0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi penurunan tekanan uap yang diterapkan di Laut Mati dan kolam apung, penurunan titik beku yang digunakan dalam pembuatan es dan zat antibeku, serta tekanan osmotik yang diterapkan dalam cairan fisiologis, pengawetan makanan, dan pengolahan air limbah.
Dokumen tersebut membahas penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi penurunan tekanan uap yang diterapkan di Laut Mati dan kolam apung, penurunan titik beku yang digunakan dalam pembuatan es dan zat antibeku, serta tekanan osmotik yang diterapkan dalam cairan fisiologis, pengawetan makanan, dan pengolahan air limbah.
Dokumen tersebut membahas penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi penurunan tekanan uap yang diterapkan di Laut Mati dan kolam apung, penurunan titik beku yang digunakan dalam pembuatan es dan zat antibeku, serta tekanan osmotik yang diterapkan dalam cairan fisiologis, pengawetan makanan, dan pengolahan air limbah.
Penerapan Sifat Koligatif Larutan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Penerapan Penurunan Tekanan Uap
Penerapan sifat koligatif pada penurunan tekanan uap terdapat di Laut Mati. Laut Mati terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, yaitu antara Yordania dan Palestina serta tidak berhubungan dengan laut bebas. Laut Mati mempunyai kadar garam sangat tinggi, yaitu 32%. Adapun kadar garam rata-rata air laut hanya 3%. Konsentrasi zat terlarut dalam Laut Mati yang tinggi menyebabkan air laut sukar menguap. Akibatnya, terjadi penurunan tekanan uap. Jika seseorang menceburkan diri di Laut Mati tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Penerapan prinsip yang Gambar Kolam apung menerapkan prinsip penurunan sama dengan Laut Mati dapat kita temui di Pantai Tureloto, tekanan uap Nias Utara dan kolam apung Atlantis Water Adventure, Sumber: https://bit.ly/3KKbfs0, diunduh 28 April 2021 di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. 2. Penerapan Penurunan Titik Beku Sifat penurunan titik beku diterapkan dalam berbagai keperluan dan peristiwa berikut. a. Membuat Campuran Pendingin sebagai Bahan Pembuatan Es Puter Campuran pendingin adalah larutan yang memiliki titik beku jauh di bawah 0°C. Campuran pendingin digunakan pada pabrik es dan juga digunakan untuk membuat es puter. Campuran pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai garam ke dalam air. Sebagai contoh, campuran pendingin dalam pembuatan es krim dibuat dari campuran garam dapur dengan kepingan Gambar Proses pembuatan es puter es batu dalam bejana. Pada campuran tersebut, es batu Sumber: https://bit.ly/35tTwoJ, diunduh 28 April 2021 akan mencair sementara suhu campuran turun. b. Membuat Zat Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, air radiator di kendaraan mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, radiator kendaraan akan cepat rusak. Oleh karena itu, ditambahkan etilen glikol (CH2OH–CH2OH) sebagai zat antibeku ke dalam air radiator. Dengan penambahan etilen glikol diharapkan titik beku air radiator menurun sehingga air tidak mudah membeku. Zat antibeku juga digunakan dalam mesin pesawat terbang. Selain menurunkan titik beku, Gambar Penambahan etilen glikol pada radiator mobil zat antibeku juga menaikkan titik didih sehingga Sumber: https://bit.ly/3AAeCNG, diunduh 28 April 2021 mengurangi penguapan air. c. Mencairkan Salju di Jalan Raya Di daerah yang mengalami musim salju, setiap terjadi hujan salju maka jalanan akan dipenuhi es salju. Lapisan salju di jalan raya tersebut dapat mengakibatkan kendaraan tergelincir sehingga perlu dibersihkan. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat menurunkan titik beku sehingga salju mencair. Makin banyak garam yang ditaburkan, makin banyak pula salju yang mencair. d. Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutub memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan, yaitu penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat antibeku yang mampu menurunkan titik bekunya hingga 0,8°C. Zat antibeku dalam tubuh ikan tersebut dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Dengan demikian, ikan laut dapat Gambar Zat antibeku pada tubuh ikan laut bertahan pada musim dingin yang suhunya mencapai Sumber: https://bit.ly/3rO9Yr7, diunduh 28 April 2021 1,9°C. e. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relatif zat terlarut. Hal itu dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya maka massa molekul relatif zat terlarut dapat ditentukan. 3. Penerapan Tekanan Osmotik Beberapa penerapan tekanan osmotik dalam kehidupan dan industri sebagai berikut. a. Membuat Cairan Fisiologis Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik. Sementara itu, larutan- larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmotik, baik ke dalam Gambar Cairan infus bersifat isotonik terhadap cairan ataupun ke luar sel darah. Dengan demikian, sel-sel intrasel darah tidak mengalami kerusakan. Fotografer: Zain M. b. Membasmi Keong Mas Garam dapur yang ditaburkan pada permukaan tubuh keong mas mampu menyerap air yang ada dalam jaringan tubuh sehingga keong mas akan kekurangan air dalam tubuhnya dan akhirnya mati. Oleh karena itu, garam dapur dapat digunakan untuk membasmi binatang lunak seperti keong mas. c. Pengawetan Makanan Garam dapur menyerap kandungan air sehingga menghambat pertumbuhan mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan. Oleh karena itu, garam dapur biasa digunakan untuk mengawetkan makanan seperti ikan. d. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman Tanaman menyerap air tanah melalui akar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sel-sel penyusun akar tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga Gambar Pengawetan ikan menggunakan garam konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar dapur tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh Sumber: https://bit.ly/3rUgU6f, diunduh 28 April 2021 tanaman. e. Membuat Obat Tetes Mata Cairan obat tetes mata dibuat mendekati isotonik terhadap cairan mata. Hal ini agar obat tetes mata dapat diterima tanpa rasa nyeri dan tidak menyebabkan keluarnya air mata yang dapat mencuci keluar obat tersebut dari mata. Beberapa larutan obat mata perlu dibuat hipertonik terhadap cairan mata untuk meningkatkan daya serap sehingga mempercepat efek obat. f. Pengolahan Air Limbah Air limbah yang mengandung zat-zat pencemar lingkungan dihubungkan dengan cairan hipertonik melalui membran semipermeabel. Akibatnya, kandungan air dalam air limbah mengalami osmosis ke cairan hipertonik. Dengan demikian, zat-zat pengotor yang mulanya terlarut dalam air limbah tertinggal dan dapat diolah lebih lanjut.