Bab Iii-1
Bab Iii-1
TINJAUAN KHUSUS
14
b. Sonolog digital dapat diprogram secara otomatis (program yang dimaksud
adalah urutan waktu penembakan dengan menggunakan sonolog manual
secara otomatis dapat berjalan sendiri setelah waktu yang diinginkan/
ditentukan).
Ada 3 jenis dynamometer yang digunakan dalam pekerjaan untuk
mengetahui kinerja pompa angguk yaitu dynamometer menggunakan Load Cell,
Horseshoe Load Cell dan Polished Rod Transducer (PRT).
1. Load Cell
Dynamometer jenis ini merupakan jenis yang sudah lama dan sudah tidak
digunakan karena peralatan yang lebih banyak serta pemasangan alat yang cukup
sulit.
2. Horseshoe Load Cell
Dynamometer jenis ini tidak digunakan di PT Pertamina EP Asset 1 Field
Ramba karena harganya lebih mahal daripada jenis Polished Rod Transducer
(PRT). Transducer pada Polished Rod Transducer (PRT) sangat akurat dan
menghasilkan nilai beban dengan tepat.
3. Polished Rod Transducer (PRT)
Dynamometer jenis ini lebih sederhana dan digunakan di PT Pertamina EP
Asset 1 Field Ramba karena lebih cepat dan mudah digunakan serta mendapatkan
data posisi dan beban yang cukup akurat.
15
tekanan casing. Dan data yang didapat, dapat dilihat apakah ada gangguan
yang terjadi di dalam sumur.
Sonolog juga merupakan kegiatan yang berfungsi untuk mengukur Static
Fluid Level (SFL) yaitu pengukuran pada sumur mati atau sumur tidak
berproduksi dan Dynamic Fluid Level (DFL) yaitu pengukuran pada sumur yang
masih berproduksi.
16
dapat dilihat kurva sumbu x (load, lbs) & sumbu y (displacement, inch). Kurva
inilah yang disebut dengan dynograph yang dapat menentukan kondisi tubing
pump pada sumur tersebut.
17
(Sumber : Dokumentasi penulis)
Gambar 3.3 Well Analyzer dan Laptop
2. Catu Gas
Umumnya gas yang dipakai adalah gas yang tidak bereaksi dengan
hidrokarbon seperti N2 atau CO2. Pada pengukuran sonolog kali ini
menggunakan gas nitrogen. Tabung nitrogen sebagai sumber gas harus
dilengkapi dengan pressure regulator yang memadai.
3. Gas Gun
Gas gun adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bunyi di
permukaan pada saat penembakan berlangsung. Gas gun berisi ruang volume
18
yang di isi dengan gas nitrogen yang di-compress untuk mengirimkan
gelombang akustik ke dalam sumur.
2) Pressure Gage
Pressure gage merupakan peralatan yang berfungsi sebagai pengukur
tekanan di dalam gas chamber.
19
(Sumber : Dokumentasi penulis)
Gambar 3.7 Pressure Gage
3) Pressure Transient
Pressure transient merupakan komponen peralatan yang terdapat di
dalam remotely fired gas gun yang berfungsi untuk mendeteksi tekanan
yang ada di dalam sumur.
4) Gas Chamber
Gas chamber merupakan suatu media tempat penyimpanan gas N2
yang akan digunakan sebagai sumber bunyi pada kegiatan sonolog. Dalam
hal ini, Nitrogen yang digunakan berwujud gas dan gas nitrogen tersebut
dimampatkan ke dalam gas chamber sebesar 200 psi diatas tekanan casing.
20
5) Selenoid Valve
Untuk mengaktifkan gun, digunakan solenoid valve sebagai pemicu
untuk menembakkan gas secara elektrik yang dioperasikan melalui well
analyzer.
6) Bleed Vavle
Bleed valve merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengeluarkan
tekanan atau gas nitrogen yang masih ada di dalam saluran ke atmosfer
sebelum melepas instrumen gas gun.
21
7) Pressure Exhaust
Pressure exhaust merupakan lubang tempat keluarnya tekanan atau
gas nitrogen yang masih ada di dalam saluran ke atmosfer sebelum melepas
instrumen gas gun.
8) Pressure Transducer
Pressure transducer merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai
penerjemah tekanan yang direkam oleh alat agar dapat terbaca pada TWM
unit.
22
9) Kabel
Terdiri dari kabel yang terhubung dengan transducer, selenoid valve
dan microfon yang dihubungkan ke main input pada well analyzer.
23
2. Polished Rod Transducer (PRT)
Polished Rod Transducer (PRT) adalah suatu alat berupa sensor beban
yang berisi strain gauge di dalamnya dan dipasang adjusting knob, sehingga
benar-benar terjepit. Untuk pemasangannya memerlukan keahlian khusus dan
pengalaman.
24
4. Kabel Spiral
Kabel spiral adalah kabel yang digunakan untuk memperpanjang kabel y
agar lebih mudah digunakan pada saat pengukuran dynamometer.
(a) (b)
Gambar 3.18 Gross displacement pompa: a. Tubing yang dengan anchored,
b. Tubing tanpa anchored (Chevron O&M certification)
25
Pada gambar di bawah ini menunjukkan pembacaan kartu dynograph
dimana kondisi pompa mengalami masalah pada travelling valve. Kondisi ini juga
dapat menggambarkan slippage pada plunger. Hal ini menyebabkan pengambilan
cairan tertunda dari A ke B dan terlalu cepat mengalirnya cairan dari C ke D.
(a) (b)
Gambar 3.19 Traveling Valve Bocor (a) Tubing anchored,
(b) Tubing tanpa anchored (Chevron O&M certification)
(a) (b)
Gambar 3.20 Standing valve bocor (Chevron O&M certification)
Pada sumur produksi, tidak selamanya bekerja efektif 100%. Hal ini
disebabkan banyak faktor yang mempengaruhi pada waktu pemompaan. Ini yang
dinamakan dengan istilah fluid pound atau pump off. Sumur produksi yang masih
bekerja 60-80% masih dalam kategori efektif, tetapi apabila dibawah index
tersebut, maka sumur sudah dikatakan tidak efektif lagi. Bahkan ada fluid pound
yang parah yang berproduksi hanya dibawah 25% saja.
26
(a) (b)
Gambar 3.21 Fluid pound (a) Anchored tubing,
(b) Unanchored tubing (Chevron O&M certification)
Ada juga kondisi yang dinamakan gas pound. Ketika pompa bergerak ke
atas (upstroke) fluida akan mengisi barrel dan tidak menyentuh bagian bawah
plunger, akan terdapat ruangan kosong dan akan diisi oleh gas/steam ketika
pompa kembali bergerak (downstroke), gas akan terkompresi.
(a) (b)
Gambar 3.22 Gas Pound (a) Tubing anchored,
(b) Unanchored tubing (Chevron O&M certification)
Jika pompa tidak diberi jarak (spacing) yang dengan benar, maka akan
terjadi tubrukan ke dasar pompa. Kondisi ini akan menyebabkan kehilangan
beban pada sesaat pada akhir langkah downstroke.
(a) (b)
Gambar 3.23 (a) Pompa membentur standing valve pada saat downstroke &
(b) pompa membentur pada saat upstroke (Chevron O&M certification)
27
Gambar 3.24 Pompa mengalami fatigue (Chevron O&M certification)
Gambar-gambar di atas adalah beberapa jenis kartu dyno test, dan ada dua
kondisi spesial yaitu kondisi gas locked pump dan flumping well.
Gas locked pump adalah keadaan dimana kedua valve dalam kondisi
tertutup disebabkan tekanan statik tubing (Pt) lebih besar dari tekanan discharge
pompa (Pd) dan juga lebih besar dari tekanan intake pump (Pint). Pada umunya
rasio kompresi pada pompa sucker rod kecil sekali, akibatnya tidak ada valve
yang terbuka sampai clearance space antara valve pengisian dengan kebocoran
cairan melalui plunger, atau fluid level dinaikkan sehingga rasio kompresi
menjadi lebih kecil agar gas dari pompa masuk ke tubing.
28
Gambar 3.27 Gas Locked Pump (Chevron O&M certification)
Flumping well adalah keadaan dimana kedua valve dalam kondisi terbuka
karena tekanan static tubing (Pt) lebih kecil dari tekanan discharge pump (Pd) dan
juga lebih kecil dari tekanan intake pump (Pint), atau kondisi ini juga dapat berarti
bahwa rod lepas (putus). Tetapi dengan memeriksa valve ini dapat didiagnosa
dengan cepat.
Karena sucker rod tidak benar-benar padat atau tidak flexible, maka akan
ada time lag atau keterlambatan pada beban yang ditransfer dari plunger pompa
ke polished rod. Hal ini mempengaruhi gambar dynamometer adalah vibrasi, efek
dinamik, friksi, aksi gerak pompa, Jika semuanya ini effisiensinya mencapai
100% maka bisa dihasilkan gambar 3.28.
Pada titik A permulaan upstroke, travelling valve akan menutup dan dari A
ke B beban akan ditransfer ke rod. Dari B ke C beban konstan dan C adalah
puncak upstroke pada saat mana travelling valve terbuka dan standing valve
menutup D sehingga beban akan ditahan oleh tubing. Lalu pada akhir downstroke
sampai kembali ke A, maka travelling valve akan menutup dan beban ditahan
kembali oleh rod tersebut.
Walaupun material sucker rod adalah baja, tetapi masih mempunyai tingkat
elastisitas walaupun kecil (modulus young tinggi), maka akan terjadi stretch
(perpanjangan) kalau terjadi pembebanan dan mengkerut kalau beban hilang,
Gambar 4.3 (b) juga dapat menggambarkan suatu card dimana rod-nya elastik.
Perubahan yang terlambat dikarenakan rod memanjang (stretch) dan mengkerut
(contraction), card ini masih termasuk “ideal” dan tidak akan didapat di lapangan.
29
Pada keadaan sebenarnya, efek dinamika akan mempunyai efek besar pada
bentuk card tersebut. Sebagian karena time lag tersebut dan transmisi impulse dari
plunger ke polished rod. Juga gerakan polished rod akan bergerak sebagian waktu
downstroke sebelum travelling valve terbuka dan sebagian upstroke sebelum
travelling valve tertutup. Vibrasi alamiah rod juga berpengaruh.
30
dibandingkan pressure sumur biasanya 200 psi diatas tekanan casing
sumur. Kemudian, pasangkan gas gun pada well head. Pasang kabel
pressure transducer pada gas gun. Pastikan kabel tranducer sudah
terhubung ke komputer dan well analyzer. Buka wing valve tempat gas
gun terpasang, kemudian tutup wing valve yang menuju ke flare, guna
agar gas yang ditembakkan masuk kedalam annulus dan tidak mengalir
ke flare.
31
(Sumber : Dokumentasi penulis)
Gambar 3.30 Chart Gelombang Suara
32
4. Hasil Akhir Kegiatan Sonolog
33
menggunakan polished rod transducer (PRT). Pelaksanaan dynamoemeter
pada Sumur #KL-23 dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :
1. Persiapan Pengukuran
1) Lokasi sumur, dalam melakukan persiapan pengukuran, hal yang utama
pada kegiatan dynamometer ialah mengetahui sumur mana yang akan
dilakukan dynamometer. Dalam hal ini bisa saja pengukuran dilakukan
sesuai job yang telah diperintahkan oleh Petroleum Engineering (PE)
atau sesuai dari program sendiri.
2) Peralatan kerja, meliputi pengecekan peralatan yang akan digunakan baik
dari segi kelayakan dan kesiapan peralatan untuk dipakai.
3) Keselamatan operator, memperhatikan apakah pekerja yang akan
melakukan pekerjaan dynamometer tersebut dalam keadaan sehat dan
safety, pekerja harus bekerja sesuai SOP.
2. Pelaksanaan Pengukuran
1) Persiapan, mengecek kembali apakah semua persiapan sudah lengkap
baik pekerja maupun peralatan.
2) Pemasangan, dalam melakukan pemasangan hal yang harus dilakukan
pertama kali ialah mematikan pumping unit dengan cara mematikan
listrik dan mengunci rem agar aman pada saat pemasangan Polished Rod
Transducer (PRT). Selanjtnya memasang kabel spiral ke Polished Rod
Transducer (PRT), sambungkan kabel spiral ke kabel lurus atau kabel Y
dan sambungkan ke main input pada well analyzer. Kemudian pasang
Polished Rod Transducer (PRT) pada polished rod, Polished Rod
Transducer (PRT) dipasang 15 cm dari clamp yang terbebani agar pada
saat downstroke Polished Rod Transducer (PRT) tidak menghantam
stuffing box. Kemudian hidupkan well analyzer, tunggu sampai lampu
hijau menyala. Hidupkan laptop dan jalankan Total Well Management
(TWM) software.
34
(Sumber : Dokumentasi penulis)
Gambar 3.32 Instalasi Peralatan Sonolog Pada Sumur
35
(Sumber : Dokumentasi penulis)
Gambar 3.33 Pengukuran Rod Loading
36
4. Hasil Akhir Kegiatan Dynamometer Test
3.6. Permasalahan Umum yang Terjadi pada Pelaksanaan Sonolog Test dan
Dynamometer Test
Permasalahan yang terjadi pada kegiatan sonolog test pada umumnya adalah
tidak terdeteksinya pantulan gelombang suara. Hal ini disebabkan oleh :
1. Sumber suara lemah. Hal ini menyebabkan amplitudo suara sudah sangat
lemah dan pantulan hilang. Hal ini bisa dihindari dengan menambah tekanan
pada N2 Chamber pada gas gun.
37
2. Background suara berisik atau noise. Hal ini dapat disebabkan karena
pemasangan peralatan sonolog pada wing valve tidak kencang/rapat sehingga
menyebabkan terdapatnya celah antara kondisi di dalam sumur dan kondisi di
luar sumur yang dapat menyebabkan terjadinya kebisingan di area sekitar
peralatan sonolog.
3. Kerusakan pada peralatan misalnya pressure transducer akan menyebabkan
tidak terbacanya hasil dari sonolog karena data tekanan tidak diterjemah oleh
pressure transducer. Cara untuk mengatasi ini adalah dengan mengganti
presure transducer yang digunakan dan memperbaiki pressure transducer
yang rusak.
4. Kotornya pada peralatan misalnya microfon akan mengganggu kualitas
penerimaan dan pantulan tidak terdeteksi. Hal ini bisa diatasi dengan
membersihkan microfon.
5. Adanya sumbatan pada lubang annulus, hal ini dapat mengakibatkan
terhambatnya pantulan gelombang suara. Pada kejadian ini kegiatan sonolog
tidak bisa dilakukan dan harus diperbaiki terlebih dahulu.
Pengkukuran level cairan pada Sumur KL#23 dilakukan ketika pompa
beroperasi, sehingga dalam kondisi seperti ini yang diukur adalah dynamic fluid
level-nya (DFL). Pada saat pelaksanaan kegiatan sonolog pada Sumur KL#23
tidak ada permasalahan yang terjadi.
Sedangkan permasalahan yang terjadi pada kegiatan dynamometer test pada
umumnya adalah:
1. Tidak terdapatnya rem pada pumping unit sehingga operator harus memasang
peralatan pada kondisi pumping unit beroperasi. Kondisi ini berbahaya bagi
operator karena harus memasang PRT sambil melihat laptop.
2. Kerusakan pada peralatan misalnya polished rod transducer (PRT) biasanya
pada bagian strain gages akan menyebabkan tidak terbacanya hasil dari
dynamometer. Hal ini bisa dicegah dengan merawat peralatan secara berkala.
3. Pemasangan polished rod transducer (PRT) yang terlalu rendah sehingga
menyebabkan polished rod transducer (PRT) menghantam stuffing box. Hal
ini bisa dicegah dengan memasang polished rod transducer (PRT) pada
kondisi pumping unit berhenti dan pada kondisi downstroke.
38