Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena kami telah dapat
menyelesaikan makalah “Hewan dan Ekosistem”. Makalah ini disusun dan dibuat
bertujuan agar kita dapat mengetahui hubungan antara hewan dengan ekosistem.
Penyusun berharap kepada yang mempergunakan makalah ini, semoga makalah
yang disajikan penyusun dapat dipahami dan bermanfaat bagi yang
mempergunakannya. Penulis telah berusaha maksimal dalam menyusun makalah ini.
Namun, jika masih ditemukan kelemahan dan kekurangan, maka kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran-saran dari pada pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1. untuk mengetahui konsep ekosistem.
2. untuk mengetahui rantai dan jarring-jaring makanan.
3. untuk mengetahui proses aliran energi.
4. untuk mengetahui keterkaitan hewan sebagai bagian ekosistem.
5. untuk mengetahui keragaman hewan dan habitatnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup
dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan
sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer. Pada rantai makanan tersebut terjadi
proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan
dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah
organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau
organisme autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang
menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I).
Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang
menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki
oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki
tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa,
rantai parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai
pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan
dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan
berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
2. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai
parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
3. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan
bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan
lainnya sehingga membentuk jaring-jaring makanan.
Contoh rantai makanan
Keterangan :
1. Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan makanan dalam bentuk
gula, dan disimpan dalam dalam biji, batang, buah, dan bagian lainnya.
2. Tikus sebagai konsumen tingkat I {hewan herbivora/pemakan tumbuhan} memakan
tumbuhan. Kemudian tubuh tikus mengubah sejumlah makanan menjadi energi untuk
lari, makan, dan bereproduksi.
3. Ular sebagai konsumen tingkat II {hewan karnivora/pemakan daging} memakan tikus.
Tikus merupakan sumber energi untuk ular agar tetap hidup.
4. Burung Elang sebagai konsumen III/konsumen puncak (karnivora) memakan ular.
Tubuh elang menggunakan energi yang tersedia dari ular untuk melangsungkan proses
kehidupan.
5. Jika elang mati, maka akan diuraikan oleh bakteri, cacing, dan lainnya yang berperan
sebagai dekomposer untuk diubah menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
Jaring-jaring Makanan
Kumpulan dari rantai makanan akan menjadi sebuah jaring, yang sering disebut
dengan jaring-jaring makanan. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu
peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer.
Produsen adalah penghasil makanan untuk makhluk hidup sedangkan konsumen adalah
pemakan produsen. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof)
yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis).
Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof
(manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen.
Contoh jaring-jaring makanan
Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat beberapa rantai makanan di
antaranya adalah sebagai berikut.
1) Padi → tikus → elang → pengurai
2) Padi → tikus → musang → elang → pengurai
3) Padi → burung → musang → elang → pengurai
4) Padi → burung → elang → pengurai
Pada gambar terlihat bahwa semua aktivitas makan memakan diakhiri oleh
pengurai. Hal ini menunjukkan peran bakteri pengurai dalam ekosistem sangatlah
penting yang berfungsi menguraikan dan menghancurkan zat penyusun tubuh menjadi
hara yang selanjutnya zat hara ini kembali ke tanah. Dengan demikian pengurai
merupakan penghubung antara konsumen dan produsen. Dengan adanya pengurai, akan
menjamin ketersediaan zat hara sehingga kebutuhan tumbuhan akan zat hara tetap
terpenuhi.
2. Air Tawar
1) Danau
a. Daerah litoral, contoh hewan : siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi,
reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa.
b. Daerah limnetik, contoh hewan : Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera
dan udang-udangan.
c. Daerah profundal, contoh hewan : cacing dan mikroba.
d. Daerah bentik, contoh hewan : bentos dan sisa-sisa organisme mati.
2) Sungai, contoh hewan : ikan, mikroba, siput,
3. Air Laut
1) Laut, contoh hewan : ikan laut, paus, hiu, gurita, cumi-cumi dan lain-lain.
2) Pantai, contoh hewan : porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan
karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil dan beragam hewan
invertebrata.
Estuari (muara), contoh hewan : cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Terumbu Karang, contoh hewan : berbagai invertebrata, mikro organisme, siput, landak
laut, bintang laut, dan ikan karnivora.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk
hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen
biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup
yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia.
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air,
udara, cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral dan gas.
Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk
ekosistem. Ekosistem merupakan tempat berlangsungnya hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
3.2 Saran
Penulis telah berusaha maksimal dalam menyusun makalah ini. Namun, jika
masih ditemukan kelemahan dan kekurangan, maka kami sangat mengharapkan kritikan
dan saran-saran dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece & Simon. 2007. Essential Biology. San Fransisco : Pearson.
Fried, George H & George J. Hademenos. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta :
Erlangga.
Kurniawan, Arif dkk. 2008. Biology Insight “Mengkaji Kehidupan, Memupuk
Keimanan”. Jawa Tengah : Hamudha Prima Media Publishing.
Pratomo, Suko dan Barlia, Lili. 2006. Basic Pendidikan Lingkungan. Bandung: UPI
PRESS.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem (Diakses 20 Februari 2016).
http://id.wikipedia.org/wiki/Rantai_makanan (Diakses 20 Februari 2016).