SKENARIO
SKENARIO SUPERVISI
PRA SUPERVISI
Sesuai jadwal yang ada, pada pagi ini Hari Jum’at 10 Agustus 2018 pukul
08.00 WIB akan dilakukan supervisi dari PA 1 (Windi), PA 2 (Ayu), Kepala Jaga
(Nadia), dan akan di laporkan pada Kepala ruangan (Cicik) mengenai proses
tindakan pemasangan NGT kepada Ny.Novita dengan kasus CVA Bledding.
Keluarga pasien (Fadilah)
SUPERVISI
Persiapan Alat :
1. Selang NGT
2. Baki instrument sebagai
tempat alat
3. Plester
4. Gunting plester
5. Sarung tangan
6. Stetoskop
7. Spuit 50 cc
8. Pengalas+perlak
9. Bengkok sebagai tempat
sampah
10. Handuk
11. Tissue
12. Cucing
Windi : Selamat pagi Bu, saya Ners Windi, disini saya ditemanin oleh Ners Ayu,
yang bertugas pada hari ini, dengan bapak siapa namanya? (sambil melihat
gelang pasien untuk memastikan identitas pasien)
Windi : Alhamdulillah Ny.Novita sepertinya sudah lebih membaik ya, sesuai dengan
jadwal, hari ini ibu akan dilakukan pemasangan NGT untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu. Bagaimana bu, apakah ibu bersedia ?
Windi : Untuk menghilangkan ketegangan tarik nafas ya bu agar ibu lebih rileks
Ayu : Sebelum selang NGT saya pasang saya ukur dulu ya bu mulai dari mulut
sampai umbilicus, saya beri tanda disini.
Ayu : Buk disini saya akan memasukkan selang NGT dari hidung sampai
lambung ibu, apabila selang ini sudah saya masukkan ibu menelan ya bu dan
jangan di muntahkan, bagaimana bu apakah ibu sudah menegerti ?
(Ayu Mengoleskan jel pada selang NGT, dan mulai memasukkan selang NGT)
Ayu : Saya cek dulu ya bu, apakah selang NGT sudah masuk ke
(Ayu memasang stetoskop dan mengisi spuid 10cc yang berisi udara dan
mendengarkan suara udara apakah sudah masuk ke lambung apa belom)
bu alatnya
Selamat pagi.
POST SUPERVISI
Saat semua tindakan telah dilakukan, PP dan PA menemui kepala jaga untuk
dilakukan evaluasi proses pemasangan NGT pada Ny. K
Nadia : Selamat pagi Ners. Kita akan melakukan evaluasi tindakan
pagi hari ini. Saya akan menjabarkan hasil supervisi atau penilaian yang telah
saya buat tentang proses tindakan oleh ners windi, ayu dan nadia. Bagaimana
Ners pada saat tindakan pemasangan NGT apakah ada yang kurang atau
belum dilakukan? Mulai dari identifikasi pasien hingga pendokumentasian
pemasangan NGT?
Ayu : Menurut saya sudah benar prinsip yang saya gunakan tadi,
Saya juga telah memastikan bahwa pasien ini benar yang akan
tadi sudah baik dan benar, mulai dari awal mempersiapkan alat,
Windi : Iya, baik bu, terimaksih atas penilaiannya hari ini dan
pujiannya.
Kepala Jaga dan Kepala Ruangan sedang berdiskusi perihal hasil evalusi pagi.
NGT yang dilakukan oleh perawat yang menjaga shift pagi ini bersama saya,
dan untuk hasilnya mereka sudah melaksanakan semua tindakan dengan benar
dan sesuai SOP yang ada.
pagi
Sinopsis
Pada hari Rabu, 10 Agustus 2018 di ruang penyakit dalam RSUD PPNI
MOJOKERTO akan dilakukan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan ini terdapat
dua tim. Tim A dengan pasien atas nama Ny. X dengan keluhan lemas, sering pingsan, dan
diagnose medis yang ditemukan adalah Ulkus Diabetikum. Ulkus Diabetikum yang terjadi
pada klien merupakan dampak lanjut dari Diabetes Mellitus yang diderita klien. Klien telah
dirawat selama 10 hari dan sudah diberikan tindakan keperawatan dan tindakan medis seperti
Debridement Ulkus Diabetikum tetapi kondisi Luka yang dialami Ny. X sudah membaik dan
tinggal mengontrol kadar gula darah pasien.
Tim B dengan pasien atas nama Ny. Nadia memiliki penyakit Stroke dan klien juga
mengalami penurunan kesadaran karena perdarahan klien sudah meluas. Ada luka dekubitus
pada bagian punggung dan bokong klien. Klien sudah dirawat selama 14 hari di RS. Hasil
CT-Scan menunjukkan adanya perdarahan pada hemisfer sinistra anterior dengan luas
perdarahan 5-6 cm dengan diagnosa medis CVA Bleeding. Klien sudah dilakukan operasi
pembedahan Kraniotomi sejak 6 hari yang lalu. Kondsi klien bertambah buruk saat klien
mengalami PTIK dengan tekanan darah 280/160 mmHg. RR 25x/mnt. SPO2 = 94%. Klien
berumur 40 tahun memiliki 1 orang anak usia 9 tahun. Suami klien sangat depresi atas
masalah yang dialaminya.
Di ruang penyakit dalam RSUD PPNI MOJOKERTO yang sudah menerapkan model
praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan.
Perawat assosiet 1 dan ketua tim A mendatangi kantor kepala ruangan untuk
konsultasi masalah pasien kelas 1.
Nia : Ya ners, pasien saya atas nama Ny. X datang dengan lemas,
Fadilah : Pasien saya atas nama nama Ny. Nadia memiliki penyakit Stroke dan
Risalatul : Setelah saya mendengar laporan dari ketua tim A dan ketua tim B,
kita pilih satu kasus untuk kita laksanankan ronde keperawatan yaitu
kasus Ny. Nadia.
Risalatul : Lalu apakah kalian sudah menyiapkan tim ronde dan siapakah yang
akan kalian ajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan
pelaksanaanya?
Risalatul : Baiklah kalau memang sudah siap silahkan kalian lanjutkan dan
Cita : Seperti biasa masih gelisah. Kadang sadar kadang tidak. Tetapi
alhamdulillah sus, 2 hari terakhir ini anak saya tidak terlalu gelisah.
Jadi agak bisa kalau diajak interaksi meski sangat-sangat terbatas.
Fadilah : Begini bu, saya mau minta persetujuan bu Nadia dan keluarga (bu
cita)
Fadilah : Begini ya bu, untuk menindak lanjuti masalah penyakit yang masih
Cita : Oh, iya sus. Yang penting ibu saya bisa cepat sembuh.
Nadia : iya... (mengganggukan kepala) hilangkan sakit kepala saya yang luar
biasa ini.
Cita : Iya suster, lakukan perawatan yang terbaik untuk anak saya.
Fadilah : Baiklah terima kasih atas persetujuan ibu dan saya permisi dahulu.
RONDE
Fadilah :Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, disini saya akan
memperkenalkan tim ronde keperawatan yaitu Ketua Tim B adalah
saya sendiri ners Fadilah, perawat associate ada ners Nia, konselor
perawat luka adalah ners Cicik, konselor gizi adalah ibu Novita Yulia
dan spesialis penyakit dalam adalah dr. Pungki.
Fadilah : Pasien atas nama Ny Nadia, permasalahannya yaitu Ny. Nadia sudah
dirawat selama 14 hari dengan diagnosa CVA bleeding dan Ulkus
Dekubitus dan keluhan yang masih dirasakan pasien adalah rasa nyeri
kepala akibat PTIK yang masih ada meskipun sudah dilakukan
tindakan Kraniotomi dan tindakan keperawatan. Maka dari itu kami
mengadakan ronde keperawatan yang bertujuan untuk meminta saran
kepada semuanya untuk menyelesaikan masalah Ny. Nadia.
Risalatul : Baiklah, kita akan ke ruangan pasien untuk memvalidasi data yang
sudah ada.
PP bersama PA, kepala ruangan dan konselor mendatangi pasien untuk validasi data di
kamar pasien.
Fadilah : Iya, seperti yang saya bilang kemarin. Tapi, sebelumnya saya akan
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Ners Fadilah sebagai ketua
Tim yang akan merawat ibu dan ini ners Nia sebagai perawat pelaksana
yang akan membantu ibu. Di sini juga ada juga ners Cicik sebagai
konselor perawat luka, ibu Novita sebagai konselor gizi dan spesialis
penyakit dalam adalah dr. Pungki. Kami akan bekerja sama untuk
membantu dalam mengatasi permasalahan yang ibu hadapi.
Nia : Bagaimana kondisi ibu saat ini apakah masih sangat nyeri atau ada
keluhan tambahan.
Nadia : Alhamdulillah pusing yang sangat hebat sudah agak berkurang. Tadi
malam kata perawat Nia tekanan darah saya 219/180 mmHg
Nia dan Cicik :(Melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan segala hal yang
diperlukan untuk menunjang data yang sudah ada).
Nia : TD: 209/140 mmHg, Nadi: 124 x/mnt, RR: 30 x/mnt, dan suhunya
Cicik : Permisi bu Nadia, saya perawat luka. Boleh saya lihat lukanya bu?
Nadia : Silahkan sust. Tapi agak lemah tubuh saya. Saya tidak bisa miring
sendiri.
Fadilah & Nia : Saya bersama ns. Fadilah dan ns. Nia akan memberikan perawatan
Pungki : Nyeri kepala yang dialami oleh ibu Nadia ini karena ada peningkatan
tekanan intrakranial karena stroke yang dialami oleh ibu Nadia. Nanti kami akan berunding
untuk mengatasi keluhan nyeri kepala yg ibu rasakan. Dan merawat luka dekubitus ibu
Nadia.
Novita : Perkenalkan bu Nadia, saya dari ahli gizi. Bagaimana makannya bu?
Cita : Anak saya ini susah makan, tidak ada nafsu makan. Kalau makan
Novita : Baiklah bu. Kami selanjutnya akan berunding tentang program gizi
Setelah validasi data dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk menindak
lanjuti dan membahas masalah yang ada.
Risalatul : Setelah dilakukan validasi data pada pasien saya persilahkan kepada
Pungki : Sebenarnya penyakit dasar Ny. Nadia adalah Stroke jadi Nyeri
kepala ini merupakan dampak dari tekanan intrakranial akibat
perdarahan pada pembuluh darah otak atau stroke ibu Nadia yang
meningkat yang sehingga meskipun dilakukan tindakan medis
pembedahan tempurung otak (kraniotomi) berulang kali tetap akan
timbul nyeri kepala yang hebat akibat tekanan intrakranial maka dari
itu dilakukan Endoskopi dengan tuntunan stereotaktik dan
ultrasonografi, harapannya cairan dan hematoma dapat dievakuasi
dengan baik.
Fadilah : Lalu apakah nyeri kepala akibat Endoskopi dan luka dekubitus tidak
akan mengakibatkan efek lainnya?
Pungki : Sebenarnya Ny. Nadia sudah membaik tetapi yang harus dilakukan
adalah melatih keluarga pasien untuk melakukan miring kanan dan
kiri pada Ny. Nadia, melakukan mobilsasi bertahap dan kontrol
pasien pulang adalah poli penyakit saraf.
Fadilah : Terima kasih Dok atas sarannya. Selanjutnya tentang penanganan
luka dekubitus pada punggung dan bokong klien. Bagaimana ners
Cicik?
Nia : Selama ini kami merawat luka Ny. Nadia dengan convensional
dressing dengan balutan jelly dan menggunakan metronidazole.
Nia : Baiklah, kita akan berkolaborasi cara perawatan luka pada Ny. Nadia
Novita : Untuk saran saya, melihat kondisi pasien yang nafsu makannya
kurang. (sambil menjelaskan tentang program gizi yang baik untuk
ny. Nadia)
Risalatul : Baiklah saya rasa sudah cukup pelaksanaan ronde keperawatan ini
dan terima kasih atas partisipasinya, Semoga masalah pasien kita
dapat segera teratasi dan saya ucapkan terima kasih. Wassalamu
alaikum.