Anda di halaman 1dari 2

Kamu pilih mana?

Berhijab tapi berakhlaq buruk atau Tidak Berhijab tapi berakhlaq baik?

Sahabat muslimah yang dirahmati Allah,


Perkara hijab dengan perkara akhlaq seringkali disangkutpautkan. Ada seorang
muslimah yang telah berhijab namun berperilaku kurang menyenangkan terhadap muslimah
lain yang belum berhijab. Mungkin ia sombong dan bersikap acuh sehingga muslimah yang
belum berhijab tidak menyukainya bahkan sampai menyalahkan hijabnya. Padahal antara hijab
dengan akhlaq adalah dua perkara yang berbeda. Tidak tepat apabila keduanya
disangkutpautkan.
Ada seorang gadis bertanya kepada Syaikh Falah bin Isma’il al-Mandakar hafidzahullah
(seorang ulama sunnah dari Kuwait), “Aku adalah seorang gadis berusia 14 tahun, aku ingin
mengenakan hijab akan tetapi ada teman-temanku yang mengenakan hijab tapi perilakunya
kurang baik, dan akhlak mereka membuatku tidak menyukai hijab, apa yang seharusnya aku
lakukan?”
Beliau menjawab,
“Hijab adalah suatu perkara dan akhlak wanita yang mengenakan hijab adalah perkara
lain, maka janganlah dicampur-adukkan. Hijab yang syar’i adalah perintah Allah azza wa jalla,
sedangkan jika engkau melihat akhlak yang buruk dari para wanita yang mengenakan hijab,
maka tidak ada hubungannya dan tidak ada kaitannya antara akhlak orang yang mengenakan
hijab dengan perintah hijab dari nash kalamullah dan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam.
Maka keburukan akhlak mereka tidak ada hubungannya denganmu, bahkan kenakanlah
hijab dan tampakkanlah akhlak yang baik dan muamalah yang baik, insyaAllah engkau akan
menjadi contoh yang baik dalam memberi hidayah dan petunjuk kepada saudari-saudarimu
yang mengenakan hijab itu kepada akhlak yang baik.
Dan yang perlu engkau perhatikan pertama kali adalah menerima perintah Allah dan
Rasul-Nya serta mengharapkan ganjaran dalam mengenakan hijab dan mengamalkan perintah
tersebut dalam pakaian, akhlak & perilaku, ibadah, dan aqidah seluruhnya.”

Sahabat muslimah yang dirahmati Allah,


Wanita yang mengenakan jilbab, ia dituntut untuk memahami dan berkomitmen
terhadap nilai – nilai dibalik jilbabnya. Dengan sendirinya, ia harus konsekuen terhadap cara
pemakaiannya, dan menunjukkan sikap, ucapan, dan perbuatan yang sesuai dengan falsafah
jilbabnya. Ia harus konsekuen dan berkomitmen dengan jilbab yang akan menjaganya dari hal
– hal yang buruk.
Jika ada saudara kita yang berjilbab tapi belum menunjukkan akhlak yang baik, itu
bukan salah jilbabnya. Mungkin ia belum bisa memahami dan berkomitmen terhadap jilbab
yang ia kenakan. Sehingga, yang seharusnya kita lakukan adalah membantunya untuk dapat
berkomitmen terhadap jilbabnya dan berperilaku sebagaimana wanita muslimah yang
berjilbab.
Jika ia sudah bisa komitmen dengan jilbabnya, maka ia akan mendapat kenikmatan
yang luar biasa, diantaranya :
- Ketenangan jiwa
- Ketenngan sikap dan perbuatan
- Terkontrolnya ucapan, sikap, dan perbuatan
- Terjaga kesucian, kemuliaan, dan kehormatannya
- Terangkat derajat dan martabat kemanusiaannya.
Apabila hati baik, batin suci, jiwa bersih, tentu perilaku muslimah sesuai dengan yang
diperintahkan Allah, pasti ia akan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan – Nya.
Bersihnya hati tidak akan menyatu bersama dengan tekad terus melakukan maksiat kepada
Allah. Ia akan menjaga kehormatan dirinya dan tidak mengizinkan laki – laki manapun melihat
bagian auratnya karena dorongan kuat untuk menaati Allah dan untuk kemuliaannya.

Referensi :
Membelah lautan jilbab – Muhammad Muhyidin

Kaitan Hijab dan Akhlaq – Hisbah.net

Anda mungkin juga menyukai