Metode Penambangan
Metode Penambangan
Tambahan
Karakteristik geologi, baik dari badan bijih maupun batuan samping, akan
mempengaruhi pemilihan metode penambangan, terutama dalam pemilihan antara
metode selektif dan nonselektif serta pemilihan system penyanggaan pada system
penambangan bawah tanah. Hidrologi berdampak pada kebutuhan akan penyaliran
dan pemompaan, sedangkan aspek mineralogy akan menentukan syarat-syarat
pengolahan.
1. Air tanah dan hidrologi (kemunculan, debit aliran dan muka air)
1. Konsiderasi ekonomi
Faktor-faktor ini akan mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa
pengembalian dan keuntungan. Faktor ini meliputi :
Kondisi paling cocok antara kondisi alamiah endapan dan metode penambangan
adalah yang paling diinginkan. Sedangkan metode yang tidak cocok mungkin
tidak banyak pengaruhnya pada saat penambangan, tetapi kemungkinan akan
mempengaruhi pada kegiatan pendukung tambang/terusannya (pengolahan,
peleburan, dll). Yang termasuk dalam faktor teknologi adalah :
1. Faktor lingkungan
Factor lingkungan yang dimaksud tidak hanya berupa lingkungan fisik saja, tetapi
juga meliputi lingkungan social-politik-ekonomi. Yang termasuk dalam faktor
lingkungan adalah :
ü Skala penambangan
ü Laju produksi
ü Selektivitas
ü Persyaratan pekerja
ü Keluwesan ekstraksi
Interpretasi data pada Tabel 3-4 menunjukkan bahwa untuk kelas geomekanik
3-5 lebih baik menerapkan metode penambangan ambrukan. Untuk kelas 1
dan 2, metode penambangan open stope akan lebih baik diterapkan. Sebagai
tambahan, Tabel 3-1 tidak selamanya harus dijadikan patokan, karena dapat
juga memperhitungkan kondisi lainnya. Misalnya untuk kelas geomekanik III-
3, penerapan ambrukan dapat dilakukan dengan memperhitungan orientasi
kekar dan pengaruhnya terhadap ambrukan. Kendorski (1978) menyebutkan
perlu adanya critical factor dalam mengaplikasikan ambrukan pada badan bijih
bila terdapat kekar sub-horisontal.
Informasi pada Tabel 3-4 untuk ukuran undercut akan sangat berguna dalam
memperkirakan tata latak ambrukan. Misalnya untuk panel ambrukan dengan
penggalian undercut segiempat, dan kelas massa batuan 4, rata-rata jari-jari
ekivalen yang disarankan adalah 14 m dengan dimensi undercut 56
m. Perhitungan dimensi undercut harus dilengkapi dengan analisis detail
kondisi spesifik massa batuan, misalnya kondisi tegangan insitu dan
kekuatan massa batuan. Bagaimanapun bagusnya klasifikasi geomekanik
tersebut, hal tersebut diperoleh berdasarkan pengalaman, sehingga masih
diperbolehkan keputusan-keputusan lain dalam aplikasinya.
Tabel 3-4. Unjuk kerja ambrukan untuk berbagai kelas geomekanik dari
massa batuan (Laubscher, 1981).
Kelas 1 2 3 4 5
geomekanik
Cavability Tidak Buruk Sedang Baik Sangat
terjadi baik
Ukuran fragmen – Besar Sedang Kecil Sangat
kecil
Secondary – Tinggi Medium Kecil sangat
blasting kecil
Dimensi – 30 30 – 20 20 – 8 8
undercut (m)*
3.3.1.1. Produksi
Tabel 3-5 menunjukkan jumlah material yang ditangani pada penambangan
open pit dan tambang bawah tanah di tahun 1973. Di dunia barat, industri
pertambangan dapat menangani material sebanyak 3 milyar ton bijih/ tahun.
106 m3 %
Penambangan 1550 41
Terbuka 620 17
Bawah tanah
Pekerjaan konstruksi 1450 39
Terbuka 130 3
Bawah tanah
3750 100
Tabel 3-6 memperlihatkan jumlah penambangan open pit dan bawah tanah di
dunia barat yang menghasilkan 150.000 ton bijih/ tahun (tidak termasuk
tambang batubara). Tabel 3-5 dapat mewakili 90% produksi tambang di
seluruh belahan dunia yang meningkat dari 1.900 juta sampai 3-500 juta ton
per tahun selama periode 1968-1977.
TAMBANG TERBUKA
Salah satu teknik penambang yang terkenal yaitu teknik tambang terbuka. Dan
untuk kali ini kita akan mebahas mengenai tambang terbuka untuk mengenal
pertambangan lebih dekat. karena ada pepatah mengatakan “tak kenal maka
tak sayang”.
Tambang tebuka atau sering disebut juga surface mining adalah adalah metode
penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan
di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya
berhubungan langsung dengan udara luar. Untuk mencapai badan bijih yang
umumnya terletak di kedalaman, diperlukan pengupasan tanah/batuan penutup
(waste rock) dalam jumlah yang besar. Tujuan utama dari operasi
penambangan adalah menambang dengan biaya serendah mungkin sehingga
dicapai keuntungan yang maksimal.
Berikut ini beberapa metoda tambang terbuka :
1. Open Pit
Open Pit adalah suatu metoda penambangan untuk endapan bahan galian
dengan cara memindahakn tanah penutupnya dan menggali bahan galian
tersebut sehingga menimbulkan pit atau sumur terbuka.
3. Quarry
Quarry adalah Metoda tambang yang diterapkan untuk penambangan terbuka
bahan galian C, contoh endapan pasir di perbukitan, tanah liat, batu kapur dan
andesit.
4.Tambang Semprot
Ini adalah salah satu metoda penambangan terbuka dengan menggunakan
pompa ( yang dilengkapi monitor ) untuk menyemprot bahan galian dan
memindahkannya ke tempat pengolahan.
5. Auger Mining
Auger Mining adalah Suatu sistem penambangan terbuka dengan
menggunakan alat yaitu auger. Alat ini berupa spiral panjang yang dapat
berputar secara horizontal atau sedikit miring sehingga bahan galian dapat
digali dan dikeluarkan.
6. Tambang Alluvial
Suatu metoda tambang terbuka yang bahan galian berasal dari endapan
alliuvial. Endapan bahan galian yang dapat ditambang secara tambang alluvial
ini yaitu pasir batu, kerikil, pasir besi, emas, timah dan batu mulia.
8.