Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : SMA N 1 HAMPARAN PERAK


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika)
Kelas / Semester : Xll / Satu ( Ganjil )
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Medan Magnet
Alokasi Waktu : 10 Jam Pelajaran ( 1 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang 1.1.1 Mengenali dan mengagumi kebesaran
menciptakan dan mengatur alam Tuhan dalam menciptakan bumi dan isinya
jagad raya melalui pengamatan yang tersusun atas materi-materi sehingga
fenomena alam fisis dan menjadikannya seimbang.
pengukurannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Menunjukkan sikap teliti, cermat, tekun
(memiliki rasa ingin tahu; objektif; kritis, dan bertanggung jawab ketika
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; melakukan pengamatan bentuk zat sebagai
bertanggung jawab; terbuka; kritis; wujud implementasi sikap dalam melakukan
kreatif; inovatif dan peduli pengamatan, percobaan, dan berdiskusi.
lingkungan) dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi.
3.4 3.3 Menganalisis medan magnetik, 3.3.1 Mendeskripsikan konsep medan magnet.
induksi magnet dan gaya magnetik 3.3.2 Mendeskripsikan pengertian fluks
pada berbagai produk teknologi magnet.
3.3.3 Menentukan kuat medan magnet pada
kawat berarus listrik.
3.3.4 Mendeskripsikan pengertian induksi
magnet.
3.3.5 Memahami induksi magnet di sekitar
penghantar lurus berarus.
3.3.6 Memahami induksi magnet di sekitar
penghantar melingkar berarus.
3.3.7 Memahami induksi magnetik pada pusat
solenoid.
3.3.8 Memahami induksi magnetik pada pusat
toroida.
4.3 Melaksanakan pengamatan 4.3.1 Melakukan percobaan untuk
tentang induksi magnet dan gaya mengidentifikasi induksi magnetik dan gaya
magnetik di sekitar kawat berarus magnetik di sekitar kawat berarus listrik.
listrik beserta presentasi hasilnya. 4.3.2 Menyajikan laporan hasil percobaan
tentang induksi magnetik dan gaya magnetik
disekitar kawat berarus
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan mengenai medan magnet di sekitar kawat berarus, peserta
didik mampu menyadari kebesaran Tuhan.
2. Peserta didik mampu melakukan pengamatan dengan teliti, jujur, dan bertanggung
jawab.
3. Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning
dan pendekatan saintifik yakni proses mengamati, menanya, melakukan percobaan,
dan berdiskusi, peserta didik mampu memahami dan menjelaskan mengenai konsep
medan magnet, fluks magnet, kuat medan magnet pada kawat berarus listrik serta
induksi magnet disekitar penghantar lurus dan melingkar berarus listrik.
D. Materi Ajar

 Medan magnet di sekitar kawat berarus

Gambar: kaidah tangan kanan

Untuk mengetahui letak kutub utara dan kutub selatan yang terbentuk pada kumparan
berarus listrik, dapat dilakukan dengan cara:

1. Perhatikan arah listrik yang mengalir pada kumparan.


2. Ujung kumparan yang pertama kali mendapat arus listrik dijadikan sebagai pedoman
untuk menentukan letak kutub-kutub magnet.
3. Kemudian, genggam ujung kumparan yang pertama kali teraliri arus listrik dengan
posisi jari tangan kanan sesuai dengan letak kawan pada inti besi.

4. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan menghadap ke
depan, kemudian genggam kumparan yang berinti besi.
5. Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya
menunjukkan kutub selatan.
6. Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di belakang inti
besi, maka hadapkan telapak tangan ke belakang, kemudian genggam kumparan
kawat itu.
7. Dengan cara yang sama kita dapat juga menentukan letak kutub utara, dan kutub
selatan magnet.

Ternyata penghantar berarus listrik yang ditempatkan dalam medan magnet juga
mengalami gaya magnet. Hal ini ditemukan pertama kali oleh Hendrik Antoon Lorentz. Gaya
Lorentz terjadi apabila kawat penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik.
Besar gaya Lorentz bergantung pada besar medan magnetik, panjang penghantar, dan besar
arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar. Untuk arah aliran arus listrik tegak lurus
terhadap arah medan magnet, gaya Lorentz dapat dinyatakan dengan:

F=BxIxL

Keterangan:

F = gaya Lorentz pada kawat (N)

B = medan magnet (Tesla)

I = arus listrik (A)


L = panjang kawat (m)

 Penerapan gaya lorentz pada peralatan dalam kehidupan sehari-hari :


1. Alat bor listrik
2. Blender rumah tangga
3. Mikser
4. Alat pengering rambut (Hair Dryer)
5. mesin penyedot air
6. mesin cuci

Prinsip kerja dari semua alat diatas adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik.Medan magnet di dalam ruangan terjadi karena ada arus listrik disekitarnya. Arus
listrik menyebabkan medan magnet disekitar kawat yang dialiri listrik. Apabila melalui
penghantar itu dialirkan arus listrik, ruang di sekitar penghantar itu mengalami perubahan.
Adanya perubahan itu hanya dapat diketahui secara tidak langsung, di antaranya dari
menyimpangnya arah sebuah magnet jarum yang ada di ruangan itu, seperti pada percobaan
Oersted.

Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus


Hans Christian Oersted (1777 – 1851) fisikawan berkebangsaan Denmark. Setelah
melakukan eksperimen cukup lama, pada tahun 1819 Oersted berhasil menemukan bahwa,
”Jika sebuah magnet jarum (kompas kecil) didekatkan pada suatu penghantar yang berarus
listrik, magnet jarum akan menyimpang”. Hal ini menunjukkan bahwa di sekitar kawat
berarus terdapat medan magnet. Untuk mengetahui hubungan antara arus, kuat arus, dan
medan magnet yang timbul, dapat dilakukan percobaan berikut ini.

Ambil sebuah kawat penghantar yang panjangnya kira-kira 50 cm, kemudian kita
bentangkan di atas magnet jarum kompas. Kita atur sedemikian rupa arah bentangan kawat
penghantar sejajar dengan arah magnet jarum pada kompas.
Pada saat ujung kawat AB tidak dihubungkan dengan sumber tegangan (baterai),
kedudukan magnet jarum sejajar dengan bentangan kawat. Pada saat ujung A dihubungkan
dengan kutub positif baterai dan ujung B dengan kutub negatif baterai, ternyata kutub utara
magnet menyimpang ke kiri. Sebaliknya jika ujung A dihubungkan dengan kutub negatif
baterai dan ujung B dengan kutub positif baterai, maka kutub utara magnet menyimpang ke
kanan. Penyimpangan kutub magnet utara tersebut menunjukkan adanya medan magnet di
sekitar kawat beraliran arus listrik. Penyimpangan kutub utara magnet ini memberi
petunjuk tentang arah medan magnet di sekitar kawat berarus.
Arah medan magnet di sekitar kawat berarus ditunjukkan dengan aturan tangan kanan, yaitu
sebagai berikut :

Hukum / Aturan Tangan Kanan

Untuk menentukan arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik kita mengenal
adanya hukum tangan kanan atau sering disebut aturan tangan kanan. Aturan tangan kanan ini
dilakukan dengan menggenggam jari-jari dan ibu jari menunjuk keatas seperti terlihat pada
gambar disamping. Hukum atau aturan tangan kanan berfungsi untuk mencari arah medan
magnet.

Bunyi hukum atau aturan tangan kanan adalah sebagai berikut :

“Apabila arah ibu jari menyatakan arah aliran arus listrik, maka arah lipatan jari-jari
yang lainnya menyatakan arah medan magnet.“
Hukum Biot-Savart
Pada saat Hans Christian Oersted mengadakan percobaan untuk mengamati hubungan
antara kelistrikan dan kemagnetan, ia belum sampai menghitung besarnya kuat medan
magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus. Perhitungan secara matematik baru
dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis yaitu Jean Bastiste Biot dan Felix Savart.
Berdasarkan hasil eksperimennya tentang pengamatan medan magnet di suatu titik Pyang
dipengaruhi oleh suatu kawat penghantar dl, yang dialiri arus listrik I diperoleh kesimpulan
bahwa besarnya kuat medan magnet (yang kemudian disebut induksi magnet yang diberi
lambang B) di titik P :

a. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik (I)


b. Berbanding lurus dengan panjang kawat (dl).
c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar
(r).
d. Sebanding dengan sinus sudut apit θ antara arah arus dengan garis hubung antara titik
P ke elemen kawat penghantar.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Biot-Savart yang secara matematik dapat
dinyatakan dalam persamaan :

𝑰 𝒅𝒍 𝑺𝒊𝒏 𝜽
dB = 𝒌 𝒓𝟐

dengan :

dB = Induksi magnet di titik P (Wb/m2 atau Tesla)

I = kuat arus listrik (A)

dl = panjang elemen kawat berarus (m)

θ = sudut antara arah I dengan garis hubung P ke dl


𝝁𝟎
𝑲 =
𝟒𝝅

bilangan konstanta ( 𝜇𝑜 ) = 10-7 Wb A-1m-1

r = jarak dari P ke dl (m)

Ilmuwan mengatakan bahwa ruang disekitar kawat berarus listrik berubah


menjadi medan magnetik. Arus listrik menimbulkan medan magnetik di sekitar kawat
berarus listrik.

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan Model Pembelajaran Metode
Scientific Learning Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) 1. Ceramah
2. Diskusi kelompok
3. Presentasi
4. Tanya jawab
5. Penugasan

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

Media Alat dan Bahan Sumber Belajar

LCD proyektor, 1. Laptop/komputer 1. Buku pegangan siswa Fisika SMA


gambar, video 2. Bahan tayang (Slide Power kelas XII Kurikulum 2013
tentang medan Point) Kemedikbud Revisi 2018
magnet pada kawat 3. Whiteboard 2. Buku pegangan Guru Fisika SMA
berarus dan 4. Spidol kelas XII Kurikulum 2013
seperangkat medan 5. Penggaris Kemedikbud Revisi 2018
magnet lainnya 3. Internet
4. Lembar Kerja Siswa (LKS)
5. Sumber lain yang relevan
G. Langkah-langkah Pembelajaran

Alokasi
Pertemuan ke – 1 dan 2 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru:
Orientasi
1. Memberi salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa absensi kelas sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi
1. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi sebelumnya
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
3. Mengajukan pertanyaaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
15 menit
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
2. Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan sungguh – sungguh, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan konsep kemagnetan
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
2. Memberitahukan KI, KD, Indikator dan KKM
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan KBM sesuai dengan langkah – langkah
pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak Model Langkah atau Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Tahap I Mengamati (Mengorientasikan peserta didik pada masalah) 150 menit
Orientasi Peserta 1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
Didik kepada perhatian pada materi pengertian kemagnetan dengan cara
Masalah (Literasi) melihat dan menyimak video mengenai kemagnetan.
2. Peserta didik mencatat hal-hal penting yang ditemukan saat
menyimak gambar mengenai konsep kemagnetan
3. Peserta didik diberi lembar kerja, contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan dari media interaktif yang berhubungan dengan
kemagnetan
4. Guru menilai peserta didik yang aktif, teliti, dan disiplin dalam
mengamati video

Menanya (mengorganisasikan kegiatan pembelajaran)


Tahap II 1.Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Mengorganisasikan bertanya dari hasil pengamatan gambar dan video yang disajikan
Peserta Didik sebagai rumusan masalah yang akan dijawab melalui kegiatan
Berpikir Kritik belajar. Rumusan masalah yang perlu diajukan oleh siswa adalah:
“Apa yang dimaksud dengan magnet?”
2. Peserta didik menuliskan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
sebagai hipotesis dari rumusan masalah yang dituliskan sebelumnya.
Hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas adalah: “Magnet
adalah benda yang dapat menarik suatu benda tertentu seperti besi
atau baja yang ada didekatnya”.
3. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, teliti, disiplin, dan
kritis) pada saat merumuskan masalah dan membuat hipotesis.
Mengumpulkan Informasi
1.Peserta didik dibagi dalam kelompok yang masing-masing terdiri
dari 3-4 orang.
Tahap III 2. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada peserta
Membimbing didik.
Penyelidikan 3. Guru menyampaikan prosedur kerja dalam Lembar Kerja Siswa
Individu dan (LKS).
Kelompok 4. Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai dengan langkah
(Colaboration) kerja dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk memperoleh hasil
pengamatan.
5. Peserta didik menuliskan hasil pengamatan dalam tabel
pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
6. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, bekerja sama, teliti,
bertanggung jawab, disiplin, dan kritis) dalam menerapkan konsep
materi dan pemecahan masalah.
Mengasosiasi (mengembangkan dan menyajikan karya)
1.Peserta didik berdiskusi dalam mengolah data berdasarkan hasil
pengamatan.
Tahap IV
2. Peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dalam
Mengembangkan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
dan menyajikan
3. Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan hasil percobaan dan
hasil karya
menyiapkan bahan presentasi kelompok.
4. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, bekerja sama, teliti,
disiplin, dan kritis) dalam mengolah data dan menjawab pertanyaan
untuk kerja kelompok.
Mengkomunikasikan (analisis dan evaluasi)
1.Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas.
2. Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan untuk
Tahap V
hasil presentasi kelompok lainnya.
Menganalisa dan
3. Peserta didik bersama guru membahas hasil kerja kelompok.
mengevaluasi
4. Guru memberikan penguatan materi dan pemahaman konsep
proses pemecahan
mengenai kemagnetan.
masalah
5. Guru menilai kemampuan peserta didik yang aktif, bekerja sama,
teliti, bertanggung jawab, disiplin, dan kritis dalam presentasi,
menjawab pertanyaan, dan kemampuan berkomunikasi.
Penutup
1. Guru bersama peserta didik merangkum materi mengenai konsep kemagnetan
2. Melaksanakan postes.
15 menit
3. Memberikan pekerjaan rumah (pr)
4. Doa penutup kegiatan pembelajaran.
5. Memberikan tugas baca mengenai pertemuan berikutnya.

Alokasi
Pertemuan ke – 3 dan 4 ( 4 x 45 menit )
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru:
Orientasi
1.Memberi salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa absensi kelas sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi
1. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi sebelumnya yaitu
pengertian kemagnetan.
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
3. Mengajukan pertanyaaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
15 menit
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
2. Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan sungguh – sungguh, maka peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan konsep Medan Magnetik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
2. Memberitahukan KI, KD, Indikator dan KKM
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan KBM sesuai dengan langkah – langkah
pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak Model Langkah atau Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Tahap I Mengamati (Mengorientasikan peserta didik pada masalah)
Orientasi Peserta 1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan 150 menit
Didik kepada perhatian pada materi medan magnetik dengan cara melihat dan
Masalah (Literasi) menyimak video mengenai konsep medan magnetik.
2. Peserta didik mencatat hal-hal penting yang ditemukan saat
menyimak gambar dan video mengenai konsep medan magnetik.
3. Peserta didik diberi lembar kerja, contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan dari media interaktif yang berhubungan dengan
medan magnetik.
4. Guru menilai peserta didik yang aktif, teliti, dan disiplin dalam
mengamati gambar dan video

Menanya (mengorganisasikan kegiatan pembelajaran)


Tahap II 1.Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Mengorganisasikan bertanya dari hasil pengamatan gambar dan video yang disajikan
Peserta Didik sebagai rumusan masalah yang akan dijawab melalui kegiatan
Berpikir Kritik belajar. Rumusan masalah yang perlu diajukan oleh siswa adalah:
“Konsep apa yang dapat dipelajari dalam medan magnet di sekitar
kawat berarus?”
2. Peserta didik menuliskan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
sebagai hipotesis dari rumusan masalah yang dituliskan sebelumnya.
Hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas adalah: “Konsep
yang dapat dipelajari dalam medan magnet di sekitar kawat berarus
adalah penghantar yang berarus listrik dapat menghasilkan medan
magnetik.”.
3. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, teliti, disiplin, dan
kritis) pada saat merumuskan masalah dan membuat hipotesis.
Mengumpulkan Informasi
Tahap III 1.Peserta didik dibagi dalam kelompok yang masing-masing terdiri
Membimbing dari 3-4 orang.
Penyelidikan 2. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada peserta
Individu dan didik.
Kelompok 3. Guru menyampaikan prosedur kerja dalam Lembar Kerja Siswa
(Colaboration) (LKS).
4. Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai dengan langkah
kerja dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk memperoleh hasil
pengamatan.
5. Peserta didik menuliskan hasil pengamatan dalam tabel
pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
6. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, bekerja sama, teliti,
bertanggung jawab, disiplin, dan kritis) dalam menerapkan konsep
materi dan pemecahan masalah.
Mengasosiasi (mengembangkan dan menyajikan karya)
1.Peserta didik berdiskusi dalam mengolah data berdasarkan hasil
pengamatan.
Tahap IV
2. Peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dalam
Mengembangkan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
dan menyajikan
3. Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan hasil percobaan dan
hasil karya
menyiapkan bahan presentasi kelompok.
4. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, bekerja sama, teliti,
disiplin, dan kritis) dalam mengolah data dan menjawab pertanyaan
untuk kerja kelompok.
Mengkomunikasikan (analisis dan evaluasi)
1.Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas.
2. Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan untuk
Tahap V
hasil presentasi kelompok lainnya.
Menganalisa dan
3. Peserta didik bersama guru membahas hasil kerja kelompok.
mengevaluasi
4. Guru memberikan penguatan materi dan pemahaman konsep
proses pemecahan
mengenai medan magnet di sekitar kawat berarus.
masalah
5. Guru menilai kemampuan peserta didik yang aktif, bekerja sama,
teliti, bertanggung jawab, disiplin, dan kritis dalam presentasi,
menjawab pertanyaan, dan kemampuan berkomunikasi.
Penutup
6. Guru bersama peserta didik merangkum materi mengenai konsep medan magnet
7. Melaksanakan postes.
15 menit
8. Memberikan pekerjaan rumah (pr)
9. Doa penutup kegiatan pembelajaran.
10.Memberikan tugas baca mengenai pertemuan berikutnya.

Alokasi
Pertemuan ke – 5 ( 2 x 45 menit )
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru:
Orientasi
1.Memberi salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa absensi kelas sebagai sikap disiplin
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Apersepsi
1.Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi sebelumnya
2.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
3. Mengajukan pertanyaaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan

Motivasi 15 menit
1.Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
2.Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan sungguh – sungguh, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan konsep Gaya Magnet
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran
4.Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
1.Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
2.Memberitahukan KI, KD, Indikator dan KKM
3.Pembagian kelompok belajar
4.Menjelaskan mekanisme pelaksanaan KBM sesuai dengan langkah – langkah
pembelajaran

Kegiatan Inti
Sintak Model Langkah atau Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Tahap I Mengamati (Mengorientasikan peserta didik pada masalah)
Orientasi Peserta 1.Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
150 menit
Didik kepada perhatian pada materi Gaya Magnet dengan cara melihat dan
Masalah (Literasi) menyimak video mengenai mengamati medan magnetik disekitar
kawat berarus listrik.
2.Peserta didik mencatat hal-hal penting yang ditemukan saat
menyimak gambar mengenai konsep Gaya magnetik
3.Peserta didik diberi lembar kerja, contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan dari media interaktif yang berhubungan dengan
konsep gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik
4.Guru menilai peserta didik yang aktif, teliti, dan disiplin dalam
mengamati video

Tahap II Menanya (mengorganisasikan kegiatan pembelajaran)


Mengorganisasikan 1.Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Peserta Didik bertanya dari hasil pengamatan gambar dan video yang disajikan
Berpikir Kritik sebagai rumusan masalah yang akan dijawab melalui kegiatan
belajar. Rumusan masalah yang perlu diajukan oleh siswa adalah:
“Apa yang dimaksud dengan gaya magnet?”
2. Peserta didik menuliskan jawaban dari pertanyaan yang diajukan
sebagai hipotesis dari rumusan masalah yang dituliskan sebelumnya.
Hipotesis berdasarkan rumusan masalah di atas adalah: “Gaya
magnet adalah gaya yang terjadi karena adanya dorongan atau
tarikan dari magnet”.
3. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, teliti, disiplin, dan
kritis) pada saat merumuskan masalah dan membuat hipotesis.
Mengumpulkan Informasi
1.Peserta didik dibagi dalam kelompok yang masing-masing terdiri
dari 3-4 orang.
2. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada peserta
Tahap III didik.
Membimbing 3. Guru menyampaikan prosedur kerja dalam Lembar Kerja Siswa
Penyelidikan (LKS).
Individu dan 4. Peserta didik bekerja dalam kelompok sesuai dengan langkah
Kelompok kerja dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk memperoleh hasil
(Colaboration) pengamatan.
5. Peserta didik menuliskan hasil pengamatan dalam tabel
pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
6. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, bekerja sama, teliti,
bertanggung jawab, disiplin, dan kritis) dalam menerapkan konsep
materi dan pemecahan masalah.
Mengasosiasi (mengembangkan dan menyajikan karya)
1.Peserta didik berdiskusi dalam mengolah data berdasarkan hasil
pengamatan.
Tahap IV
2. Peserta didik berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dalam
Mengembangkan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
dan menyajikan
3. Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan hasil percobaan dan
hasil karya
menyiapkan bahan presentasi kelompok.
4. Guru menilai kemampuan peserta didik (aktif, bekerja sama, teliti,
disiplin, dan kritis) dalam mengolah data dan menjawab pertanyaan
untuk kerja kelompok.
Mengkomunikasikan (analisis dan evaluasi)
1.Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas.
2. Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan untuk
Tahap V
hasil presentasi kelompok lainnya.
Menganalisa dan
3. Peserta didik bersama guru membahas hasil kerja kelompok.
mengevaluasi
4. Guru memberikan penguatan materi dan pemahaman konsep
proses pemecahan
mengenai kemagnetan.
masalah
5. Guru menilai kemampuan peserta didik yang aktif, bekerja sama,
teliti, bertanggung jawab, disiplin, dan kritis dalam presentasi,
menjawab pertanyaan, dan kemampuan berkomunikasi.
Penutup
10. Guru bersama peserta didik merangkum materi mengenai konsep kemagnetan
11. Melaksanakan postes.
15 menit
12. Memberikan pekerjaan rumah (pr)
13. Doa penutup kegiatan pembelajaran.
14. Memberikan tugas baca mengenai pertemuan berikutnya.

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


No. Jenis Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian
Penilaian
1. Penilaian 1. Tes tertulis dalam bentuk pilihan Terlampir
Kompetensi ganda dan tes uraian/essai
Pengetahuan 2. Tes lisan
2. Penilaian 1. Proyek, pengamatan, wawancara Terlampir
Kompetensi  Mempelajari buku teks dan
Keterampilan sumber lain tentang materi
pokok
 Menyimak tayangan demo
tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang
berkaitan dengan pengamatan
dan eksplorasi
2.Portofolio / Unjuk Kerja
 Laporan tertulis individu
/kelompok
3.Produk

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
 Dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun
kepada peserta didik yang sudah melampaui KKM.
Remedial terdiri atas dua bagian yaitu remedial karena belum mencapai KKM
dan remedial karena belum mencapai KD.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
dan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM.

b. Pengayaan

 Diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi


pembelajaran kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau
mencapai KD
 Dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan sesuai kesepakatan dengan peserta
didik
 Direncanakan berdasarkan Indikator atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas, misalnya membuat magnet secara
induksi.

Hamparan Perak, September 2018

Mengetahui, Guru Bidang Studi,

Kepala Sekolah

Hj. Widiya Ningsih,S.Pd, M.Si DRS.ABDULLAH, M.Si


NIP.19720222 199903 2 013 NIP. 19661504151997021003

Anda mungkin juga menyukai