Anda di halaman 1dari 47

DUKUNGAN INOVASI

TEKNOLOGI DALAM
PEMBANGUNAN
PETERNAKAN DI
PROVINSI SUMATERA
BARAT

BPTP SUMATERA BARAT

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumatera Barat.


Jalan Raya Padang - Solok KM 40, Sukarami GN Talang Solok.
Telp: 0755 31564, Fax: 0755 31138, Kotak Pos 34 Padang-25001. E-mail :
sumbar_bptp@yahoo.com
Visi : Menjadi lembaga pengkajian dan diseminasi inovasi teknologi pertanian
tepat guna yang berstandar nasional dalam mengakselerasi terwujudnya
sistem pertanian industrial daerah mendukung para pelaku agribisnis dan
pemerintahdaerah .
Misi : 1) Mengidentifikasi, menformulasikan, dan mendiseminasikan
inovasi teknologi pertanian spesifik daerah berdasarkan
kebutuhan pengguna.
2) Melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi
pertanian spesifik lokasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
3) Mengembangkan jejaring kerjasama pengkajian, pendayagunaan
hasil pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian
dengan lembaga penelitian dan penyuluhan dalam mendukung
terwujudnya sistem pertanian industrial daerah.
DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI
PETERNAKAN
INOVASI AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITBANGTAN
(KUB)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL SAMPING


PADAT

PAKAN ALTERNATIF UNTUK TERNAK SAPI

BENTUK HILIRISASI INOVASI TEKNOLOGI


PETERNAKAN
INOVASI AYAM KAMPUNG UNGGUL
BALITBANGTAN (KUB)

Ayam SenSiABU
Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB)
SK. Mentan No. 274/Kpts/SR.120/2/2014

Karakteristik dan keunggulan


• Warna bulu beragam, seperti ayam kampung pada
umumnya
• Bobot badan dewasa, 1200-1600 gram
• Bobot telur, 35-45 gram
• Umur pertama bertelur lebih awal (20-22 minggu)
• Produktivitas lebih tinggi (160-180
butir/ekor/tahun)
• Produksi telur (henday): 50%
• Puncak produksi telur: 65 %
• Lebih tahan terhadap penyakit
Keragaman tampilan ayam KUB-1

Sumber: Sie Informasi Balitnak, 2012


12 Minggu 10 Minggu

DOC, 1 Hari

4 Minggu
Ayam Kampung Sentul Terseleksi (SenSi)
SK. Mentan No. 39/Kpts/pk.020/1/2017
Karakteristik dan keunggulan SenSi-1 Agrinak Bulu Abu
• Varian warna bulu abu dengan keragaman 65 %
• Bentuk jengger kacang pada umur 70 hari
• Bobot badan anak umur satu hari 29,7 g/ekor jantan
betina
• Bobot tubuh pada umur 20 minggu, jantan 2381
g/ekor, betina 1528 g/ekor
• Bobot tubuh pada umur 70 hari, jantan 1000 g/ekor,
betina 800 g/ekor
• Produksi telur umur 29-45 minggu : 50%, bobot telur
44,5 g/butir
• Lebih tahan terhadap penyakit
SenSi-1 Agrinak
SenSi-1 Agrinak Abu
SenSi-1 Agrinak Pucak
KEGIATAN DISEMINASI AYAM KUB
Sebaran Konsumen UPB Ayam KUB No Lokasi Kegiatan
di Sumatera Barat 1 Kab Solok Pembibitan, Potong

2 Kab Pasaman Barat Pembibitan, Potong

3 Kab Pasaman Pembibitan, Potong

4 Kota Payakumbuah Pembibitan, Potong

5 Kab Lima Puluh Kota Pembibitan, Potong

6 Kab Pesisir Selatan Pembibitan, Potong

7 Kab Solok Selatan Pembibitan, Potong

8 Kab Pd Pariaman Pembibitan, Potong

9 Kab Dharmasraya Pembibitan, Potong

10 Kab Sijunjung Pembibitan, Potong


Sambungan No Lokasi Bentuk Usaha

11 Kab Agam Pembibitan, Potong

12 Kota Padang Pembibitan, Potong

13 Kota Sawahlunto Pembibitan, Potong

14 Pembibitan, Potong
Kota Payakumbuh

15 Kota Bukittinggi Pembibitan, Potong

16 Kota Solok Pembibitan, Potong

17 Kota Pariaman Pembibitan, Potong

18 Kota Padang Panjang Pembibitan, Potong


TEKNOLOGI
PENGOLAHAN HASIL
SAMPING
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT KOTORAN
SAPI MENJADI KOMPOS
BAHAN DAN ALAT
BAHAN
• Kotoran sapi 1 ton dengan kadar air 50 – 60 % atau yang telah
dikeringkan 1 – 2 minggu (untuk ukuran bak 1 x 1 x 1 m)
• Zat pengurai : Trichoderma 2,5 kg atau EM-4, Stardek, Starbio dll
• Abu sekam 100 kg
• Kapur/dolomit 10 kg
• Urea 2,5 kg
ALAT
• Cangkul, sekop, plastik,
ember

25
TEMPAT PEMBUATAN/ BANGUNAN

• Untuk pembuatan diperlukan bak pengomposan yang


terlindung dari sinar matahari dan hujan
• Sebaiknya berupa bangunan yang dibuat berdekatan
dengan kandang bertujuan untuk memudahkan proses
pengeringan dan pengolahan kotoran serta dapat
digunakan sebagai gudang prosessing dan penyimpanan
• Bak pengomposan dibuat 3 buah bertujuan untuk
mempermudah pemballikan pada minggu kedua dan
ketiga
PROSES PENGOMPOSAN
• Kotoran sapi yang telah dikumpulkan dan dikeringkan
ditumpuk dalam bak dengan ketebalan 20 cm
• Kemudian ditaburi secara berturut-turut dengan abu
sekam (20 kg), kapur/dolomit (2 kg), urea (0,5 kg) dan
tricodherma (0,5kg)
• Lakukan hal diatas sampai ketebalan tumpukan
menjadi 100 – 120 cm
• Setelah proses penumpukan selesai bagian atas
ditutup dengan plastik dan diperam selama 21 hari
• Lakukan pembalikan setiap minggu, jika menggunakan
bak yang diberi sekat pembalikan dilakukan dengan
cara memindahkan tumpukan ke bak berikutnya
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (URINE) SAPI
Selama ini masih jarang penggunakan urine sapi sebagai pupuk padahal urine sapi memiliki
`rospek yang bagus untuk diolah menjadi pupuk cair karena mengandung unsur-unsur yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman secara lengkap seperti N, P, K, Ca, Mg yang terikat dalam bentuk
senyawa organik.
Tabel 1. Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak padat dan cair
Nama ternak dan bentuk Nitrogen Fosfor (%) Kalium (%) Air (%)
kotorannya (%)
Kuda – padat 0.55 0.30 0.40 75
Kuda – cair 1.40 0.02 1.60 90
Kerbau – padat 0.60 0.30 0.34 85
Kerbau – cair 1.00 0.15 1.50 92
Sapi – padat 0.40 0.20 0.10 85
Sapi – cair 1.00 0.50 1.50 92
Kambing – padat 0.60 0.30 0.17 60
Kambing – cair 1.50 0.13 1.80 85
Domba – padat 0.75 0.50 0.45 60
Domba – cair 1.35 0.05 2.10 85
Babi – padat 0.95 0.35 0.40 80
Babi – cair 0.40 0.10 0.45 87
Ayam – padat dan cair 1.00 0.80 0.40 55
BIO URINE YANG DIPERKAYA

Bahan & Peralatan


Bahan : Peralatan :
1000 liter urine 1.Drum Kapasitas 250-1000 liter
Empon :
2.Pompa Aquarium kapasitas 2 meter
1.Kunyit 1 kg
3.Selang 0.5 inci 2.5 meter
2.Jahe 1kg
4.Talang air (Seperti gambar)
3.Lengkuas 1 kg
5.Penutup Drum
4.Serai 1 kg
5.Rebung 2 kg
6.Gula merah 1 kg
7.MOL 10 liter atau EM4 1 liter
PETUNJUK APLIKASI PUPUK ORGANIK
1.Pupuk Organic Cair
Pupuk organic cair (POC) bisa langsung digunakan
dengan disiramkan ke tanah (sebagai pupuk akar) atau
disemprotkan ke daun tanaman (sebagai pupuk daun).
a. Digunakan sebagai pupuk daun
• Penyemprotan ketika sudah terbit matahari
• Dosis 10 : 1 atau 50 liter air dicampur dengan 5 lt POC, Penyemprotan
pada musim hujan 1kali/minggu, & pada musim kemarau 3 hari sekali.
b. Digunakan sebagai Pupuk Akar
• Dosis 50 : 1 atau 5 liter air bisa dicampur dengan 1 lt pupuk cair.
• Pada musim kemarau pemupukan dilakukan 3 kali dalam seminggu,
dan saat musim hujan 1 kali/minggu.
2. Pupuk Organik Padat (Kompos)

• Untuk media tanam bisa dicampur dengan tanah.


• Untuk tanaman sayuran 1 : 1.
• Untuk tanaman hias kompos dan tanah 1 : 2.
• Untuk didalam pot 1 bagian tanah lempung, 1 bagian pasir, dan ¼
Kompos (setahun sekali)perlu diganti dengan yang baru.
• 1 ton kompos bisa digunakan untuk memupuk lahan seluas 0,5
ha.
TEKNOLOGI PAKAN
ALTERNATIF
Teknologi Fermentasi Jerami Padi
• Jerami padi yang baru dipanen (kadar air 65%) dikumpulkan,
ditumpuk ddengan ketinggian 20 cm
• Taburi urea dan probiotik (starbio) secara merata, masing2
sebanyak 2,5 kg / ton jerami padi
• Tambahkan lagi timbunan jerami padi setebal 20 cm, taburi lagi
urea dan probiotik tiap lapisan.
• Didiamkan selama 14 hari, diangkat dan dikering-anginkan (agar
tidak lapuk)
• Jerami fermentasi dapat berfungsisebagai pengganti rumput
segar
Teknologi Pembuatan Silase Hijauan Jagung
• Kualitas jerami jagung sebagai pakan ternak, dapat ditingkatkan dengan
“Teknologi Silase” yaitu proses fermentasi yang dibantu jasad renik dalam
kondisi an-aerob (tanpa oksigen). Teknologi silase dapat mengubah jerami
jagung dari sumber pakan berkualitas rendah menjadi pakan berkualitas tinggi
(protein jerami jagung meningkat, menjadi 7%), sehingga baik dijadikan sebagai
pakan ternak sapi potong pengganti pakan hijauan seperti rumput.
• Pemberian pada Ternak
Silase Jerami Jagung dapat diberikan sampai 50% menggantikan rumput .
Berarti jika berat badan sapi 200 kg, dapat diberikan sebanyak 10-15 kg/hari
per ekor.
BAHAN :
• Jerami jagung 1 ton (kadar air 60-70%),
• Urea 5 kg ,
• gula aren/molases 4 kg (dilarutkan dalam air 10-20 liter)
disesuaikan dengan kondisi jerami jagung
• dedak halus 5 kg .

Jerami Jagung siap dicacah Gula Tebu/Molass, Urea, Dedak dan Air
Wadah dari bak yang dilapisi plastik Wadah dari karung yang dilapisi plastik
31
Kulit Kakao Fermentasi
Teknologi Fermentasi Kulit Kakao
• Kulit buah kakao segar dicacah berukuran 3-5 cm
• Disiapkan fermentor Ragur 100, 24 jam sebelum
• Kulit kakao disiram dengan larutan fermentor dan diaduk
merata
• Setiap 100 kg kulit kakao disiram dengan 2 liter fermentor
• Fermentasi berlangsung selama 6 hari
• Hasil fermentasi kulit kakao dapat langsung diberikan
pada ternak atau dikeringkan
Cara Pembuatan
Fermentor:
• 100 gr Ragi + 100 gr
Gula + 100 gr Urea
• Dilarutkan dalam 20
liter air,
• Daerasi selama 24
jam
1 ton kulit kakao segar:
800 kg hasil fermentasi = 200 kg kering
Teknologi Silase Pelepah/Daun Sawit
2,5 kg urea,
4-5 kg gula saka/molases
10 kg dedak halus.
TEKNOLOGI FERMENTASI BATANG PISANG
• Batang pisang dicincang ± 2 cm dan dimasukkan ke dalam
wadah tertutup (ember, karung atau drum)
• Ditambahkan air kelapa atau air nira sampai batang pisang
terendam oleh air untuk batang pisang
• Wadah ditutup kemudian di fermentasi selama 7 hari
• Setelah 7 hari, siap untuk diberikan ke ternak
• Sebelum diberikan ke ternak, hasil fermentasi tersebut
ditambahkan dedak padi dan sedikit garam

41
GARAM MINERAL BLOK
(Pakan Tambahan)
Manfaat Garam Mineral Blok
• Mengatasi defisiensi mineral seperti penurunan berat badan, kehilangan
nafsu makan, penurunan dayatahan tubuh
• Mencegah kemandulan, keguguran dan kelumpuhan
• Unsur mineral esensial makro seperti ca, mg, na, k dan p yang terkandung
dalam mineral blok diperllukan untuk menyusun struktur tubuh seperti tulang
dan gigi
• Unsur mikro seperti Fe, Cu, Zn, dan Mo yang terkandung dalam mineral blok
berfungsi untuk aktivitas sistem enzim dan hormon tubuh
Bahan-bahan yang digunakan :
Garam dapur 7 kg, Semen 2 kg, Ultra Mineral 1 kg
Semua bahan dicampur secara merata. ditambah air
secukupnya sampai adonan tersebut siap untuk dicetak.
Cetakan yang digunakan dapat berupa bambu atau wadah
lainnya sesuai yang tersedia dan mudah didapatkan
HILIRISASI INOVTEK PETERNAKAN OLEH BPTP
SUMBAR
No Bentuk Kegiatan Peserta Tempat
1 Bimbingan Teknologi Inovtek Ayam KUB • Peternak • Kab.Solok Selatan
• Penyuluh

2 Bimbingan Teknologi Inovtek Ayam KUB • Peternak • BPTP Sumatera


(kerjasama dengan BPTU Padang • Penyuluh Swadaya Barat
Mengatas (Kab.Solok, Kab
Mentawai
3 Bimbingan Teknologi Budidaya Ternak • Peternak • Kab Mentawai
Sapi • Penyuluh dan Penyuluh
Swadaya
4 Temu Teknis Teknologi Kumpas Tuntas • Peternak • BPTP Sumatera
Budidaya Ayam KUB (Dilaksanakan / • Penyuluh dan Penyuluh Barat
secara Hibrid/Online dan Offline) Swadaya
• Masyarakat umum
No Bentuk Kegiatan Peserta Tempat
5 Nara sumber Invotek Peternakan pada kegiatan Temu • Penyuluh Pertanian • Kota Padang
Teknis dan Temu Teknologi ( Mitra dengan Dinas se Prov Sumatera
Perkebunan, Pertanian dan Tanaman Hortikultura Prov Barat
Sumbar
6 Narasumber Inovtek Peternakan pada pelatihan dengan • Peternak • Kab Agam
mitra Balitbangda
7 Narasumber Inovek Peternakan pada pelatihan dengan • Pengurus Koperasi • Kota Padang
mitra Dinas Perdaganangn, Koperasi & UKM Provinsi dengan usaha
Sumatera Barat peternakan

8 Temu Teknis Teknologi Kumpas Tuntas Budidaya Ayam KUB • Peternak • BPTP Sumatera
(Dilaksanakan / secara Hibrid/Online dan Offline) • Penyuluh dan Barat
Penyuluh Swadaya
• Masyarakat umum
9 Siaran Radio (Bekerjasama dengan RRI Pro 2 FM Padang) • Stasiun RRI
Padang
10 Pembuatan Video Teknologi Peternakan

11 Pembuatan materi infotek peternakan melalui media web


BPTP Sumbar

Anda mungkin juga menyukai