Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dwi Damayanti

NIM : A1C315046
Mata Kuliah : Ikatan Kimia
Kelas : A-02
Semester : Ganjil (2015)
TUGAS IKATAN KIMIA

1. Manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi


a. Nitrogen atau oksigen
b. Butana atau Iso butana
c. Oksigen atau hidrogen sulfida
d. Asam klorida atau oksigen
e. Nitrogen atau karbon monoksida
2. Jelaskan perbedaan gaya london dan gaya dipol-dipol!
3. Jelaskan mengapa ikatan hidrogen pada dimer air lebih lemah dari pada ikatan pada
dimer hidrogen florida!

JAWABAN

1. Titik didih yang lebih tinggi :


a. Antara nitrogen dan oksigen yang mempunyai titik didih yang lebih tinggi
adalah oksigen karena semakin besar ukuran suatu molekul, maka semakin
besar pula titik didihnya. ukuran suatu molekul dapat diketahui dari Ar/Mr-
nya. Massa atom relatif oksigen yakni 16 g/mol lebih besar daripada massa
atom relatif nitrogen yakni 14 g/mol.

b. Antara butana atau iso butana yang mempunyai titik didih yang lebih tinggi
adalah butana karena titik didih butana memiliki rantai lurus, semakin
meningkat atom karbon atau makin meningkat juga massa molekul. Artinya
makin panjang rantai karbon titik didih butana makin tinggi. Titik didih butana
adalahh −0.5 °C (272.6 K).

Butana
Sedangkan pada percabangan pada struktur iso butana, maka bentuk molekul
butana cenderung menyerupai bentuk bola/bulat. Akibatnya luas permukaan
bidang singgung antar molekul menjadi berkurang atau interaksi yang terjadi
antar molekul menjadi berkurang sehingga gaya tarik antar molekulnya
rendah. Dan untuk mengalahkan gaya tersebut hanya diperlukan energi yang
dapat dicapai pada suhu rendah. Titik didih iso butana adalah -11.7°C ( 261.3
K ).

Pengaruh percabangan dalam struktur molekul terjadi pada semua senyawa


organik. Artinya makin banyak sustituen cabang dalam struktur molekul titik
didih senyawa organik makin rendah apabila dibandingkan dengan senyawa
yang memiliki massa molekul sama atau hampir sama.

iso butana
c. Antara oksigen dan hidrogen sulfida yang mempunyai titik didih yang lebih
besar adalah hidrogen sulfida karena semakin besar ukuran suatu molekul,
maka semakin besar pula titik didihnya. Ukuran suatu molekul dapat diketahui
dari Ar/Mr-nya. Mr dari O2 yakni 32 g/mol sedangkan Mr H2S adalah 34
g/mol

d. Antara hidrogen klorida dan hidrogen iodida yang mempunyai titik didih
yang lebih tinggi adalah hidrogen iodida karena semakin besar ukuran suatu
molekul, maka semakin besar pula titik didihnya. Ukuran suatu molekul dapat
diketahui dari Ar/Mr-nya. Hidrogen iodida mempunyai Mr (128g/mol) dari Ar
H= 1 g/mol dan Ar I = 127 g/mol lebih tinggi dari pada hidrogen klorida
dengan Mr (36,5 g/mol) yakni dari Ar H = 1 dan Ar Cl = 36,5 g/mol.

e. Antar hidrogen dan karbon monoksida yang mempunyai titik didih yang lebih
tinggi adalah karbon monoksida karena semakin besar ukuran suatu molekul,
maka semakin besar pula titik didihnya. Ukuran suatu molekul dapat diketahui
dari Ar/Mr-nya. Dimana Mr CO adalah 136 g/mol sedangkan H2 Mrnya 2
g/mol.
Mr CO >Mr H2

Dan juga CO bersifat polar, sedangkan H2 bersifat nonpolar. Gaya antar


molekul yang terjadi antara molekul CO yaitu gaya orientasi (dipol-dipol),
sedangkan gaya antar molekul yang terjadi antara molekul H2 yaitu gaya
dispersi London (sangat lemah). karena gaya antar molekul H2 paling lemah,
maka titik didihnya pun paling rendah.

2. Perbedaan antara Gaya London dengan dipol-dipol


Gaya London adalah dipol sesaat pada suatu atom dapat mengimbas atom yang
berada di sekitarnya sehingga terjadilah dipol terimbas yang menyebabkan gaya tarik-
menarik antara dipol sesaat dengan dipol terimbas. Gaya London dapat terjadi pada
gas mulia yang mempunyai keelektronegatifan nol. Contohnya pada Neon, dimana
gas neon bisa dicairkan.

Gambar (a) keadaan normal, sebaran muatan simetris, (b) terjadinya dipol sesaat.

Gambar Terjadinya tarik menarik antara dipol sesaat-dipol terimbas.

Sedangkan Gaya dipol-dipol adalah gaya antarmolekul dalam zat yang polar. Molekul
yang distribusi rapatan elektronnya tidak simetris bersifat polar dan mempunyai dua
ujung yang berbeda muatan (dipol).. Senyawa yang memiliki dipol adalah senyawa
yang memiliki kutub positif (δ+) di satu sisi, dan kutub negatif (δ-) di sisi yang lain.
Seperti pada gambar berikut.

Senyawa yang memiliki dipol biasa disebut sebagai senyawa polar. Senyawa polar
terbentuk melalui ikatan kovalen polar. Perlu diperhatikan bahwa dipol berbeda
dengan ion. Kekuatan listrik yang dimiliki dipol lebih lemah dibanding kekuatan
listrik ion. Kita pasti ingat, bahwa ion terdapat pada senyawa ionik, dimana molekul
terbagi menjadi dua , yaitu ion positif/kation (+) dan ion negatif/anion (-).Gaya tarik
dipol-dipol lebih kuat dibandingkan gaya dispersi (gaya london), sehingga zat polar
cenderung mempunyai titik cair da titik didih yang lebih tinggi dibandingkan zat
nonpolar yang massa molekulnya kira-kira sama. Gaya dipol-dipol yang terdapat pada
zat polar menambah gaya dispersi dalam zat itu. Dalam membandingkan zat-zat yang
mempuyai massa molekul relatif, adanya gaya dipol-dipol dapat dapat menghasilkan
perbedaan sifat yang cukup nyata.

3. Karena keelektronegatifan atom F > keelektronegatifan atom O yakini dimana


keelektronegatifan pada SPU apabila semakin ke kanan semakin besar.
 Keelektronegatifan HF.
H= 2,1; F= 4,0
Beda kovalen keelektronegatifan = 4,0 – 2,1 = 1,9
Dimer HF
 Keelektronegatifan H2O.
H=2,1; O=3,5
Beda keelektronegatifan = 3,5 – 2,1 = 1,4
Dimer H2O

Jadi, hidrogen pada keelektronegatifan HF lebih besar dari pada


keelektronegatifan H2O.

Anda mungkin juga menyukai