Anda di halaman 1dari 31

ADI SUCIPTO

BUDIDAYA IKAN, AKUAKULTUR


Perwujudan cita, rasa dan karsa untuk meningkatkan kualitas,
kuantitas dan kontinyuitas organisme akuatik hasil interaksi
dengan lingkungannya (Sucipto, 2007)

BIOFLOK
 Definisi : Konsorsium mikroorganisme (bakteri, fungi, protozoa, partikel
anorganik, zooplankton, fitoplankton dan detritus)
 Fungsi : mereduksi bahan organik dan anorganik dalam media
pemeliharaan ikan sehingga dapat menjaga kualitas air tetap
ideal untuk ikan
 Manfaat : sumber pakan bagi ikan tertentu
PENGANTAR UMUM

• Bioflok sebagai teknologi dan sistem budidaya


• Pahami akuakultur (konsep 651 versi Sucipto)
• Lahan bebas banjir dan cemaran
• Konstruksi wadah
• Kedisiplinan dan ketelitian pengelola yang tinggi,
• Perlu peralatan untuk aerasi yang memadai,
• Perlu peralatan pembangkit listrik, dan
• Tersedia sumber air bersih dan layak budidaya
PERTANYAANKU TENTANG BIOFLOK
1. Mengapa sistem bioflok?  efisiensi, produktifitas, profit, ramah
lingkungan
2. Bagaimana kesejahteraan nila dalam sistem bioflok -> (stress,
abnormalitas, pertumbuhan, sr, fcr, produktivitas)
3. Bagaimana efek rasio C/N terhadap produktifitas system -> (10:1, 15:1, 20:1) ~
% protein dalam pakan
4. Bagaimana komposisi partikel flok dalam sistem bioflok -> (proksimat)
6. Apa sumber C yang akan digunakan -> molase, gula, tepung ketela pohon ~
kecepatan produktifitas bioflok per satuan waktu
7. Berapa volume flok yang optimal 30-50 ml/liter
8. Berapa padat tebar ikan nila yang optimal untuk kondisi sistem bioflok? ->
25, 50, 100, … 200 ekor/m3
9. Bagaimana pengelolaan sistem secara keseluruhan -> (protokol)
MENGAPA PERLU TEKNOLOGI BIOFLOK
~ GAMBAR: YORAM AVNIMELECH

• Awal pemeliharaan kondisi kualitas air baik.


• Input ikan dan pakan
• Pakan tak termakan,
• Kotoran ikan padat terakumulasi di dasar bak
• Amonia beracun bertambah di media diserap
oleh fitoplankton.
• Fitoplankton tidak mampu menggunakan massa
lumpur padat di dasar kolam.
• Saat mendung atau fitoplankton terlalu padat
terjadi kematian massal fitoplankton
• Fitoplankton tidak mampu mengurangi limbah
beracun bahkan fitoplankton menambah
konsentrasi limbah.
• Amonia-Nitrogen berbahaya
• Penambahan bakteri pembentuk flok dan karbon
MIKROORGANISME
DI DALAM FLOK
PENYIAPAN MEDIA (PER 1 M3 AIR)
1. Wadah diisi air bersih dan diaerasi
2. Bahan yang digunakan: garam 1 kg, molase 100 ml, probiotik 10 gram dan
kapur dolomit 50 gram (dalam kasus tertentu, hingga 100 gram)
3. Tekanan aerasi 30 liter/menit/titik batu aerasi/m3 (Jika
menggunakan diffuser, tentu harus disesuaikan). Setara 10 watt/m3
4. Media siap digunakan setelah 7 hari kemudian
PENYIAPAN IKAN

1. Lakukan kontrol benih


• Benih sehat secara fisik
• Benih berkualitas secara
genetic,
• Lakukan pencegahan atau
pengobatan sebelum benih
ditebar
2. Ukuran benih seragam
3. Benih monosex
PENEBARAN BENIH

• Benih berukuran 8 - 10 cm
• Padat tebar untuk pembesaran 100 ekor/m3.
• Benih harus sehat dan relatif seragam sebelum ditebar;
• Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi atau sore
hari untuk mengurangi stres pada ikan.
• Lakukan aklimatisasi suhu
• Jika menggunakan metode pertama, air bekas transportasi
ikan tidak boleh dimasukkan ke dalam media.
PENGELOLAAN IKAN

1. Selama pemeliharaan 4 hari pertama: dosis pakan 1% bobot


biomas per hari.
2. Lakukan pengecekan volume flok dan warna air
3. Dosis pakan hari ke 5 hingga panen adalah secara satiasi
(sekitar 2% bobot biomas per hari)
4. Pakan diberikan 2 kali per hari, yakni pagi dan sore hari
5. Pakan dapat difermentasi menggunakan air media bioflok
 Basahi pakan secara merata, sekitar 1 liter per 8 kg pakan
 Fermentasi pagi untuk diberikan sore hari
 Fermentasi sore untuk diberikan pagi besok hari
PRINSIP UMUM PENGELOLAAN MEDIA

1. Penambahan molase dan probiotik dilakukan jika bioflok


tumbuh kurang baik dan air berwarna hijau, meskipun kadar
oksigen lebih dari 3 mg/l
2. Penambahan molase dilakukan jika bioflok tumbuh baik,
namun kadar oksigen mendekati 3 mg/l dan atau air
berwarna hijau
3. Penambahan dolomit hanya dilakukan jika terjadi goncangan
pH atau pH air cenderung asam
4. Penambahan air hanya untuk mengganti air yang menguap
MENGHITUNG KEBUTUHAN
PAKAN

1. Menimbang bobot ikan sample dan rataanya (1)


2. Menentukan jumlah ikan total (2)
3. Menghitung bobot biomas ikan (3)
4. Menentukan dosis pakan (misalnya 2 %) (4)
5. Menghitung pakan per hari (3) * (4)

Contoh:
Pak Andi akan membudidayakan ikan nila sebanyak 1000 ekor dengan bobot
rataan 20 gram/ekor di dalam bak volume 10 ton air. Dosis pakan perhari
sebanyak 2%, maka pakan yang diperlukan sebanyak (20*1000) * 0,02 = 400
gram
MENGHITUNG KEBUTUHAN MOLASE
1. Gunakan konstanta 100 ml molase tiap 150 gram pakan
2. Berapa volume molase yang perlu ditambahkan jika media
kekurangan unsur C?

Contoh:
Pak Andi menggunakan pakan sebanyak 400 gram untuk ikan nilanya
yang dipelihara pada bak bulat volume 10 ton air. Berdasarkan data
kualitas air, DO mendekati 3 mg/liter; maka Ia bermaksud untuk
menambahkan molase. Volume molase yang akan digunakannya
sebanyak:
= (400/150) * 100 ml = 266,66 ~ 270 ml
PENGAMATAN
PENGAMATAN WARNA AIR
PERFORMA BIOFLOK
Tingkat Kelangsungan Hidup

120

100

80

60

40

20

0
P K
SR (%) 100 62
KONVERSI PAKAN

2.5

1.5

0.5

0
P K

P1 P2 P3 K1 K2 K3
FCR 1.03 1.01 1.06 1.32 2.58 1.85
Average 1.03 1.92
PROFIL SUHU, DO, dan pH
Derajat Keasaman (pH) DO (mg/L)
Suhu Media (oC)

0.0
2.0
4.0
6.0
8.0

10

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
15
20
25
30
35

0
5

Waktu Pengukuran
P
K

P
K
P

K
50
PROFIL VOLUME FLOK
45
40
Volume Flok (ml/L)

35
30
25
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10 12
Minggu ke-

Volume Flok Minggu ke- (ml/liter)


Perakuan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
P 9.7 13.7 16.3 18.0 20.7 35.3 36.0 40.3 37.8 37.0 40.7 46.8
APAKAH TEKNOLOGI BIOFLOK
DAPAT DITERAPKAN DI
WADAH TIDAK BULAT?
PANEN DAN DISTRIBUSI
• Panen pada pagi atau malam hari
• Ditangkap dengan serok/lambit secara hati-hati
• Sintasan dalam budidaya ikan nila sistem bioflok
sebesar 95 - 100 % dan FCR 0,9 – 1 (tanpa bibis pakan)
• Distribusi dilakukan setelah pemberokan minimal 12
jam
• Suhu air terbaik 15 oC dan per kantong plastik ukuran
80 x 50 cm dapat memuat rata-rata 6 kg hidup selama 6
jam. Lakukan dengan perhitungan waktu
SIMPULAN BUDIDAYA IKAN NILA BFT

• Tanpa penggantian air (efisien dalam penggunaan air);


• Padat tebar (100 ekor/m3 pada ikan nila hitam)
• Efisien pakan (FCR 0,9 - 1);
• Produktivitas produksi 20 – 30 kg/m3 (efisien dalam
pemanfaatan lahan)
• Air bioflok dapat digunakan kembali sebagai starter
• Ramah lingkungan.
PERBANDINGAN USAHA BUDIDAYA NILA
URAIAN MINAPADI KOLAM TAMBAK KJA KAD BIOFLOK

Sistem Ekstensif Intensif Semi intensif Intensif Intensif Intensif


50 75-100
Padat tebar 1 ekor/m2 10 ekor/m2 5 ekor/m2 100 /m3
ekor/m3 ekor/m3
Ukuran tebar 7-8 cm 5 – 8 cm 3 - 5 cm 5 – 8 cm 8-12 cm 8-10 cm
3–4
Lama pelihara 3 bulan 3 – 4 bulan 3 – 4 bulan 3 bulan 3 bulan
bulan
Ukuran panen 150 g 250 g 300 g 250 g 300 g 200 - 300 g
FCR 1,0 1,5 1,0 1,5 1,7 1,0
Produktivitas 0,15 kg/m2 2 kg/m2 1–1,5 kg/m2 10 kg 30 kg/m3 20 – 30 kg/m3
Biaya/kg*) (Rp) 9.500 14.250 9.500 14.500 16.150 10.500**)
Gross profit***) 1.275/m2 7.500/m2 8.500 – 12.750/m2 75.000/m3 55.500/m3 190.000 – 285.000/m3

Keterangan
*) Asumsi harga pakan Rp 9.500/kg, harga ikan nila konsumsi Rp 18.000/kg dan hanya memasukkan variable cost.
**) Biaya bahan untuk media bioflok. Sistem pemeliharaan ini tanpa ganti air
***) Berdasarkan FCR dan produktivitas per luas area (volume)
MITIGASI DALAM BUDIDAYA IKAN NILA
PENYEBAB RESIKO MINAPADI KOLAM TAMBAK KJA KAD BIOFLOK

Gunakan benih berkualitas, lakukan pencegahan penyakit, desinfeksi wadah dan


Penyakit
peralatan
Pertumbuhan
Gunakan benih berkualitas
lambat
FCR meningkat Gunakan benih dan pakan berkualitas, manajemen pakan
Pola dan Alirkan air,
Kualitas air Aplikasi unsur
Alirkan air, periksa inlet air waktu periksa inlet
menurun C dan probiotik
pemeliharaan air
Pengecekan
Hama Pemagaran Pemagaran Pemagaran
jaring
Blower
Faktor mekanik - - - - -
cadangan
Faktor elektrik - - - - - Genset
ANALISA USAHA
C. Biaya tetap per siklus
1 Penyusutan bak (5% per siklus) 2.500.000,00
2 Penyusutan blower (2,5% per siklus) 250,000.00
3 Penyusutan pompa air (2,5% per siklus) 25.000,00
A. Biaya investasi 4 Penyusutan genset (2,5% per siklus) 250.000,00
Penyusutan alat perikanan (12.5% per 125.000,00
1 20 buah bak bulat terpaulin dan lantai 50. 00.000,00
@ Rp 2.500.000 5 siklus)
3.150.000,00
2 Alat-alat perikanan 1.000.000,00
3 Blower 2 PK 10.000.000,00 D. Biaya total per siklus
4 Pompa air 1.000.000,00 B+C 67.900.000,00
5 Genset 5000 watt 10.000.000,00
E. Pendapatan per siklus
72,000,000.00
Nila konsumsi 4000 kg @Rp 25.000 100.000.000,00
B. Biaya variable per siklus
F. Keuntungan
1 Benih nila ukuran 8 - 10 cm @ Rp 400, 8.000.000,00
1 Per siklus
20000 32.100.000,00
2 Pakan, 4000 kg @Rp 10.000 40.000.000,00 2 Per tahun 128.400.000,00
3 Bahan pembentuk bioflok 4.000.000,00 BEP per kg (Biaya total/produksi) 16.975
B/C ratio
4 Tenaga kerja, 1 orang x 3 bulan, 7.500.000,00
= Penerimaan total / biaya total 1,47
2500000
Cash flow per siklus 35.250.000,00
5 Obat-obatan 250.000,00
6 Listrik 5.000.000,00 Pay Back Period (siklus)
64,750,000.00
= (Biaya investasi/ cash flow) 3,88

= Kurang dari 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai