Anda di halaman 1dari 15

BELAJAR KOOPERATIF ( COOPERATIVE LEARNING )

KELOMPOK IV

ANUGRAHWATI ALWI (06620160049)

ALDA WULANDARI (06620170037)

ERY ERMIANTI (06620170058)

RITNA SARI AYATILLAH (06620170044)

GHAZIE MUBARAK (06620170010)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2018/2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat
petunjuk dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul “ Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning )“. Mata kuliah “Belajar dan
Pembelajaran “ tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam
segala keteladanannya beserta keluarganya, sahabat, dan para pengikutnya yang setia
sampai akhir zaman.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran yang mana merupakan salah satu mata kuliah yang sangat
penting untuk disampaikan kepada mahasiswa karena ini merupakan mata kuliah
untuk mengetahui bagaimana menjadi seorang guru yang profesional di masa yang
akan datang.

Kami menyadari bahwa makalah yang sederhana ini jauh dari kesempurnaan.
Karena itu, dengan segala kerendahan hati kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan khususnya menambah wawasan bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................................1

Daftar isi ..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................3

A. Latar belakang masalah .........................................................................................4


B. Rumusan masalah ...................................................................................................4
C. Tujuan ......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................6

A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ...................................................................6


B. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ....................................................7
C. Model-model Pembelajaran Kooperatif ...............................................................8
D. Pengelolaan Kelas Pembelajaran Kooperatif .......................................................9
E. Teknik-teknik Pembelajaran Kooperatif ...............................................................10

BAB III KESIMPULAN .....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbicara mengenai proses belajar dan pembelajaran tentu tidak akan


pernah ada habisnya. Bagaimana pun proses belajar akan terjadi secara kontinu
dari masa ke masa. Proses belajar mengajar yang tidak bisa dianggap gampang
nyatanya memerlukan komponen-komponen yang saling terkait di dalamnya.
seperti interaksi antara guru dan murid, sarana prasarana, administrasi, dan
yang tidak kalah penting adalah model pembelajaran.

Lestari (2012:3) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah bentuk


pembelajaran yang menggambarkan proses pembelajaran dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran
terdapat pendekatan dan metode yang diterapkan. Melalui model pembelajaran
guru dapat membantu peserta didik dalam mendapatkan informasi, ide,
ketrampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran
merupakan landasan aspek penting dalam keberhasilan pembelajaran.

Model pembelajaran yang digunakan guru sangat berpengaruh dalam


menciptakan situasi belajar yang benar-benar menyenangkan dan mendukung
kelancaran proses belajar mengajar, serta sangat membantu dalam pencapaian
prestasi belajar yang memuaskan.

Pembelajaran kooperatif, salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan


faham konstruktivis. Cooperative learning merupakan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran kooperatif.?
2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik model pembelajaran kooperatif.?
3. Sebutkan dan jelaskan 5 unsur model-model pembelajaran kooperatif.?
4. Sebutkan dan jelaskan prosedur pengelolaan kelas dalam pembelajaran
kooperatif.?
5. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik pembelajaran kooperatif.?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajar kooperatif.
2. Untuk mengetahui karakteristik model pembelajaran kooperatif.
3. Untuk mengetahui 5 unsur model-model pembelajaran kooperatif.
4. Untuk mengetahui pengelolaan kelas dalam pembelajaran kooperatif.
5. Untuk mengetahui teknik-teknik pembelajaran kooperatif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk


pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Teori V. Savage dalam Majid (2013:175) mengemukakan bahwa cooperative


learning merupakan suatu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam
kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang
melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling
berinteraksi. Dalam sistem belajar kooperatif, siswa belajar kerja sama anggota
lainnya.

Rini (2010:12) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah salah


satu bentuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual
(Contextual Teaching and Learning). Pendekatan kontekstual itu sendiri
menekankan pentingnya lingkungan alamiah diciptakan dalam proses belajar
agar kelas lebih hidup dan lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri apa
yang sedang dialaminya. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar
bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain
dengan kemampuan yang heterogen.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang


banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli
pendidikan. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Slavin (1995) dinyatakan bahwa:

1. Penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi


belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial,
menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain
2. Pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam
berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan
dengan pengalaman. Dengan alasan tersebut, strategi pembelajaran
kooperatif diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

Ada dua komponen pembelajaran kooperatif, yakni : Tugas kerja sama

(cooperative task) dan struktur insentif kerja sama (cooperative incentive


structure). Tugas kerja sama berkenaan dengan suatu hal yang menyebabkan
anggota kelompok kerja sama dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan.
Sedangkan struktur insentif kerja sama merupakan sesuatu hal yang
membangkitkan motivasi siswa untuk melakukan kerja sama dalam rangka
mencapai tujuan kelompok tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif adanya
upaya peningkatan prestasi belajar siswa (student achievement) dampak
penyerta, yaitu sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain.

B. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih
menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai
tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi
pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi
tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaran
kooperatif (cooperative learning).
Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebgai
berikut :
1. Pembelajaran secara tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim
merupkan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus
mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling
membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Manajemen seperti yang telah kita pelajari mempunyai fungsi, yaitu :
fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan
bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan.
Fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar
proses pembelajaran berjalan dengan efektif. Dan fungsi majemen sebagai
kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu
ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun nontes.
3. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan
sacara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama
perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang
baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
4. Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam
kegiatan pembelajaran secara kelompok. Dengan demikian, siswa perlu
didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi
dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.

C. 5 Unsur model pembelajaran kooperatif.

Menurut Roger dan David Johnson (Lie,2008) ada 5 unsur dalam model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yaitu sebagai berikut :

1. Prinsip ketergantungan positif (Positive interdependence), yaiitu dalam

pembelajarn kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas


tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing
anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok akan
merasakan saling ketergantungan.

2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu


keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota
kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai
tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok
tersebut.
3. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu
memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok
untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling
memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.
4. Partisipasi dan komunikasi (participation communication), yaitu melatih
siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan
pembelajaran.
5. Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi
kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja
sama mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

D. Prosedur Pengelolaan kelas dalam pembelajaran kooperatif.


Prosedur atau langkah-langkah pengelolaan kelas dalam pembelajaran
kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-
pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan
utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi
pelajaran.
2. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan
penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk
sebelumnya.
3. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui
tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu
akan memberikan penilaian kemampuan individu, sedangkan kelompok
akan memberikan penilaian pada kemampuan kelompoknya, seperti yang
dijelaskan Sanjaya(2006,247).
4. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau
tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah,
dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik
lagi.
E. Teknik- teknik pembelajaran kooperatif.

1. Metode STAD ( Student Teams Achievement Divisions )

Metode ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan – kawan dari
universitas John Hopkins. Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok
beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kemalin, dan
sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam
kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai
pelajaran tersebut. Metode ini digunakan para guru untuk mengajarkan
informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penilaian
verbal maupun tertulis.

Langkah – langkah pembelajaran kooperatif model STAD

a. Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim,
masing – masing terdiri atas 4 atau 5 anggota. Tiap kelompok memiliki
anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun
kemampuan ( tinggi, sedang, rendah )
b. Tiap anggota tim/kelompok menggunakan lembar kerja akademik dan
kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya
jawab atau diskusiantar sesama anggota tim/ kelompok.
c. Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu akan
mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan
akademik yang telah dipelajari.
d. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan
ajar, dan kepada siswa secara individual atau tim yang meraih prestasi
tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. Kadang –
kadang beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan jika mampu
meraih suatu criteria atau srandar tertentu.

2. Metode Jigsaw

Model ini dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronon dan teman-
temannya di Universitas Texas. Pembelajarn kooperatif model Jigsaw ini
mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan
suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk
mencapai tujuan bersama.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5


dengan karakteristik yang heterogen.
b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap
siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan
akademik tersebut.
c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab
untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya
berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut
(kelompok pakar / expert group).
d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke
kelompok semula ( home teams )untuk mengajar anggota lain mengenai
materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.
e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “ home teams “ para
siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.

3. Metode GI ( Group Investigation )

Metode ini dirancang oleh Herbet Thelen dan diperbaiki oleh Sharn.
Dalam metode ini siswa dilibatkan sejak perencanaan baik dalam menentukan
topik maupun mempelajari melalui investigasi. Dalam metode ini siswa
dituntut untuk memiliki kemampuan yang baik dalam komunikasi dan proses
memiliki kelompok.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Seleksi topik

b. Merencanakan kerjasama

c. Implementasi
d. Analisis dan sintesis

e. Penyajian hasil akhir

f. Evaluasi selanjutnya

4. Metode struktural

Metode ini dikembangkan oleh Spencer dan Miguel Kagan (Shlomo


Sharan,2009) bahwa terdapar enam komponen utama di dalam pembelajaran
kooperatif tipe pendekatan struktual. Keenam komponen itu adalah sebagai
berikut :

a. Struktur dan konstruk yang berkaitan


b. Prinsip-prinsip dasar
c. Pembentukan kelompok dan pembentukan kelas
d. Kelompok
e. Tata kelas
f. Keterampilan sosial

5. Membuat Pasangan ( Make a Match )

Dikembangkan oleh Larana Curran(1994), dimana keunggulan teknik ini


adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau
topic dalam suasana yang menyenangkan.

Langkah – langkahnya sebagai berikut :

a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review ( persiapan menjelang tes atau ujian ).
b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
c. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya.
d. Siswa bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang
memegang kartu yang cocok.
e. Para siswa mendiskusikan penyelesaian tugas secara bersama – sama.
f. Presentasi hasil kelompok atau kuis.
6.Model TGT (Teams Games Tournaments)

Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan dengan


anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-
masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang diselingi
dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok
mereka).

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Tahap penyajian kelas


b. Belajar dalam kelompok
c. Permainan
d. Pertandingan
e. Perhargaan kelompok
BAB III

KESIMPULAN

Majid (2013:174) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model


pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan dari pembelajaran kooperati ini adalah untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik agar siswa dapat menerima teman-temannya yang
mempunyai berbagai perbedaan latar belakang serta untuk mengembangkan
ketrampilan sosial siswa, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain,
memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja
dalam kelompok.

 Karakteristik pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Pembelajaran secara tim
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif
3. Kemauan untuk bekerja sama
4. Keterampilan bekerja sama
 5 unsur model pembelajaran kooperatif
1. Prinsip ketergantungan positif
2. Tanggung jawab perseorangan
3. Interaksi tatap muka
4. Partisipasi dan komunikasi
5. Evaluasi proses kelompok.
 Prosedur pengelolaan kelas dalam pembelajaran kooperatif
1. Penjelasan materi
2. Belajar kelompok
3. Penilaian
4. Pengakuan tim
 Teknik-teknik pembelajaran kooperatif
1. Model STAD
2. Model Jigsaw
3. Model GI
4. Model Struktual
5. Model Mrmbuat Pasangan
6. Model TGT
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Rusman,M.Pd.2011.Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru.


Rajawali Pers. Jakarta

Hidayah, Ari Irnawati. 2008. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif. Universitas


Sebelas Maret Surakarta.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung:Rosdakarya.

Rini, Sulistyo Dewi Wahyu. 2010. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe
JigsawUntuk Meningkatkan Hasil Belajar Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Suwardi, Pipit. 2015. Pengelolaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Students
Teams-Achievements Divisions) Universitas Muhammadiyah Surakarta.

https://alshof.wordpress.com/2015/12/08/makalah-strategi-pembelajaran-
kooperatif/

Anda mungkin juga menyukai