Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Gizi sering disebut pula nutrisi diartikan sebagai sebuah proses dalam tubuh
makhluk hidup untuk memanfaatkan makanan guna pembentukkan energi, tumbuh
kembang dan pemeliharaan tubuh. Ilmu yang mempelajari proses tersebut disebut
ilmu gizi. Nutrien atau zat-zat gizi merupakan substansi biokimia yang digunakan
tubuh dan harus diperoleh dengan jumlah yang adekuat dari makanan yang kita
makan.

Dalam rumah sakit terdapat beberapa istilah lain yang berhubungan dengan
gizi seperti diet rumah sakit, perencanaan makan, status gizi, terapi diet, nutrisi
enteral dan parenteral. Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang
dimakan setiap hari agar seseorang tetap sehat. Status gizi merupakan keadaan
kesehatan yang ditentukan oleh nutrient yang diterima dan dimanfaatkan oleh
tubuh. Terapi diet merupakan preskripsi atau terapi yang memanfaatkan diet yang
berbeda dengan diet orang normal untuk mempercepat kesembuhan dan
memperbaiki status gizi. Berbeda dengan pemberian obat, pemberian makanan
memiliki makna emosional dan simbolik bagi banyak orang. Ilmu kedokteran
modern berpandangan bahwa nutrisi enteral dan parenteral bukan lagi pemberian
makan melainkan sudah menjadi terapi medis seperti halnya pengobatan dan
tindakan medis yang lain. Pola makan seseorang berkaitan erat dengan budaya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana seseorang memilih


makanannya. Faktor-faktor tersebut adalah kesenangan serta ketidaksenangan
(food like and dislike), kebiasaan (food habit), daya beli serta ketersediaan makanan
(purchasing power and food avaibility), kepercayaan serta ketakhayulan (food
believe and food fadism), aktualisasi diri (self-actualization), faktor agama serta

1
psikologis, dan yang paling akhir serta sering dianggap tidak penting, pertimbangan
gizi serta kesehatan.

Riset diet rendah garam meliputi :

1. Pengertian

Yang dimaksud dengan garam dalam diet garam rendah adalah garam
natrium seperti yang terdapat didalam garam dapur (NaCl), soda kue
(NaHCO₃), bakin, natrium benzoat, dan vetsin (mono natrium glutamat).

Asupan makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang


dibutuhkan, sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO
(1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram
sehari (ekivalen dengan 2400 mg natrium).

Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium


klorida, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga
menyebabkan edema atau asites dan atau hipertensi. Penyakit-penyakit
tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, dekompensasio kordis,
toksemia pada kehamilan dan hipertensi esensial dapat menyebabkan gejala
edema atau asites dan atau hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan garam
natrium perlu dibatasi.

2. Tujuan Diet

Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi


garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada
hipertensi.

2
3. Syarat Diet

Syarat-syarat diet garam rendah adalah :

1. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.


2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau
air dan atau hipertensi

B. Pedoman Diet Rumah Sakit

Di rumah sakit terdapat pula pedoman diet tersendiri yang akan memberikan
rekomendasi yang lebih spesifik mengenai cara makan yang bertujuan bukan hanya
untuk meningkatkan atau mempertahankan status gizi pasien, tetapi juga untuk
mencegah permasalahan seperti diare akibat intoleransi terhadap jenis makanan
tertentu. Dalam perkembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan
nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

 Menurunkan Berat (massa) badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin
menjaga penampilannya.
 Meningkatkan Berat (massa) badan misalnya bagi olahragawan atau atlet
binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
 Pantang terhadap makanan tertentu misalnya bagi penderita diabetes(rendah
karbohidrat dan gula).
Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung
unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun
kuantitas (jumlahnya). Direktorat gizi Depkes pada tahun 1995 telah
mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Diet gizi seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi bagi ibu hamil yang terdiri dari menu yang beraneka ragam makanan dalam
jumlah dan proprosi yang sesuai.

3
C. Masalah

Masalah yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Asupan zat gizi seimbang pasien yang sesuai dengan pasien


2. Ketidasesuaian diet dengan konsumsi zat gizi seimbang pasien
3. Tingkat pengetahuan gizi seimbang yang sesuai dengan pasien

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai


kebiasaan makan dan kesesuaian diet pasien. Membantu pasien dalam membuat
kebijakan untuk memberikan pengetahuan gizi yang seimbang.

D. Ruang Lingkup telaah

Perawat merupakan profesi yang unik, profesi yang menangani respon


manusia dalam menghadapi masalah kesehatan, dan secara esensial menyangkut
kebutuhan dasar manusia.

Perawat harus dapat mengkaji kapan suati data indikasi adanya masalah,
dan perlakan seperti apa untuk mengatasi masalah kesehatannya dan memenuho
kebutuhna dasarnya. Keperawatan pada dasarnya adalah human science and human
care; dan caring menyangkut upaya memperlakukan klien secara manusiawi dan
utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya (Watson, 1985).

E. Peran Perawat Sebagai Pendidik


4
1. Peran Edukator
a. Pembelajaran yang merupakan dasar dari semua tahap kesehatan dan
tingkat pencegahan.
b. Perawat harus mampu mengajarkan tindakan peningkatan
kesehatan,pencegahan penyakit,memberikan info yang tepat tentang
kesehatan.
c. Peran Pengamat Kesehatan

Mengkoordinir monitoring terhadap perubahan yang terjadi pada


individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menyangkut masalah
kesehatan melalui kunjungan rumah,pertemuan, observasi, dan
pengumpulan data.

2. Peran Koordinator Pelayanan Kesehatan

Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya


pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas dalam mencapai
tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lain sehingga
pelayanan yang diberikan merupakan kegiatan yang menyeluruh.

3. Peran Koordinator

Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan kesehatan


yang diterima oleh keluarga dan bekerja sama dengan keluarga dalam
perencanaan pelayanan keperawatan sebagai penghubung dengan institusi
pelayanan kesehatan lainnya,supervise terhadap asuhan keperawatan yang
dilaksanakan anggota tim

Anda mungkin juga menyukai