Anda di halaman 1dari 2

Penyebab-epilepsi

Epilepsi merupakan simtom tersering suatu penyakit, lebih jarang jika epilepsi
berdiri sendiri. Pendekatan pada epilepsi berdasarkan pada pengetahuan mengenai
penyebab potensialnya: 75% kasus tidak ada penyebab yang mendasari, 5%
infeksi CNS, 5% penyakit vaskular, 5% trauma kepala, 4% kelainan kongenital,
2% neoplasma, 2% anoksia, 2% obat-obatan dan alkohol.
Jika tidak ada penyebab yang mendasari epilepsi, maka cari faktor resikonya,
seperti: riwayat epilepsi dalam keluarga, kejang demam, ataupun permasalahan
sewaktu persalinan.
Kejang parsial dengan atau tanpa generalisasi lain
Umur saat terjadinya onset merupakan suatu petunjuk dalam mencari penyebab
epilepsi.
Saat lahir Saat bayi Masa anak- Masa remaja Masa
anak dan dewasa dewasa akir
awal
Asfiksia Kejang Trauma Trauma Obat-obatan
demam dan alkohol
Perdarahan Infeksi CNS Infeksi CNS Infeksi CNS Tumor
intrakranial
Hipokalsemia Trauma Malformasi Tumor Neoplasma
arterivena
Hiperbilirubinemia Defek Defek Malformasi Penyakit
kongenital kongenital arterivena vaskular
Intoksikasi air Kesalahan tumor Obat-obatan Penyakit
metabolisme dan alkohol degeneratif
bawaan
Kesalahan Infeksi CNS
metabolisme
bawaan
trauma
Penyakit sistemik lain yang dapat dikaitkan dengan kejang misalnya penyakit
metabolik dan gangguan kolagen vaskular. Kejang jarang terjadi pada multipel
sklerosis. Beberapa obat-obatan yang dapat menyebabkan kejang seperti
antidepresan, antipsikotik, simpatomimetik, antineoplasma dan beberapa agen
anastesi general.

Epilepsi general
Dapat muncul dengan penyebab yang tidak jelas. Faktor genetik dapat terlibat,
konkordasi monozygot kembar pada 75% kasus petit mal. Pada Gen autosomal
dominan dapat muncul kelainan “spike and wave” yang terlihat pada EEG
orangtua dan saudara dari pasien yang mengalami epilepsi general. Sebagian
epilepsi general dapat muncul sebagai channelopathies dan tumpang tindih
dengan penyakit yang serupa. (mis. Migraine hemiplegi).

Anda mungkin juga menyukai