Menurut Thomas P. Jenkin dalam The Study of Political Theory dapat dibedakan
dua macam teori politik, sekalipun perbedaan antara kedua kelompok teori tidak
bersifat mutlak. Yaitu:
Fungsi : menentukan pedoman atau patokan yang bersifat moral dan sesuai
dengan norma-norma.
a. Filsafat Politik
Filsafat politik mencari penjelasan yang berdasarkan rasio. Ia melihat
jelas adanya hubungan antara sifat dan hakikat dari alam semesta
dengan sifat dan hakikat dalam kehidupan politik didunia. Pokok
fikiran dari filsafat politik ialah bahwa persoalan-persoalan yang
menyangkut alam semesta seperti metaphysika dan epistimologi harus
dipisahkan dulu sebelum persolan politik sehari-hari yang kita alami
ditanggulangi. Contoh :
NAMA : MUH ILHAM S
b. Politik Sistematis
c. Ideologi Politik
Ideologi politik adalah himpunan nilai-nilai, ide, norma-norma,
kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok
orang, atas dasar mana ia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan
NAMA : MUH ILHAM S
Ideologi ini tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pertengahan abad ke-
18.Ketika itu anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem
dominasi kompleks dan kukuh,dan pola hubungan dalam sistem ini bersifat
statis dan sukar berubah.Kaum aristokrat saja yang diperkenankan memiliki
tanah, golongan feodal ini pula yang menguasai proses politik dan ekonomi,
sedangkan para petani berkedudukan sebagai penggarap tanah yang dimiliki
oleh patronnya, yang harus membayar pajak dan menyumbangkan tenaga bagi
sang patron.
Para petani bahkan tidak diperkenankan pindah ke tempat lain yang
dikehendaki tanpa persetujuan sang patron(bangsawan).Akibatnya, mereka
tidak lebih sebagai milik pribadi sang patron. Sebaliknya, kesejahteraan para
penggarap itu seharusnya ditanggung oleh sang patron. Kegiatan itu dimonopoli
oleh kaum aristokrat,maksudnya pemilikan tanah oleh kaum bangsawan ,hak-
ahak istimewa gereja, peranan politik raja dan kaum bangsawan, dan kekuasaan
gilde-gilde dalam ekonomi merupakan bentuk-bentuk dominasi yang
melembaga atas individu. Dengan demikian, kebaikan suatu masyarakat diukur
dari seberapa tinggi individu berhasil mengembangkan kemampuan-
kemampuan dan bakat-bakatnya.Ideologi ini dianut di Inggris dan koloni-
koloninya termasuk Amerika Serikat. (Ramlan Surbakti,1992:33-35).
NAMA : MUH ILHAM S
2. Ideologi Konservatisme
Menurut paham konservatif masyarakat dan kelompok masyarakat yang lain
tidak sekadar penjumlahan unsur-unsurnya,dan suatu kelompok lebih dapat
menciptakan kebahagiaan yang lebih besar dari pada yang dapat diciptakan oleh
anggota masyarakat secara individual.Ideologi ini ditandai dengan gejala-gejala
berikut.Pertama, masyarakat yang terbaik adalah masyarakat
yang tertata.ini berarti masyarakat harus memiliki struktur yang stabil sehingga
setiap orang mengetahui, bagaimanakah ia harus berhubungan dengan
orang lain.Kedua,untuk menciptakan masyarakat yang tertata dan stabil itu
diperlukan suatu pemerintah yang mengikat tetapi bertanggung jawab.Ketiga
paham ini menekankan tanggung jawab pada pihak penguasa dalam masyarakat
untuk membantu pihak yang lemah.Sisi konservatif inilah yang menimbulkan
untuk pertama kalinya negara kesejahteraan(welfare-state) dengan program-
program jaminan sosial bagi yang berpenghasilan yang rendah.
(Ramlan Surbakti,1992:35-37)
4.Ideologi Fasisme
Paham ini merupakan tipe nasionalisme yang romantis dengan segala
kemegahan upacara dan simbol-simbol yang mendukungnya untuk mencapai
kebesaran negara.Hal itubakan dicapai apabila terdapat seorang pemimpin
kharismatik sebagai simbol kebesaran negara yang didukung oleh
masyarakat.Dukungan ini tercipta berkat indoktrinasi, slogan-slogan dan
simbol-simbol yang ditanamkan oleh sang pemimpin dan aparatnya.Paham ini
pernah diterapkan di Jerman, Jepang, Italia, dan Spanyol tetapi penerapan
paham ini sangat bervariasi di antara negara-negara tersebut.(Ramlan
Surbakti,1992:38-39).
NAMA : MUH ILHAM S
5. Ideologi Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,
pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang
menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,
pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti
koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara
luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan
administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
B. Teori Non-Valuational
Teori-teori yang menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta-fakta
politik dengan tidak mempersoalkan norma-norma atau nilai. Teori-teori ini
dapat dinamakan non-valuational (value-free), biasanya bersifat deskriptif
(menggambarkan) dan komparatif (membandingkan). Teori ini berusaha untuk
membahas fakta-fakta kehidupan politik sedemikian rupa sehingga dapat
disistematisir dan disimpulkan dalam generalisasi-generalisasi.
1. Teori Kelembagaan
Dalam teori kelembagan memandang politik sebai hal yang berkaitan dengan
penyelengaraan negara. Dalam hal ini, Max Weber merumuskan negara sebagai
komunitas menusia yang secara sukses memonopoli penggunaan paksaan fisik yang
sah dalam wilayah tertentu. Negara dipandang sebagai suatu sumber utama hak
untuk menggunakan paksaan fisik yang saha. Oleh karena itu, politik bagi Weber
merupakan persaingan untuk membagi kekuasan atau persaingan untuk
NAMA : MUH ILHAM S
Akan tetapi, pada tahun 1980-an sejumlah ilmuwan politik Amerika Serikat
kembali menjadikan negara sebagi fokus kajian. Mereka memandang negara tidak
lagi sekedar arena persaingan kepentingandi antara berbagai kepentingan dalam
masyarakat, tetapi juga sebagai lembaga yang memiliki otonomi dan memiliki
kemampuan. Negara dilihat sebagi lembaga yang memiliki kepentingan yang
berbedadari berbagai kepentinagn yang bertentangan dalam masyarakat. pandangan
ini di sebut juga sebagai statist perspective.
2. Teori Geopolitik
Frederich Ratzel (1844 - 1904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme
yang hidup. Negara identik dengan ruangan yang ditempati oleh sekelompok
masyarakat (bangsa). Pertumbuhan negara mirip dengan organisme yang
memerlukan ruang hidup yang cukup agar dapat hidup dengan subur. Semakin luas
ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena itu,
NAMA : MUH ILHAM S
jika negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah
sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau teori biologis.
4. Teori Neoliberalisme
Neoliberalisme atau juga yang dikenal sebagai paham ekonomi neoliberal yang
mengacu pada filosofi ekonomi-politik yang mengurangi atau menolak campur
tangan pemerintahan dalam ekonomi domestik. Paham ini memfokuskan pada
metode pasar bebas, yang sedikit pembatasan terhadap perilaku bisnis dan hak-hak
pribadi. Dalam kebijakan luar negeri, neolibaralisme erat kaitannya dengan
pembukaan pasar luar negeri melalui cara-cara politisi, menggunakan tekanan
ekonomi, diplomasi, dan atau invervensi militer. Pembukaan pasar merujuk pada
pasar bebas.
5. Teori Fungsionalisme
6. Teori Ketergantungan
Dependency theory atau yang dikenal dengan teori ketergantungan, kelompok yang
mengkhususkan penelitiannya pada hubungan anatara negara Dunia pertama dan
negara Dunia ketiga. Teori ketergantungan pertama kali muncul sebagai reaksi
terhadap teori liberal perdaganngan bebas ditahun 1950, yang diajukan oleh Rail
Prebisch, dam penelitiannya dengan Komisi Ekonomi Amerika Latin (ECLA) yang
mengemukaan bahwa kekayaan negara – negara miskin bertepatan dengan
peningkatan kekayaan bangsa kaya. Sedangkan tahun 1960-an dirintis oleh Paul
Baran, yang kemudian di sususl oleh Andre Gunder Frank.
Kelompok ini berpendapat bahwa imperialisme masih ada bersebarangan dengan
konsep lenin tentang imprealisme. Mereka berpendapat imperealisme masih hidup,
tetapi dalam bentuk lain yaitu dominasi ekonomi dari negara-negara kaya terhadap
negara-negara yang kurang maju (underdeveloped). Negar-negara maju memeng
telah melepakan negara jajahannya, tetapi tetep mengendalikan (mengontrol)
ekonominya.
Pembangunan yang dilakukan negara-negara yang kurang maju, atau Dunia Ketiga,
hampir selalu berkaiatn erat dengan kepentingan pihak Barat.
Pertama, negara-negara miskin atau negara bekas jajahan dapat
menyediakan sumbrdaya manusia dan sumber daya alam. Ini dapat
menguntungkan karena negara maju dapat memberlakukan gaji atau
apah yang kecil bagi tenaga kerjannya, sewa tanan yang rendah, dan
bahan baku yang murah.
Kedua, negara-negara miskin menyediakan akses pasar untuk negara-
negara maju, sedangkan produkdi ekspor sering ditentukan oleh negara
NAMA : MUH ILHAM S