Anda di halaman 1dari 36

BUDIDAYA IKAN NILA SISTEM BIOFLOK 651

ADI SUCIPTO
www.adisucipto.com
0813 6060 2658

BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR


SUKABUMI
2018
BUDIDAYA IKAN, AKUAKULTUR
Perwujudan cita, rasa dan karsa untuk meningkatkan kualitas,
kuantitas dan kontinyuitas organisme akuatik hasil interaksi
dengan lingkungannya (Sucipto, 2007)

BIOFLOK
✓ Definisi : Konsorsium mikroorganisme (bakteri, fungi, protozoa, partikel
anorganik, zooplankton, fitoplankton dan detritus)
✓ Fungsi : mereduksi bahan organik dan anorganik dalam media
pemeliharaan ikan sehingga dapat menjaga kualitas air tetap
ideal untuk ikan
✓ Manfaat : sumber pakan bagi ikan tertentu
PERSYARATAN UMUM BFT-651
• BFT adalah nama untuk Biofloc Technology
• Paham teknologi budidaya ikan (penerapan konsep 651)
• Lahan bebas banjir dan cemaran
• Konstruksi wadah ideal berbentuk bulat,
• Kedisiplinan dan ketelitian pengelola yang tinggi,
• Perlu peralatan untuk aerasi yang memadai,
• Perlu peralatan pembangkit listrik, dan
• Tersedia sumber air bersih
PERTANYAANKU TENTANG BIOFLOK
1. Mengapa sistem bioflok? → efisiensi, produktifitas, profit, ramah lingkungan
2. Bagaimana kesejahteraan nila dalam sistem bioflok -> (stress, abnormalitas,
pertumbuhan, sr, fcr, produktivitas)
3. Bagaimana efek rasio C/N terhadap produktifitas system -> (10:1, 15:1,
20:1) ~ % protein dalam pakan
4. Bagaimana komposisi partikel flok dalam sistem bioflok -> (proksimat)
6. Apa sumber C yang akan digunakan -> molase, gula, tepung ketela pohon ~
kecepatan produktifitas bioflok per satuan waktu
7. Berapa volume flok yang optimal < 50 ml/liter
8. Berapa padat tebar ikan nila yang optimal untuk kondisi sistem bioflok? ->
25, 50, 100, … 200 ekor/m3
9. Bagaimana pengelolaan sistem secara keseluruhan -> (protokol)
MENGAPA PERLU TEKNOLOGI BIOFLOK
~ GAMBAR: YORAM AVNIMELECH

• Awal pemeliharaan kondisi kualitas air baik.


• Input ikan dan pakan
• Pakan tak termakan,
• Kotoran ikan padat terakumulasi di dasar bak
• Amonia beracun bertambah di media diserap oleh
fitoplankton.
• Fitoplankton tidak mampu menggunakan massa
lumpur padat di dasar kolam.
• Saat mendung atau fitoplankton terlalu padat
terjadi kematian massal fitoplankton
• Fitoplankton tidak mampu mengurangi limbah
beracun bahkan fitoplankton menambah
konsentrasi limbah.
• Amonia-Nitrogen berbahaya
• Penambahan bakteri pembentuk flok dan karbon
PEMBENTUKAN BIOFLOK
Unsur pembentuk:
• mikroba (bakteri, dll) → disupport dengan probiotik
• biopolymer (dari jenis karbohidrat, lemak, protein) → dihasilkan oleh bakteri
• kation divalent (Ca, Mg, Fe) → dihasilkan oleh bakteri dan disupport oleh dolomit.
PROSES PEMBENTUKAN BIOFLOK
• Hasil ikatan dinding sel bakteri
(plus mikroorganisme lain)
• Massa jenis meningkat, maka
akan mengendap • Butuh pakan untuk basal energi,
• Disupport oleh Ca dan Mg dari tumbuh, reproduksi
kapur • Membuang CO2 dan Amonia
• Pertumbuhannya disupport oleh
O2 (aerasi), bahan organic dan
pH

• Mengurai bahan organik


• Membentuk biopolimer • Diurai menjadi nitrit nitrat
(polisakarida, peptide dan lipid) • pH dan alkalinitas menurun
• Perlu unsur C (molase, gula, • Dimanfaatkan oleh fitoplankton
tapioca, terigu, dll) • Perlu kapur dan garam
• Disupport oleh probiotik
MIKROORGANISME DI DALAM FLOK
PENYIAPAN MEDIA (PER 1 M3 AIR)
1. Wadah diisi air bersih dan diaerasi
2. Bahan yang digunakan: garam 1 kg, molase 100 ml, probiotik 10 gram
dan kapur dolomit 50 gram
3. Tiap titik aerasi bertekanan 10 liter per menit
4. Media siap digunakan setelah 7 hari kemudian
PENYIAPAN IKAN

1. Lakukan kontrol benih


• Benih sehat secara fisik
• Benih berkualitas secara
genetic,
• Lakukan pencegahan atau
pengobatan sebelum benih
ditebar
2. Ukuran benih seragam
3. Benih monosex
PENEBARAN BENIH

• Benih berukuran 8 - 10 cm
• Padat tebar untuk pembesaran 100 ekor/m3.
• Benih harus sehat dan relatif seragam sebelum ditebar;
• Penebaran benih hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari
untuk mengurangi stres pada ikan.
• Lakukan aklimatisasi suhu
• Air bekas transportasi ikan, tidak boleh dimasukkan ke dalam
media.
MEMINDAHKAN IKAN
PENGELOLAAN IKAN

1. Selama pemeliharaan 4 hari pertama: dosis pakan 1% bobot


biomas per hari.
2. Lakukan pengecekan volume flok dan warna air
3. Dosis pakan hari ke 5 hingga panen adalah 2% hingga 1%bobot
biomas per hari (alternative secara satiasi)
4. Pakan diberikan 2 kali per hari, yakni pagi dan sore hari
5. Pakan dapat difermentasi menggunakan air media bioflok
✓ Basahi pakan secara merata, 1 liter per 5 kg pakan
✓ Fermentasi pagi untuk diberikan sore hari
✓ Fermentasi sore untuk diberikan pagi besok hari
PENGELOLAAN MEDIA

1. Penambahan molase dan probiotik dilakukan jika bioflok


tumbuh kurang baik dan air berwarna hijau, meskipun kadar
oksigen lebih dari 3 mg/l
2. Penambahan molase dilakukan jika bioflok tumbuh baik,
namun kadar oksigen mendekati 3 mg/l dan atau air berwarna
hijau
3. Penambahan dolomit hanya dilakukan jika terjadi goncangan
pH atau pH air cenderung asam (nilai pH 5)
4. Penambahan air hanya untuk mengganti air yang menguap
MENGHITUNG KEBUTUHAN PAKAN
1. Menimbang bobot ikan sample dan rataanya (1)
2. Menentukan jumlah ikan total (2)
3. Menghitung bobot biomas ikan (3)
4. Menentukan dosis pakan (misalnya 2 %) (4)
5. Menghitung pakan per hari (3) * (4)

Contoh:
Pak Andi akan membudidayakan ikan nila sebanyak 1000 ekor dengan bobot
rataan 20 gram/ekor di dalam bak volume 10 ton air. Dosis pakan perhari
sebanyak 2%, maka pakan yang diperlukan sebanyak (20*1000) * 0,02 = 400
gram
MENGHITUNG KEBUTUHAN MOLASE
1. Gunakan konstanta 100 ml molase tiap 150 gram pakan
2. Berapa volume molase yang perlu ditambahkan jika media kekurangan
unsur C?

Contoh:
Pak Andi menggunakan pakan sebanyak 400 gram untuk ikan nilanya yang
dipelihara pada bak bulat volume 10 ton air. Berdasarkan data kualitas air,
DO mendekati 3 mg/liter; maka Ia bermaksud untuk menambahkan molase.
Volume molase yang akan digunakannya sebanyak:
= (400/150) * 100 ml
= 266,66 ~ 270 ml
PENGAMATAN WARNA AIR
PERFORMA BIOFLOK
Tingkat Kelangsungan Hidup

120

100

80

60

40

20

0
P K
SR (%) 100 62
Pertumbuhan Bobot
200.00
180.00
160.00
Bobot Tubuh (g)

140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
P K
20.00
0.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Minggu ke-

Minggu ke-
Bobot
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
P 28.53 30.13 36.61 44.89 54.75 65.37 68.69 81.83 86.89 107.10 123.24 137.28 160.05 190.44
K 20.16 22.98 30.61 36.98 46.18 61.07 64.23 76.96 93.73 113.07 135.50 141.70 151.47 183.89
Pertumbuhan Panjang
17.00
16.00
15.00
Panjang tubuh (cm)

14.00
13.00
12.00
11.00
10.00
9.00
8.00
P K
7.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Minggu ke-
Minggu ke-
Panjang
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
P 8.91 9.27 10.17 10.70 12.36 11.77 12.08 12.70 12.96 13.89 14.22 14.96 15.50 16.43
K 7.94 8.42 9.36 9.87 10.78 10.89 11.72 12.38 13.14 14.07 14.75 15.32 15.50 16.46
KONVERSI PAKAN
2.5

1.5

0.5

0
P K

P1 P2 P3 K1 K2 K3
FCR 1.03 1.01 1.06 1.32 2.58 1.85
Average 1.03 1.92
PROFIL SUHU, DO, dan pH
Derajat Keasaman (pH) DO (mg/L)
Suhu Media (oC)

0.0
2.0
4.0
6.0
8.0

10

0
1
2
3
4
6
7
8
9

5
10
15
20
25
30
35

0
5

Waktu Pengukuran
P
K

P
K
P

K
50

PROFIL VOLUME FLOK 45


40
Volume Flok (ml/L) 35
30
25
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10 12
Minggu ke-
Volume Flok Minggu ke- (ml/liter)
Perakuan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
P 9.7 13.7 16.3 18.0 20.7 35.3 36.0 40.3 37.8 37.0 40.7 46.8
PANEN
• Panen pada pagi atau sore hari
• Panen dilakukan setelah ikan mencapai ukuran
konsumsi
• Ikan nila ditangkap dengan serok/lambit secara hati-
hati
• Sintasan dalam budidaya ikan nila sistem bioflok
sebesar 90 - 100 % dan FCR 0,9 – 1 (tanpa bibis pakan)
• Distribusi ikan dilakukan setelah pemberokan
SIMPULAN BUDIDAYA IKAN NILA BFT

• Tanpa penggantian air (efisien dalam penggunaan air);


• Padat tebar (100 ekor/m3 pada ikan nila hitam)
• Efisien pakan (FCR 0,9 - 1);
• Produktivitas produksi 25 – 30 kg/m3 (fisien dalam
pemanfaatan lahan)
• Air bioflok dapat digunakan kembali sebagai starter
(membuang limbah lebih sedikit)
• Ramah lingkungan.
ANALISIS USAHA BUDIDAYA IKAN NILA
URAIAN MINAPADI KOLAM TAMBAK KJA KAD BIOFLOK

Sistem Ekstensif Intensif Semi intensif Intensif Intensif Intensif


50 75-100
Padat tebar 1 ekor/m2 10 ekor/m2 5 ekor/m2 100 – 150 ekor/m3
ekor/m3 ekor/m3
Ukuran tebar 7-8 cm 5 – 8 cm 3 - 5 cm 5 – 8 cm 8-12 cm 8-10 cm
3–4
Lama pelihara 3 bulan 3 – 4 bulan 3 – 4 bulan 3 bulan 3 bulan
bulan
Ukuran panen 150 g 250 g 300 g 250 g 300 g 200 - 300 g
FCR 1,0 1,5 1,0 1,5 1,7 1,0
Produktivitas 0,15 kg/m2 2 kg/m2 1–1,5 kg/m2 10 kg 30 kg/m3 25 – 30 kg/m3
Biaya/kg*)
9.500 14.250 9.500 14.500 16.150 10.500**)
(Rp)
Gross profit***) 1.275/m2 7.500/m2 8.500 – 12.750/m2 75.000/m3 55.500/m3 187.500 – 225.000/m3
Keterangan
*) Asumsi harga pakan Rp 9.500/kg, harga ikan nila konsumsi Rp 18.000/kg dan hanya memasukkan variable cost.
**) Biaya bahan untuk media bioflok. Sistem pemeliharaan ini tanpa ganti air
***) Berdasarkan FCR dan produktivitas per luas area (volume)
MITIGASI DALAM BUDIDAYA IKAN NILA
PENYEBAB RESIKO MINAPADI KOLAM TAMBAK KJA KAD BIOFLOK

Gunakan benih berkualitas, lakukan pencegahan penyakit, desinfeksi wadah


Penyakit
dan peralatan
Pertumbuhan
Gunakan benih berkualitas
lambat
FCR meningkat Gunakan benih dan pakan berkualitas, manajemen pakan
Pola dan Alirkan air, Aplikasi unsur
Kualitas air
Alirkan air, periksa inlet air waktu periksa inlet C dan
menurun
pemeliharaan air probiotik
Pengecekan
Hama Pemagaran Pemagaran Pemagaran
jaring
Blower
Faktor mekanik - - - - -
cadangan
Faktor elektrik - - - - - Genset
TERTARIK
BERBUDIDAYA IKAN SISTEM BIOFLOK?
PERAKITAN WADAH

• Berapakah diameter bak bulat yang ideal untuk bisnis ikan nila
konsumsi sistem bioflok? Diameter 4 meter
• Bahan dan alat konstruksi wadah bulat berbahan terpal dengan
rangka besi anyaman (besi wiremesh) sebagai berikut :
• Besi anyaman (besi wiremesh diameter 6 mm) untuk rangka
dinding wadah (lihat gambar);
• Fiber tipis / karpet talang air untuk pelapis dinding (lihat
gambar);
• Terpal untuk dinding dan dasar wadah (ketebalan 0,3 mm);
• Pipa PVC dan knee 3 inchi
MEMBANGUN BAK BULAT
• Besi anyaman (besi wiremesh) dipotong sesuai dengan ukuran
yang diinginkan
• Sambungan antar besi dikaitkan dengan besi siku dan dilas atau
diikat kawat sebagai pengunci sehingga berbentuk lingkaran
• Lahan dipersiapkan dengan dibersihkan dari benda tajam dan
diratakan.
• Kemiringan dasar bak sekitar 5 - 10%;
• Terpal untuk bak, telah tersedia umum di pasaran
• Pada bagian tengah bak, dibuat outlet menggunakan knee yang
disambung dengan pipa PVC
A. Biaya investasi D. Biaya total
1 Pembuatan 20 buah D 4 meter, 72,000,000.00 B+C 74,190,000.00
instalasi dan lantai @ Rp 3.600.000
2 Pembuatan bak tandon vol 20 ton 7,200,000.00 E. Pendapatan
2 Alat-alat perikanan 1,000,000.00 Ikan konsumsi 90,000,000.00
3 Blower 2 PK 10,000,000.00
4 Pompa air 1,000,000.00 F. Keuntungan
5 Genset 5000 watt 5,000,000.00 1 Per siklus 15,810,000.00
96,200,000.00 2 Per tahun 63,240,000.00

B. Biaya variable per siklus BEP per kg 16,486.67


1 Benih nila ukuran 8 - 10 cm @ Rp 10,000,000.00
500, 20000 ekor B/C ratio = Penerimaan total / biaya 1.2131015
2 Pakan, 4500 kg total
42,750,000.00
3 Bahan pembentuk bioflok 4,500,000.00 Cash flow per siklus 20,020,000.00
4 Tenaga kerja, 1 orang x 3 bulan, 6,000,000.00
2,000,000 Pay Back Period (siklus)
5 Obat-obatan 250,000.00 = (Biaya investasi + Biaya Variabel) / 8.3006993
6 Listrik 6,480,000.00 cash flow
69,980,000.00
= 2,07 tahun
C. Biaya tetap
1 Penyusutan bak dan tandon 3,960,000.00
2 Penyusutan alat perikanan 250,000.00
4,210,000.00
ANALISA USAHA
DAYANG DUKUNG ~
PRODUKTIVITAS
▪ Pemeliharaan dilanjutkan
untuk mendapatkan
informasi daya dukung
lingkungan yang berkaitan
dengan produktifitas media

▪ Hari ke-104 dicapai:


1. Bobot rataan 265,61
gram/ekor
2. SR 100%
3. Tanpa ganti air

Anda mungkin juga menyukai