Sang kain usang yang tak lagi bergoyang Yang tak lagi menggetarkan saat dikibar Hanya sebagai pengisi tiang bambu yang kosong
Merahnya tak lagi menggapai mentari
Putihnya tak lagi menyejukkan bumi Hanya helaian kain usang yang tak tercuci Hanyalah tiang bambu yang merapuh tak meneduh
Dimana rasa itu kini
Dimana kekuatan itu kini Hanya tinggal caci regenerasi Hanya tinggal hujat tuk negeri. . . Nasibmu yang terjal dulu Deritamu yang meruncing dulu pilumu yang terendam darah dulu