Anda di halaman 1dari 4

fisiologi Otot

klasifikasi otot

otot diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi umum yaitu :

a. otot lurik ( otot rangka dan jantung)


b. otot polos

jika diklasifikasikan berdasarkan sistem syaraf yang mensyarafi dapat dibagi menjadi :

a. vounter yang dipersarafi saraf somatik contohnya otot rangka


b. involunter yang dipersarafi saraf otonom contohnya otot jantung dan polos

struktur otot rangka

untuk struktur otot rangka dapat dijelaskan berdasarkan struktur organisasi dari otot rangka
itu sendiri

1. otot rangka
- berbentuk silindris,relatif besar, meruncing
- terdiri dari sejumlah serat otot yang sejajar dan disatukan oleh jaringan ikat
2. serat otot
- di dalam serat otot terdapat banyak nukleus,nukleus ini berasal dari fusi sel sel
mioblast pada saat masa mudigah
- terdapat banyak mitokondria dimana mitokondria merupakan organel penghasil
energi dan otot juga membutuhkan energi untuk kontraksi maupun relaksasi
- pada serat otot rangka juga terdapat banyak miofibril
3. miofibril
- elemen kontraktil khusus yang membentuk 80% volume serat otot
- miofibril disusun oleh mikrofilamen
4. filamen
filamen tebal disebut miosin
filamen tipis disebut aktin
Dalam miofibril terdapat :

Pita A ini berwarna gelap karena tersusun oleh tumpukan filamen tebal bersama filamen tipis
yang saling tumpang tindih diujung.

Zona H daerah yang lebih terang di tengah pita A, tempat yang tidak dicapai oleh filamen
tipis

Garis M berjalan vertikal di bagian tengah pita A dan di dalam zona H

Pita I merupakan bagian filamen tipis yang tidak menjulur ke pita A

garis Z bagian tengah setiap pita I

sarkomer daerah antara dua garis Z. Sarkomer merupakan unit fungsional dari otot rangka
karena dapat melakukan fungsi organ.
miosin ( filamen tebal)

miosin merupakan protein yang terdiri dari dua sub unit identik,masing masing berbentuk
seperti tongkat golf. tiap sub unit memiliki dua titik persendian di ekor dan di leher.
fungsinya adalah untuk tempat mengikat aktin

aktin,tropomiosin dan troponin

tulang punggung filamen tipis dibentuk oleh aktin yang terpeluntir seperti kalung mutiara.
Setiap molekul aktin punya tempat untuk berikatan dengan miosin. kontraksi otot terjadi
apabila aktin dan miosin berikatan.

tropomiosin merupakan protein yang menyerupai benang yang terbentang dar ujung ke ujung
samping spiral aktin. Pada posisi ini tropomiosin menutup bagian aktin yang akan berikatan
dengan miosin sehingga kontraksi tidak akan terjadi

troponin merupakan kompleks protein yang terbuat dari 3 unit polipeptida dimana satu
polipeptida akan berikatan dengan aktin, satunya akan berikatan dengan tropomiosin dan satu
lagi akan berikatan dengan ca2+

ketika troponin tidak berikatan dengan ca2+ maka tropomiosin tetap pada posisinya sehingga
tidak terjadi kontraksi. sementara jika berikatan dengan ca2+ tropomiosin terlepas dari posisi
semula maka akan terjadi kontraksi

kontraksi

merupakan mekanisme pergeseran filamen saat kontraksi, filamen tipis di kedua sisi
sarkomer bergeser ke arah dalam menuju pusat pita A
sarkomer memendek

filamen tipis menarik garis Z tempat filamen tersebut melekat saling mendekat sehingga
sarkomer memendek. Karena seluruh sarkomer memendek bersamaan,seluruh serat otot akan
memendek. Mekanisme ini disebut mekanisme pergeseran filamen

perubahan

zona H

zona H menjadi lebih kecil karena filamen tipis semakin mendekat ketika bergeset ke arah
dalam

pita I

pita I menyempit ketika filamen semakin bertumpang tindih dengan filamin tebal sewaktu
pergeseran tersebut

Pita A

Pita A selama kontraksi tidak mengalami perubahan karena lebarnya ditentukan oleh filamen
tebal dan filamen tebal tidak mengalami perubahan panjang selama proses pemendekan otot.

Anda mungkin juga menyukai