Anda di halaman 1dari 5

3.

Angka Indeks Nilai (Value = V)

∑P Q Keterangan :
IV = ∑ Pn . Qn × 100%
0. 0
IV = Angka Indeks Nilai
atau Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya
V0 = nilai pada tahun dasar
∑V
IV = ∑Vn × 100%
0

Perhitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kebaikan


karena bersifat sederhana sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini
mempunyai kelemahan, yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka
angka indeksnya juga akan berubah.

b. Angka Indeks Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana


∑(P W)
IA = ∑ P n .W) × 100%
0.

Keterangan :

IA =Indeks harga yang ditimbang


Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
P0 = harga pada tahun dasar
W = factor penimbang

Contoh soal
perhitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana
Harga 2012 Harga 2013
Macam barang Weight (W) Pn x W P0 x W
(P0) (Pn)
A Rp200 Rp300 5 Rp1.500 Rp1.000
B Rp300 Rp350 10 Rp3.500 Rp3.000
C Rp500 Rp500 20 Rp10.000 Rp10.000
D Rp100 Rp50 5 Rp250 Rp500
E Rp200 Rp300 10 Rp3.000 Rp2.000
∑ Rp18.250 Rp16.500
Berdasarkan data tersebut, maka angka indeks harga tahun 2013 dapat dihitung dengan cara :
∑(Pn . W)
IA = ∑ P0 . W)
× 100%

18.250
= 16.500 × 100%
= 110,61%
Jadi, pada tahunm 2013 kenaikan harga 10,61%
c. Angka Indeks Tertimbang dengan Metode Laspeyres
Angka Indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan factor
penimbangnya kuantitas tahun dasar (Q0). Angka indeks Laspeyres mempunyai
kelemahan, yaitu hasil penghitungan lebih besar (overestimate) karena pada
umumnya harga barang cenderung naik sehingga kuantitas barang yang diminta
mengalami penurunan. Dengan demikian, besarnya Q0 akan lebih besar daripada
Qn.

∑(P Q )
IL = ∑(Pn .Q0) × 100%
0. 0

Keterangan :

IL = angka indeks Laspeyres


Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
P0 = harga pada tahun dasar
Q0 = kuantitas pada tahun dasar

Contoh soal
Perhitungan angka indeks laspeyres
Harga kuantitas
Macam barang P n x Q0 P0 xQ0
2012(P0) 2013(Pn) 2012(Q0) 2013(Qn)
A Rp200 Rp300 50 unit 100 unit Rp15.000 Rp10.000
B Rp300 Rp350 100 unit 100 unit Rp35.000 Rp30.000
C Rp500 Rp500 200 unit 250 unit Rp100.000 Rp100.000
D Rp100 Rp50 300 unit 450 unit Rp15.000 Rp30.000
E Rp200 Rp300 150 unit 100 unit Rp45.000 Rp30.000
∑ Rp210.000 Rp200.000
Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.
210.000
IL = 200.000 × 100%
= 105%
Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 5% pada tahun 2013.

d. Angka Indeks Tertimbang dengan Metode Paasche


Angka Indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan factor
penimbang kualitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.
Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan, yaitu hasil perhitungan cenderung
lebih rendah (underestimate) karena dengan naiknya harga akan menyebabkan
permintaan turun sehingga Qn lebih kecil daripada Q0

∑(P Q )
IP = ∑(Pn .Qn) × 100%
0. n

Keterangan :

IP =angka indeks paasche


Pn =harga pada tahun yang dihitung angka indeksnya
P0 = harga tahun dasar
Qn =kuantitas pada tahun yang dihitung angka indeksnya
Contoh soal
Perhitungan Angka Indeks Paasche
Harga kuantitas
Macam barang P n x Qn P0 xQn
2012(P0) 2013(Pn) 2012(Q0) 2013(Qn)
A Rp200 Rp300 50 unit 100 unit Rp30.000 Rp20.000
B Rp300 Rp350 100 unit 100 unit Rp35.000 Rp30.000
C Rp500 Rp500 200 unit 250 unit Rp125.000 Rp125.000
D Rp100 Rp50 300 unit 450 unit Rp22.500 Rp45.000
E Rp200 Rp300 150 unit 100 unit Rp30.000 Rp20.000
∑ Rp242.500 Rp240.000
Berdasarkan data di atas, maka indeks Paasche dapat dihitung sebagai berikut.
∑(P Q )
IP = ∑(Pn .Qn) × 100%
0. n
242.500
= 240.000 × 100%
= 101,04%
Berarti terjadi kenaikan harga sebesar 1,04% pada tahun 2013.

Kegiatan siswa 5 : penguatan konsep


Harga tahun Harga tahun Jumlah barang Jumlah barang
Nama barang
dasar berjalan tahun dasar tahun berjalan
A 450 500 30 25
B 550 650 45 30
C 650 700 50 45
D 750 900 50 30
Dari tabel di atas, tentukan indeks harga dengan metode Laspeyres dan Paasche.

Jawab :
 Laspeyres
∑(P Q )
IL = ∑(Pn .Q 0) × 100%
0. 0
124250
= 108250 × 100%
= 114,78%

 Paasche
∑(P Q )
IP = ∑(Pn .Qn) × 100%
0. n
90.500
= 79.500 × 100%
= 133,836%

e. Angka Indeks Tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley

IL+IP
ID = × 100%
2

Keterangan :
ID = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche
Berdasarkan perhitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, contoh soal di atas dapat dihitung
besarnya indeks Drobisch dengan langkah sebagai berikut.
IL+IP
ID = × 100%
2
105+101,04
= × 100%
2
206,04
= 2
× 100%
= 103,02%
Berarti terdapat kenaikan harga 3.02% pada tahun 2013.

f. Angka Indeks Tertimbang dengan Metode Irving Fisher


Perhitungan angka indeks dengan metode Irving Fisher merupakan angka indeks
yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata
ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche. Perhitungan tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut.

IF = √IL × IP × 100%

Keterangan :
IF = angka indeks Irving Fisher
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche

Contoh soal
Berdasarkan perhitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche pada contoh soal di atas, dapat
dihitung besarnya Indeks Irving Fisher sebagai berikut.
IF = √IL × IP × 100%
= √105 × 101,04 × 100%
= 103.00%
Berarti terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2013.

g. Angka Indeks Tertimbang dengan Metode Marshal Edgewarth


Menurut metode in, angka indeks tertimbang dihitung dengan cara menggabungkan
kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga
pada tahun dasar atau harga pada tahun n. Angka indeks Marshal Edgewarth dapat
dirumuskan sebagai berikut.

∑(Q Q ) P
IM = ∑(Q0 . Qn ) Pn × 100%
0. n 0

Keterangan :
IM = angka indeks Marshal Edgewarth
P0 = harga pada tahun dasar
Pn = harga pada tahun yang dihitung angka indeksnya
Q0 = kuantitas pada tahun dasar
Qn = kuantitas pada tahun yang dihitung angka indeksnya
Contoh soal
Perhitungan angka indeks Marshal Edgeewarth
Harga kuantitas
Macam barang (Q0 x Qn) Pn (Q0 xQn)P0
2012(P0) 2013(Pn) 2012(Q0) 2013(Qn)
A Rp200 Rp300 50 unit 100 unit Rp45.000 Rp30.000
B Rp300 Rp350 100 unit 100 unit Rp70.000 Rp60.000
C Rp500 Rp500 200 unit 250 unit Rp225.000 Rp225.000
D Rp100 Rp50 300 unit 450 unit Rp37.500 Rp75.000
E Rp200 Rp300 150 unit 100 unit Rp75.000 Rp50.000
∑ Rp452.500 Rp440.000
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks Marshal Edgewarth pada tahun 2013 dapat dihitung
sebagai berikut.
∑(Q Q ) P
IM = ∑(Q0 . Qn ) Pn × 100%
0. n 0
452.500
= 440.000 × 100%
= 102,84%
Jadi, pada tahun 2013 terjadi kenaikan harga sebesar 2,84%

h. Angka Indeks Rantai


Angka Indeks Rantai adalah perhitungan angka indeks dengan menggunakan
tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya, menghitung angka indeks
tahun 2011 dengan tahun dasar 2010, angka indeks tahun 2012 dengan tahun
dasar 2011, dan angka indeks tahun 2013 dengan tahun dasarnya 2012.
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Harga Rp500 Rp600 Rp700 Rp800 Rp900
Indeks rantai dapat dihitung sebagai berikut.
600
a. Indeks tahun 2011 = × 100 = 120,00
500
700
b. Indeks tahun 2012 = 600 × 100 = 116,67
800
c. Indeks tahun 2013 = 700 × 100 = 114,29

4. Jenis Indeks Harga


a. Indeks Harga Konsumen
harga konsumen adalah indeks harga yang mengukur perubahan
harga sekolompo besar barang konsumsi yang dibeli konsumen.
b. Indeks Harga Perdagangan Besar
Indeks harga perdagangan besar adalah indeks harga yang berguna
untuk mengukur perubahan harga selama dua periode dan bukan perubahan
kualitas, kuantitas, atau penjualan.
c. Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani
Indeks harga yang dibayar dan diterima petani adalah indeks harga
barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh petani.

Anda mungkin juga menyukai