Anda di halaman 1dari 4

Nama : Josua Pandiangan

Nim : 200802079
Mata Kuliah : Kimia Analitik I

Aplikasi Kimia Larutan dalam Laboratorium Industri

Penerapan Penurunan Tekanan Uap


1. Produksi Benzena Murni
Bahan bakar untuk pesawat terbang yaitu bernama avgas (aviation gasoline) atau yang
lebih dikenal dengan nama bensol. Nama lain dari bensol ialah benzena. Benzena merupakan
kandungan alami dari minyak bumi. Benzena biasanya tercampur dengan toluena yang akan
membentuk larutan benzena-toluena.
Untuk mendapatkan benzena murni yaitu menggunakan pemisahan campuran dengan cara
distilasi bertingkat, mengguakan prinsip berbedaan tekanan uap antara zat pelarut dengan zat
terlarut.

Penerapan Penurunan Titik Beku


1. Pembuatan Campuran Pendingin pada Pabrik Es
Campuran pendingin adalah larutan yang memiliki titik beku jauh di bawah 00C. Campuran
pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Campuran
pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai garam ke dalam air.
Sebagai contoh, campuran pendingin dalam pembuatan es krim dibuat dari campuran
garam dapur dengan kepingan es batu dalam bejana. Pada campuran tersebut, es batu akan mencair
sedangkan suhu campuran turun.

2. Pembuatan Zat Anti Beku pada Radiator Mobil


Pada daerah yang beriklim dingin, air radiator di kendaraan mudah membeku. Jika keadaan
ini dibiarkan, radiator kendaraan akan cepat rusak. Oleh karena itu, ditambahkanlah etilen glikol
sebagai zat anti beku ke dalam air radiator. Keberadaan zat terlarut tersebut akan menurunkan titik
beku air radiator sehingga lebih sukar membeku.
3. Penentuan Massa Molekul Relatif Suatu Senyawa (Mr)
Sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa relatif zat terlarut. Hal itu
dapat dilakukan karena sifat koligatif bergantung pada kosentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui
massa zat terlarut serta nilai penurunan titik bekunya maka massa molekul relatif zat terlarut itu
dapat ditentukan.

Penerapan Tekanan Osmotik


1. Pembuatan Cairan Fisiologis
Larutan-larutan yang memiliki tekanan osmotik yang sama disebut isotonik. Larutan-
larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik.
Sementara itu, larutan-larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih tinggi daripada larutan lain
disebut hipertonik.
Contoh larutan isotonik adalah cairan infus yang dimasukkan ke dalam darah. Cairan infus
harus isotonik dengan cairan intrasel agar tidak terjadi osmotik, baik ke dalam ataupun ke luar sel
darah. Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.

2. Pengawet Makanan
Garam dapur dapat membunuh mikroba penyebab busuknya makanan. Oleh karena itu,
garam dapur dapat digunakan sebagai bahan mengawetkan makanan seperti ikan.

3. Pembuat Obat Tetes Mata


Cairan obat tetes mata dibuat hingga mendekati isotonis terhadap cairan mata. Hal ini agar
obat tetes mata dapat diterima oleh mata tanpa rasa nyeri dan tidak menyebabkan keluarnya air
mata yang dapat mencuci keluar obat tersebut dari mata. Beberapa larutan obat mata perlu dibuat
hipertonik terhadap cairan mata untuk meningkatkan daya serap sehingga mempercepat efek obat.

4. Pengolahan Air Limbah


Air limbah yang mengandung zat-zat pencemar lingkungan dihubungkan dengan cairan
hipertonis melalui membran semipermebel. Akibatnya, kandungan air dalam air limbah
mengalami osmosis ke cairan hipertonis. Dengan demikian, zat-zat pengotor yang mulanya terlarut
dalam air limbah tertinggal dan dapat diolah lebih lanjut.

5. Mesin Cuci Darah


Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi yang bernama cuci darah. Terapi cuci
darah menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea
melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lainnya, kemudian dibuang. Membran
tidak dapat dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di
dalam darah.

6. Pengawetan Selai
Industri makanan ringan sering memanfaatkan konsep tekanan osmosis pada proses
pengawetan selai. Gula dalam jumlah yang banyak ternyata berperan penting dalam proses
pengawetan, karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan botulisme.
Botulisme adalah sebuah kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan
bakteri Clostridium Botulinum. Bila sel bakteri berada dalam larutan gula hipertonik (konsentrasi
tinggi), air intrasel akan cenderung untuk bergerak keluar dari sel bakteri ke larutan yang lebih
pekat. Proses ini kemudian yang disebut krenasi (crenation), menyebabkan sel bakteri tersebut
mengerut dan akhirnya tidak berfungsi lagi.

Penerapan Kenaikan Titik Didih


1. Penyulingan Gula
Batang tebu diambil cairannya, yang kemudian akan digunakan dalam pembuatan gula
kristal untuk konsumsi. Dalam pembuatan gula, terdapat tahap dimana cairan tebu tersebut akan
di didihkan. Suhu dimana cairan mendidih akan bergantung dari konsentrasi gula dalam cairan
tersebut. Dengan mengetahui tingkat kenaikan titik didih ini maka itu akan digunakan untuk
memantau tingkat kejenuhan larutan sehingga akan bermanfaat dalam proses kristalisasi untuk
menghasilkan kristal gula yang sempurna.

2. Radiator Kendaraan Bermotor


Radiator yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor memerlukan kemampuan yang bagus
dalam mengendalikan panas yang dihasilkan ketika kendaraan digunakan dalam waktu yang cukup
lama. Maka dari itu perhitungan akan kenaikan titik didih sangat diperlukan, karena cairan pada
sebuah radiator harus memiliki titik didih yang tinggi untuk mendinginkan mesin tanpa harus
kehilangan banyak cairan itu sendiri. Jika titik didihnya rendah, maka cairan pada radiator akan
lebih cepat menguap yang akhirnya menyebabkan radiator kehabisan cairan.

3. Distilasi (Penyulingan Minyak Bumi)


Distilasi adalah proses pemisahan senyawa dalam suatu larutan dengan cara pendidihan.
Larutan ini akan dipisahkan dengan cara menaikkan suhunya. Suhunya dinaikkan secara perlahan
agar zat terlarut menguap dan dapat dipisahkan dengan pelarutnya. Sebelumnya kita perlu
mengetahui titik didih zat terlarut tersebut. Agar waktu yang diperlukan untuk mendidihkan larutan
tersebut dapat diketahui. Kenaikan titik didih juga digunakan untuk mengklasifikasikan bahan
bakar yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bensin, diesel, paraffin, dan lainnya.

Penerapan Larutan Penyangga

Dalam industri farmasi, larutan penyangga berperan untuk pembuatan obat-obatan agar zat
aktif dari obat tersebut mempunyai pH yang tertentu (tidak mudah berubah dengan penambahan
asam, basa, ataupun pengenceran pada tubuh manusia). Selain itu juga dimanfaatkan pada industri
makanan dan minuman ringan, seperti yang sering digunakan adalah natrium asetat dan asam
sitrat.

Anda mungkin juga menyukai