Hubungan Fungsi Agil Dengan Kesejahteraan Keluarga Nelayan Yang Rawan Terkena Bencana Alam
Hubungan Fungsi Agil Dengan Kesejahteraan Keluarga Nelayan Yang Rawan Terkena Bencana Alam
1
ISSN : 1907 - 6037
ABSTRACT. The objectives of this study were to analyze family welfare (categorized
as objective and subjective welfare) of fishermen and its correlation with family AGIL
(adaptation, goal attainment, latency, and integration) functions. The study design was
cross sectional. Data were collected in 2009 in Pangandaran District, Ciamis Regency
(affected by tsunami in 2006), taken from 80 families (53 categorized as juragan and
27 as janggol) as the samples selected by using proportional random sampling
method. By using spearman’s correlation test, it was found that there was a positive
correlation between family AGIL functions and family welfare. Moreover the results of
correlation test between components of family AGIL and family welfare showed that
there were positive correlations between adaptation function and objective welfare,
and between latency function with subjective welfare. This means that the higher the
family adaptation, the higher the family income, and the better the level of family
latency, the higher the level of family subjective welfare. Descriptive analysis revealed
that the essential components of fishermen family subjective welfare included sincere
feeling, i.e., always thank God for whatever happen and have a good satisfaction even
in marginal family condition. The above results implied that, increasing family AGIL
function should become a crucial factor in increasing family welfare. Indeed,
strengthening family program should be emphasized on the two vital functions:
adaptation and latency.
contoh melakukan satu tindakan adaptasi, kondisi dan keadaan di lokasi penelitian
yakni dilakukan oleh sebanyak 32,08% sebelum dan sesudah terjadi bencana alam.
keluarga nelayan juragan dan 25,93% Berdasarkan hasil uji beda, tidak terdapat
nelayan buruh. Berdasarkan hasil uji beda, perbedaan yang signifikan antara perubahan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan adaptasi keluarga contoh sebelum dan
antara banyaknya tindakan adaptasi yang sesudah terjadi bencana alam pada keluarga
dilakukan keluarga nelayan juragan dan nelayan juragan dan keluarga nelayan buruh.
keluarga nelayan buruh. Sebaran contoh Fungsi Pencapaian Tujuan. Sebaran
menurut banyaknya tindakan adaptasi juragan dan nelayan menurut jumlah tujuan
disajikan pada Tabel 1. Dalam penelitian ini keluarga dan menurut aspek ekonomi,
diasumsikan bahwa semakin banyak pendidikan anak, dan agama disajikan pada
tindakan adaptasi yang dilakukan, maka Tabel 3. Persentase juragan maupun janggol
kemampuan untuk meningkatkan kesejah- memiliki tujuan yang lebih banyak pada
teraan keluarga semakin tinggi. aspek ekonomi dibandingkan pendidikan
anak dan agama. Hal tersebut menunjukkan
Tabel 1. Sebaran contoh (%) menurut aspek ekonomi merupakan fokus tujuan
banyaknya tindakan adaptasi keluarga terkait permasalahan ekonomi
Tindakan Adaptasi Juragan Janggol keluarga. Namun demikian hasil uji beda
0 tindakan 26,42 22,22 menunjukkan tidak terdapat perbedaan
1 tindakan 32,08 25,93 tujuan antara juragan dan janggol pada
2 tindakan 16,98 22,22 ketiga aspek tersebut.
3 tindakan 11,32 11,11
Fungsi Integrasi. Terdapat 2 sampai 4
4 tindakan 7,55 11,11
5 tindakan 5,66 7,41
tindakan integrasi yang dilakukan sebagian
Total 100,00 100,00 besar juragan maupun janggol, sehingga
p-value 0,4488 menyebabkan tidak terdapat perbedaan
tindakan integrasi pada kedua kelompok
Tindakan adaptasi yang paling banyak tersebut (Tabel 4). Tidak terjadi perubahan
dilakukan juragan maupun janggol adalah jumlah tindakan integrasi dalam keluarga
menambah jadwal melaut, membuat dan sebelum dan sesudah terjadi bencana alam,
menjual ikan asin, dan janggol bangunan namun terjadi perbaikan kualitas tindakan
serta bidang jasa (Tabel 2). Sebagian besar integrasi yang dilakukan oleh kedua
keluarga contoh tidak mengalami perubahan kelompok contoh antara sebelum dan
pencarian nafkah dalam keluarga sebelum sesudah bencana.
dan sesudah terjadi bencana alam. Hal ini Fungsi Pemeliharaan Sistem. Peme-
disebabkan karena tidak adanya perubahan liharaan sistem keluarga dilakukan baik oleh
suami (kepada istri), oleh istri (kepada
Tabel 2. Sebaran contoh (%) menurut suami), dan oleh orangtua (kepada anak),
pencarian nafkah yang dilakukan sebagaimana hasilnya disajikan pada Tabel
selama musim paceklik 5. Tidak terdapat perbedaan fungsi
Jenis Pencarian Nafkah Juragan Janggol pemeliharaan sistem suami (kepada istri)
Buruh bangunan 13,21 25,93 dan orangtua (kepada anak) antara juragan
Menambah jadwal melaut 28,30 25,93 dan janggol, namun pemeliharaan sistem
Membuat dan jual ikan asin 16,98 7,41 yang dilakukan istri juragan berbeda nyata
Menarik becak 3,77 7,41 dan lebih baik dibandingkan istri janggol.
Buruh tani 1,89 3,70 Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian
Jahit 1,89 0,00 besar keluarga juragan dan janggol tidak
Ojek laut 1,89 0,00 mengalami perubahan dalam memelihara
Buruh pembuat cindera
mata
1,89 0,00 sistem keluarga sebelum dan sesudah terjadi
Warung 9,43 18,52 bencana alam.
14 SUNARTI ET AL. Jur. Ilm. Kel. & Kons.
Tabel 3. Sebaran contoh (%) menurut banyaknya tujuan yang ingin dicapai
Ekonomi Pendidikan Anak Agama
Tujuan yang ingin Dicapai
Juragan Janggol Juragan Janggol Juragan Janggol
1 tujuan 9,43 3,70 15,09 22,22 11,32 11,11
2 tujuan 11,32 7,41 16,98 3,70 26,42 14,81
3 tujuan 9,43 3,70 37,74 48,15 41,51 51,85
4 tujuan 24,53 22,22 30,19 25,93 20,75 22,22
5 tujuan 35,85 37,04 0,00 0,00 0,00 0,00
6 tujuan 9,43 25,93 0,00 0,00 0,00 0,00
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
p-value 0,0460 0,8933 0,4892
Adaptation
0,196*
Goal Attainment
Dukungan Sosial
0,235 0,260*
0,170* Integration
Sumber Akses
0,608
0,382**
Latency
Gambar 1. Pemetaan hasil korelasi bivariat antara karakteristik keluarga, dukungan sosial,
akses informasi, dengan fungsi AGIL
Hasil korelasi menunjukkan bahwa Pola hubungan antara fungsi AGIL pada
semakin lama pendidikan suami semakin penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3a.
baik fungsi adaptasi, pencapaian tujuan, Pola tersebut berbeda dengan hasil
integrasi, dan pemeliharaan sistem keluarga; penelitian serupa pada keluarga petani
semakin baik dukungan sosial semakin baik seperti yang tersaji pada Gambar 3b (Sunarti
pencapaian tujuan keluarga, dan semakin et al. 2009). Hasil analisis tidak menunjukkan
baik akses informasi semakin baik tindakan hubungan antara adaptasi dengan
adaptasi dan integrasi keluarga. Hal ini penetapan tujuan, sehingga terdapat dua
diduga karena tingginya tingkat pendidikan kemungkinan pola hubungan yaitu “A-LGI”
suami maka cara berpikirnya akan semakin atau “GIL-A” yang menekankan adaptasi
baik sehingga mampu mengajarkan anggota atau penetapan tujuan sebagai fungsi yang
keluarganya untuk dapat menjalankan peran mendorong fungsi lainnya. Pola GIL-A
dan fungsinya masing-masing di dalam mengasumsikan bahwa jumlah tujuan yang
keluarga. Sementara itu hasil korelasi antara ingin dicapai keluarga mendorong fungsi
karakteristik keluarga dengan kesejahteraan integrasi dan pemeliharaan sistem, dimana:
keluarga menunjukkan bahwa lama (1) semakin banyak tujuan yang ingin
pendidikan suami, lama pendidikan istri, dan dicapai, semakin baik tindakan integrasi dan
akses informasi yang dilakukan keluarga pemeliharaan sistem, (2) terdapat hubungan
berkorelasi positif baik dengan kesejahteraan positif antara tindakan integrasi dan
objektif maupun dengan kesejahteraan pemeliharaan sistem keluarga, dan (3)
subjektif keluarga (Gambar 2). Semakin semakin banyak tindakan adaptasi maka
banyak akses informasi, sumber informasi, semakin baik pemeliharaan sistem keluarga.
dan jenis informasi yang diperoleh maka Sedangkan pola “A-LGI” menekankan
semakin tinggi pula pendapatan per kapita tindakan adaptasi sebagai pendorong fungsi
keluarga. Hal ini diduga karena semakin pemeliharaan sistem yang kemudian
banyak akses informasi, sumber informasi berkorelasi dengan fungsi integrasi dan
dan jenis informasi yang diperoleh keluarga, tindakan adaptasi. Hasil tersebut berbeda
maka semakin tinggi kemampuan keluarga dengan hasil penelitian pada keluarga petani
untuk mengelola sumberdaya yang dimiliki- menunjukkan pola “AGIL” dimana tindakan
nya yang dapat menambah pendapatan adaptasi menjadi pendorong penetapan
keluarga. Hasil analisis juga menunjukkan tujuan keluarga, kemudian diikuti tindakan
semakin besar jumlah anggota keluarga integrasi dan pemeliharaan sistem.
semakin rendah kesejahteraan objektif
keluarga.
16 SUNARTI ET AL. Jur. Ilm. Kel. & Kons.
-0,320**
Besar Keluarga
Kesejahteraan Objektif
0,339*
0,267**
Lama Pendidikan Suami
Gambar 2. Pemetaan hasil korelasi bivariat antara karakteristik keluarga, dukungan sosial,
akses informasi, dengan kesejahteraan keluarga
0,221**
G I 0,277**
A G
0,524**
0,225*
0,625***
0,607*
L L I
A 0,622**
Gambar 3a. Pola hubungan antar fungsi Gambar 3b. Pola hubungan antar fungsi
AGIL keluarga nelayan AGIL keluarga petani (Sunarti et al. 2009)
*
Korespondensi :
Telp : +62-251 8628303
Email : euisnm@gmail.com