Lala
Lala
Tromboemboli
Terdapat trombus di salah satu bagian jantung
Trombus: plak
Emboli: plak yang ruptur
2. Stratifikasi resiko stroke
Pengelompokan resiko stroke
Teknik yang digunakan untuk mengklasifikasikan resiko stroke
3. Iregularitas interval kompleks QRS
Interval dr komplek QRS jaraknya tdk sama, umumnya 3 kotak kecil
Antara komplek QRS vsatu dengan yng lainnya lebarnya beda
STEP 7
1. Mengapa pasien jantungnya berdebar debar saat olahraga atau aktivitas sedang?
Jantung tidak bekerja dengan baik, dan kondisi tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal,
seperti:
- Penyalahgunaan narkoba
- Banyak mengkonsumsi alkohol atau kafein
- Obat-obatan
- Suplemen diet dan pengobatan herbal
- Stres
- Gangguan atau penyakit tertentu: jaringan parut pada jantung, kardiomiopati, arteri
koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, hipertiroid, obesitas
aritmia-jantung.pdf
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan resiko terkena aritmia jantung atau kelainan irama
jantung. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah:
http://www.healthyenthusiast.com/aritmia.html
Diagnosis aritmia
Gelombang P dan komplek QRS harus
dianalisis berdasarkan 5 parameter dasar :
1. Kecepatan gelombang P dan kecepatan QRS, keduanya harus
sesuai.
2. Keteraturan gelombang P dan komplek QRS
3. Interval : PR dan QRS
4. Hubungan antara gelombang P dan komplek QRS – setiap P
diikuti oleh QRS
5. Adanya aktifitas ektopik
2010.07.06.2.3.4.Medan.Malay.Hardiono.pdf
o Premature atrial contractions. Ada denyut tambahan di awal yg berasal dari atrium (ruang
jantung bagian atas). Ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan terapi.
o Premature venticular contractions (PVCs). Ini merupakan aritmia yang paling umum dan
terjadi pd orang dengan atau tanpa penyakit jantung. Ini merupakan denyut jantung
lompatan yang kita semua kadang2 mengalami. Pada beberapa orang, ini bisa berkaitan
dengan stres, terlalu banyak kafein atau nikotin, atau terlalu banyak latihan. Tetapi kadang-
kadang, PVCs dpt disebabkan oleh penyakit jantung atau ketidakseimbangan elektrolit.
Orang yang sering mengalami PVCs dan/atau gejala2 yg berkaitan dgnya sebaiknya
dievaluasi oleh seorang dokter jantung. Namun, pada kebanyakan orang, PVC biasanya
tidak berbahaya dan jarang memerlukan terapi.
o Atrial fibrilasi (AF). Ini merupakan irama jantung tidak teratur yang sering menyebabkan
atrium, ruang atas jantung, berkontraksi secara abnormal.
o Atrial flutter. Ini merupakan aritmia yang disebabkan oleh satu atau lebih sirkuit yang
cepat di atrium. Atrial flutter biasanya lebih terorganisir dan teratur dibandingkan dengan
atrial fibrilasi. Aritmia ini terjadi paling sering pada orang dengan penyakit jantung, dan
selama minggu pertama setelah bedah jantung. Aritmia ini sering berubah menjadi atrial
fibrilasi.
o Paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT). Suatu HR yang cepat, biasanya
dengan irama yang teratur, berasal dari atas ventrikel. PSVT mulai dan berakhir dg tiba2.
Terdapat dua tipe utama : accessory path tachycardia dan AV nodal reentrant tachycardia
(lihat bawah).
o Accessory pathway tachicardia. HR yang cepat disebabkan oleh jalur atau hubungan extra
yang abnormal antara atrium dan ventrikel. Impuls berjalan melewati jalur ekstra selain juga
melewati rute biasa. Ini membuat impuls berjalan di jantung dg sangat cepat menyebabkan
jantung berdenyut dg cepat.
o AV nodal reentrant tachycardia. HR yang cepat disebabkan lebih dari satu jalur melewati
AV node. Ini dapat menyebabkan palpitasi (jantung berdebar), pingsan atau gagal jantung.
Pada banyak kasus, ini dapat disembuhkan dg menggunakan suatu manuver sederhana yang
dilakukan oleh seorang profesional medis yang terlatih, dg obat2an atau dengan suatu
pacemaker.
o Ventricular tachycardia (V-tach). HR yang cepat yang berasal dari ruang bawah jantung
(ventrikel). Denyut yang cepat mencegah jantung terisi cukup darah, oleh karena itu, hanya
sedikit darah yang terpompa ke seluruh tubuh. Ini dapat mrp aritmia yang serius, khususnya
pd orang dengan penyakit jantung dan mkn berhubungan dg lebih banyak gejala. Seorang
dokter jantung sebaiknya mengevaluasi aritmia ini.
o Ventricular fibrilasi. Letupan impuls yang tidak teratur dan tidak terorganisir yang berasal
dari ventrikel. Ventrikel gemetar dan tidak mampu berkontraksi atau memompa darah ke
tubuh. Ini merupakan kondisi emergensi yang harus diterapi dg CPR dan defibrilasi sesegera
mungkin.
o Long QT syndrome. Interval QT adalah area pd ECG yang merepresentasikan waktu yang
diperlukan otot jantung untuk berkontraksi dan kemudian relaksasi, atau yang diperlukan
impuls listrik utk meletupkan impuls dan kmd recharge. Jika interval QT memanjang, ini
meningkatkan resiko terjadinya “torsade de pointes”, suatu bentuk ventricular tachicardia
yang mengancam hidup. Long QT syndrome merupakan suatu kondisi yang diturunkan yang
dapat menyebabkan kematian mendadak pada orang muda. Ini dapat diterapi dengan obat2
antiaritmia, pacemaker, electrical cardioversion, defibrilasi, defibrilator/cardioverter implant
atau terapi ablasi.
o Bradiaritmia. Ini merupakan irama jantung yang pelan yang dapat muncul dari kelainan
pada sistem konduksi listrik jantung. Contohnya adalah sinus node dysfunction dan blok
jantung.
o Sinus node dysfunction. HR yang lambat yang disebabkan oleh SA node yang abnormal.
Diterapi dengan pacemaker.
o Blok jantung. Suatu penundaan (delay) atau blok total impuls listrik ketika berjalan dari
sinus node ke ventrikel. Blok atau delay dapat terjadi pada AV node atau sistem HIS
purkinje. Jantung berdenyut ireguler dan sering lebih lambat. Jika serius blok jantung perlu
diterapi dengan pacemaker.
Macam-Macam Aritmia
a. Sinus Takikardi
Meningkatnya aktifitas nodus sinus, gambaran yang penting pada ECG adalah : laju
gelombang lebih dari 100 X per menit, irama teratur dan ada gelombang P tegak disandapan
I,II dan aVF.
b. Sinus bradikardi
Penurunan laju depolarisasi atrim. Gambaran yang terpenting pada ECG adalah laju kurang
dari 60 permenit, irama teratur, gelombang p tgak disandapan I,II dan aVF.
d. Takikardi Atrium
Suatu episode takikardi atrium biasanya diawali oleh suatu kompleks atrium prematur
sehingga terjadi reentri pada tingkat nodus AV.
e. Fluter atrium.
Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium. Depolarisasi atrium cept dan teratur, dan
gambarannya terlihat terbalik disandapan II,III dan atau aVF seperti gambaran gigi gergaji
f. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium bisa tibul dari fokus ektopik ganda dan atau daerah reentri multipel. Aktifitas
atrium sangat cepat.sindrom sinus sakit
Obat-obat abtiaritmia dapat dibagi berdasarkan penggunaan kliniknya dalam obat-obat untuk
aritmia supraventrikel (misal verapamil). Obat-obat untuk aritmia supraventrikel dan aritmia
ventrikel (misal disopiramid), dan obat-obat untuk aritmia ventrikel (misal lidokain).
a. Aritmia supraventrikel
Adenosin biasanya obat terpilih untuk menghentikan takikardia supraventrikel
paroksismal. Karena masa kerjanya pendek sekali (waktu paruhnya hanya 8-10 detik, tapi
memanjang juka diberikan bersama dipiradamol), kebanyakan efek sampingnya berlangsung
singkat. Berbeda dengan verapamil, adenosin dapat digunakan setelah beta-bloker. Pada
asma, lebih baik dipilih verapamil daripada beta-bloker.
Glikosida jantung oral merupakan obat terpilih untuk memperlambat respon ventrikel
pada kasus fibrilasi dan flutter atrium. Digoksin intravena, yang diinfus pelan-pelan, kadang-
kadang dibutuhkan bila kecepatan ventrikel perlu dikendalikan dengan cepat.
Verapamil biasanya efektif untuk takikardia ventrikel. Dosis intravena awal dapat diikuti
dengan dosis oral, hipotensi dapat terjadi dengan dosis yang lebih besar.
• Adenosin
• Verapamil, kodenya 7-208
• Glikosida jantung, kodenya 7-211
b. Aritmia Supraventrikel dan Ventrikel
Obat-obat untuk aritmia supraventrikel dan ventrikel misalnya amiodaron, beta-bloker,
disopiramid, flekainid, prokainamid, propafenon, dan klinidin.
• Amiodaron
• Beta-bloker, kodenya 7-208
• Disopiramid, kodenya 7-208
• Flekainid
• Prokainamid, kodenya 7-204
• Propafenon, kodenya 7-208
• Kinidin
c. Aritmia Ventrikel
Bretilium hanya digunakan sebagai obat antiaritmia pada resusutasi. Obat ini diberikan
itramaskuler dan intravena tapi dapat menyebabkan hipotensi berat, terutama setelah
pemberian intravena (mual dan muntah dapat terjadi).
Lidokain (lignokain) ralatif aman bila diberikan sebagai injeksi intravena lambat dan
harus menjadi pilihan utama dalam keadaan darurat.
Meksiletin diberikan sebagai injeksi intravena lambat bila lidokain tidak efektif, obat ini
memiliki kerja yang serupa.
Morasilin adalah obat untuk profilaksis dan pengobatan aritmia ventrikel yang serius dan
mengancam jiwa.
Fenitoin dulu dipakai untuk aritmia ventrikel, dengan injeksi intravena lambat terutama
yang disebabkan oleh glikosida jantung, tapi penggunaan ini sekarang sudah ditinggalkan.
Tokainid dulu digunakan untuk takiaritmia ventrikel yang mengancam jiwa dan disertai
dengan gangguan berat fungsi ventrikel kiri pada pasien yang tidak responsif dengan terapi
lain atau yang terapi lain merupakan kontraindikasi, sekarang obat ini tidak lagi tersedia.
• Bretilium, kodenya 7-250
• Lidokain, kodenya 6-851
• Meksiletin, kodenya 7-208
• Morasilin
• Fenitoin, kodenya 6-610
• Tokainid
10. Apa hubungan tromboemboli dengan kasus diskenario?
Tromboemboli (Thromboemboli)
Tromboemboli adalah tersumbatnya pembuluh darah oleh emboli (= suatu partikel yang terlepas)
yang berasal dari trombus (= bekuan darah) yang terlepas dari tempat asal pembentukannya.
Fibrilasi atrium (AF) terjadi ketika sinyal-sinyal listrik yang bepergian melalui hati dilakukan normal
dan menjadi tidak terorganisir dan sangat cepat.
Ini adalah hasil dari kerusakan sistem listrik jantung. Kerusakan ini paling sering adalah hasil dari
kondisi lainnya, seperti penyakit arteri koroner atau tekanan darah tinggi, yang mempengaruhi
kesehatan jantung. Kadang-kadang, penyebab AF tidak diketahui.