Jurnal Sate
Jurnal Sate
SARI
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara
anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang
tersusun secara teratur. Pengamatan yang dilakukan salah satunya berupa pengamatan syatan mineral
melalui miksroskop polarisasi dengan melihat diameter medan pandang dan analisator polarisator.
Penentuan ukuran mineral mempunyai cara yang berbeda untuk setiap lensa objektif. Untuk
mempermudah pengukuran maka harus ditentukan Diameter Medan Pandang (DMP) setiap lensa
objektif. Cara menentukan Diameter Medan Pandang.
I. PENDAHULUAN
Mineralogi adalah suatu cabang ilmu susunan mineral. Memahami struktur dari
yang mempelajari mengenai mineral. Pada kristal sangat penting dalam
bidang Geologi, mempelajari mineral mengkarakterisasi suatu material (mineral)
sangatlah penting. Karena untuk mempelajari yang memiliki sifat teratur. Jadi, untuk
ilmu Geologi, kita tentunya juga harus mengamati proses Geologi dan sebagai unit
mengetahui komposisi dasar dari Bumi ini, terkecil dalam Geologi adalah dengan
yaitu batuan. Dan batuan sendiri terbentuk mempelajari mineral.
dari susunan mineral-mineral yang terbentuk Pengamatan yang dilakukan salah
oleh proses alam. satunya berupa pengamatan syatan mineral
Dengan mempelajari mineralogi kita melalui miksroskop polarisasi dengan melihat
juga dapat mengetahui berbagai macam diameter medan pandang dan analisator
bahan-bahan dasar pembentuk bumi ini, dari polarisator.
yang ada disekitar kita hingga jauh didasar Adapun maksud dari praktikum
bumi. Jadi, pada dasarnya mineralogi mineral optik acara ke dua DMP dan anakol
digunakan sebagai dasar untuk mempelajari adalah agar praktikan dapat mengetahui cara
ilmu Geologi itu sendiri. Mineralogi di mengukur diameter medan panjang dan
dalamnya mencakup pengetahuan tentang analisator polarisator. Adapun tujuan dari
“kristal” yang merupakan unsur utama dalam praktikum acara ke dua DMP dan analisator
yaitu dapat menghitung panjang mineral dan nilai skala pada benang silang atau
dapat mengetahui penggunaan polarisator dan diameter medan pandang. Buat
analisator. perbandingan skala.
III. PEMBAHASAN
IV. KESIMPULAN
Sampel 1
Berdasarkan praktikum yang telah
Pada sampel 1 menggunakan metode
dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada
diameter bidang pandang (DMP). Pada
sampel yang telah dideskripsi dilakukan
sampel ini memiliki nomor peraga 02, yang
pengamatan dengan cara menghitung panjang
kita lakukan untuk mengukur ukuran suatu
mineral. Dengan menggunakan metode
mineral kita menggunakan perbesaran lensa
diameter medan pandang. Selanjutnya yaitu
okuler 10x serta perbesaran lensa objektif 4x.
penggunaan polarisator dan analisator
Sehingga diperoleh perbesaran total 40x dan
digunakan pada nikol sejajar dan nikol silng.
bilangan skala 0,025 mm. Untuk ukuran
medan pandang pada nilai skala yaitu DAFTAR PUSTAKA
didapatkan 100 mm sedangkan nilai
Graha, Doddy S. 1987. Batuan dan Mineral.
pinggirnya yaitu 40 mm. Adapun diameter
Bandung: Penerbit Nova
medan pandang pada DMP 1 sebesar 2,5 dan
nilai DMP 2 sebesar 1. Setelah Judith, Bean dkk. 1981.Diktat Kuliah Mineral
menjumlahkan DMP1 dan DMP2 diperoleh Optik. Yogyakarta: Pusat Penerbitan
nilai DMP total 3,5 mm. Fakultas Teknik UGM