Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi ekonomi yang disertai oleh perkembangan teknologi informasi pada saat ini, terasa
sekali terutama pada lingkungan bisnis. Seluruh perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis global dengan
persaingan yang sangat kompetitif.
Globalisasi ekonomi tidak hanya meningkatkan pertambahan pesaing di pasar, tetapi juga menambah
bervariasinya persaingan yang ada di pasar.
Perkembangan teknologi informasi seperti jaringan internet, dan teknologi digital lainnya membuka celah
pemasaran/distribusi produk yang tidak terbatas pada ruang, tempat, dam waktu. Jaringan dan teknologi digital
lainnya ini, juga memungkinkan pertukaran informasi baik mengenai produk, produsen, maupun costumer
secara global dan menyeluruh. Hal tersebut dapat diakses oleh pelaku ekonomi dengan mudah sehingga
transaksi bisnis tidak lagi terpaku melalui kertas tapi bisa dilaksanakan melalui jalan raya elektronik dengan
menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakannya seperti shared database, electronic fund transfer, electronic
data incharge, electronic commerce, dsb. Oleh karena itu, mobilitas ekonomi pun semakin cepat dan kompetitif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Globalisasi ?


-Manajemen pengendalian?
-Kelompok pekerja global?
-Kompetisi pasar Dunia?
-Sistem pengiriman Global?

2. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Industrial?


-Ekonomi Berbasis Pengetahuan ?
-Produktivitas ?
-Kompetisi Berbasis Waktu?
-Lingkungan Yang Bergolak ?
-Keterbatasan Pengetahuan Karyawan?

3. Apa yang dimaksud dengan Transformasi Bentuk Perusahaan ?


-Desentralisasi ?
-Fleksibilitas ?
-Lokasi Yang Independen?
-Biaya Transaksi Rendah ?
-Empowerment ?
-Pekerjaan Kolaboratif?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Globalisasi

Globalisasi diartikan sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih
terintegrasi dan saling ketergantungan dalam dunia ekonomi. Dalam globalisasi terdapat dua
komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi.

Pengertian globalisasi bisnis


Perubahan global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun
bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis
yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti
perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau
kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum
pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak
berupa peluang dan juga ancaman baru.
-Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung menjadi
satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan menciptakan produk
yang berstandar dunia atau internasional.
-Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang
memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh dunia,
dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal seperti
biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.

2.1.1 Manajemen dan Pengendalian

Berdasarkan sikap dan perilaku para manajer internasional dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Ethnocentric Manager / Manajer Etnosentris
Ethnocentric Manager adalah manajer yang memiliki anggapan atau persepsi bahwa budaya dan perilaku kerja
di negara tempat asalnya jauh lebih baik daripada tempat lain. Contohnya adalah di mana para manajer asing
lebih suka memberikan kesempatan jenjang karir pada pekerja asing saja sehingga menimbulkan diskriminasi.
2. Polycentric Manager / Manajer Polisentris
Polycentric Manager adalah manajer yang menggangap bahwa pekerja asing dan pekerja lokal memiliki
perbedaan yang cukup jauh dan tenaga kerja dalam negeri lebih memiliki daya saing dan skill di lapangan.
3. Geocentric Manager / Manajer Geosentris
Geocentric Manager memiliki suatu anggapan yang lebih realistik dibanding kedua jenis manajer di atas.
Manajer geosentris memahami bahwa terdapat kekurangan dan kelebihan pada budaya yang ada sehingga perlu
dibuat adanya penyesuaian budaya dengan memnggabungkan keduanya untuk membentuk budaya yang baru
yang lebih kuat dan efektif.

2.1.2 Kelompok Pekerjaan Global

Sistem kelompok kerja global mempunyai keuntungan yang lebih, yaitu selain memudahkan dalam menjalin
jaringan yang luas bersifat internasional juga dapat memperkuat suatu organisasi yang bergerak dalam suatu
bidang. Dengan adanya
2.1.3 Kompetisi Pasar Dunia

Peningkatan sumberdaya manusia Indonesia merupakan sebuah tuntutan dibanding dengan


pilihan dalam era globalisasi ini. Perkembangan di bidang ekonomi yang sudah semakin tak
berbatas, arus informasi yang semakin kencang dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat membuat sumberdaya manusia menjadi kunci keberhasilan
dalam mengatasi tantangan dan perubahan zaman.Dalam bahasa lain, bisa kita katakan,
bangsa yang meningkatkan sumberdaya manusianya akan menguasai dunia dan sebaliknya
bangsa yang tidak menginvestasikanya akan menjadi bangsa terjajah.Artinya, kualitas
manusia Indonesia harus selalu bisa beradaptasi dengan perubahan, bahkan mencipta
perubahan itu sendiri.

2.1.4 Sistem Pengiriman Global

Sistem pengiriman global menjadi kunci utama baik dibidang niaga maupun yang lainnya.
Hal tersebuT dipengaruhi oleh perkembangan diri manusia sebagai inndividu social yang
tertuang dalam organisasi bekerjanya. Transaksi antar Negara maupun antar pulau benua akan
memerlukan sistem pengiriman global positioning system akan sangat membantu sistem
pengiriman global. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
Solusi pengiriman global hanya menggunakan bahasa Inggris. Semua detail mengenai
perijinan dan alamat harus menggunakan bahasa inggris. Di area belanja online akan
mendapati biaya pengiriman dan jumlahnya tergantung dari besarnya order, berat dan Negara
tujuan. Penerima bertanggung jawab atas pajak local. Biaya bea dan cukai ditanggung oleh
penerima yaitu orang yang memesan barang. Setelah memesan barang, akan melihat tanggal
disiapkan dan pengiriman dan order akan dikonfirmasikan ke email

2.2 Ekonomi Industri

Ekonomi Industri adalah cabang dari ekonomi mikro yang mempelajari keterkaitan antara
struktur industri, perilaku industri dan kinerja industri.

2.2.1. Ekonomi Berbasis Pengetahuan

Krisis ekonomi global menimbulkan dua sikap dan cara pandang bagi manusia. Ada
manusia yang memiliki pola pikir negatif dan pesimis, memandang bahwa krisis adalah
sebuah malapetaka; namun ada manusia yang memiliki sikap dan pola pikir positif dan
optimis, memandang krisis sebagai sebuah tantangan dan peluang, agar manusia mau dan
mampu menggunakan pengetahuannya untuk mencari solusi dengan menghasilkan kreatifitas
dan inovasi untuk keluar dari krisis. Nasib sebuah negara, ditentukan oleh kualifikasi
masyarakat/penduduknya. Sebuah negara akan mampu keluar dari krisis dengan inovasi-
inovasinya, jika masyarakat/ penduduk negara tersebut memiliki kualitas ilmu/keterampilan
yang baik serta sikap dan pola pikir positif dan optimis.Sebenarnya apa itu kebijakan
ekonomi berbasis pengetahuan? Jann Hidajat Tjakraatmadja, Presiden KMSI (Knowledge
Management Society Indonesia) menyatakan bahwa sebuah negara menerapkan ekonomi
berbasis pengetahuan apabila negara terebut menumbuhkembangkan ekonominya dengan
menggunakan pengetahuan sebagai modal utama. Pengetahuan sebagai aset yang tidak
berwujud (intangible asset), memiliki sifat sebagai sumber daya yang tidak terbatas dan
terbarukan dan bisa dikembangkan; berbeda dengan sumber daya alam yang memiliki sifat
terbatas serta banyak yang tidak bisa diperbaharui (non renewable). Negara yang
menjalankan kebijakan ekonomi berbasis pengetahuan, mengandalkan pada
masyarakat/penduduk yang berkualitas sebagai Modal Pembangunannya.

2.2.2 Produktivitas

Produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil keluaran dengan hasil masukan. keefektifan ini
dilihat dari beberapa faktor masukan yang dipakai dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Sedangkan
produktivitas kerja yaitu jumlah produksi yang dapat dihasilkan dalam Waktu tertentu

Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu:

Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan lingkungan kerja


yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja.

Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan
moral dan semangat kerja

Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua
karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada.

Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan
produktivitas.
2.2.3 Produksi Barang dan Jasa

Produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk menghasilkan atau menambah
manfaat (nilai guna) suatu barang dan jasa. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan produksi disebut
produsen. Untuk mendapatkan definisi produksi yang lebih lengkap, hal-hal berikut perlu diperhatikan.

- Kegiatan produksi dilakukan oleh perusahaan.


- Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba.
- Perusahaan mengombinasikan seluruh sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa.
- Barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa produksi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk memperoleh laba dengan mengombinasi seluruh sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang atau
jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dari definisi tersebut, kita tahu bahwa tujuan perusahaan menghasilkan barang atau jasa adalah untuk
memperoleh laba. Barang atau jasa tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kalau barang atau
jasa yang dihasilkan tidak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, kegiatan tersebut tidak dapat
digolongkan ke dalam kegiatan produksi.

Dalam melakukan kegiatan produksi, produsen berusaha menciptakan manfaat atau nilai guna suatu
barang atau jasa, atau, sekurang-kurangnya menambah manfaat atau nilai guna barang atau jasa tersebut. Untuk
lebih jelasnya, misalkan kamu menggunting kain tanpa pola dan aturan. Kemudian, kain tersebut kamu jahit.
Karena guntingannya tidak berpola, maka kain yang sudah digunting dan dijahit tersebut tidak bisa digunakan.
Karena tidak bisa dimanfaatkan, maka tidak ada pula orang yang mau memakai, apalagi membelinya. Dengan
demikian, kegiatanmu menggunting dan menjahit kain tadi tidak dapat dikatakan sebagai kegiatan produksi.
Mengapa? Sebab kegiatan tadi tidak menciptakan atau menambah nilai guna. Namun, kalau kain tadi digunting
dan dijahit sesuai pola dan aturan, maka akan dihasilkan baju atau celana yang bisa dipakai. Dengan demikian,
kegiatan menggunting dan menjahit pakaian tersebut bisa disebut sebagai suatu kegiatan produksi.
Kegunaan, manfaat, atau nilai guna suatu barang dan jasa adalah kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi
suatu barang atau jasa tertentu. Nilai guna dari suatu barang atau jasa bisa diperoleh dari bentuk (form utility),
tempat (place utility), dan waktu (time utility).

Nilai guna bentuk diperoleh karena mengubah bentuk suatu barang menjadi barang lain yang lebih tinggi nilai
gunanya. Misalnya, kayu gelondongan yang tidak banyak manfaatnya, diubah bentuknya menjadi kursi atau
meja. Kursi atau meja itu, tentu lebih banyak manfaat atau nilai gunanya.

Nilai guna tempat diperoleh karena memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Misalnya, pasir atau
kerikil jika masih berada di sungai tidak banyak manfaatnya. Jika dipindahkan ke kota dan dijual di toko bahan
bangunan, pasir tersebut baru ada gunanya, yaitu sebagai bahan untuk membuat bangunan.
Nilai guna waktu diperoleh karena menggunakan suatu barang di waktu-waktu tertentu. Misalnya, ketupat
lebih tinggi nilai gunanya jika disajikan pada saat Lebaran. Terompet lebih tinggi nilai gunanya jika dibunyikan
pada saat menjelang tahun baru.

2.2.4 Pengetahuan Sebagai Suatu Asset

Pengetahuan bukanlah sekadar informasi ᄃ. Pengetahuan bersarang bukan di wadah


tempat disimpannya informasi (semisal basis data), melainkan berada di pengguna informasi
bersangkutan. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara pengetahuan, informasi, dan
data ᄃ . Memahami beda antara ketiganya sangatlah penting dalam memahami manajemen
pengetahuan.

Transfer pengetahuan ᄃ (salah satu aspek dari manajemen pengetahuan) dalam


berbagai bentuk, telah sejak lama dilakukan. Contohnya adalah melalui diskusi sepadan
dalam kerja, magang ᄃ , perpustakaan perusahaan, pelatihan profesional, dan program
mentoring. Walaupun demikian sejak akhir abad ke-20, teknologi tambahan telah diterapkan
untuk melakukan tugas ini, seperti basis pengetahuan ᄃ , sistem pakar ᄃ , dan repositori
pengetahuan ᄃ . Kegiatan manajemen pengetahuan ini biasanya dikaitkan dengan tujuan
organisasi semisal untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama,
peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi. Pada
umumnya, motivasi organisasi untuk menerapkan MP antara lain:

 Membuat pengetahuan terkait pengembangan produk dan jasa menjadi tersedia dalam
bentuk eksplisit
 Mencapai siklus pengembangan produk baru yang lebih cepat

 Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi

 Mendaya-ungkit keahlian orang-orang di seluruh penjuru organisasi

 Meningkatkan keterhubungan jejaring antara pribadi internal dan juga eksternal

 Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan para karyawan untuk mendapatkan


pengertian dan gagasan yang relevan terkait pekerjaan mereka

 Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja


2.2.5 Kompetisi Berbasis Waktu

Waktu menjadi parameter yang paling utama dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Manajemen
waktu mempunyai relevansi langsung dengan kecepatan, yang membawa menfaat besar. Kecepatan akan
meningkatkan kapasitas, kualitas, frekuensi, kecanggihan, keterjangkauan dan kemudahan pada perusahaan.
Perhatian pelaku bisnis saat ini nampaknya semakin terfokus pada fenomena bersaing perusahaan yang yang
cederung berubah dari waktu ke waktu. Dan kenyataan persaingan membawa persaingan menjadi kata kunci
yang tidak pernah usang untuk Perubahan-perubahan ekonomi, politik, teknologi yang terjadi dewasa ini,
terutama perkembangan teknologi informasi, praktis telah membuat hampir seluruh bagian di muka bumi dapat
dijangkau. Peristiwa yang terjadi di suatu tempat dapat tersebar cepat ke seluruh penjuru dunia. Pergolakan
politik, kecelakaan industri, mode-mode baru serta terobosan teknologi yang terjadi dalam masyarakat tertentu
dapat mempengaruhi masyarakat lainnya melalui berbagai cara. Oleh karena itulah perusahaan perlu
memandang dunia sebagai satu lingkungan global yang dinamis.ke dianalisis upaya pemenuhan atau pemuasan
keinginan pasar atau konsumen oleh perusahaan oleh perusahaan dituangkan melalui produk ( barang atau jasa )
yang dihasilkan.

2.2.6 Lingkungan Yang Bergolak

Lingkuangan ini merupakan lingkungan yang penuh gejolak dengan ligkungan dimana kebutuhan pelanggan
yang berubah dengan cepat. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya kepuasan konsumen dan daya beli
konsumen yang meurun. Hal seperti ini sering dirasakan pada penjual makanan yang secara tiba-tba / mendadak
para konsumen atau pelanggan mereka jumlahnya menurun.

2.2.7 Keterbatasan Pengetahuan Karyawan

Peran SDM dalam organisasi mempunyai arti yang sama dengan pekerjaan itu sendiri. Keusangan pengetahuan,
keahlian, keterbatasan informasi pada karyawan dapat menurunkan kemampuannya dalam menjalankan tugas-
tugasnya. Begitu pula dengan munculnya tantangan-tantangan baru yang dihadapi organisasi menyebabkan
karyawan sering kali kehilangan kompetensi dan wawasan yang cukup untuk menjawab tantangan tersebut.
Perusahaan besar sekalipun tidak mampu bersaing hanya dengan mengandalkan kebesaran dan skala bisnis yang
dimiliki, tetapi harus responsif terhadap perubahan. Proses bisnis tidak lagi dijalankan berdasarkan aturan dan
hierarki, tetapi dikendalikan oleh visi dan nilai. Itu semua memerlukan kemampuan SDM yang dapat
diandalkan, yang memiliki wawasan, kreativitas, pengetahuan, dan visi yang sama dengan visi perusahaan.
Setiap orang dalam organisasi harus mampu menjadi leader. Oleh sebab itu, peningkatan terusmenerus
kemampuan dan keahlian karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan. Dengan demikian,
pelatihan dan pengembangan telah menjadi bagian dari kebutuhan ini. Pelatihan dan pengembangan merupakan
bagian dari human investment.

2.3 Transformasi Bentuk Perusahaan


Persaingan bisnis akan semakin tajam dan keras. Hanya perusahaan yang kuat, sehat dan
kompetitif yang dapat bertahan. Diperlukan perubahan-perubahan fundamental agar tetap
eksis.sebuah perusahaan harus mengembangkan satu model transformasi bisnis yang rinci,
komprehensif dan terintegrasi untuk membantu setiap perusahaan dalam menghadapi
tantangan bisnis di masa depan.

Transformasi bisnis adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan oleh suatu korporasi
untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-
tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan-
keinginan baru yang muncul dari dalam perusahaan. Perubahan dilakukan secara menyeluruh
dan berkesinambungan terhadap pola pikir, pola pandang dan pola tindak perusahaan, strategi
bisnis, budaya perusahaan maupun perilaku dan kemampuan organisasi.

2.3.1 Desentralisasi

Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk
mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka
negara kesatuan Republik Indonesia. dengan adanya desentralisasi maka muncullan otonomi bagi suatu
pemerintahan daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di
definisikan sebagai penyerahan kewenangan.
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau
orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak
perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki
serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
2.3.2 Fleksibilitas

Fleksibilitas (FLX) Definisi Fleksibilitas (Flexibility) adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja dengan
efektif dalam situasi yang berbeda, dan dengan berbagai individu atau kelompok. Fleksibilitas membutuhkan
kemampuan memahami dan menghargai pandangan yang berbeda dan bertentangan mengenai suatu isu,
menyesuaikan pendekatannya karena suatu perubahan situasi, dan dapat menerima dengan mudah perubahan
dalam organisasinya

2.3.3 Lokasi Yang Independen

Pengertian / Arti Definisi Lokasi Perusahaan


Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan kegiatan fisik. Lokasi yang
independen adalah lokasi dapat berarti 'bebas', 'merdeka' atau 'berdiri sendiri'. Dimana kedudukan perusahaan
berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik
perusahaan Contoh bentuk lokasi perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang.
Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan :
1. Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yang telah
ditentukan. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya.
2. Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah
Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada
kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di cirebon yang merupakan kota udang atau
membangun usaha pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar.
3. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam
Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh : Tambang emas di
cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain sebagainya.
4. Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi
Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersedian
tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.

2.3.4 Biaya Transaksi Rendah

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan
satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi
menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik,
misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat
secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal.
Transaksi merupakan sekumpulan instruksi atau operasi yang menjalankan sebuah fungsi logis. Salah satu sifat
yang harus dimiliki oleh transaksi adalah keatomikan. Sifat ini menjadikan suatu transaksi sebagai suatu
kesatuan sehingga pengeksekusian instruksi-instruksi di dalamnya harus dijalankan secara keseluruhan atau
tidak dijalankan sama sekali. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan hasil eksekusi bila
operasi-operasi yang ada dijalankan hanya sebagian saja.
.
2.3.5 Empowerment

Pemberdayaan adalah proses meningkatkan kapasitas individu atau kelompok untuk membuat pilihan dan
mengubah pilihan tersebut menjadi tindakan dan hasil yang diinginkan. Sentral bagi proses ini adalah tindakan
yang baik individual dan kolektif
membangun aset, dan meningkatkan efisiensi dan keadilan dari konteks organisasi dan kelembagaan yang
mengatur penggunaan aset tersebut.

2.3.6 Pekerjaan Kolaboratif


Tujuan adanya kolaborasi dalam perusahaan adalah untuk memungkinkan kita bekerjasama secara lebih mudah
dan lebih efektif melalui:

 Komunikasi: sharing informasi dengan satu sama lain

 Koordinasi: mengkoordinasikan pekerjaan dan menggunakan sumberdaya dengan satu sama lain

 Kolaborasi: bekerjasama secara kooperatif pada berbagai penugasan dan joint projects.

BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Perubahan global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar maupun
bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya bisnis
yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat seperti
perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi atau
kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum
pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak
berupa peluang dan juga ancaman baru.
Globalisasi ekonomi tidak hanya meningkatkan pertambahan pesaing di pasar, tetapi juga menambah
bervariasinya persaingan yang ada di pasar.
Perkembangan teknologi informasi seperti jaringan internet, dan teknologi digital lainnya membuka celah
pemasaran/distribusi produk yang tidak terbatas pada ruang, tempat, dam waktu.
Daftar Pustaka

Laudon, Kenneth. C.2007. Sistem Informasi Manajemen:Salemba Empat.


http://ismailrasulong.wordpress.com/ekonomi-pembangunan-ii/ekonomi-industri/
file:///D:/Lingkungan%20Bisnis%20%20%20Routeterritory%20Blog.htm

Anda mungkin juga menyukai