RPP Medan Magnet
RPP Medan Magnet
( RPP )
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang 1.1.1 Mengenali dan mengagumi kebesaran
menciptakan dan mengatur alam Tuhan dalam menciptakan bumi dan isinya
jagad raya melalui pengamatan yang tersusun atas materi-materi sehingga
fenomena alam fisis dan menjadikannya seimbang.
pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukkan sikap teliti, cermat, tekun
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; kritis, dan bertanggung jawab ketika
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; melakukan pengamatan bentuk zat sebagai
bertanggung jawab; terbuka; kritis; wujud implementasi sikap dalam melakukan
kreatif; inovatif dan peduli pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.
lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi.
3.4 3.3 Menganalisis medan magnetik, 3.3.1 Mendeskripsikan konsep medan magnet.
induksi magnet dan gaya magnetik 3.3.2 Mendeskripsikan pengertian fluks
pada berbagai produk teknologi magnet.
3.3.3 Menentukan kuat medan magnet pada
kawat berarus listrik.
3.3.4 Mendeskripsikan pengertian induksi
magnet.
3.3.5 Memahami induksi magnet di sekitar
penghantar lurus berarus.
3.3.6 Memahami induksi magnet di sekitar
penghantar melingkar berarus.
3.3.7 Memahami induksi magnetik pada pusat
solenoid.
3.3.8 Memahami induksi magnetik pada pusat
toroida.
4.3 Melaksanakan pengamatan 4.3.1 Melakukan percobaan untuk
tentang induksi magnet dan gaya mengidentifikasi induksi magnetik dan gaya
magnetik di sekitar kawat berarus magnetik di sekitar kawat berarus listrik.
listrik beserta presentasi hasilnya. 4.3.2 Menyajikan laporan hasil percobaan
tentang induksi magnetik dan gaya magnetik
disekitar kawat berarus
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan mengenai medan magnet di sekitar kawat berarus, peserta
didik mampu menyadari kebesaran Tuhan.
2. Peserta didik mampu melakukan pengamatan dengan teliti, jujur, dan bertanggung
jawab.
3. Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning
dan pendekatan saintifik yakni proses mengamati, menanya, melakukan percobaan,
dan berdiskusi, peserta didik mampu memahami dan menjelaskan mengenai konsep
medan magnet, fluks magnet, kuat medan magnet pada kawat berarus listrik serta
induksi magnet disekitar penghantar lurus dan melingkar berarus listrik.
D. Materi Ajar
Untuk mengetahui letak kutub utara dan kutub selatan yang terbentuk pada kumparan
berarus listrik, dapat dilakukan dengan cara:
4. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan menghadap ke
depan, kemudian genggam kumparan yang berinti besi.
5. Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya
menunjukkan kutub selatan.
6. Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di belakang inti
besi, maka hadapkan telapak tangan ke belakang, kemudian genggam kumparan
kawat itu.
7. Dengan cara yang sama kita dapat juga menentukan letak kutub utara, dan kutub
selatan magnet.
Ternyata penghantar berarus listrik yang ditempatkan dalam medan magnet juga
mengalami gaya magnet. Hal ini ditemukan pertama kali oleh Hendrik Antoon Lorentz. Gaya
Lorentz terjadi apabila kawat penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik.
Besar gaya Lorentz bergantung pada besar medan magnetik, panjang penghantar, dan besar
arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar. Untuk arah aliran arus listrik tegak lurus
terhadap arah medan magnet, gaya Lorentz dapat dinyatakan dengan:
F=BxIxL
Keterangan:
Prinsip kerja dari semua alat diatas adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik.Medan magnet di dalam ruangan terjadi karena ada arus listrik disekitarnya. Arus
listrik menyebabkan medan magnet disekitar kawat yang dialiri listrik. Apabila melalui
penghantar itu dialirkan arus listrik, ruang di sekitar penghantar itu mengalami perubahan.
Adanya perubahan itu hanya dapat diketahui secara tidak langsung, di antaranya dari
menyimpangnya arah sebuah magnet jarum yang ada di ruangan itu, seperti pada percobaan
Oersted.
Ambil sebuah kawat penghantar yang panjangnya kira-kira 50 cm, kemudian kita
bentangkan di atas magnet jarum kompas. Kita atur sedemikian rupa arah bentangan kawat
penghantar sejajar dengan arah magnet jarum pada kompas.
Pada saat ujung kawat AB tidak dihubungkan dengan sumber tegangan (baterai),
kedudukan magnet jarum sejajar dengan bentangan kawat. Pada saat ujung A dihubungkan
dengan kutub positif baterai dan ujung B dengan kutub negatif baterai, ternyata kutub utara
magnet menyimpang ke kiri. Sebaliknya jika ujung A dihubungkan dengan kutub negatif
baterai dan ujung B dengan kutub positif baterai, maka kutub utara magnet menyimpang ke
kanan. Penyimpangan kutub magnet utara tersebut menunjukkan adanya medan magnet di
sekitar kawat beraliran arus listrik. Penyimpangan kutub utara magnet ini memberi
petunjuk tentang arah medan magnet di sekitar kawat berarus.
Arah medan magnet di sekitar kawat berarus ditunjukkan dengan aturan tangan kanan, yaitu
sebagai berikut :
Untuk menentukan arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik kita mengenal
adanya hukum tangan kanan atau sering disebut aturan tangan kanan. Aturan tangan kanan ini
dilakukan dengan menggenggam jari-jari dan ibu jari menunjuk keatas seperti terlihat pada
gambar disamping. Hukum atau aturan tangan kanan berfungsi untuk mencari arah medan
magnet.
“Apabila arah ibu jari menyatakan arah aliran arus listrik, maka arah lipatan jari-jari
yang lainnya menyatakan arah medan magnet.“
Hukum Biot-Savart
Pada saat Hans Christian Oersted mengadakan percobaan untuk mengamati hubungan
antara kelistrikan dan kemagnetan, ia belum sampai menghitung besarnya kuat medan
magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus. Perhitungan secara matematik baru
dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis yaitu Jean Bastiste Biot dan Felix Savart.
Berdasarkan hasil eksperimennya tentang pengamatan medan magnet di suatu titik Pyang
dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar dl, yang dialiri arus listrik I diperoleh kesimpulan
bahwa besarnya kuat medan magnet (yang kemudian disebut induksi magnet yang diberi
lambang B) di titik P :
𝑰 𝒅𝒍 𝑺𝒊𝒏 𝜽
dB = 𝒌 𝒓𝟐
dengan :
Alokasi
Pertemuan ke – 1 dan 2 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru:
Orientasi
1. Memberi salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa absensi kelas sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi
1. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi sebelumnya
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
3. Mengajukan pertanyaaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
15 menit
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
2. Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan sungguh – sungguh, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan konsep kemagnetan
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
2. Memberitahukan KI, KD, Indikator dan KKM
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan KBM sesuai dengan langkah – langkah
pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak Model Langkah atau Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Tahap I Mengamati (Mengorientasikan peserta didik pada masalah) 150 menit
Orientasi Peserta 1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
Didik kepada perhatian pada materi pengertian kemagnetan dengan cara
Masalah (Literasi) melihat dan menyimak video mengenai kemagnetan.
2. Peserta didik mencatat hal-hal penting yang ditemukan saat
menyimak gambar mengenai konsep kemagnetan
3. Peserta didik diberi lembar kerja, contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan dari media interaktif yang berhubungan dengan
kemagnetan
4. Guru menilai peserta didik yang aktif, teliti, dan disiplin dalam
mengamati video
Alokasi
Pertemuan ke – 3 dan 4 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru:
Orientasi
1.Memberi salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa absensi kelas sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi
1. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi sebelumnya yaitu
pengertian kemagnetan.
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
3. Mengajukan pertanyaaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
15 menit
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
2. Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan sungguh – sungguh, maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan konsep Medan Magnetik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
2. Memberitahukan KI, KD, Indikator dan KKM
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan KBM sesuai dengan langkah – langkah
pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak Model Langkah atau Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Tahap I Mengamati (Mengorientasikan peserta didik pada masalah)
Orientasi Peserta 1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan 150 menit
Didik kepada perhatian pada materi medan magnetik dengan cara melihat dan
Masalah (Literasi) menyimak video mengenai konsep medan magnetik.
2. Peserta didik mencatat hal-hal penting yang ditemukan saat
menyimak gambar dan video mengenai konsep medan magnetik.
3. Peserta didik diberi lembar kerja, contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan dari media interaktif yang berhubungan dengan
medan magnetik.
4. Guru menilai peserta didik yang aktif, teliti, dan disiplin dalam
mengamati gambar dan video
Alokasi
Pertemuan ke – 5 ( 2 x 45 menit )
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru:
Orientasi
1.Memberi salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa absensi kelas sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
3. Mengajukan pertanyaaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi 15 menit
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
2.Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan sungguh – sungguh, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan konsep Gaya Magnet
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran
4.Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1.Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
2.Memberitahukan KI, KD, Indikator dan KKM
3.Pembagian kelompok belajar
4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan KBM sesuai dengan langkah – langkah
pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintak Model Langkah atau Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Tahap I Mengamati (Mengorientasikan peserta didik pada masalah)
Orientasi Peserta 1.Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
150 menit
Didik kepada perhatian pada materi Gaya Magnet dengan cara melihat dan
Masalah (Literasi) menyimak video mengenai mengamati medan magnetik disekitar
kawat berarus listrik.
2.Peserta didik mencatat hal-hal penting yang ditemukan saat
menyimak gambar mengenai konsep Gaya magnetik
3.Peserta didik diberi lembar kerja, contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan dari media interaktif yang berhubungan dengan
konsep gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik
4.Guru menilai peserta didik yang aktif, teliti, dan disiplin dalam
mengamati video
b. Pengayaan
Kepala Sekolah