Kelas/Semester : XI / Genap
Kompetensi Dasar :
3.15 Mengelompokkan berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan
kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya.
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau
melibatkan prinsip koloid.
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian koloid
2. Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid
berdasarkan data hasil pengamatan
3. Mendeskripsikan jenis-jenis koloid
4. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid
5. Menjelaskan proses pembuatan koloid
6. Mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari
7. Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan
Waktu : 30 Menit
A. Kompetensi Int
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaianya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya
alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat
keputusan
3.15 Membuat berbagai tipe sistem koloid, dan menjelaskan kegunaan koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
3.15.1 Menjelaskan pengertian koloid
3.15.2 Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan
3.15.3 Mendeskripsikan jenis-jenis koloid
3.15.4 Mendeskripsikan sifat-sifat koloid
3.15.5 Menjelaskan proses pembuatan koloid
3.15.6 Mendeskripsikan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari
4.14 Membuat makanan atau produk lain yang berupa koloid atau melibatkan prinsip koloid
4.14.1 Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian koloid
2. Siswa dapat membedakan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi kasar berdasarkan tabel pengamatan
3. Siswa dapat membedakan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi
4. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat koloid
5. Siswa dapat menyebutkan pengertian sifat-sifat koloid
6. Siswa dapat menyebutkan contoh dari masing-masing sifat koloid
7. Siswa dapat menyebutkan aplkasi dari sifat-sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari
D. Materi
1. Konsep:
- Sistem koloid adalah suatu campuran zat yang terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi dimana partikel-partikel fase
terdispersi berukuran koloid tersebar merata (homogen) dalam medium pendispersinya
2. Prinsip:
- Perbedaan sistem koloid dengan larutan sejati dan suspensi meliputi perbedaan jumlah fase, distribusi partikel, ukuran koloid,
penyaringan dan kestabilan
- Sifat-sifat karakteristik sol meliputi: efek Tyndall, gerak Brown, daya adsorpsi, bermuatan listrik, koagulasi dan koloid pelindung.
3. Prosedur:
- Koloid sol dapat dibuat dengan 2 metode yaitu metode kondensasi dan metode disperse
- Beberapa metode pemurnian yang dapat digunakan untuk menghilangkan partikel-partikel zat telarut yang tidak diinginkan adalah
dialisis, elektrodialisis dan menggunakan penyaring ultra
A. Sistem Dispersi
Jika suatu zat dicampurkan dengan zat lain, akan terjadi penyebaran secara merata dar suatu zat ke dalam zat lain yang disebut
dengan sistem dispersi. Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu, larutan, koloid, dan
suspensi. Secara sepintas, perbedaan antara suspensi kasar dengan larutan (sering disebut larutan sejati) akan tampak jelas dari
homogenitasnya, tetapi antara larutan dengan koloid atau antara koloid dengan suspensi kasar akan sulit dibedakan.
1. Suspensi
Suspensi merupakan sistem dispersi di mana partikel yang ukurannya relatif besar tersebar merata di dalam medium
pendispersinya. Dalam sistem dispersi tersebut, partikel-partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop dan bahkan dengan
mata. Suspensi merupakan sistem dispersi yang tidak stabil sehingga jika tidak diaduk terus-menerus akan mengendap akibat gaya
gravitasi bumi.
2. Larutan
Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara
partikel pendispersi dengan partikel terdisprsi, walalupun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi
(mikroskop ultra).
3. Koloid
Koloid atau disebut juga dispersi koloid atau sistem koloid sebenarnya merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang
lebih besar dari larutan, tetapi lebh kecil daripada suspensi.
Kestabilan (jika didiamkan) Mudah terpisah (mengendap Sukar terpisah (relatif stabil) Tidak terpisah (sanngat stabil)
Cara pemisahan Filtrasi (penyaringan) Tidak dapat disaring Tdak dapat disaring
B. Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Terhamburnya cahaya oleh partikel koloid disebut dengan efek Tyndall. Partikel koloid dan suspensi cukup besar untuk dapat
menghamburkan sinar, sedangkan partikel-partikel larutan berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat menghamburkan sinar.
2. Gerak Brown
Jika dispersi koloid diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran yang tinggi, akan tampak adanya partikel yang bergerak
dengan arah yang acak (tak beraturan). Gerakan-gerakan tersebut mempunyai lintasan lurus. Gerakan partikel koloid dengan lintasan
lurus dan arah yang acak disebt dengan gerak Brown. Terjadinya gerak Brown ini diakibatkan adanya tumbukan partikel-partikel
pendispersi terhadap partikel terdispersi sehingga partikel terdispersi akan terlontar. Lontaran tersebut akan mengakibatkan partikel
terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain sehingga partikel yang tertumbuk akan terlontar.
3. Adsorpsi
Adsorpsi adalah peristwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan partikel koloid. Adsorpsi terjadi karena adanya
kemampuan partikel koloid untuk menarik (ditempeli) oleh partikel-partikel kecil. Kemampuan menarik ini disebabkan adanya
tegangan permukaan koloid yang ckup tinggi sehngga jika ada partikel yang menempel akan cenderung dipertahankan pada
permukaannya.
4. Koagulasi
Dispersi koloid dapat mengalami persitiwa penggumpalan atau koagulasi. Peristiwa koagulasi pada koloid dapat terjadi akibat
peristiwa-peristiwa mekanis atau peristiwa kimia. Peristiwa mekanis misalnya pemanasan atau pendinginan. Peristiwa kimia yang
dapat menyebabkan terjadinya koagulasi misalnya:
a. Pencampuran koloid yang berbeda muatan
Jika sistem koloid yang berbeda muatan dicampurkan, akan menyebabkan terjadinya koagulasi dan akhirnya mengendap. Sebagai
contoh, sol Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan mengalami koagulasi jika dicampur dengan sol As2S3.
b. Adanya elektrolit
Jika koloid yang bermuatan positif dicampurkan dengan suatu larutan elektrolit, maka ion-ion negatif dari larutan elektrolit
tersebut akan segera ditarik oleh partikel-partikel koloid positif tersebut. Akibatnya, ukuran koloid menjadi sangat besar dan akan
mengalami koagulasi. Sebaliknya, koloid negatif akan menyerap ion-ion positif dari suatu larutan elektrolit.
5. Kestabilan Koloid
Koloid merupakan sistem dispersi yang relatif kurang stabil dibandingkan larutan. Suatu produk industri dalam bentuk koloid
umumnya diinginkan dalam kondisi yang stabil, misalnya krim minyak rambut, krim pembersih muka, bedak cair, dan obat-obatan
yang berupa emulsi. Untuk menjaga kestabilan koloid dapat dilakukan cara-cara berikut.
a. Menghilangkan muatan koloid
Proses penghilangan muatan koloid dilakukan dengan proses dialisis. Pada dasranya, proses dialisis adalah proses menghilangkan
muatan koloid dengan cara memasukkan koloid ke dalam membran semipermiabel.
b. Penambahan stabilisator koloid
- Emulgator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu emulsi (koloid cair dalam cair atau cair dalam padat) dengan tujuan
menjaga koloid agar tidak mudah terpisah.
- Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan ke dalam sistem koloid agar menjadi stabil.
6. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid liofil adalah koloid yang fase terdispersinya suka menarik medium pendispersinya. Peristiwa ini disebabkan gaya tarik antara
partikel-partikel terdispersi dengan medium pendispersinya kuat. Koloid liofob adalah sistem koloid yang fase terdispersinya tidak
suka menarik medium pendispersinya.
C. Pembuatan Koloid
1. Cara dispersi
Cara dispersi adalah memperkecil partikel. Cara ini melibatkan pengubahan ukuran partikel besar (misalnya suspensi atau padatan)
menjadi ukuran partikel koloid.
a. Dispersi langsung (mekanik)
b. Homogenisasi
c. Peptisasi
d. Busur bredig
2. Cara kondensasi
Cara kondensasi adalah memperbesar ukuran partikel. Pada umumnya, dari larutan diubah menjadi koloid.
a. Reaksi hidrolisis
b. Reaksi redoks
c. Pertukaran ion
G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 5
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin (Orientasi)
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan dengan kehidupan sehari-hari (Apersepsi)
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung (Motivasi)
Int Mengamati 20
Siswa mengamati demonstrasi tentang sistem koloid yang dilakukan oleh guru di
depan kelas
Siswa mengamati perbedaan antara sistem koloid, suspensi, dan larutan
Menanya
Siswa diberikan kesempatan bertanya tentang sistem Koloid yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati dengan bimbingan dan arahan guru.
Mencoba
Siswa mengisi Lembar Kerja Siswa/bacaan berkaitan dengan sistem koloid yang
diberikan oleh guru
Menalar
Siswa mengelompokan data tentang sistem koloid berdasarkan demonstrasi yang
dilakukan oleh guru
Siswa menyimpulkan sistem koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan
peranannya dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat peta konsep.
Mengkomunikasikan
Siswa menyampaikan hasil kerja pada lembar kerja siswa
Siswa mengemukakan pendapat hasil kerja pada lembar kerja siswa dan
ditanggapi oleh siswa lain
Siswa bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
Siswa menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Penutup Refleksi , Evaluasi, Penugasan 5
- Guru memberikan arahan kepada siswa untuk melanjutkan pembelajaran secara
mandiri, melalui kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.
- Memberikan penghargaan kepada siswa yang telah mengemukakan pendapat atau
hasil kerjanya
- Guru meminta siswa untuk berdoa akhir belajar di pimpin oleh ketua kelas
H. Penilaian
1. Pengetahuan
Soal Esai
Skor maksimal
2. Sikap
Lembar Observasi Penilaian Sikap
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi
masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi
masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Sikap
Nama Aktf Toleran Kerjasama
No
Siswa KR CK BA SB KR CK BA SB KR CK BA SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1. Proses
Lembar Observasi Penilaian Teman
Nama Penilaian
No. Anggota Menghargai Suka Jumlah Skor Nilai
Kelompok Kreatvitas Inisiatf Kerja Sama
Teman Menolong
Dst
jumlah skor
Nilai = x 100
jumlah skor maksimum
Petunjuk penilaian
4= (amat baik) 3 = (baik) 2 = (cukup baik) 1 = (kurang baik)
Rentang nilai:
30 ≤ nilai ˂ 59 : C
60 ≤ nilai ˂ 79 : B
80 ≤ nilai ≤ 100 : A
……………………………… ………………………………
NIP/NRK. - NIP/NRK.