan arang.
2. Klas B : Kebakaran yang disebabkan oleh benda atau bahan cair serta
kebocoran gas.
3. Klas C : Kebakaran yang disebabkan oleh adanya arus pendek aliran
listrik PLN.
4. Klas D : Kebakaran yang disebabkan oleh peleburan benda logam.

Diberlakukan di Indonesia sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi Nomor Per-04/Men/1980. Tanggal :14 April 1980, tentang
syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
(APAR).

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

APAR adalah peralatan Portable untuk memadamkan kebakaran awal /


skala kecil yang dapat dioperasikan oleh 1 (Satu) orang.

3
Jenis-jenis APAR :

 Bentuk cair : Air, Foam (Busa),


 Bantuk gas : Co2, Halon,
 Bantuk padat : Serbuk kimia kering Multipurpose, Pasir, Karung Goni,
Lumpur, Tanah, Tumbuh-tumbuhan yang mengandung air yang tinggi
(Pohon Pisang, Talas, Dll)

Cara Penggunaan APAR :

1. Ambil APAR dari tempatnya,


2. Bebaskan selang dari jepitannya,
3. Cabut PIN pengaman,
4. Pegang Nozzle dengan tangan kiri dan arahkan keatas,
5. Tekan Katup / Handle (Untuk test alat),
6. Ambil jarak ideal (Kurang lebih 4 M) dibelakang arah angin (Jangan
melawan angin),
7. Arahkan Nozzle ke sumber api,
8. Sapukan dimulai dari api yang terkecil.

TIPE TABUNG PEMADAM API

Berdasarkan tipe konstruksi :

Tipe tabung gas (Catridge Type) pemadam yang bahan pemadamnya


didorong keluar oleh gas bertekanan yang dilepas oleh tabung gas,

Tipe tabung bertekanan tetap (Stored Pressure Type) Pemadam yang bahan
pemadamnya didorong keluar oleh gas kering tanpa bahan kimia aktif atau
udara kering yang disimpan bersama media pemadamnya dalam keadaan
bertekanan.

CARA PEMADAMAN API

Memadamkan api terbagi beberapa cara yaitu :

Pemadaman dengan cara pendinginan (Cooling),

Pemadaman dengan cara mengurangi oksigen (Smothering),

Pengambilan / pemindahan bahan bakar (Starvation),

Melamahkan (Dilution).

4
Alat yang digunakan untuk memadamkan api antara lain :

 Alat pemadam api ringan (APAR),


 Sprinkler System,
 Hydrant System,
 Mobil Pemadam Kebakaran (PMK).

Tips Cegah Dini Bahaya Kebakaran :

Biasakan Untuk :

 Memastikan bahwa kompor, lampu minyak dan lain-lain dipadamkan


sebelum meninggalkan rumah,
 Tidak mengisi bahan bakar pada saat dalam keadaan menyala,
 mematikan kompor lebih dahulu bila kompor hendak dipindahkan,
 Tidak meninggalkan peralatan listrik seperti Kipas Angin, Kompor Listrik
dibiarkan menyala atau tetap tertancap pada sakelar listrik,
 Tidak memasang tusuk kontak secara bertumpuk-tumpuk,
 Tidak melakukan penggantian Sikring pemutus arus induk tanpa izin
PLN,
 Jangan Merokok di tempat tidur,
 Jangan memasang obat nyamuk terlalu dekat dengan tempat tidur atau
bahan / benda yang mudah terbakar,
 Jangan membiarkan anak-anak bermain api atau korek api,
 Jangan membakar sampah ditengah terik matahari,
 Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti Bensin, Minyak,
Thinner dari jangkauan api.

Bila terjadi kebakaran dan api semakin membesar pada rumah atau
bangunan, tindakan yang harus dilakukan adalah secepatnya putuskan aliran
listrik yang mengalir.

Jangan ragu memadamkan api kebakaran pada awal karena bila upaya ini
gagal, api kebakaran dapat membesar namun utamakan keselamatan jiwa.

Macam-macam Bantuan Masyarakat yang Dapat Dilakukan Yaitu :

5
1.Bantuan informasi

Informasi kepada petugas pemadam kebakaran antara lain :

 asal api dan lokasi kebakaran,


 adanya orang yang terperangkap / terkurung api,
 Sumber air terdekat,
 Macam benda yang dapat terbakar.

2. Bantuan Kelancaran Jalan

Bantu kelancaran perjalanan mobil pemadam kebakaran :

 Menepi dan beri jalan bagi mobil pemmadam kebakaran disaat anda
sedang mengendarai kendaraan bila mendengar sirine mobil pemadam
kebakaran,
 Pindahkan segera mobil anda bila mengganggu kelancaran lalu lintas
mobil kebakaran,
 Segera membukakan portal / penghalang jalan bagi mobil pemadam
kebakaran,
 Jangan meletakkan barang-barang pada jalan yang dilalui mobil
pemadam kebakaran.

Latar Belakang Sulitnya Mengendalikan Kebakaran

Pada saat terjadinya kebakaran di lingkungan padat penduduk disekitar


tempat kejadian umumnya disebabkan dengan upaya penyelamatan harta
benda, hal ini menyebabkan api menyebar tanpa perlawanan,

Harapan yang terlalu berlebihan kepada petugas pemadam kebakaran dapat


dengan mudah berulah menjadi kemarahan apabila apa yang diharapkan
ternyata tidak terwujud,

Kendala yang dihadapi pasukan pemadam kebakaran pada lingkungan padat


hunian berdasar pada masalah akses jalan, sumber air dan tidak jarang
penduduk setempat justru menyulitkan operasional pemadaman,

Pada saat terjadi kebakaran sebagian besar penduduk dan warga sekitarnya
menganggap sebagai bahan tontonan sehingga kontibusi yang diharapkan
tidak menjadi kenyataan.

6
Mengingat kebakaran adalah bencana bagi kesejahteraan penduduk maka
seluruh warga perlu terlibat bersama-sama dalam atu sistem ketahanan
lingkungan terhadap bahaya kebakaran. sesiap apapun pasukan pemadam
kebakaran yang ada, yang diharapkan adalah musibah kebakaran itu jangan
sampai terjadi.

Oleh Karenamya :

MENCEGAH lebih baik daripada MENANGGULANGI.

Anda mungkin juga menyukai