A. Definisi
Tumor parotis adalah tumor jinak atau ganas yang berasal dari sel epitel
kelenjar parotis.1
B. Epidemiologi
tumor kepala dan leher dan menyumbang 80% dari semua neoplasma
meningkat sesuai dengan umur, kurang dari 2% mengenai penderita usia <16
tahun.1,2,3
C. Anatomi Parotis
berukuran dan lobus profunda berukuran 20%. Kedua lobus ini dihubungkan
oleh ismus. Di antara kedua lobus ini juga terdapat cabang-cabang nervus
Kelenjar parotis adalah kelenjar air liur mayor yang terbesar. Terletak
servikal pertama.4
puncak mengarah ke inferior. Namun bisa juga berbentuk kubus atau juga
lebar maksimal 3,3 cm. Pada 20% populasi terdapat lobus tambahan kecil
depan kelenjar utama. jar ini dikelilingi oleh kapsul fibrosa sebelumnya
lapisan sel longgar antara dua lembar fasia. Pengamatan ini penting saat
anteriornya tumpang tindih dengan batas superior otot masseter dan batas
sternokleidomasitoidalis.4
masseter. Arteri ini ditemani oleh vena fasiais transverses dan berjalan di
nodul limfatikus. Lapisan superfisial terdiri dari 3-20 nodul, berada di antara
kelenjar parotis, kanalis akustikus eksternus, pinna, kulit kepala kelopak mata
tengah, nasofaring, dan palatum mole. Dua lapisan nodus limfatikus ini
D. Etiologi
angka kejadinnya yang masih jarang. Paparan rokok dan konsumsi alkohol
paparan radiasi ion sudah ditetapkan sebagai fakotr risiko terjadinya tumor
parotis. Seseorang yang pernah mengalami terapi radiasi dan terapi uv pada
genggam, namun dari penelitian shu, dkk. Didapatkan hasil bahwa tidak ada
dan genetik. 5
non epitelial. Jenis epitelial sangat jarang terjadi, sekitar 2-5% dari kasus
1. Tumor Jinak
sering, sekitar 65% dari seluruh tumor kelenjar liur. Lokasi paling
Secara klinis, tumor ini berupa benjolan yang tidak nyeri dan
lama membesar. Tumor yang kecil tampak lunak, berbatas tegas, dan
berbeda. Tumor ini mengandung sel mesenkim dan sel epitel. Secara
rekurensi local sebesar 30% bila masih tersisa kapsul pada saat
operasi. 4
Di kelenjar parotis, pleimorfik adenoma lebih sering mengenai
tahun menjadi operasi yang dipilih untuk tumor kelenjar parotis, tetapi
kromosom 8q12.4
fasialis.4
b. Warthin tumor
pool bawah kelenjar parotis dan pada 10% kasus terjadi bilateral.
Tumor ini lebih sering terjadi pada laki-laki usia lanjut, tetapi ada
tidak nyeri pada ekor kelenjar parotis dengan ukuran rata-rata 2-4
paseien, dan parese n. fasialis sangat jarang terjadi, muncul bila ada
memiliki kapsul yang tipis, dengan daerah kistik dan daerah solid dan
dalamnya.4
total.
2. Tumor Ganas 4
a. Karcinoma mukoepidermoid
tumor dengan high grade lebiih buruk daripada tumor low grade.
Untuk tumor high grade rekurensi local dan metastase jauh lebih
kelenjar getah bening terjadi pada 40-70% kasus, dan 30% metastase
jauh.
tingkat harapan hidup 5 tahun 80-95%, dan lebih sedikit untuk tejadi
primernya. Nyeri dan parese wajah dan adanya massa di leher juga
Untuk tumor yang low grade, tindakan bedahnya adalah eksisi luas dan
radioterapi bila ada metastase jauh. Untuk tumor yang high grade,
kelenjar liur minor. Gejala klinisnya benjolan tanpa nyeri. Parestesi dan
parese lebih sering terjadi dibanding pada tumor ganas kelenjar liur
F. Gambaran Klinis
tahun tanpa keluhan kecuali kosmetik. Sekitar 10% tumor tumbuh di bawah
superfisialis. Neoplasma parotis yang kecil sulit dibedakan antara yang jinak
kulit.7
2. Rasa nyeri ditemukan pada sebagian neoplasma ganas namun dapat juga
sekitarnya.
saraf.
5. Konsistensi padat keras pada yang ganas sedangkan pada yang jinak kenyal
6. Dapat ditemukan metastatic regional atau metastasis jauh pada yang ganas,
G. Diagnosis 9
1. Anamnesis
a.) Keluhan
submandibular)
parotis terlibat)
c.) Faktor etiologi dan resiko (radioterapi kepala leher, ekspos radiasi)
pelvis.
3) Apakah ada tanda dan gejala ke arah metastase jauh (paru, tulang
tengkorak, dll)
H. Pemeriksaan Penunjang
94% pada tumor jinak. Biopsi aspirasi jarum halus jugasensitif dalam
dan bias juga karna kesalahan interpretasi (salah baca). Tehnik ini
preoperative.4,9,10
b. Bedah Diagnostik
hanya pada pasien dengan keganasan yang tidak dapat dioprasi pada
kasus seperti ini, biopsi dengan insisi terbuka berguna dalam diagnostic
2. Pemeriksaan Radiologi 8
1. Sialografi
pada kelenjar, dan muara duktus yang kecil diidentifikasi oleh adanya
lakrimal. Kateter ukuran 18, mirip dengan jenis yang digunakan untuk
sudut mulut. Teknik ini sama untuk kelenjar parotis dan submandibula.
ulang. Normal jika seluruh media kontras dikeluarkan dalam waktu itu.
Persistensi media kontras dalam kelenjar 24 jam setelah tes ini pasti
abnormal.
larut dalam air dan lemak. Sekarang ini pantopaque dan lipidol
2. CT-Scan
CT scan.
tepi tumor. Nervus fasialis dan duktus stensen dengan jelas dapat
mebedakan tumor jinak atau ganas. Lesi jinak biasanya tepinya halus,
dengan garis terang atau kapsul; tapi bagaimanapun juga, banyak
I. Penatalaksanaan 11
Faktor tumor, tingkat morbiditas serta availabilitas tenaga ahli dalam bedah,
a. Tumor operable
1) Terapi utama
superfisialis.
n.VII
2) Terapi tambahan
n.asesoris )
grade malignancy.
b. Tumor inoperable
1) Terapi utama
2) Terapi tambahan
Kemoterapi :
a) Untuk jenis adenokarsinoma (adenoid cystic carcinoma,
1) Terapi utama
Kemudian dievaluasi
2) Terapi tambahan
mucoepidermoid carcinoma)
tumor jinak kelenjar parotis dan tumor ganas parotis low grade.
tumor tidak mobile, atau bila bagian dalam tumor tidak bisa
ekspose telinga, leher, parotis, sudut mulut dan sudut mata. Teknik operasi:
modifikasi Blair dengan pisau no. 10, dimulai dari belakang angulus
mandibula dan dilanjutkan ke depan dua jari di bawah batas bawah
mandibula.
Jones pada flap parotis di atas kapsul parotis. Nervus fasialis melewati
pointer, bagian paling superior dari venter posterior m. digastrik, dan tip
mastoid.
jaringan parotis dipisahkan dari tip mastoid, kartilago CAE, dan venter
posterior m. digastrik.
traksi dengan arah berlawanan, lalu dari arah posterior ke anterior. Asisten
fasialis .
pes anserinus.
m. Duktus parotis dipisahkan pada bagian perifer dari jaringan parotis yang
diangkat.
vena.
o. Drain dipasang, dan luka operasi ditutup dengan kromik dan kulit dijahit
Indikasi operasi ini adalah antara lain a) tumor jinak parotis yang besar,
Teknik operasi:
parotidektomi superfisial 8
cedera pada n. fasialis bila ekspose kurang luas dan diseksi tidak dilakukan
dengan teliti.
Operasi ini adalah eksisi total kelenjar parotis dan n. fasialis, dan dibuat
graft saraf. Indikasi operasi ini adalah a) tumor ganas parotis yang
Teknik operasi
magna. Vena safena magna harus diretraksi ke lateral, dan nervus diambil
2006 januari pada pasien dengan tumor parotis yang telah menjalani terapi
surgery. Didapatkan 123 pasien laki-laki dan 147 pasien perempuan dengan
usia 10 sampai 85 tahun dan pasien usia terbanyak adalah 49 tahun. Dari total
dari otot wajah yang dsarafi, misalnya kelopak mata tidak dapat
dapat bersiul karena kelumpuhan otot orbicularis oris dan otot pipi.
c. Perdarahan atau hematom, infeksi dan seroma, ini jarang terjadi bila
tekan.
dalam 14 hari sampai 3 bulan setelah operasi dan penyembuhan bisa lebih
cepat dngan latihan terapi bicara dan bahasa. Sebanyak 1% kasus terjadi
2. Kronik
a. Frey’s syndrome
tumpul, insisi dan drainase abses. Sindrom ini bisa muncul setelah
48% oleh karena itu tindakan minimal pada tumor jinak parotis adalah
f. Jaringan parut atau keloid, cekungan pada daerah operasi dan neuroma.
g. Hematoma
tertinggi. Ketahanan hidup 5 tahun kira-kira 5%, namun hal ini masih