Anda di halaman 1dari 9

Macam Macam Jenis Penyakit Pada Sistem Pencernaan

by sapnudin · April 1, 2015

Selamat datang di web tokoherbalacemaxs.com yang merupakan tempat informasi mengenai


kesehatan dan berbagai macam jenis obat herbal. Pada kesempatan kali ini, saya akan
mencoba memberikan informasi mengenai Macam Macam Jenis Penyakit pada Sistem
Pencernaan manusia yang perlu kita ketahui.

Saat ini penyakit pada sistem pencernaan sangat generik dijumpai. Gaya hayati modern
merupakan salah satu penyebab maraknya penyakit sistem pencernaan . Konsumsi makanan
berkalori tinggi seperti junk food dan konsumsi alkohol dengan sedikit asupan serat, sayuran
dan buah meningkatkan resiko penyakit sistem pencernaan.

Sistem pencernaan sangat krusial dalam menunjang kesehatan. Karena pada sistem tersebut
memproses apa yang Anda makan dan minum buat memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi
dan energi buat berfungsi dengan baik. Sistem pencernaan meliputi mulut, kerongkongan,
lambung, usus kecil, usus besar hingga anus.

Berikut Adalah Beberapa fungsi dari sistem pencernaan secara generik adalah :

1. Menerima zat makanan dan nutrisi.


2. Mengurai dan memecah makanan menjadi zat-zat gizi.
3. Menyerap zat-zat gizi tersebut ke dalam genre darah.
4. Membuang bagian dari makanan nan tak dapat dicerna oleh tubuh.

Dapat Anda bayangkan betapa pentingnya sistem alat pencernaan pada tubuh manusia.
Apabila ada satu saja fungsi yang gagal dari sistem alat pencernaan tersebut, maka bisa
dipastikan kesehatan tubuh secara generik pun akan terganggu.

Dengan cara memperhatikan pola makan Anda, sedikit banyak Anda telah berusaha
mencegah munculnya penyakit sistem pencernaan.

Berikut Adalah Beberapa Macam Macam Jenis Penyakit Pada Sistem Pencernaan
Manusia :

1. Sakit Gigi
Di dalam gigi ada yang namanya pulpa gigi yang terdiri dari pembuluh darah, jaringan, serta
saraf-saraf yang sensitif. Sakit gigi terjadi ketika pulpa mengalami radang.

Peradangan itu sendiri penyebabnya bermacam-macam, antara lain karena adanya tumpukan
nanah di bagian dasar gigi akibat infeksi bakteri (abses periapikal), gigi retak, penyusutan
gusi, kerusakan gigi yang mengakibatkan lubang, rusaknya tambalan, serta gigi yang terjepit
di antara gigi lainnya ketika tumbuh.

Mereka yang menderita sakit gigi biasanya mengalami gejala seperti nyeri di sekitar gigi dan
rahang, pembengkakan, sakit kepala, bahkan demam. Tingkat keparahan nyeri bisa bervariasi,
mulai dari ringan hingga hebat. Dan menurut pola kemunculannya, nyeri bisa timbul dan
hilang secara berulang-ulang atau terasa terus-menerus (konstan).

Seringkali penderita sakit gigi merasakan nyeri atau ngilu yang memburuk pada malam hari
atau ketika mereka makan dan minum, terutama yang terlalu dingin atau panas.

2. Sariawan
Sariawan adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang
berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya
Sariawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.

3. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen
penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”,
hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.

4. Diare
Diare adalah suatu kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan atau buang
air besar (BAB) dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada
umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.
5. Konstipasi
Konstipasi adalah kondisi tidak bisa buang air besar secara teratur atau tidak bisa sama sekali.
Jika mengalaminya, Anda biasanya akan mengalami gejala-gejala tertentu. Misalnya tinja
Anda menjadi keras dan padat dengan ukuran sangat besar atau sangat kecil. ( Baca Juga :
Cara Mengatasi Konstipasi )

6. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung.
Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Dilihat dari
waktu terjadinya, gastritis dibagi menjadi dua:

 Gastritis akut atau muncul secara mendadak dan cepat reda.


 Gastritis kronis atau terjadi secara perlahan dan berlangsung lama.

( Baca Juga : Obat Gastritis Herbal Termutakhir Yang Aman )

7. Disentri
Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir.
Ada dua jenis utama disentri yang digolongkan berdasarkan penyebabnya, yaitu disentri
basiler atau sigelosis yang disebabkan oleh bakteri shigella dan disentri amoeba atau
amoebiasis yang disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) bernama Entamoeba
histolytica yang biasanya ditemukan di daerah tropis. Disentri basiler biasanya lebih ringan
dibanding dengan disentri amoeba. ( Baca Juga : Obat Herbal Disentri )

8. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya
ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri
dan sakit.

9. Maag
Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang
lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit,
mulas, dan perih pada perut.
Penyebab utama sakit maag ada dua, yakni bakteri helicobacter pylori (H. pylori) dan
penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen atau aspirin dalam
waktu yang cukup panjang. Bakteri H. pylori merupakan bakteri yang dapat mengiritasi dan
menyebabkan munculnya luka pada lambung atau usus bagian atas. ( Baca Juga : Obat
Herbal Maag Kronis )

10. Tukak Lambung


Tukak lambung adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan
dinding lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil
(duodenum) serta kerongkongan (esofagus). ( Baca Juga : Obat Herbal Tukak Lambung )
11. Radang Usus Buntu
Radang usus buntu (Appendicitis) merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu.
Appendicitis terjadi ketika appendix, nama lain dari usus buntu telah meradang dan
membuatnya rentan pecah, ini termasuk darurat medis serius. Operasi dilakukan untuk
penyembuhan radang usus yang membengkak. ( Baca Juga : Obat Radang Usus Herbal )

12. Demam Tifoid


demam tifoid terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi. Penyakit yang banyak terjadi
pada anak-anak ini dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan
secepatnya. Demam Tifoid menular dengan cepat. Infeksi dan demam tifoid terjadi ketika
seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi sejumlah kecil
tinja, atau yang lebih tidak umum, urin yang terinfeksi bakteri. ( Baca Juga : Obat Demam
Tifoid Tradisional )

13. Wasir Atau Hemoroid


Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan yang berisi pembuluh darah yang membesar.
Pembuluh darah yang terkena wasir berada di dalam atau di sekitar bokong, baik di dalam
rektum atau di dalam anus. Kebanyakan hemoroid adalah penyakit ringan dan bahkan tidak
menimbulkan gejala.

14. Cacingan
Biasanya orang yang mengalami cacingan terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan
sehingga memungkinkan telur-telur cacing akan masuk ke dalam mulut dan hidup di dalam
usus manusia, biasanya anak-anak yang kurang menjaga kebersihan saat bermain di luar akan
rentan tertular penyakit cacingan ini.

Nah itulah informasi mengenai Macam Macam Jenis Penyakit Pada Sistem Pencernaan
Manusia yang perlu kita ketahui. Semoga saja informasi yang saya sampaikan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Atresia Duodenum

ATRESIA DUODENUM

v Pengertian
Atresia Deodenum adalah penyakit gangguan yang terjadi pada saluran
pencernaan pada usus deodenum atau terbentuknya atau tersumbatnya suatu saluran dari
organ – organ dengan kata lain Atresia Duodenum adalah tidak terbentuknya atau
tersumbatnya duodenum ( bagian terkecil dari usus halus) sehingga tidak dapat dilalui
makanan yang akan ke usus.

v Etiologi

Penyebab dari atresia duodenum merupakan kelainan bawaan yang


penyebabnya belum diketahui secara jelas.Namun kerusakan pada deodenum terjadi karena
suplay darah yang rendah pada masa kehamilan sehingga deodenum mengalami penyempitan
dan menjadi obstruksi. Akan tetapi dari jenis kelainan,atresia deodenum ini merupakan
kelainan pengembangan embrionik saat masih dalam kehamilan. Meskipun penyebab yang
mendasari terjadinya atresia deodenum masih belum diketahui patofisologinya telah dapat
diterangkan dengan baik.

Seringnya ditemukan keterkaitan atresia atau stenosis deodenum dengan malformasi


neonatal lainnya menunjukkan bahwa anomali ini disebabkan oleh gangguan perkembangan
pada masa awal kehamilan. Atresia deodenum berbeda dari atresia usus lainnya, yang
merupakan anomali terisolasi disebabkan oleh gangguan pembuluh darah mesenterik pada
perkembangan selanjutnya. Tidak ada faktor resiko maternal sebagai predisposisi yang
ditemukan hingga saat ini. Meskipun hingga sepertiga pasien dengan atresia deodenum
menderita pula trisomi 21 (sindrom Down), namun hal ini bukanlah faktor resiko independen
dalam perkembangan atresia deodenum.

v Tanda dan Gejala

ü Bayi dengan penyakit atresia deodenum menunjukkan tanda dan gejala klinis
sebagai berikut. Penderita akan muntah-muntah tidak akan berisi empedu apabila atresia
deodeanum terjadi proximal dari ampula vateri jadi seorang pasien yang atresia deodenum
dapat tetap sehat selama beberapa bulan, bahkan kadang-kadang deodenum kronis yang
berhubungan dengan malformasi baru ditemukan secara kebetulan.

ü BAB Hijau karena bercampur dengan empedu

ü Makan tidak nyaman

ü Perutnya menggelembung

ü Muntah sangat banyak dan berwarna kehujau-hijauan

ü Tidak kencing setelah disusuid. Tidak kencing setelah disusui

v Patofisiologi

Muntah dimulai setelah segera lahir dan secara berkembang menjadi buruk
dengan pemberian makanan. Feses akan terlihat seperti mekonium normal, tetapi pada
pemeriksaan, tidak mengandung sel epitelium berlapis. Adanya sel epitel menunjukkan
keutuhan usus. Dengan meningkatnya dedikasi akan timbul demam. Suatu suhu tubuh 39° C
merupakan indikasi peritonitis akibat ruptur dari atresia. Kelainan sering kali ditemukan pada
bayi sindrom down.

v Pemeriksaan Penunjang
a. Dengan X-ray abdomen memperlihatkan pola gelembung ganda jika obstruksi tidak
lengkap dapat ditemukan sejumlah kecil udara dalam usus bagian bawah.
b. Suatu enema barium dapat diperlihatkan berasosiasi dengan keadaan malrotasi.
c. Dapat ditegakkan dengan foto polos abdomen 3 posisi, secara klasik akan terlihat
suatu gelembung ganda pada film tegak yang merupakan udara dalam deodenum yang
mengembung naik ke puncak. Selain itu isi deodenum dapat membentuk satu garis
batas permukaan saluran udara. Pada atresia yang sempurna tidak akan terlihat udara
dibagian abdomen.

v Penatalaksanaan

Jika obstruksi disebabkan oleh pita dengan malrotasi diperlukan operasi


darurat. Pada penderita atresia duodenum ini belum ditemukan obatnya. Jalan satu-satunya
hanya dengan pembedahan.
Prinsip terapi :

q Perawatan Prabedah

1. Perawatan prabedah neonatus rutin


2. Koreksi dehidrasi yang biasanya tidak parah karena diagnosa dibuat secara dini
3. Tuba naso gastric dengan drainase bebas dan penyedotanj setiap jam

q Pembedahan

Pembedahan suatu deodena-deodenostomi mengurangi penyampitan obstruksi


dan sisa usus diperiksa karena sering kali ditemukan obstruksi lanjut.

q Perawatan pasca bedah


1. Perawatan pasca bedah neonatorum rutin.
2. Aspirasi setiap jam dari tuba gastrostomi yang mengalami drainase bebas
3. Cairan intravena dilanjutkan sampai diberikan makanan melalui tuba.

Kelainan Pada Usus Besar

Posted by romansah pada Februari 24, 2009

Dilihat dari bentuknya usus besar terdiri dari tiga bagian yaitu bagian usus menaik, bagian
usus mendatar, dan bagian usus menurun. Adanya gangguan-gangguan tertentu menyebabkan
usus besar mengalami kelainan dan berubah dari bentuk normalnya. Beberaoa kelainan yang
sering terjadi pada usus adalah sebagai berikut:
· Prolapsus (usus menggangung), terjadi penggantungan organ atau jaringan ke arah bawah;
dalam usus dua belas jari. Kondisi ini dapat menurunkan tekanan organ. Merusak
sirkulasi dan fungsi usus.

· Prolapsus on lower with organ pressure. Usus menggantung dengan disertai tekanan pada
organ dibawahnya.

· Spasm. Penyempitan pada bagian tertentu di usus. Gejala yang biasa muncul antara lain:
terjadi kram (kejang otot) dan pengetatan otot.

· Balooned Sigmoid. Pembesaran usus besar akibat penimbunan gas atau bahan feses.

· Stricture. Pengecilan bagian-bagian tertentu pada usus.

· Diverticulata. Munculnya kantong-kantong kecil pada bagian tertentu di usus besar.


Kantong-kantong tersebut disebabkan oleh protusi selaput lendir (mucus membrane)
lewat kerusakan pada lapisan otot usus besar. Divertikula adalah titik-titik lemah pada
dinding kolon dan kadang-kadang dapat pecah dan memungkinkan terjadi infeksi
disekitarnya (kondisi ini disebut diverticulities). Namun untunglah, kebanyakan pengidap
divertikulata tidak mengalami divertikulitis. Umumnya terasa nyeri pada perut bagian
bawah, obstipasi dan diare oleh gangguan motilities sigmoid.

· Colitis. Penggembungan pada sebagian usus besar sementara bagian yang lain terjadi
penyempitan. Colitis merupakan radang akut yang amat perih pada usus besar yang
timbul pada konstipasi lanjuran dan diare. Kondisi seperti ini sering disebabkan akibat
tekanan emosi dan kecemasan. Kelainan uni umumnya ditemukan pada orang muda (usia
15-30 tahun) dan usia lanjut (60-80 tahun). Wanita memiliki peluang lebih besar
mengalami kelainan ini dibandingkan pria. Gejala utama yang biasa muncul pada
penderita penakit ini antara lain: pendarahan dari rektum dan diare bercampur darah,
nanah dan lendir. Biasanya disertai tenesmi dan kadang inkntinensia alvus (perut dengan
isinya). Biasanya penderita mengalami demam, mual, muntah dan berat badan menurun.

Sembelit

Sembelit adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan melakukan buang air
besar (BAB) yang disebabkan oleh adanya penumpukan atau penyumbatan usus oleh sisa-
sisa makanan atau feses. Lebih dari 90% masalah kesehatan manusia berasal dari kolon yang
tersumbat.

Sembelit dapat terjadi karena beberapa hal antara lain :

· Makanan yang kurang serat/fiber melambatkan pembuangan feses dan menyebabkan toksin-
toksin menempel pada kantong usus.
· Perekatan (adhesions) dapat menjadi penyebab sembelit karena membran mukus yang
melekat pada dinding usus.

· Regangan kolon akibat kelebihan kandungan makanan.

· Ketidakseimbangan katup yang menyebabkan isi dalam kolon kembali ke dalam usus kecil.

· Kurang olah raga, terutama olahraga pada bagian perut.

· Keadaan postur yang lemah ditambah dengan pengerutan spontan dan reflek pada otot-otot
tertentu, juga dapat mengakibatkan proses pembuangan feses tidak normal.

Tanda-tanda atau gejala adanya sembelit adalah :

· Pembesaran abdomen (perut) dengan adanya rasa belum puas buang air besar.

· Sakit kepala.

· Tekanan kejiwaan, rasa was-was dan sensitive terhadap gangguan.

· Letih dan haus

· Pencernaan tidak baik dan banyak gas

· Sulit tidur dan sering bangun di waktu malam

· Berlebihan berat badan, mal nutrisi, dan ketidak seimbangan kelenjar.

· Sakit organ belakang bawahan (lower back pain) yaitu bila kolon menekan saraf sciatica.

· Adanya masalah pada kulit, rambut dan kuku.

Apabila sembelit dibiarkan terlalu lama dapat mengakibatkan terjadinya penyakit lain seperti:

· Wasir

· Intoksikasi

· Penyakit autoimun yang terbentuk akibat sistem imun yang bekerja keras mengalami
kekeliruan sehingga menyerang organ-organ sistem tubuh yang lainnya seperti lupus dan
kanker.

· Infeksi/peradangan

· Tumor/kanker
Kanker Usus Besar

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang menyerang usus besar atau bagian terakhir pada
sistem pencernaan manusia. Penyakit ini dapat diidap oleh segala usia, meski 90 persen
penderitanya berusia di atas 60 tahun.

Sebagian besar kasus kanker usus besar diawali dengan pembentukan gumpalan-gumpalan
sel berukuran kecil yang disebut polip adenoma. Gumpalan ini kemudian menyebar secara
tidak terkendali seiring waktu.

Radang usus adalah kondisi yang menyebabkan usus mengalami inflamasi atau peradangan.
Radang usus sendiri terbagi menjadi dua, yaitu kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Kedua
kondisi ini diakibatkan oleh peradangan kronis pada bagian gastrointestinal (sistem
pencernaan). Kondisi ini muncul karena reaksi keliru dari sistem kekebalan tubuh terhadap
jaringan pencernaan yang normal dan sehat.

Kolitis ulseratif adalah peradangan kronis yang terbatas pada usus besar atau kolon saja.
Sedangkan penyakit Crohn sendiri adalah peradangan yang bisa terjadi di seluruh sistem
pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus.

Terdapat dua kondisi lain yang terkait dengan radang usus, yaitu kolitis collagenous dan
kolitis limfosistik. Kedua kondisi ini lebih dikenal dengan istilah kolitis mikroskopik.
Keduanya adalah jenis radang usus yang cukup langka.

Anda mungkin juga menyukai