Anda di halaman 1dari 1

SERING MATI LAMPU

AKTIVIS PMII : BOGOR TIMUR TAK DI MANUSIAKAN DALAM PENERANGAN

Tanjungsari. Aliran listrik mati sudah bukan hal yang asing bagi masyarakan Bogor timur
hampir setiap saat mengalami pemadaman, tentunya pemadaman tersebut tanpa ad
pemberitahuan dan keterangan, kejadian ini membuat Syahrul aktivis PMII yang aktif di
Kota Bogor geram. Dari saya kecil sampai sekarang pemerintah kabupaten Bogor tidak
memperhatikan masyarakat kabupaten Bogor yang ada di Timur terkait penerangan.
ujarnya
Menurut Arul (sapaan Akrabnya) masyarakat yang ada di Bogor Timur tidak
mendapatkan pelayanan yang baik dari PLN (Pembangkit Listrik Nasional) karena sering
terjadi pemadaman tanpa pemebritahuan kepada masyarakat Bogor timur khususnya
cariu,tanjungsari dan sukamakmur “kami merasa tidak dimanusiakan yang seharunya
kami mendapatkan hak kami sebagai konsumen, dan warga masyarakat tapi kami disini
hanya di pandang sebelah mata oleh PLN dan pemkab Bogor. sedangkan dalam UU No
30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan Pasal 29 berbunyi, ayat (1) Konsumen berhak
untuk, mendapat pelayanan yang baik, mendapat tenaga listrik secara terus-menerus
dengan mutu dan keandalan yang baik, dan memperoleh tenaga listrik yang menjadi
haknya dengan harga yang wajar, d. mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada
gangguan tenaga listrik dan e. mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadaman yang
diakibatkan kesalahan dan/atau kelalaian pengoperasian oleh pemegang izin usaha
penyediaan tenaga listrik sesuai syarat yang diatur dalam perjanjian jual beli tenaga
listrik.

PLN setempat sebagai badan public atau BUMN tidak mengimplementasikan Undang-
Undang (UU) No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukan Informasi Publik (KIP). Begitupun
transfaransi atas kepatuhan terhadap apa yang dituangkan dalam pasal 29 huruf e diatas.
Di Cibinong pemadaman dua sampai tiga jam ada surat pemberitahuan tetapi disini
sampai seharianpun kita tidak tau penyebabnya sampai harus di padamkan. Masyarakat
kota bayar listrik, sama kitapun bayar tapi ketika soal hak sama sekali berbeda bagai
bumi dan langit.
Jangan anggap kami hanya orang kampung sehingga seenaknya menindas dan
mencurangi.
Kami sama warga Kabupaten Bogor kami sama warga NKRI maka berikan hak kami
sebagai warga negara dan hak sebagai manusia.
Jangan menunggu desa mengepung kota baru menyadari dosa dosa kepada warga
negara.

Anda mungkin juga menyukai