Pada table di samping terlihat Jumlah Unit Usaha Terbesar adalah Dowel, Moulding
yakni sebanyak 18 dari 82 Industri besar di Kabupaten Kubu Raya atau setara dengan 21,95
persen. Sedangkan unit usaha terkecil pada unit usaha remiling karet, garam beryodium, Industri
kelapa sawit, Industri penyosohan dan Industri Barang dari semen masing-masing 1 unit usaha.
Pada industry besar ada fenomena yang cukup menarik untuk dianalisa yakni tidak ada
kecenderungan hubungan yang linier antara jumlah unit usaha dengan tenaga kerja dan nilai
investasi. Seperti yang di jelaskan sebelumnya, ternyata kayu lapis yang memiliki jumlah usaha
relatif sedikit yakni 7 perusahaan atau setara dengan 8,53 persen mampu menyerap sebanyak
5.760 tenaga kerja dengan nilai investasi tertinggi yakni Rp. 177,83 milyar demikian juga dengan
jenis usaha particle board. Namun sebaliknya Jenis usaha dowel moulding yang memiliki jumlah
unit usaha terbanyak hanya memiliki nilai investasi sebesar Rp. 54,98 milyar. Jenis industri
garam beryodium yang memiliki unit usaha kecil hanya mampu menyerap tenaga kerja 26 orang
dengan nilai investasi sebesar Rp. 162,00 juta.
Table 2
Nilai investasi dan jumlah tenaga kerja terlihat berbanding lurus dengan jumlah industri
yang ada. Jenis industri makanan yang mendominasi jumlah industri di Kabupaten Kubu Raya
memiliki tenaga kerja tertinggi yakni 835 dengan nilai investasi sebesar Rp. 4,55 milyar.
Demikian juga untuk urutan ke dua dank e tiga yakni jenis industri barang dari kayu, gabus,
rotan dan bamboo serta jenis industri furniture memiliki jumlah tenaga kerja dan nilai investasi
cukup besar. Nilai investasi untuk jenis industri di atas masing-masing sebesar Rp. 0,89 milyar
dan Rp. 0,47 milyar.