Anda di halaman 1dari 29

ANALISA PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBEIAN PRODUK PADA

PT. SINAR ABADI PADANG

SKRIPSI

Oleh:

NONI AFRITA

NIM. 15514343

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(STIE) PERSADA BUNDA

PEKANBARU

2018
PRAKARTA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini pada

waktunya. Proposal ini berjudul ” Analisa Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas

Produk Terhadap Penjualan Produk Pada Pt. Sinar Abadi Padang.

Proposal ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan bagi kami dan semoga

bermanfaat bagi para pembacanya untuk mengetahui pengaruh citra merek dan

kualitas produk terhadap penjualan produk dalam perusahaan.

Kami menerima masukan dari dosen pembimbing pada mata kuliah Metode

Penelitian yaitu Ibu Riati Bakee,SP.MSi dan juga kritik maupun saran yang

diberikan oleh pembaca demi perbaikan proposal ini agar dapat menjadi lebih

sempurna.
DAFTAR ISI

Prakarta………………………………………………………………………..i

Daftar Isi ………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………

1.2 Perumusan Masalah ………………………………………………….3

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………………..

1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ……………………………………………………

2.2 Penelitian Terdahulu ………………………………………………

2.3 Kerangka Penelitian ……………………………………….

2.4 Hipotesis …………………………………………………………

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tanggal Dan Tempat Penelitian …………………………………………

3.2 Populasi Dan Sampel ………………………………………..

3.3 Variabael Penelitian Dan Defenisi Operasi ……………………

3.4 Jenis Dan Sumber Data…………………………………………..

3.5 Teknik Pengumpulan Data ………………………………

3.6 Teknik Analisis Data …………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penciptaan citra merek merupakan salah satu cara dalam menarik pangsa pasar.

Kondisi persaingan usaha yang semakin ketat saat ini perusahaan perlu

memanfaatkan sumber dayanya dengan optimal, termasuk berusaha menciptakan atau

melakukan rekayasa yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen, misalnya melalui

citra merek produknya.

Keputusan pembelian berfokus pada proses pengambilan keputusan (Kotler dan

Keller, 2009:214). Adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi mendorong

konsumen untuk memilih berbagai alternatif yang ada (Kotler dan Keller, 2009:220).

Keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor citra merek yang positif, dengan

adanya citra merek yang kuat dapat menyebabkan merek tersebut melekat dibenak

konsumen (Andreani et al, 2012).

Fungsi dari merek adalah memberikan petunjuk bagi konsumen mengenai produk

tersebut. Merek menciptakan kekayaan dengan menarik dan mempertahankan

pelanggan sebagai hasil dari kombinasi produk yang efektif, identitas khas, dan nilai

tambah yang ada dibenak konsumen (Walley, 2007).


Fokus utama dalam perusahaan adalah kualitas produk, sebagai salah satu cara

meningkatkan daya saing yang harus sesuai dan mampu memenuhi harapan

konsumen. Kualitas produk sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam

melakukan keputusan pembelian produk (Purwati, 2012).

PT. Sinar Abadi Padang merupakan perusahan distributor yang bergerak

dibidang penjualan mesin dan alat-alat bangunan. Perusahaan yang didirikan oleh

Bpk Pilemon Petrus tahun 1995 yang mana semua perusahaan nya telah

memasarkan berbagai merek produk dengan kualitas produk yang berbeda.

PT. Sinar Abadi Padang memfokuskan penjualan produknya di daerah

Sumatra Barat karena dari awal PT. Sinar Abadi Padang memang berasal dari

Kota Padang.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini

diberi judul “ Analisis Pengaruh Citra Merek, dan Kualitas Produk terhadap

Keputusan Pembelian Pada Pt. Sinar Abadi Padang”


1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka identifikasi masalahnya adalah

sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian?

2. Apakah ada pengaruh kualitas produkterhadapkeputusan pembelian?

3. Apakah ada pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan

pembelian?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produkterhadapkeputusan pembelian

3. Untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap

keputusan pembelian

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian yang dilakukan pada Pt. Sinar Abadi Padang adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti

Menghasilkan bahan untuk menyusun Proposal

2. Bagi Perusaaan

Dapat mempertimbangkan hasil penelitian untuk mengetahui produk mana yang

sangat disukai oleh konsumen guna meningkatkan penjualan


3. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa dalam penyusunan

proposa mengenai objek penelitian yang berbeda dan sebagai sarana informasi dalam

pemecahan masalah yang ada.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen

Manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian seperti

menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya,

pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan.

Manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sistematis agar dapat

memahami mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja sama agar dapat

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun golongan tertentu dan

masyarakat luas.

Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni untuk

melaksanakan dan mengatur. Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang

mengajarkan proses mendapatkan tujuan dalam organisasi, sebagai usaha bersama

dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut. Sehingga, ada orang yang

merumuskan dan melaksanakan tindakan manajemen yang disebut dengan manajer.

Pada dasarnya, fungsi manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Perencanaan (planning)

Pernecanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang

dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara

keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat

apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan

perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen

karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

2. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi

kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam

melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan

tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan

cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,

bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas

tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3. Pengarahan (directing)

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota

kelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan

manajerial dan usaha.

Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang

baik. Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya

tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya

untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-unsur tersebut diantaranya

sebagai berikut.
a. Human (Manusia)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia

yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai

tujuan. Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya

manusia adalah makhluk kerja.

b. Money (Uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang

merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat

diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang

merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu

harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang

yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan

dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

c. Materials (Bahan)

Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam

dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam

bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu

sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan

tercapai hasil yang dikehendaki.


d. Machines (Mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan

membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta

menciptakan efisiensi kerja.

e. Methods (Metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara

kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat

dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai

pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan

penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode

baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai

pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama

dalam manajemen tetap manusia itu sendiri.

f. Market (Pasar)

Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi

tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak

akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil

produksi merupakan faktor yang menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat

dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan

daya beli (kemampuan) konsumen.


Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena

sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Selain itu,

laporan keuangan juga menjadi penunjang dalam melaksanakan proses manajemen.

Kini, Anda dapat membuat laporan keuangan dengan mudah menggunakan software

akuntansi seperti Jurnal. Dengan menggunakan laporan keuangan dari Jurnal, Anda

dapat lebih mudah melakukan kegiatan manajemen prusahaan hingga memudahkan

dalam menentukan keputusan manajemen.

2.1.2 Pemasaran

A. Pengertian Pemasaran

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :

a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses

sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal

balik produk dan nilai dengan orang lain.

c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-

barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta

tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli

maupun pembeli potensial

B. Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan,

produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar,

pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan

permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar

tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap

kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan

akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk

membelinya

C. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.

Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,

implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk

menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan

dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan

manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing)

penggerakan (Actuating) dan pengawasan.


Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,

perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk

menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan

dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi

2.1.3 Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian Konsumen merupakan sebuah tindakan yang dilakukan

konsumen untuk membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

strategi agar konsumen memutuskan untuk memberli produknya.

Artikel berikut ini akan membahas tentang pengertian keputusan pembelian

dan peranan konsumen dalam keputusan pembelian.

Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen

untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa,

biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang

sudah dikenal oleh masyarakat.

Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui

beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian

informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku

pascapembelian. Pengertian lain tentang Keputusan pembelian menurut Schiffman

dan Kanuk (2000: 437) adalah “the selection of an option from two or alternative

choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang

dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah

tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian sebuah produk. Oleh

karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses

pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan tindak

lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan

kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.

Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian

Menurut Swastha dan Handoko (2011) berpendapat bahwa lima peran individu dalam

sebuah keputusan membeli, yaitu:

1. Pengambilan inisiatif (initiator): individu yang mempunyai inisiatif

pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan

tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.

2. Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhi

keputusan untuk membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

3. Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah akan

membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya, kapan dan

dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

5. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa

yang dibeli.
Sebuah perusahaan perlu mengenai peranan tersebut karena semua peranan

mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan dan

mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran yang

sesuai dengan pembeli

2.1.4 Citra Merek

Citra merek (brand image) merupakan representasi dari keseluruhan persepsi

terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap

merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan

dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif

terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian.

Setiadi (2003) berpendapat: Citra merek mengacu pada skema memori akan

sebuah merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut, kelebihan,

penggunaan, situasi, para pengguna, dan karakteristik pemasar dan/atau karakteristik

pembuat dari produk/merek tersebut. Citra merek adalah apa yang konsumen pikirkan

dan rasakan ketika mendengar atau melihat nama suatu merek (hlm.180)

Image konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih memungkinkan

konsumen untuk melakukan pembelian. Brand yang lebih baik juga menjadi dasar

untuk membangun citra perusahaan yang positif. Pengertian citra menurut Kotler

(2002) bahwa “Citra adalah seperngkat keyakinan, ide, dan kesan, yang dimiliki oleh

seseorang terhadap suatu objek” (hlm.629)


2.1.5 Kualitas produk

Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau

dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas

sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui

pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan

kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Menurut Kotler dan Keller (2008), produk adalah elemen kunci dalam

keseluruhan penawaran pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai

persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya

(Tjiptono, 2008).

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka produk didefinisikan sebagai

kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya

kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi

penjualannya.

A. Atribut Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) beberapa atribut yang menyertai dan

melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah:


1. Merek (branding)

Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau

kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa

dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian

merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal

dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama

merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan

Armstrong, 2008).

2. Pengemasan (Packing)

Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat wadah atau

pembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat wadah

atau pembungkus suatu produk.

3. Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk

melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan

operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas

produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen

(TQM)”.Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah

untuk meningkatkan nilai konsumen.


B. Tingkatan Produk

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut:

1. Produk Inti (Core Product)

Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari

konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.

2. Produk Aktual (Actual Product)

Seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual product)

disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat kualitas,

nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan

manfaat inti (Kotler dan Armstrong, 2008).

3. Produk Tambahan

Produk tambahan harus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan

tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik

claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen

mempunyai masalah atau pertanyaan (Kotler dan Keller, 2009).

C. Klasifikasi Produk

Menurut Tjiptono (2008) klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai

macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat

diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari

aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:


1. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis

dikonsumsi dalam satu Ntulis, gula dan garam.

2. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan

lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah

satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil, dan komputer.

2.2 Penelitian Terdahulu

NO NAMA JUDUL METODE HASIL

PENELITI ANALISIS PENELITIAN

1 Ni Putu Novia Pengaruh citra Regresi linear Mengacu pada hasil

Karlina1 Ni merek dan Berganda penelitian yang

Ketut Seminari kualitas produk sudah dilakukan

SE, M.Si2 terhadap maka dapat

(E-Jurnal keputusan disimpulkan : (1)

Manajemen pembelian produk citra merek memiliki

Unud, Vol. 4, No. pt. Karya pak oles pengaruh terhadap

6, 2015: 1610- tokcer denpasar keputusan pembelian

1623 ISSN: produk PT. Karya

2302-8912) Pak Oles Tokcer

Denpasar.
2 Ulva Anastasia Pengaruh Kualitas Regresi linear Kualitas produk

dan Yulia Produkdan Citra Berganda mempunyai

Nurendah Merek Terhadap pengaruh negative

(Jurnal Ilmiah Keputusan atau tidak signifikan

Manajemen Pembelian terhadap keputusan

Kesatuan Konsumen pembelian

Vol. 2 No. 2, konsumen.dan citra

2014 pp. 181-190 merek mempunyai

STIE Kesatuan pengaruh positif

ISSN 2337 – atau signifikan

7860) terhadap keputusan

pembelian

konsumen.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan hubungan factor yang telah di identifikasi sebagai

masalah penting. Untuk memecahkan arah dari pemecahan dan penganalisian

masalah yang dihadapi, maka terlebih dahulu harus dikemukakan gambaran yang

berupa kerangka pemikiran sebagai berikut :


H

Citra Merek (X1)

H1

Keputusan

Pembelian(Y)

Kualitas Produk (X2) 2

Gambar 1. Kerangka Penelitian

Keterangan :

Variable indenpenden (x ) : Citra merek dan Kualitas Produk

Variable dependen (y) : Keputusan Pembelian


2.4 Hipotesis

Berdasarkan Gambar 1, yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0: Diduga erdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan

pembelian Hand Shower merek Bennedit

H1: Diduga terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian Hand Shower merek Bennedit

H2: Diduga terdapat pengaruh dari citra merek dan kualitas produk

secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian Hand Shower

merek Bennedit
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Pt. Sinar Abadi Padang pada periode 2018

3.2 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi menurut Malhotra (2010:370) adalah keseluruhan semua elemen,

seperangkat karakteristik, yang meliputi seluruh bidang yang ingin diteliti untuk

tujuan masalah penelitian pemasaran. Hasil penjualan produk Hand shower merek

Bennedit di Pt. Sinar abadi padang.

b. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu konsumen yang

menggunakan produk Hand shower merek Bennedit Sebanyak 110 responden.


3.3 Variabael Penelitian Dan Defenisi Operasi

a. Variable Penelitian

penelitian ini menggunakan 2 variabel

1. Variable bebas adalah sejumlah gejala atau factor yang menentukan atau

mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau factor lain ( citra merek dan

kualitaas produk )

2. Variable terikat sejumlah gejala atau factor yang ada atau muncul di

pengaruhi atau ditentukan oleh adanya variable bebas tertentu ( keputusan

pembelian)

b. Defenisi Operasi Variabel

1. Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian Konsumen merupakan sebuah tindakan yang

dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan

berbagai strategi agar konsumen memutuskan untuk memberli produknya.

2. Citra merek

Citra merek (brand image) merupakan representasi dari keseluruhan

persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu

terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa

keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek.


3. Kualitas produk

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk

melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan

operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas

produk perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen (TQM)”.

Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk

meningkatkan nilai konsumen.

3.4 Jenis dan Sumber data

1. Jenis data

a. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari suumber melalui

kuisioner ataupun wawancara dengan objek penelitian.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data lain seperti

dokumen yang berhubungan dengan judul penelitian.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh dari

sumber data seperti dokumen yang berhubungan di Pt sinar abadi padang

3.5 Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara, pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian, penulis

melakukan wawancara secara lisan dengan pihak-pihak yang terkait guna

mendapatkan keterangan yang diperlukan.


b. Kuisioner, pengumpulan data dengan cara mempersiapkan daftar pertanyaan

yang berhubungan dengan berbagai masalah yang diteliti.

c. Observasi, pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung kelokasi

objek penelitiaan Pt. Sinar Abadi Padang.

d. Dokumentasi, pengumpulan data dengan cara mencatat bagian yang perlu dan

document-dokument lainnya.

3.6 Teknik Analisis Data

a. Analisis Kualitatif

Untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kualitas produk terhdadap

keputusan pembelian maka digunakan analisi ini yaitu membandingkan fakta dan

teori manajemen pemasaran khususnya mengenai citra merek, kualitas produk dan

keputusan pembelian.

b. Analisis Kuantitatif

Untuk mengetahui besarnya pengaruh citra merek dan kualitas produk

terhadap keputusan pembelian maka digunakan an analisi linear berganda.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-fungsi-dan-unsur-unsur-manajemen

https://www.google.com/search?q=pemasaran&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-

ab

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/10/pengertian-keputusan-pembelian-

konsumen.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/11/pengertian-brand-image.html

https://surabaya.proxsisgroup.com/pengertian-produk-definisi-kualitas-produk-dan-

dimensi-kualitas-produk/

Anda mungkin juga menyukai