Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
nikmat, rahmat dan anugerah yang selalu diberikan kepada penyusun sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya penyusun tidak menyelesaikannya
seorang diri. Penyusun mendapat bantuan dari banyak pihak yang telah
memberikan bantuan baik dari segi moril maupun materil. Oleh karena itu,
penyusun banyak mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak tersebut.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan serta
karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi. Perbaikan makalah ini
dimasa mendatang. Penyusun berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Penyusun
1
Daftar Isi
2
BAB I
LATAR BELAKANG
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan
produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang
dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat.
Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu
pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat
energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan
pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang
besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.
Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif dibanding dengan
penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang
tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami
mendapat keuntungan, yaitu:
- Variasi intensitas cahaya matahari
- Distribusi dari terangnya cahaya
- Efek dari lokasi, pemantulan cahaya, jarak antar bangunan
- Letak geografis dan kegunaan bangunan gedung
4
B. Pengaruh matahari terhadap kenyamanan rumah tinggal
Cahaya matahari memiliki fungsi yang sangat penting dalam karya
arsitektur dan interior.
Pencahayaan memiliki 3 fungsi utama (Code for Lighting 1) yaitu
menjamin keselamatan penggunan interior, memfasilitasi performa visual,
dan memperbaiki atmosfer lingkungan visual. Pencahayaan yang baik
adalah pencahayaan yang memenuhi 3 kebutuhan dasar manusia yaitu
kenyamanan visual, performa visual, dan keamanan (Code for Lighting
28).
Distribusi cahaya alami yang baik dalam ruang berkaitan langsung dengan
konfigurasi arsitektural bangunan, orientasi bangunan, kedalaman, dan
volume ruang. Oleh sebab itu cahaya mayahari harus disebarkan merata
dalam ruangan. Menurut Sir John Soane, cahaya matahari dapat
memberikan suasana ruang dalam yang lebih hangat. Sir John berhasil
membuktikan bahwa cahaya matahari apabila dikelola dengan baik akan
menimbulkan dampak suasana yang menyenangkan (Honggowidjaja,
2003: 13).
Menurut SNI, pencahayaan alami pada siang hari dapat dikatakan baik
apabila pada pk 08.00-16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak sinar
matahari yang masuk ke dalam ruangan. Selain itu, distribusi cahaya
dalam ruangan harus merata sehingga tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu. keunggulan tersebut antara lain:
1. Meningkatkan semangat kerja Cahaya matahari yang masuk ke
dalam ruangan dapat memebrikan kesan hangat, meningkatkan
keceriaan, dan semangat dalam ruang (Bean, 2004:193).
2. Sebagai penanda waktu
Berada dalam suatu ruang yang tertutup dan tidak mendapat cahaya
matahari dapat mengacaukan orientasi waktu, disorientasi, dan
terkucil dari perubahan kondisi sekitar. Kondisi ini berpengaruh
tidak baik terhadap psikologis dan mengganggu jam biologis
manusia (Pilatowicz, 1995: 56-57).
3. Manfaat bagi kesehatan tubuh
5
Sinar matahari berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan seseorang. Sinar matahari pagi berfungsi antara
lain:
- Mengubah pro-vitamin D menjadi vitamin D
- Mengurangi gula darah
- Mengurangi kolesterol darah
- Penawar infeksi dan pembunuh bakteri
- Meningkatkan kebugaran dan kualitas pernafasan
- Meningkatkan kekebalan tubuh
- Membantu pembentukan dan perbaikan tulang
Penerapan pencahayaan yang baik tidak bisa lepas dari
pemanfaatan cahaya alami yang optimal dan buatan yang efisien.
Sedangkan penerangan hanya sekedar membuat ruangan menjadi
terang. Karena hanya sekedar mengejar terang dan tidak
mengaplikasikan dengan bijakana, maka bukaan besar dalam ruang
menjadi dihindari karena akan menyebabkan panas semata yang
akhirnya mengacu kepada pemborosan energi. Di lain pihak,
pencahayaan yang kurang dapat membuat kita kesulitan merespon
sekitar, sedangkan pencahayaan berlebihan dapat mengakibatkan
silau (glare) sehingga pengguna tidak nyaman.
Sebuah desain interior yang baik tidak dapat dilepaskan
dari pencahayaan. Tanpa pencahayaan yang baik, maka desain
ruang itu kurang bisa dinikmati secara maksimal, kekhasan dalam
ruangan bisa jadi tidak terlihat dan seseorang dalam ruang tersebut
dalam jangka waktu tertentu dapat terpengaruh secara psikologis.
6
efektif untuk memasukkan cahaya alami. Namun, apabila didesain
sembarangan dan diletakkan dengan tidak tepat akan mengakibatkan ruang
menjadi panas. Hal ini akan berimbas pada peningkatan penggunaan
penghawaan buatan(Dennis, 2010: 94).
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memasukkan
cahaya matahari saja ke dalam rumah dengan mengurangi panas yang
masuk dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Memperbesar bukaan
Besar kecil bukaan sangat berpengaruh terhadap cahaya matahari
yang masuk ke dalam ruang, berikut ilustrasi gambar yang
menjelaskan pengaruh besar kecil bukaan:
7
Memperbesar dimensi bukaan (jendela dan pintu) secara otomatis
akan memperbesar area masuknya cahaya dan pertukaran udara.
Umumnya luas bukaan jendela adalah 1/6 - 1/8 luas lantai
ditambah bovenlist sedikitnya 1/3 kali luas bidang jendela. Secara
keseluruhan bukaan ideal mencapai 40 – 80% luas keseluruhan
dinding atau 10 – 20% luas keseluruhan lantai. Pada bukaan berupa
jendela, intensitas pencahayaan alami yang masuk ditentukan oleh
jenis kaca yang dipakai.
Masing-masing jenis kaca memiliki kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:
- Kaca bening memaksimalkan masuknya cahaya dan
pandangan yang lebih luas. Namun, kaca ini mengakibatkan
panas radiasi sinar dapat masuk sebagian dalam ruang.
- Kaca buram mengurangi panas radiasi, tetapi tidak
memaksimalkan masuknya sinar dan tidak dapat memasukkan
view ke dalam rumah.
- Kaca patri lebih berfungsi estetis karena mengaburkan warna
cahaya yang masuk.
-
2. Toplight
Keunggulan dari toplighting ialah mampu memasukkan penetrasi
cahaya secara maksimal dan juga mengurangi silau karena
8
letakknya yang diatap. Namun demikian ada hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perancangan bukaan pada atap. Ada dua jenis
bukaan yang masuk dari atap, jika dilihat dari letak penampang
untuk memasukkan cahaya. Yang pertama ialah tipe skylight, dan
non-skylight.
9
1) Skylight menciptakan kesan terbuka ke dalam
ruang.
2) Skylight memaksimalkan pemasukan cahaya alami
5 kali lipat lebih besar dari bukaan biasa.
3) Cahaya yang masuk lebih dapat didistribusikan
keseluruh ruang dengan lebih merata.
b. Non skylight
Sementara untuk jenis non-skylight antara lain: Sawtooth,
Monitor, dan Clerestory. Menurut Riadi (2013) dalam
artikel yang sama, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang tipe non-skylight antara lain:
1) Orientasi sebaiknya menghadap selatan atau utara
untuk mendapatkan cahaya matahari yang konstan
dan menghindari sinar matahari langsung.
2) Luas clerestory disesuaikan dengan luas lantai dan
juga tetap memperhitungkan offending zone.
Offending zone merupakan bidang tertentu yang
mendapat curah cahaya besar, namun tidak
mendistribusikan cahaya dengan baik, sehingga
terjadi silau karena terlalu kontras dengan bidang
yang lain.
3) Lapisan atap yang reflektif.
10
selatan) dan vertical louvre (efektif saat matahari rendah, untuk
dinding yang menghadap barat).
4. sun shading.
Cara memanfaatkan cahaya matahari secara maksimal dan juga
cocok untuk bangunan adalah dengan menggunakan sun shading.
Sun shading adalah peredam atau penghalang cahaya matahari agar
cahaya matahari tidak secara langsung masuk ke dalam ruangan.
Bentuk dan penerapan dari sun shading sendiri ada bermacam-
macam, mulai dari besaran dan juga material yang digunakan.
11
12
BAB III
KESIMPULAN
Cahaya matahari salah satu suber cahaya alami yang memiliki berbagai maanfaat
pada kenyamanan rumah tinggal apabila keberadaannya memiliki proporsi yang
tepat. Untuk menyinarkan cahaya matahari secara merata dan sesuai dengan
banyaknya kebutuhan, beerapa cara dapat di lakukan diantaranya dengan
mendesain bukaan, skylight dan kanopi dengan sedemikian rupa.
13
Daftar Pustaka
Sofia A, Imaniar. (6 September 2016). Efektivitas Pencahayaan Alami pada
Bangunan 2 Tingkat dan Kaitannya dengan Kebutuhan Penghuni.
Gdyjvogkg
14