Anda di halaman 1dari 18

PERIOPERATIF

PASIEN DENGAN
GAGAL GINJAL

Dr. Ita Murbani Handajaningrum , MHKes. SpPD – KGH. Finasim


THE KIDNEY DIEASE OUTCOMES QUALITY INITITIVE (K/DOQI)Of
The national Kidney Foudation (NKF), Mendefinisikan (PGK)
Penyakit Ginjal Kronik adalah :
Kerusakan ginjal atau menurunnya laju filtrasi glomerular (LFG)
menjadi < 60 ml/min/1.73m2selama 3 bulan atau lebih.
K/DOQI mengklasifikasikan PGK menjadi 5 stadium
Kriteria PGK yang digunakan di Indonesia (PERNEFRI)
 Kerusakan pada ginjal baik struktur atau fungsi selama 3
bulan atau lebih
 dengan atau tanpa penurunan LFG
 Berdasarkan kelainan patologis , atau petanda kerusakan ginjal
( kelainan laboratorium darah, urin, pencitraan )

PREVALENSI
- The Third National Health and Examination Surrvey :
PGK terjadi 11 % dari ∑ populasi AS dewasa.
- Di Indonesia angka PGK semakin meningkat.
PERNEFRI / IRR
DATA IRR
PERSIAPAN PRA-OPERASI
Beberapa hal yang harus diperhatikan dengan pelaksanaan
operasi pada pasien PGK adalah :
1. Derajat Penyakit
2. Status Dialisis
3. Jenis Operasi dan anastesi yang akan dilakukan

 untuk memperkirakan
> besar risiko operasi
> Hasil Operasi
> Prognosis Pasien
PEMERIKSAAN PENUNJANG :

LABORATORIUM Tujuan : Menegakkan Diagnosis dan Stadium PGK


Mencari Etiologi dan komplikasi
Menilai : Peningkatan Ureum, Kretinin, anemia,
hiperkalemia , hipokalsemia,
hiponatremia dan kadar bikrbonat yang
rendah.
Urinalisa : Mengetahui LFG dan
Proteiuria

EKG Tujuan : Mengidentifikasi kelainan Jantung

Menilai : Hipertrofi ventrikel, aritmia, gangguan


elektrolit

USG / BNO Tujuan : Menilai besar dan kontur ginjal, batu


atau obstruksi
FOTO THORKAS Overload cairan / kelainan paru
Penunjang Lain Dilakukan sesuai Indikasi untuk mmencari
Etioologi : SPE ( serum protein elektroforesis)&
Urin, ANA, Anti GBM, Hep B, C, HIV dan VDRL
FAKTOR RISIKO UNTUK KOMPLIKASI KARDIOVASKULER
PERIOPERATIF
BESAR SEDANG KECIL

- Infark Miokard - Hipokalemia - Angina pektoris


Selama 6 bulan - Hipoksemia stabil
- Gagal Jantung - Stenosis Aorta - Diabetes melltus
Kongenstif - Gagal Ginjal - Hipertensi ringan
- Usia > 70 tahun - Insufisiensi atau sedang
- Irama selain sinus respirasi - Bruit Carotid
- Peningkatan SGPT asimtomatik
- Penyakit Hati
Kronik
- Operasi Emergensi
- Operasi thoraks
atau abdominal
bagian atas
PADA PGK STADIUM 5
 Mortalitas Operasi 1 – 4 %
 Mortalitas meningkat 10 – 20 % pada operasi Jantung
 Risiko meningkat pada usia > 60 tahun dan penderita DM
 Pada Operasi Emergensi : Risiko kematian lebih tinggi yaitu 5
kali lebih besar.
 Penyebab kematian umumnya Sepsis dan Aritmia

Penyulit yang paling sering ditemukan adalah :


 Hiperkalemia
 Infeksi
 Hemodinamik yang tidak stabil
 Perdarahan
 Aritmia
Pasien PGK dengan Kadar Keatinin pra Operatif < 1.9 mg / dl
yang menjalani operasi Jantung mempunyai risiko
 Gagal Ginjal Akut ( GGA ) sebesar 4 – 10 %
 Tingkat Mortalitas mencapai 63.2 %  GGA  PGK
Risiko Operasi Pada PGK Stadium 3 dan stadium 4 adalah :
 Sedang sampai besar
Pada operasi akut abdomen, bedah aorta, bedah thoraks,
bedah saraf, bedah otk, penyakit hepatobillier, atau Sepsis
risikonya besar.
Diluar dari kasus tersebut operasinya risiko sedang

Risiko Operasi Pada PGK stadium 1 dan 2 adalah :


 Sama dengan risiko akibat penyakit itu sendiri.
UNTUK PASIEN PGK YANG MEMERLUKAN HEMODIALSIS
1. dikerjakan 12 – 24 jam sebelum operasi elektif
2. dialisis menggunakan Heparin aatau heparin minimal
Tujuan Dialisis Pra operasi adalah :
1. Megurangi risiko hiperkalemia
2. Encephalopaty Uremicum
3. Perdarahan masif akibat uremia
4. volume overload
Untuk Pasien dengan CAPD tetap dilakukan untuk kasus operasi
non abdominal.
Jika Operasi abdominal, dialihkan menjadi hemodialisis sampai
penyembuhan luka operasi.
 Pemilihan jenis Anastesi dan obat Anastesi harus diperhatikan
EVALUASI PRA OPERASI UNTUK PASIEN PGK
1. Anamanesis : keluhan utama, penyakit penyerta
2. Pemeriksaan Fisik : Hemodinamik dan komplikasi penyerta
3. Laboratorium : DL, Kimia klinik, AGD dan elektrolit
4. Elektrokardiografi
5. Rongten Thoraks

TATALAKSANA DURANTE OPERASI


 Pasien PGK keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan
salah satu yang penting untuk dipantau.
 tekanan darah, urin output dan tekanan vena sentral harus
diawasi ketat.
TINDAK LANJUT POST OPERASI
 Dilakukan sama dengan durante operasi  selanjutnya evaluasi
diruangan perawatan.
KESIMPULAN :
Pada pasien PGK yang memerlukan operasi baik ringan , sedang, berat
perlu mendapatkan evaluasi yang baik untuk menghindari semua risiko
komplikasi yang dapat mengancam jiwa penderita.

Referensi
1. Verrelli M Chronic renal failure. Cited on Januari 17th 2007
2. Khrishnan M.Preoperative Care of patints with kidney disease. Am Fam Pysician. 2002;66:1471-6
3. Lee H, Salden R. Prioperative renal protection. Lippincot Williams & Wilkins ; 2002
4. Susalit E. Transplantasi ginjal.In; Sudoyo A,Setyohadi B,Alwi I, Simadibrata M,Setiati S,
eds. Buku ajar Penyakit dalam 4th ed. Jakarta. Pusat penerbit FKUI: 2006.601.9
5. Rahardjo J, Markum MS, Roesma J, Sidautar RP. Transsplantasi pada GGK in: daldijono ,
edisi, Gagal ginjal kronik diagnosa dan penanggulangan. Jakarta: balai Penerbit FKUI,p.89-101
6. Indonesia Renal registry 2015 & 2016

Anda mungkin juga menyukai