3.1 Pendahuluan
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, pemantauan terapi obat
(PTO) merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi
obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien. Tujuan PTO adalah meningkatkan
efektivitas terapi dan meminimalkan risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki.
Kegiatan dalam PTO meliputi: pengkajian pemilihan obat, dosis, cara pemberian
obat, respon terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD); pemberian
rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat; pemantauan efektivitas serta efek
samping terapi obat.
Tahapan kegiatan PTO yaitu: pengumpulan data pasien; identifikasi masalah terkait
obat; rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat; pemantauan dan tindak lanjut.
Faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemantauan terapi obat yaitu
kemampuan penelusuran informasi dan penilaian kritis terhadap bukti terkini dan
terpercaya (Evidence Based Medicine); kerahasiaan informasi; dan kerjasama dengan
tim kesehatan lain (dokter dan perawat).
1
gangguan fungsi organ terutama hati dan ginjal; pasien geriatri dan pediatri; pasien
hamil dan menyusui; dan pasien dengan perawatan intensif. (Lukman Zulkifl, 2015)
3.2 Tujuan
Tujuan dilakukan tugas khusus ini adalah untuk melihat kerasionalan penggunaan
obat Tn. P dengan diagnosa Diare dan Anemia.
3.3 Manfaat
Untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien serta
meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak
Dikehendaki (ROTD).
2
2. Berikan obat Zinc
Zinc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh. Zinc dapat
menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide Synthase), dimana ekskresi enzim
ini meningkat selama diare dan mengakibatkan hipersekresi epitel usus. Zinc juga
berperan dalam epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan morfologi dan
fungsi selama kejadian diare.
5. Pemberian Nasehat
Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus diberi nasehat tentang :
1. Cara memberikan cairan dan obat di rumah
3
2. Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila diare lebih sering,
muntah berulang, sangat haus, makan/minum sedikit, timbul demam, tinja
berdarah, dan tidak membaik dalam 3 hari. (Kemenkes RI, 2011)
4
Tanggal ( Agustus2018 )
Kondisi Klinik
23 24 25 26 27 28
Mual Muntah
Buang Air Besar 8x 7x 7x 6x 8x 9x
Mencret
3.5.3 Objektif
I. Data Fisik
Tabel III.3 Data Fisik Pasien
Tanggal ( Agustus2018 )
Kondisi Nilai
2 2 2 2
Klinik Normal 18 19 20 23 24 25 28
1 2 6 7
Tekanan 120/80
Darah mmHg
50 – 80 13
Nadi
x/menit 0
16 – 20
Respirasi 28
x/menit
36,6 –
Suhu ( 37, 37, 3 3 35, 36, 37, 3 3 37,
37 ( 38
℃ ) 5 9 7 6 8 9 7 6 7 7
℃ )
5
Lendir Positif* Negatif -
Darah Negatif Negatif -
Parasit Negatif Negatif -
Mikroskopis
Leukosit 1-3 - /LPB
Eritrosti Negatif 0-1 /LPB
Telur Cacing Tidak Ditemukan Tidak Ditemukan /LPB
Amoeba Ditemukan* Tidak Ditemukan /LPB
Sel Lemak Negatif Negatif /LPB
Sel Sayur Negatif Sedikit /LPB
Sel Otot Negatif Sedikit /LPB
Lain - Lain Negatif Negatif /LPB
6
Tanggal 23 Agustus 2018
3.5.4 Assesment
I. Rekapitulasi Penggunaan Obat
Tabel III.5 Rekapitulasi Penggunaan Obat
Kesesuaia
Nama Obat Indikasi (Pasien) Indikasi (Literature)
n
Cefotaxime Infeksi yang Infeksi yang disebabkan oleh Sesuai
disebabkan oleh patogen seperti Radang usus
7
patogen (Demam) besar, Diare (AHFS, 2011)
Pengobatan diare (Probiotik) &
Lacto B Probiotik pencegahan intoleransi laktosa. Sesuai
(Drug A-Z)
Rasa sakit ringan sampai sedang
Sanmol Drop Demam Sesuai
dan demam (AHFS, 2011)
Suplementasi zink dan digunakan
bersama dengan cairan rehidrasi
Zink Pro Dehidrasi oral utk mengganti cairan tubuh Sesuai
dan mencegah dehidrasi pada
anak (AHFS, 2011)
Pengobatan infeksi mikotik kulit,
disebabkan oleh Candida
Myco - Z Ruam popok Sesuai
(Monilia) albicans. 'ruam popok'
(Drug A-Z)
hemoragic (kerusakan atau
pembengkakan dalam otak akibat
Defisiensi vitamin pecahnya pembuluh darah di
Neo - K Sesuai
K1 dalam atau di dekat otak) yang di
alami oleh bayi baru lahir. (Drug
A-Z)
Infeksi jamur di
Nystatin Infeksi Jamur (Medscape) Sesuai
bagian mulut
KA-EN 3B diindikasikan untuk
Gangguan
pasokan atau pemeliharaan air
keseimbangan
KA-EN 3B dan elektrolit dalam kasus asupan Sesuai
cairan elektrolit
oral yang tidak mungkin atau
dalam tubuh
tidak memadai. (Drug A-Z)
Amoebiasis (amoebiasis hepatik
Metronidazol dan intestinal), Mencegah
Infeksi amoeba sesuai
e terjadinya infeksi anaerob
(Medscape)
N Ketepatan
Nama Obat Regimen Dosis menurut Literatur
o Dosis
Amoeba :1 bulan-12 tahun: 50-
1 Cefotaxime 3 x 125 mg 180 mg / kg / hari IV dibagi Sesuai
q4 - 6h
2 Sanmol 1 x 60 mg Bayi: 10-15 mg / kg / dosis PO / Sesuai
8
PR q4-6hr prn; tidak melebihi 15
Drops mg / kg / dosis atau 75 mg / kg /
hari
Bayi 2-6 bulan : 1 ml (20 tetes)
Zink Pro
3 1 x 10 mg sehari selama 10 hari walaupun Sesuai
Drops
diare sudah berhenti.
Liprolac / Anak 1-6 thn 3 sachet/hr, <1 thn 1
5 2 x ½ saset Sesuai
Lacto B sachet/hr
Hipoprothrombinemia : Ora l,
6 Neo K 5 mg SubQ, I.M., I.V: 2.5-25 mg Sesuai
(naik hingga 50 mg)
Oleskan bebas ke daerah yang
Mycoz
7 Ue terkena 2-4 kali sehari, sampai Sesuai
Salep
penyembuhan selesai.
Kandidiasis orofaring pada Bayi
4 x 100.000 100.000 unit-200.000 unit PO
8 Nystatin Sesuai
unit q6hr; Cat suspensi ke ceruk-ceruk
mulut
Amebiasis: Ora l: 35-50 mg / kg /
Metronidaz 3 x 31,25
9 hari , dosis setiap 8 jam Sesuai
ol srp mg
untuk 10 hari
N
DRP Penilaian Keterangan
o
Anemia (kadar hemoglonbin menurun pada
1 Indikasi tanpa obat Ada
tanggal 23 agustus 2018)
2 Obat tanpa indikasi Tidak ada -
9
5 Dosis tinggi Tidak ada -
Reaksi obat yang
6 Tidak ada -
merugikan
Kegagalan dalam Pemberian metronidazole 0.1ml (3,125mg)
7 Ada
menerima obat dan ketidak patuhan pasien meminum obat
8 Interaksi obat Tidak ada -
3.5.5 Analisis
Tabel III.9 Analisis PTO Metode SOAP
10
S : bab ≥ 7x / hari,
• Pantau
demam naik turun, Iritasi
25/08/1 Efektifitas obat belum tanda-tanda vital
pada area dubur, anemia, suhu tubuh
8 terlihat • Monitoring
FTT, Down Sindrom
efektifitas obat
O : suhu : 37,7 ℃
S : bab ≥ 6x / hari,
Iritasi pada area dubur,
26/08/1 Efektifitas obat belum
anemia, FTT, Down Monitoring
8 terlihat
Sindrom efektifitas obat
O : suhu : 36 ℃
S : bab ≥ 8x / hari,
Iritasi pada area dubur,
27/08/1 Efektifitas obat belum
anemia, FTT, Down Monitoring
8 terlihat
Sindrom efektifitas obat
O : suhu : 37 ℃
S : bab ≥ 9x / hari,
demam naik turun, Iritasi
28/08/1 Efektifitas obat belum
pada area dubur, anemia, Monitoring
8 terlihat
FTT, Down Sindrom efektifitas obat
O : suhu : 37,7 ℃
3.5.6 Pembahasan
Kegiatan pemantauan terapi obat pada pasien An. A didiagnosa oleh dokter Diare,
anemia dan FTT. Hasil analisis masalah DRP obat pasien An. A terhadap ketepatan
indikasi penggunaan obat yaitu Kaen 3B, Cefotaxime, Sanmol Drops, Zink Pro
Drops, Metronidazol srp, Liprolac, Neo K, Mycoz Salep, Nystatin sudah tepat
indikasi sesuai dengan diagnosa dokter. Namun ada indikasi tidak di obati yaitu
anemia, adapun penyelesaian masalah tersebut dengar merekomendasikan ke dokter
11
untuk pemberian tranfusi darah selanjutnya kegagalan menerima obat yaitu
pemberian metronidazole 0.1ml (3,125 mg) dan ketidak patuhan pasien meminum
obat, adapun penyelesaian masalah tersebut yaitu memberikan pelayanan informasi
obat (PIO), Meningkatkan kepatuhan pasien dengan mengontrol waktu pemberian
obat., memberikan kartu minum obat dan edukasi cara penggunaan dari obat
metronidazole.
Hasil identifikasi masalah terkait obat dan rekomendasi yang telah dibuat oleh
apoteker harus dikomunikasikan kepada tenaga kesehatan terkait. Kerjasama dengan
tenaga kesehatan lain diperlukan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan terapi.
Informasi dari dokter tentang kondisi pasien yang menyeluruh diperlukan untuk
menetapkan target terapi yang optimal. Komunikasi yang efektif dengan tenaga
kesehatan lain harus selalu dilakukan untuk mencegah kemungkinan timbulnya
masalah baru.
3.5.7 Kesimpulan
Pemantauan terapi obat dilakukan selama 6 hari dimulai tanggal 23 sampai 28
Agustus 2018 Pasien bernama An. A berumur 1 bulan di diagnosa menderita Diare,
Anemia dan Failure to Thrive (FTT). Berdasarkan analisis DRP ditemukan adanya
indikasi yang tidak diobati anemia, adapun penyelesaian masalah tersebut dengar
merekomendasikan ke dokter untuk pemberian tranfusi darah selanjutnya kegagalan
menerima obat yaitu pemberian metronidazole 0.1ml (3,125 mg) dan ketidak patuhan
pasien meminum obat, adapun penyelesaian masalah tersebut yaitu memberikan
pelayanan informasi obat (PIO), Meningkatkan kepatuhan pasien dengan mengontrol
waktu pemberian obat., memberikan kartu minum obat dan edukasi cara penggunaan
dari obat metronidazole.
12
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di RSUD dr. Soekardjo
Kota Tasikmalaya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
4.2 Saran
Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar sejawat profesi dalam
mengidentifikasi masalah dan penyelesaian masalah terkait obat untuk meningkatkan
upaya budaya patient safety.
13
DAFTAR PUSTAKA
14