Penerapan Sifat Koligatif dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Penerapan Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Tingginya kadar garam di laut mati Pembuatan kolam renang apung Mendapatkan Benzena murni
2. Penerapan Sifat Koligatif Larutan Kenaikan Titik Didih
Penyulingan minyak bumi Penggunaan Panci Presto Distilasi Penyulingan gula Menambahkan bumbu setelah air mendidih saat memasak Menambahkan garam saat memasak Pengukuran masa molar Penggunaan garam untuk mencairkan salju
3. Penerapan Sifat Koligatif Larutan Penurunan Titik Beku
Penggunaan garam dapur untuk mencairkan salju Pembuatan es krim Penambahan etilen glikol pada radiator mobil Penggunaan garam dapur dalam pembuatan es putar Penambahan Antibeku pada Minyak Kelapa Anti beku pada tubuh hewan
4. Penerapan Sifat Koligatif Larutan Tekanan Osmosis
Naiknya air tanah melalui akar ke seluruh bagian tanaman Penggunaan garam dapur untuk membunuh lintah Penggunaan garam dapur untuk mengawetkan makanan Proses yang terjadi di dalam mesin cuci darah Penggunaan cairan tetes mata Pemisahan zat beracun dalam air limbah Penggunaan larutan infus melalui pembuluh darah Pembutan ikan asin Desalinasi air laut (osmosis balik) Penurunan Tekanan Uap Larutan
1. Mendapatkan Benzena Murni
Benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi. Benzena biasanya tercampur dengan toluena yang membentuk larutan benzena-toluena. Untuk mendapatkan benzena murni digunakan cara pemisahan campuran dengan distilasi bertingkat yakni dengna menggunakan prinsip perbedaan tekanan uap antara zat pelarut dengan zat terlarut. Benzena memiliki nama lain bensol. Bensol (aviation gasoline / avgas) merupakan bahan bakar untuk pesawat terbang .
2. Membuat Kolam Apung
Pembuatan kolam apung melibatkan prinsip Penurunan Tekanan Uap Jenuh yakni ditambahakn konsentrasi garam yang sangat tinggi ke dalam air . Hal ini menyebabkan pada saat berenenang tidak akan tenggelam melainkan akan mengapung. Contoh : Kolam apung Atlantis Water Adventure yang berada di Taman Impian jaya Ancol Jakarta dimana Air yang berada di kolam apung ini memiliki kadar garam yang sangat tinggi, bahkan 10 kali lipat tingginya dibandingkan kadar garam rata-rata dilautan. Air atau pelarut yang ada dikolam apung ini sulit menguap karena tekanan uap pelarut menurun disebabkan karena konsentrasi kadar garam yang sangat tinggi. Semakin banyak jumlah zat terlarut, maka pelarut semakin sukar menguap. Dengan kata lain, adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap cairan. Karena memiliki konsentrasi zat terlarut sangat tinggi, maka pada saat kita berenang di sini akan mengapung atau tidak tenggelam.
Penurunan Titik Beku Larutan
1. Membuat Zat Anti Beku pada Radiator Mobil
Hal ini sangat berguna bagi negara yang memiliki musim salju, yakni dimana Air Radiator Mobil tidak akan membeku yang apabila membeku maka akan merusak komponen mobil tersebut. Untuk mengatasi agar air radiator tidak mudah membeku, maka ditambahkan cairang yang sulit membeku yakni Etilen Glikol. Dengan penambahan cairan ini, nantinya air radiator tidak mudah membeku karena terjadi penurunan titik beku cairan radiator 2. Penambahan Anti Beku pada Minyak Kelapa Ketika membuat minyak kelapa tradisional tentunya minyak yang dihasilkan akan cepat membeku terutama pada pagi hari yang dimana memiliki titik beku yang tinggi. Untuk mengatasi maka pada minyak kelapa ditambahkan garam-garaman atau vitamin E agar terjadi penurunan titik beku, sehingga minyak kelapa tidak mudah membeku pada suhu rendah.
Kenaikan Titik Didih Larutan
1. Penggunaan Panci Presto
Panci Presto biasanya digunakan untuk memasak daging dengan tujuan mendaptkan daging yang empuk ataupun daging dengan tulang lunak dalam waktu yang relatif singkat. Hal itu dapat terjadi karena pada Panci Presto digunakan prinsip dasar Kenaikan Titik Didih yakni : Secara teori, air akan mendidih pada suhu 100 derajat Celsius pada tekanan 1 atmosfer. Karena panci presto terbuat dari bahan stainless yang tebal dan kuat serta mempunyai tutup yang rapat, maka uap air yang yang dihasilkan saat proses pendidihan tidak mungkin keluar dan hanya terkumpul dalam panci presto. Air yang terkumpul inilah yang membuat tekanan air dalam panci presto naik, yang menyebabkan temperatur didihnya juga naik menjadi >100 derajat Celsius Oleh karena itu, panci presto mampu melunakkan daging maupun tulang (atau duri) yang sedang dimasak dalam waktu yang relatif lebih singkat. Sebagai pengaman, maka pada panci presto terdapat katup pengaman yang berfungsi untuk melepaskan tekanan uap pada saat berlebihan, hal ini karena Panci presto menggunakan tutup yang rapat sehingga uap air tidak dapat keluar. Pada waktu tertentu alat ini mencapai ambang batas atau standar dimulainya perhitungan lama pemasakan, yang ditandai bunyi berdesis karena uap air melewati savety valve. Jadi bisa juga di simpulkan memasak dengan menggunakan Panci Presto lebih cepat daripada menggunakan panci biasa, karena panas yang diserap panci terperangkap tidak dapat keluar lagi (sistem tertutup) sehingga tekanan didalam panci pun naik seiring dengan naiknya temperatur dan tidak adanya perubahan volume yang terjadi didalamnya (proses isokhorik) 2. Distilasi Distilasi adalah proses pemisahan senyawa dalam suatu larutan dengan cara pendidihan. Larutan yang akan dipisahkan dengan zat terlarutnya, suhunya dinaikkan secara perlahan agar zat terlarut menguap dan dapat dipisahkan dengan pelarutnya. Jadi sangat penting sekali mengetahui titik didih zat terlarut agar waktu yang diperlukan untuk mendidihkan larutan tersebut dapat diketahui. Kenaikan titik didih juga digunakan untuk mengklasifikasikan bahan bakar yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Tekanan Osmotik
1. Desalinasi Air Laut (Osmosis Balik)
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmotik balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permaebel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni kedalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas