BIOFLOC
Kumpulan dari berbagai organisme seperti bakteri, jamur, algae, Protozoa,
cacing ,dll yang tergabung dalam gumpalan.
Bahan organik yang merupakan limbah diaduk dan di-aerasi. Bahan organik
yang tersuspensi akan diuraikan oleh bakteri heterotrof secara aerobic menjadi
senyawa organik.
MOLASE/TETES TEBU
Berfungsi sebagai sumber Carbon (N) karena
Biofloc akan terbentuk jika C/N rasio lebih dari
12
JENIS BAKTERI PEMBENTUK FLOC
1. Bakteri Pembentuk Floc :
Baccilus Subtillis
Bacteri Licheniformis
PSB
2. Bakteri Pengurai :
a. Bakteri pengurai bahan organik dan protein
Baccilus Subtillis
Licheniformis
Megatrium
b. Banteri Pengguna Amonia
Baccilus megatrium
c. Bakteri Photosintesa Sintetik Bakteri
• PSB
d. Bakteri Pengurai Serat
Baccilus Polymyca
3. Bakteri lain
Bakteri Nitrifikasi ( Nitrosomonas dan nitrobacter)
PROSES BIOFLOC
MICROBA BIOFLOC
Komposisi Nutrien Microbia Biofloc
PEMBUATAN PROBIOTIK UNTUK AIR KOLAM
Bahan-bahan:
• 2 biji buah pisang atau 200 gr nanas yg sudah matang
• ½ kg gula pasir, molase matang/ tetes tebu
• 2 butir telur ayam
• 500 ml Probiotik Biovisi Multi 2in1
Cara Membuat:
1. Masukkan 1/2 kg gula pasir(dilarutkan dulu)
2. Masukkan 500 ml Biovisi Multi 2in1
3. Blender pisang 2 biji atau 200 gram nenas
4. Blender 2 butir vit B dan C
5. Blender 2 butir telur
6. Masukkan ke dalam ember ber-aerasi
7. Tutup ember dgn rapat dan di-aerasi
8. Setelah 4 hari cairan probiotik aktif siap digunakan
PEMBUATAN FERMENTASE BIOVISI UNTUK
APLIKASI PAKAN
Pemeriksaan floc
Perubahan warna air selama budidaya
PEMANTAUAN FLOC
• Floc dipantau dengan menggunakan gelas transparan.
• Ambil air kolam dengan menggunakan gelas transparan dibeberapa
tempat
• Diamkan agar partikel floc mengendap selama 20 – 30 menit
• Amati floc yang mengendap
• Bila floc sudah 5 % mulai berlakukan puasa pada ikan.
• Bila floc terlalu pekat yang ditandai dengan kondisi ikan maka floc
dapat dikurangi dengan membuang air sebagian dan mengganti
dengan air baru.
• Endapan floc harus sering dikontrol, untuk menentukan apakah
ikan perlu dipuasakan, atau floc harus dibuang sebagian.
• Pemberian dolomite dapat membantu pembentukan floc (mineral
Ca dan Mg)
4. Air bau
Disebabkan oleh pemberian pakan yang berlebihan, terjadinya
kematian bakteri secara massal, dasar kolam terlalu kotor serta
pH air rendah. Menumpuknya kotoran di dasar kolam
menyebabkan perombakan bahan organik secara berlebihan
sehingga terjadi penumpukan amoniak yang sangat tinggi.
Tindakan yang harus dilakukan yaitu mengganti air sebanyak
30%, menambah aerasi, probiotik aktif dan molase matang (tetes),
diikuti dengan pengapuran pada malam hari. Lakukan
penyifonan dan berikan garam secukupnya (250-500 gram/m3 ).
5. Floc tidak terbentuk
Biasanya disebabkan oleh bahan organik masih belum cukup,
penyusun inti floc kurang, Carbon/Nitrogen ratio tidak sesuai
(terlalu rendah), gangguan cuaca (hujan) dan adanya
pemangsaan yang cukup tinggi oleh hewan protozoa. Mengatasi
hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan aerasi
yang cukup, tingkatkan C/N ratio dengan penambahan molase
matang, menutup kolam saat hujan, serta memberikan garam
dosis 3 kg/m3 .
FERMENTASI PAKAN :
atau