Anda di halaman 1dari 1

Horizon Tanah

Fahmi Adiyatma M (TK/42864)

Tanah merupakan produk dari lapukan batuan. Secara vertikal tanah dapat dibagi menjadi
beberapa bagian yang kemudian disebut sebagai horizon. Pembagian ini didasari oleh
perbedaan karakteristik fisik dan kimianya (gambar 1 dan 2).

Gambar 1 Horizon tanah Gambar 2 Horizon tanah pada endapan nikel laterit
(Marsh dkk, 2013 ; Samama, 1986)

Pada gambar 1 dapat dilihat tanah dibagi menjadi 5 bagian dengan penjelasan sebagai
berikut:

1. Horizon O, merupakan horizon yang kaya akan kandungan organik sehingga


memiliki warna yang gelap dan banyak ditumbuhi tumbuhan.
2. Horizon A, merupakan horizon tanah yang telah mengalami pencucian (leaching).
Sehingga unsur-unsur yang bersifat mobile akan terbawa bersama infiltrasi air
permukaan. Beberapa ahli membagi horizon ini menjadi horizon A dan E dimana
horizon E (eluviation) merupakan horizon dengan tingkat pencucian yang maksimal,
namun kedua horizon ini memiliki tekstur yang sama. Horizon ini mengalami
pengkayaan residual dari unsur-unsur immobile seperti Fe2+ (gambar 2 bagian
limonite) dan kuarsa.
3. Horizon B, merupakan horizon pengkayaan unsur – unsur yang telah tercuci pada
horizon A. Horizon ini mengalami pengkayaan supergene dari unsur-unsur mobile
seperti Ni dan Fe3+ (gambar 2 bagian intermediate clay).
4. Horizon C, merupakan horizon tanah hasil dari pelapukan langsung batuan induk
namun belum mengalami proses pedogenesis yang begitu kuat. Sehingga terdiri dari
batuan-batuan induk lepas.
5. Horizon R, merupkan induk batuan yang masih segar/belum mengalami pelapukan.

Proses pembentukan tanah dimulai dari tersingkapnya horizon R ke permukaan, lalu


mengalami proses pelapukan sehingga terbentuk horizon C. Kemudian terbentuk horizon O
dan jika proses pedogenesis terus terjadi maka baru terbentuk horizon A kemudian horizon B.

Referensi :
Kumarawarman, Budhi. 2018. Nickel Laterite : Geology, Processing, Market.
Anonim. 2013. Soil Horizons. https://sdenvirothon.files.wordpress.com/2013/03/soil-
horizons.pdf (Senin, 24 Desember 2018 pukul 23.00 wib)

Anda mungkin juga menyukai