Keywords : Abstract :
Keramik Porous Telah berhasil dibuat material Ceramic Matric Composit (CMC) porous
Filter Gas Emisi dengan bahan dasar clay, TiO2, Karbon Aktif dan Tembaga sebagai aditifnya.
Carbon Monoksida Pembiuatan material porous digunakan penambahan 10 % volume Polyninyl
Dry Processing Alcohol (PVA) dan serbuk kayu yang divariasi dari (0, 5, 10, 15 dan 20) %
Ceramic Matrix Composite volume. Pembuatan material dilakukan dengan proses kering (dry processing)
dengan menyiapkan green body dengan tekanan kompaksi 25 MPa yang di
panaskan pada suhu sintering 950oC. Hasil pembuatan material dilakukan
pengujian gas analyser pada kendaraan bermotor. Pembuatan material filter gas
emisi dari bahan Ceramic Matrix Composite (CMC) telah berhasil dibuat dengan
(80 % volume Clay + 10 % volume TiO2 + 10 % volume Karbon Aktif) + 10 %
volume PVA dengan aditif 10% volume Serbuk Kayu yang dimixer dengan
kecepatan putar 64 rpm selama 30 menit dan dicetak dengan tekanan press 25
MPa dan suhu sintering 950oC memiliki performa dalam penurunan kadar gas
emisi CO terbanyak yaitu 99, 267 % volume pada putaran mesin 200 rpm.
kendaraan bermotor adalah biaya filter gas buang
PENDAHULUAN
kendaraan bermotor yang relative mahal.
Perkembangan kepemilikan kendaraan bermotor
Selama ini pembuatan filter gas buang dibuat
pada masyarakat Indonesia terus mengalami
dari bahan-bahan logam murni yang memiliki
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari produksi
kelimpahan rendah sehingga harganya relative mahal,
kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil
seperti Platinum (Pt), Palladium (Pd) dan Rhodium
yang semakin meningkat. Sedangkan efek gas buang
(Rh). Oleh karena itu penelitian diarahkan pada
kendaraan bermotor adalah pencemaran (polusi) udara
mencari bahan alternatif dengan harga yang murah
yang membahayakan kesehatan dan lingkungan,
untuk membuat filter tersebut. Tren penelitian material
seperti: Karbon Monoksida (CO), berbagai senyawa
alternatif pembuat filter gas buang di Indonesia banyak
Hindrokarbon (HC), berbagai Oksida Nitrogen (NOx),
digunakan dari bahan-bahan logam transisi, seperti:
Sulfur (SOx), dan Timbal (Pb). Gas CO, NOx, CO2 dan
Tembaga, Nikel dan Seng. Selain itu juga
HC selama ini diyakini sebagai penyebab berbagai
dikembangkan penelitian material filter gas buang dari
penyakit, misalnya: berkembangnya berbagai penyakit
bahan keramik dengan prinsip adsorbsi dalam
menular, daya tahan tubuh menurun, meningkatnya
penurunan kadar gas emisi kendaraan tersebut.
penyakit mata (katarak dan kebutaan) dan kanker kulit
i Antara penelitian material filter gas buang
[ ]. Sedangkan dampak Timbal terhadap kesehatan
kendaraan bermotor dari jenis logam dan keramik
adalah hipertensi, anemia, penurunan kemampuan otak
selama ini dilakukan secara terpisah tanpa
dan dapat menghambat pembentukan darah merah [ii].
menggabungkan antara keduanya. Oleh karena itu
Pemakaian filter gas emisi untuk kendaraan-
perlu dilakukan penggabungan antara keduanya agar
kendaraan di Indonesia masih terbatas pada mobil-
dapat memperbaiki sifat-sifatnya. Pada penelitian ini
mobil tertentu (mobil baru) dan belum ada peraturan
akan dilakukan penggabungan antara bahan logam dan
yang tegas untuk mewajibkan penggunaan filter gas
keramik dalam bentuk komposit (Ceramic Matrix
buang bagi semua kendaraan. Padahal potensi terbesar
Composite / CMC). Hasil yang diperoleh diharapkan
yang menghasilkan emisi tidak bersih adalah
dapat diperoleh material filter yang bersifat ganda yaitu
kendaraan-kendaraan tua karena kendaraan-kendaraan
sebagai katalis dan adsorben sehingga dapat
produksi sekarang sudah dioptimalkan proses
meningkatkan kemampuan penurunan kadar gas
pembakarannya, misalnya dengan sistem injeksi.
Carbon Monoksida (CO) pada kendaraan bermotor.
Kendala pemakaian filter gas gas pada semua jenis
MEKANIKA 25
Volume 15 Nomor 2, September 2016
Polusi udara akibat pengaruh hasil pembakaran Penggunaan Clay sendiri sebagai matrik dalam
bahan bakar pada mesin-mesin kendaraan bermotor pembuatan filter tidak dapat berfungsi untuk
terus mengalami peningkatan. Bahan polutan tersebut menurunkan gas-gas emisi. Akan tetapi dengan
biasanya berupa Gas Carbon Monoksida (Co), menggunakan Alumina dapat memberikan efek yang
Hidrokarbon (HC), Nitorgen Oksida (NOx), Sulfir lebih baik apabila dipadukan dengan TiO2. Pengunaan
Oksida (SO2) dan Timbai (Pb). Pengaruh buruk akibat TiO2 dan Alumina [v] yang dipadukan dengan Karbon
bahan polutan yang tidak terkendali adalah pemicu Aktif dapat berfungsi sebagai katalis yang
terhadap pemanasan global dan penyebab penyebaran mempercepat terjadinya penyerapan gas oleh Karbon
berbagai macam penyakit. Usaha untuk menanggulangi Aktif [vi].
bertambahnya bahan polutan yaitu dengan Adsorpsi adalah peristiwa fisik pada permukaan
menggunakan filter gas buang pada semua kendaraan suatu bahan yang tergantung pada spesifik affinity
bermotor. (gaya gabung) antara adsorben dan adsorbat. Terdapat
Penggunaan filter gas buang kendaraan dua cara adsorpsi, yaitu: adsorpsi fisis (fisisorpsi) dan
bermotor di Indonesia belum begitu banyak karena adsorpsi khemis (chemosorpsi). Adsorpsi fisik
masih terbatas pada mobil-mobil tertentu saja. Hal ini disebabkan oleh gaya van der waals, yaitu molekul-
disebabkan biaya pembuatan filter gas buang yang molekul teradsorpsi pada permukaan dengan ikatan
cukup mahal. Saat ini, Indonesia masih mengadopsi yang lemah. Adsorpsi ini biasanya terjadi pada
filter gas emisi (katalitik) dari Negara-negara yang temperatur rendah. Sedangkan pada adsorpsi khemis
sudah menggunakan bahan bakar tanpa Timbal dengan adalah molekul-molekul yang teradsorpsi pada
menggunakan bahan-bahan dari logam murni, seperti: permukaan bereaksi secara kimia, sehingga terjadi
Platinum (Pt), Palladium (Pd) dan Rhodium (Rh). pemutusan dan pembentukan ikatan [vii]. Ikatan antara
Kelemahan dari filter gas emisi ini yaitu biaya yang adsorben dan adsorbat menjadi lebih kuat, bersifat
cukup mahal dalam pembuatannya karena memiliki irreversible dan dibutuhkan energy yang besar untuk
kelimpahan yang rendah. Selain itu, logam-logam dapat melepaskannya. Pada peristiwa adsorpsi khermis,
murni yang digunakan pada katalitik ini adalah sangat biasanya kapasitas adsorpsi akan bertambah dengan
sensitif terhadap timbal yang terkandung dalam bahan meningkatnya temperatur. Temperatur yang lebih
bakar (terutama BBM di Indonesia) [ iii]. Sehingga jenis tinggi memungkinkan dapat terjadinya perubahan
katalitik ini tidak mampu menurunkan kadar Timbal adsorpsi fisis menjadi adsorpi thermis.
dari hasil pembakaran bahan bakar mesin kendaraan Salah satu bahan dengan kemampuan adsorpsi
bermotor. Sehingga penelitian tentang filter gas emisi yang baik adalah karbon aktif. Karbon aktif adalah
kendaraan di Indonesia adalah sangat dibutuhkan. bahan yang mengandung unsur karbon dan telah
Bahan-bahan dengan kelimpahan tinggi sudah ditingkatkan daya adsorpsi-nya dengan cara diaktivasi
terbukti dapat menurunkan kadar CO, NOx, CO2 dan [viii]. Karbon aktif sebagai media adsorpsi karena
HC dengan cukup baik meskipun belum dapat memiliki struktur kristal yang berpori, luas permukaan
menyamai dari bahan-bahan logam murni. Sedangkan besar, stabilitas thermal tinggi dan tidak beracun.
apabila filter gas emisi ini diterapkan untuk kendaraan- Penggunaan karbon aktif pada bahan keramik dapat
kendaraan di Indonesia yang kebanyakan masih memperluas permukaan bidang kontak dan
menggunakan bahan bakar dengan Timbal, maka jenis menyebabkan berpori. Sehingga karbon aktif yang
filter ini kurang relevan karena tidak mampu memiliki luas permukaan (300-2000) m2/gr ini sangat
menurunkan kadar Timbal. Oleh karena itu, kedepan berpotensi sebagai adsorben. Sedangkan besarnya daya
penelitian ini diarahkan pada filter dengan kemampuan adsorpsi karbon aktif sangat dipengaruhi oleh besar
menurunkan kadar Timbal disamping gas-gas yang pori-pori dan luas permukaan [ix]. Daya serap karbon
berbahaya lainnya. aktif yaitu antara (25 sampai 100) %berat karbon aktif.
Penelitian mengenai penurunan kadar Timbal Karbon aktif telah banyak dipergunakan secara luas
pada gas emisi kendaraan bermotor juga telah sebagai adsorben dalam proses industry untuk
dilakukan dalam skala lab. Penggunaan Karbon Aktif, menghilangkan sejumlah pengotor, pengolahan limbah,
Zeolit, TiO2 telah banyak dipergunakan oleh para pemurnian air, dan lain-lain. Karbon aktif dapat juga
peneliti untuk menurunkan kadar Timbal karena dipergunakan sebagai pembuat bahan keramik berpori.
Timbal hanya dapat direduksi dengan cara adsorpsi. Keramik yang dibuat dengan 30% Kaolin, 30%
Penggunaan Karbon Aktif dalam menurunkan Timbal Clay, 20% Feldspar, 20% Kwarsa diberikan
telah dilakukan oleh [iv]. Karbon Aktif dengan merk penambahan berbagai variasi % Karbon Aktif terbukti
dagang “MERCK” dengan seri 1.02186 K 23361386 mampu menurunkan kadar emisi kendaraan bermotor.
yang diuji dengan Atomic Absorbance Pembuatan keramik dengan bahan aditif Karbon Aktif
Spectrophotometer (AAS) LOD 0,001 mg/m3 diperoleh sebesar 30% dilakukan pada suhu sintering 1100oC
hasil 100% dalam penurunan kadar Timbal. dengan holding time 4 jam menunjukkan hasil yang
terbaik yaitu dapat menurunkan kadar CO=27,65%;
MEKANIKA 26
Volume 15 Nomor 2, September 2016
METODOLOGI PENELITIAN
Pembuatan material dilakukan dengan
menggunakan metode Ceramic Matric Composit
(CMC) porous berdasarkan diagram alir pada
Gambar1.
Material Penelitian Gambar 1. Rancangan Penelitian
Material utama yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah:
- Clay dari Sidoarjo Jawa Timur
- Tembaga (Cu)
- TiO2
- Karbon Aktif
- Poly Vinil Alcohol (PVA)
- Serbuk Kayu
Alat Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
peralatan sebagai berikut:
- X-Ray Diffarctometer (XRD)
- Mesin Pengayak (Mesh)
- Mesin Press
- Furnace Gambar 2. Cetakan Filter Gas
MEKANIKA 27
Volume 15 Nomor 2, September 2016
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian
Gambar 10. Pemasangan filter di kendaraan bermotor Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
MEKANIKA 30
Volume 15 Nomor 2, September 2016