Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan osmosis memiliki
banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penerapan penurunan
titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin. Penerapan
tekanan osmosis ditemukan di alam, dalam bidang kesehatan, dan dalam ilmu
biologi.

A. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN UAP

a. Laut Mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh
zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi
ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak
berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya
semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam
karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Penerapan prinsip
yang sama dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat wisata di
Indonesia yang berupa kolam apung. .

b. Mendapatkan Benzena Murni.


Tahukah kamu bahan bakar untuk pesawat terbang? Bahan bakar untuk
pesawat terbang bernama avgas (aviation gasoline) atau yang lebih dikenal
dengan nama bensol. Nama lain dari bensol adalah benzena. Benzena adalah
kandungan alami dalam minyak bumi. Benzena biasanya tercampur dengan
toluena yang membentuk larutan benzena-toluena. Bagaimana mendapatkan
benzena murni apabila larutan yang terdiri atas benzena dan toluena yang
memiliki fraksi mol yang sama? Untuk mendapatkan benzena murni
menggunakan pemisahan campuran dengan distilasi bertingkat, dengan
mengguakan prinsip berbedaan tekanan uap antara zat pelarut dengan zat
terlarut.

Contoh kenaikan titik didih


1. Distilasi
Distilasi adalah proses pemisahan senyawa dalam suatu larutan dengan
cara pendidihan. Larutan yang akan dipisahkan dengan zat terlarutnya, suhunya
dinaikkan secara perlahan agar zat terlarut menguap dan dapat dipisahkan dengan
pelarutnya. Jadi sangat penting sekali mengetahui titik didih zat terlarut agar
waktu yang diperlukan untuk mendidihkan larutan tersebut dapat diketahui.
Kenaikan titik didih juga digunakan untuk mengklasifikasikan bahan bakar yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Air mendidih
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu
ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair
diukur pada tekanan 1 atmosfer. Titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik
didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel – partikel zat terlarut
dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel – partikel pelarut.
Oleh karena itu, penguapan partikel–partikel pelarut membutuhkan energi yang
lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut
sebagai kenaikan titik didih. Contohnya air mendidih pada 100 °C pada tekanan
1 atm. Jika air tersebut ditambahkan dengan garam maka titik didihnya menjadi
lebih dari 100 °C pada tekanan yang sama. Itu artinya air pada larutan garam
mengalami kenaikan titik didih. Kenaikan titik didih larutan garam ini tergantung
dari konsentrasi garam di dalam air, semakin banyak kandungan garam maka
kenaikan titik didihnya makin tinggi.
B. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU

1. Membuat Campuran Pendingin


Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di bawah
0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat
es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke
dalam air.

2. Anti beku pada radiator mobil


Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen
glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini
dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen
glikol dalam air radiator kan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata
lain air tidak mudah membeku.

3. Antibeku dalam Tubuh Hewan


Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub,
memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan
hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mempu
menurunkan titik beku air hingga 0,8oC. Dengan demikian, ikan laut dapat
bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1,9oC karena zat antibeku yang
dikandungnya dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan
selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antara lain
serangga , ampibi dan nematoda.
4. Antibeku untuk Mencairkan Salju
Di daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan
dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk
mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan
CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin banyak garam
yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair.

5. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)


Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa
molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif
bergantung pada konsentrasi zat terlarut.

6. Penambahan Antibeku Pada Minyak Kelapa


Jika kita membuat minyak kelapa tradisional, minyak yang dihasilkan akan akan
cepat membeku. Pada pagi hari minyak kelapa akan membeku karena memiliki
titik beku yang tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada minyak kelapa
ditambahkan garam-garaman atau vitamin E agar terjadi penurunan titik beku,
sehingga minyak kelapa tidak mudah membeku pada suhu rendah.
C. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS

1. Mengontrol Bentuk Sel


Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut
isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah
daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan-larutan yang
mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik

Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam


darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi
osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel darah
tidak mengalami kerusakan.

2. Mesin Cuci Darah


Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi
menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil
seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian
dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein
sehingga akan tetap berada di dalam darah.

3. Pengawetan Makanan
Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan,
garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh
mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.

4. Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena
garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang
ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.
5.Penyerapan Air oleh Akar Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh
tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga
konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam
tanah dapat diserap oleh tanaman.

6. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik


Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari
larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika
kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan
memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan
osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui
selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa
tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke
dalam air asin. Penggunaan lain dari osmosis balik yaitu untuk memisahkan zat-
zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.
Sumber :

1. http://dwiwahyunanti.blogspot.com/2015/07/penerapan-sifat-koligatif-
pada.html
2. https://mafia.mafiaol.com/2017/08/contoh-sifat-klogatif-larutan-
dalam.html
3. https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw=1366&bih=613&tbm=
isch&sa=1&ei=tyaRW62qFofGvwT-
rq6YAg&q=mendapatkan+benzana+murni&oq=mendapatkan+benzana+
murni&gs_l=img.3...218355.227739.0.229278.45.26.1.6.6.0.113.1905.24
j1.25.0....0...1c.1.64.img..19.17.755...0j0i5i30k1j0i67k1j0i10k1j0i24k1.0.
nIzQb3rxn6k#imgrc=PxOctuBdFUhXsM:
4. http://bioebus.blogspot.com/2012/04/mengapa-lintah-mati-diberi-
garam.html
5. https://www.google.co.id/search?q=menentukan+massa+molekul+relatif
+dalam+penerapan+sifat+koligatif+larutan&safe=strict&source=lnms&tb
m=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi-
wpyArqbdAhUItI8KHVnbAQkQ_AUICygC&biw=1366&bih=662#imgr
c=eDCteD96H1j0aM:
NAMA : MELIA FATIN NUR FADILAH
KELAS : XII MIPA 5
NO : 19
MAPEL : KIMIA

Anda mungkin juga menyukai