A. Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit rematik
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta mengerti dan mengenal tentang
penyakit rematik
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat :
a. Mengerti dan memahami pengertian penyakit rematik
b. Mengerti dan memahami penyebab penyakit rematik
c. Mengerti dan memahami tanda dan gejala penyakit rematik
d. Mengerti dan memahami penanganan pada penyakit rematik
e. Mengerti dan memahami pencegahan penyakit rematik
C. Sasaran
Masyarakat Desa Cibogo Girang RW 005
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media dan Alat
1. Leaflet
2. Laptop
3. Infocus
F. Waktu
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
G. Pelaksanaan
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Standar
a. Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan tentang penyakit rematik
b. Media dan alat dipahami.
c. Tempat sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. mahasiswa dan masyarakat kooperatif dan aktif dalam mengikuti penyuluhan.
3. Evaluasi Akhi.
Setelah mengikuti penyuluhan maka peserta akan dapat:
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian penyakit rematik
b. Menjelaskan kembali tentang penyebab penyakit rematik
c. Menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala penyakit rematik
d. Menjelaskan kembali tentang penanganan pada penyakit rematik
e. Menjelaskan kembali tentang pencegahan penyakit rematik
A. Definisi
Rematik merupakan penyakit yang menyerang anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang
dan jaringan sekitar sendi.
B. Etiologi
Sampai sekarang ini penyebab pasti masih belum diketahui tetapi ada yang mengatakan
karena mycoplasma, virus dan sebagainya. Tetapi ada beberapa pendapat yang
menyebutkan bahwa penyebab rematik terdiri dari:
1. Primer: Keturunan dan ketidakseimbangan hormone
2. Sekunder: Mengkonsumsi makanan tinggi purin, obat-obatan dan alkohol,
C. Patofisiologi
Proses patofisiologi yang rumit pada rheumatoid arthritis adalah reaksi tipe II (imune
compleks) dan tipe IV (sel mediated). Jika tidak dapat dicegah, perubahan patologik pada
rematoid arthritis melalui 4 tahap, yaitu: synovitis, pannus formation, fibrous ankylosis
dan bony ankylosis.
Tahap 1:
Melibatkan sendi yang mengalami imflamasi dengan tipe inflamasi yang proliferative
(berkembang buak), yang berawal dalam kapsul sendi, terutama di dalam membran sinovial
(synovitis). Jaringan mengental dalam edema dan kongesti.
Tahap 2:
Panus berkembang secara bertahap. Lapisan jaringan yang terinflamasi ini menghasilakn
jaringan yang berisi butiran halus yang berasal dari membran synovial berlanjut sampai ke
permukaan sendi di bagian dalam sendi. Sendi ini jadi terlihat kemerah-merahan, kasar dan
melekat rapat sekali dengan dasar kartilago oleh pernyerbuan dan pemecahan, dengan
mengganggu nutrisi kartilago. Bertambahnya kerusakan memungkinkan terjadinya butiran halus
pannus yang berkembang pada area yang berekatan dan dalam tulang suchondrial, dengan lebih
parah lagi merusak/ menghancurkan kapsul sendi sebuah tulang subchondrial.
Tahap 3:
Fibrous ankylosis, dengan subluxation dan penyimpangan dari sendi yang dipengaruhi, jaringan
yang berisi butiran halus menjadi di serang dengan jaringan kasar fibrous dan diubah menjadi
jaringan parut (scar) yang menghambat atau mencegah pergerakan sendi.
Tahap 4:
Bony ankylosis (penyatuan tulang yang tetap) itu bisa berkembang seperti jaringan fibrous
mengeras dan mengubahnya menjadi jaringan osseous.
Sebagai pedoman umum yang dipakai kriteria dari ARA (American Reumatism Assosiation)
untukmenegakkan diagnosa adalah:
1. Adanya rasa kaku pada pagi hari (morning stiffness), penderita merasa kaku dari bangun
tidur sampai sekurang-kurangnya 2 jam bahkan kadang-kadang sampai jam 11 rasa kaku tersebut
mulai berkurang
2. Pembangkakan pada jaringan lunak (soft tissue swelling) bukan pembesaran tulang (Hyper
ostosis) berlangsung sekurang-kurangnya 6 minggu.
3. Nyeri sendi yang terkena bila digerakkan (joint terdenness on moving) sekurang-kurangnya
didapati satu sendi.
4. Nyeri pada sendi bila digerakkan (pada sendi terkena), sekurang-kurangnya pada sebuah
sendi yang lain.
5. Poli arthritis yang simetris dan serentak (symetrical poliarthritis simultaneously), serentak
disini diartikan jarak antara sakit pada satu sendi disusul oleh sendi yang lain harus kurang dari 6
minggu.
6. Didapati adanya nodulus rheumatikus subkutan
7. Didapati adanya kelainan radiologik pada sendi yang terkena, sekurang-kurangnya dengan
kalsifikasi.
10. Didapati gambaran histologik pada jaringan sinovial sedikitnya 3 dari yang tersebut dibawah
ini:
· Villi hypertropi
11. Didapati gambaran histologik yang khas dari sayatan melintang benjolan rema sekurang-
kurangnya 3 dari yang tersebut dibawah ini:
· Dikelilingi dengan sel-sel yang berproliferasi yang berjajar membentuk gambaran jeruji
sepeda
Sering penderita mengeluh rasa sakit dan pembengkakkan pada sendi-sendi kecil (jari tangan)
dimulai sendi metakarpofalangeal dan disertai dengan bengkak yang khas pada pergelangan
tangan bagian dorsal.
E. Pemeriksaan Diagnostik
Ada 3 macam test yang dapat dan biasa dilakukan pada rematoid arthritis guna menegakkan
diagnosa pasti yaitu:
2. Pemeriksaan laboratorium
· Test faktor remu (RF), biasanya positif pada 70-80% penderita RA terutama bila RA
masih aktif
3. Pemeriksaan radiologi
F. Pengobatan
1. Medikametosa
· Pengobatan simptomatik; pengobatan yang hanya untuk mengurangi tanda dan gejala,
biasanya mengurangi rasa sakit. Obat yang sering dipakai adalah simple analgesik, anti
inflamasinonsteroisd, anti inflamasi golongan steroid
2. Fisioterapi
Bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dan pemulihan kembali bila sudah terjadi
kecacatan
3. Pembedahan
Dilakukan bila pengobatan sudah dilakukan dan belum berhasil, pembedahan biasanya bersifat
ortopedik
4. Psikoterapi
Biasanya diberikan psikoterapi superficial agar timbul semangat dan keuletan untuk berobat dan
mental penderita supaya kuat/ tabah menghadapi penyakitnya.
· Mencegah deformitas
· Mengusahakan agar dapat tetap bekerja dan hidup seperti biasa baik dirumah maupun
ditempat kerja, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
G. Pencegahan
Cara mencegah rematik dan mengurangi nyeri sendi ada beberapa cara, yaitu:
· Olahraga teratur
· Makanan yang dianjurkan yaitu makanan yang kaya vitamin C dan E serta Kalsium,
seperti jahe, nenas, jeruk, minyak zaitun, apel, bwang putih, ikan, mangga , pepaya, anggur
2. Organ Dalam Hewan seperti; usus, hati, limpa, paru, otak, jantung, dll
5. Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, air kelapa muda, alpokat, dan produk olahan
melinjo
DAFTAR PUSTAKA
Manjoer A, dkk, 1999, Kapita Selekta kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta: Media Aesculapius FK
UI
Prince S.A., & Wilson L.M., 1995, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Buku 2
Edisi 4, Jakarta: EGC
Smeltzer S.C., & Bare B.G., 2001, Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Volume 3, Jakarta: EGC
Wijayakusuma M.H., 2005, Mengusir Rematik & Asam Urat Tinggi dengan Makanan
Sehat , http://ciptapangan.com/tips.detail.php?tips-id=182&detal-page=4 diambil tanggal 17
Febuari 2006