Anda di halaman 1dari 2

Pada masa Orde Baru, Revolusi Hijau digalakan kembali dengan tujuan untuk meningkatkan

produksi pangan di Indonesia, terutama produksi beras. Revolusi Hijau dilaksanakan dengan
cara sistematis, terprogram, dan terus menerus sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
Indonesia. Hal ini kemudian terbukti dengan meningkatnya hasil panen dan Indonesia mampu
swasembada pangan serta Soeharto meraih penghargaan nobel atas jasanya tersebut. Usaha
pemerintah Orde Baru dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional menuju swasembada
diantaranya :

 Program Bimbingan Massal (Bimas) untuk meningkatkan produksi beras


 Program Intensifikasi Massal (Inmas) yang merupakan kelanjutan Bimas
 Program Intensifikasi Khusus (Insus) yang merupakan upaya peningkatan produksi per
unit
 Program Supra Intensifikasi Khusus (Supra Insus)
Program diatas merupakan pengembangan dari intensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan
produksi per unit dan ekstensifikasi yaitu perluasan area pertanian. Revolusi Hijau kemudian
diformulasikan dalam konsep Pancausaha Tani dan Sapta Usaha Tani. Guna meningkatkan
produksi pangan dan pertanian umumnya dilakukan dengan empat usaha pokok, yaitu :

 Intensifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan produksi pertanian melalui penerapan


Panca Usaha Tani. Panca Usaha Tani memiliki langkah :
 Pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau varietas unggul
 Pemupukan yang teratur
 Pengairan yang cukup
 Pemberantasan hama secara intensif
 Teknik penanaman yang lebih teratur
 Ekstensifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan produksi pertanian melalui
pembukaan lahan baru termasuk usaha penangkapan ikan dan penanaman rumput untuk
makanan ternak
 Diversifikasi pertanian adalah usaha peningkatan produksi pertanian dengan
keanekaragaman tanaman seperti sistem tumpangsari
 Rehabilitas adalah usaha peningkatan produksi pertanian dengan cara pemulihan pada
lahan - lahan yang kritis
Sedangkan Saptausaha Tani memiliki langkah - langkah serupa ditambah pengolahan dan
penjualan pasca Panca Usaha Tani. Revolusi Hijau memiliki beberapa keuntungan dan
kelemahan bagi masyarakat, diantaranya :

Keuntungan :

 Teratasinya maslaah pangan nasional


 Mengenal berbagai maca jenis tanaman
 Ditemukan bibit unggul
 Kesejahteraan pertani menjadi lebih baik
 Pendapatan petani meningkat
Kelemahan

 Pencemaran lingkungan
 Berkuangnya keanekaragaman hayati
 Kemampuan daya produksi tanah menurun
 Timbulnya arus urbanisasi
 Pencemaran tanah
Usaha - usaha pemerintahan Orde Baru dalam rangka membatasi kelemahan diatas diantaranya
:

 Membasmi serangga dan hama tanaman secara biologi


 Menggunakan pupuk buatan yaitu pupuk kandang dan pupuk hijau
 Menerapkan sistem rotasi tanam, yaitu menanam tanaman secara bergantian
Dampak Revolusi Hijau dan Industrialisasi bagi Masyarakat Indonesia pada Masa Orde
Baru
Kebijakan Revolusi Hijau yang digalakan pemerintahan Orde Baru merupakan proses
modernisasi pertanian gaya lama menjadi pertanian modern dengan melakukan pengembangan
bibit unggul yaitu jenis IR dari IRRI. Hal ini telah mengubah pola pertanian dari subsistensi
menuju pertanian berbasis kapital dan komersial. Guna mendukung komersialisasi tersebut
dilakukan pembangunan sistem ekonomi modern, pembangunan pabrik pupuk nasional, dan
pendirian Koperasi Unit Desa (KUD). Pelaksanaan Revolusi pertanian di Indonesia memiliki
dampak positif dan negatif, diantaranya :

Dampak Positif

 Bertambahnya lapangan pekerjaan terutama yang berkaitan dengan dunia pertanian


 Meluasnya lahan pertanian
 Peningkatan pendapatan perkapita para petani, tercapainya efisiensi, dan efektivitas
dalam pengelolaan pertanian
 Peningkatan kualitas hasil pertanian
 Peningkatan kualitas hasil produksi dan penjualan hasil pertanian
Dampak Negatif

 Munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan miskin akibat perbedaan ekonomi
 Sistem kekerabatan pada masyarakat memudar
 Hilangnya keanekaragaman hayati
 Pencemaran lingkungan
 Berkurangnya kesuburan tanah

Anda mungkin juga menyukai