Anda di halaman 1dari 3

SPO

KOMUNIKASI EFEKTIF LISAN DAN PERTELPON


No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 3

Tangerang,

Tgl Terbit.

Prosedur

Tetap Direktur

Langkah – langkah petugas ( dokter, perawat, bidan dan tim kesehatan


Pengertian lainnya) dalam berkomunikasi melalui verbal dan pertelpon.

Sebagai acuan petugas ( dokter, perawat, bidan, dan tim kesehatan lainnya)
dalam melaksanakan komunikasi dua arah yang efektif, tepat waktu, akurat,
Tujuan lengkap, jelas dan dipahami oleh pemberi dan penerima informasi.

Kebijakan Surat keputusan direktur rumah sakit Tentang Operan Dinas IFRS.

1. Mengkomunikasikan rencana tindakan, hasil pemeriksaan klinis atau


therapy pasien melalui lisan / pertelpon harus didokumentasikan

2. Metode komunikasi lisan ataupun telpon antar petugas kesehatan,


menggunakan tatacara sebagai berikut:

S : Situation ( Keadaan terkini)

Petugas menginformasikan kondisi terkini terkait masalah yang akan


dibicarakan ( kondisi pasien, situasi unit pelayanan, masalah lain yang
berhubungan dengan apasaja yang segera akan dibicarakan, hasil klinis yang
harus segera ditindaklanjuti).

B : Background (Latar belakang masalah / hal – hal yang mendasari masalah


terkini muncul) Petugas menginformasikan kejadian sebenarnya yang
menjadi dasar masalah terkini misalnya:

– Hasil pemeriksaan klinis/ Diagnostik : Laboratorium, radiologi, yang ekstri


tinggi/ ekstrim rendah dan atau abnormal yang mendasari masalah.

– Tanda-tanda vital, post prosedur tindakan sebelumnya

– Masalah keperawatan yang belum teratasi

Prosedur – Kondisi pasien sebelumnya.


A : Assesment ( tindakan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah
utama)

Petugas menginformasikan prediksi yang akan dating atau masalah berlanjut


kekondisi yang lebih buruk sehubungan dengan masalah utama

SPO

KOMUNIKASI EFEKTIF LISAN DAN PERTELPON


No.Pokok

/RSQ/Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halaman 2 dari 3

– Tindakan medis atau keperawatan yang sudah dilakukan untuk mengatasi


masalah utama.

R : Recommendation (Rencana tindak lanjut yang akan diambil dan perlu


dimonitor)

Petugas menginformasikan rencana tindakan yang harus diambil setelah


dilakukan tindakan umtuk mengatasi masalah, namun masih ada tindakan lain
yang harus dilaksanakan, antara lain :

– Rujuk ke unit lain, monitor hasil dari penatalaksanaan sebelumnya.

– Pesanan dokter yang perlu tindak lanjut.

– Perubahan planning dan perubahan intervensi lain.

– Perubahan kondisi pasien yang perlu diantisipasi.

– Evaluasi respon terapi /askep.

3. Langkah – langjah komunikasi efektif melalui lisan/ telpon


sebagai

berikut :

3.1 Petugas penerima informasi menuliskan dicatatan kecil /


catatan

pribadi petugas.
3.2 Petugas penerima informasi membacakan kembali ( Read
Back)

apa saja yang telah dituliskan kepada pemberi perintah/

informasi dan mendengarkan ulang ( Hear Bacl) apa yang telah

disampaikan ulang oleh pemberi perintah.

3.3 Petugas saling mengkonfirmasi apakah yang sudah


dituliskan

dan dibacakan ulang sudah akurat dengan memverifikasi yang

dibacakan sudah sesuai dengan apa yang diperintahkan /

diinformasikan oleh pemberi perintah.

3.4 Petugas mendokumentasikan yang disampaikan melalui lisan


/

pertelpon di CM pasien dengan membubuhkan tambahan tulisan

“Read Back +” yang artinya sudah dilakukan Read Back.

4. Semua perintah lisan atu pertelpon yang berhubungan dengan

pengobatan atau prosedur dan hasil- hasil pemeriksaan yang

disampaikan sebelumnya, harus ditanda tangani oleh pemberi

perintah selambat-lambatnya 1x24 jam.

SPO

KOMUNIKASI EFEKTIF LISAN DAN PERTELPON


No.Pokok

/RSQ/ /XII/2016 No. Revisi Halaman 3 dari 3

5. Perintah lisan atau pertelpon untuk nama obat dan dosis obat
harus

dituliskan dengan jelas.

Unit terkait Semua unit terkait

Anda mungkin juga menyukai