Sap 3
Sap 3
SAP 3
Oleh: Kelompok 2
Nama Anggota:
Program Reguler
Universitas Udayana
2018
A. Kekuatan Mimpi atau Cita-cita sebagai Tujuan Hidup
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mimpi adalah sebuah angan-angan. Adapun
Cita-cita adalah sebuah keinginan atau tujuan yang diawali dengan angan-angan namun ada
usaha untuk mewujudkannya. Jadi dapat dikatakan bahwa cita-cita diawali dari sebuah
mimpi.
Tujuan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, yang dipilih secara
kolektif oleh para individu dan golongan didalam masyarakat. Tujuan hidup seorang manusia
ternyata sangat berpengaruh terhadap perilaku dan cara melakukan hal apapun, hal tersebut
dikarenakan tujuan hidup memiliki makna yang sama dengan patokan pola pikir.
Tujuan hidup yang baik yaitu tujuan hidup manusia yang pada umumnya menganggap
kehidupan adalah suatu bentuk keadaan yang harus dilalui sebelum kematian jadi
menganggapnya sebagai hal biasa jika menghadapi masalah besar atau kecil. Sedangkan
berlaku sebaliknya pada tujuan hidup buruk yaitu menganggapnya sesuatu haruslah egois dan
sifat-sifat buruk lainnya.
Berdasarkan asalnya, tujuan hidup dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu :
1. Tujuan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya. Sebagai contoh tujuan hidup mutlak beragama bersumber dari kitab
suci.
2. Tujuan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
yang terdapat pada Negara tersebut. Misalnya Pancasila dapat merupakan sumber
tujuan hidup berbagai bangsa dan Negara.
3. Tujuan hidup hasil renungan yaitu tujuan hidup yang relatif kebenarannya. Tujuan
hidup yang bersumber dari renungan seseorang dapat merupakan ajaran atau etika
untuk hidup, misalnya aliran-aliran kepercayaan.
Dengan menjadikan cita-cita sebagai tujuan hidup, maka seseorang akan memiliki
gambaran yang jelas akan hal yang ingin dicapai dalam hidup, sehingga memudahkannya
untuk mengambil sebuah langkah atau keputusan. Selain itu, menjadikan cita-cita sebagai
tujuan hidup juga mampu membangkitkan motivasi seseorang karena hal yang ingin dicapai
memang merupakan suatu kondisi yang diimpikan.
1
Pentingnya mimpi atau cita-cita sebagai tujuan hidup dapat diilustrasikan melalui hal
berikut ini. Secepat apapun seorang atlet lari berlari, orang tersebut tidak akan pernah
menjadi seorang juara jika ia tidak mengetahui dimana garis finish berada. Namun
sebaliknya, selambat apapun seekor kura-kura berjalan, ia tetap akan bisa sampai pada tujuan
perjalannya selama dia mengetahui tujuan akhir dari perjalanannya. Segiat apapun usaha
seseorang dia tidak akan pernah sampai kemana-mana selama dia tidak pernah memiliki
tujuan hidup. Mereka hanyalah orang-orang yang bekerja untuk mewujudkan mimpi orang
lain yang memiliki tujuan jelas dalam kehidupannya. Jadi, seseorang yang memiliki cita-cita
akan tahu betul apa yang harus dan akan dikerjakannya kedepan, mereka mengetahui dengan
jelas jalan mana saja yang akan mereka ambil untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
Rencana memberimu panduan kemana arah berjalan. Kita juga akan lebih
mudah saat mengambil keputusan, karena kita memiliki pegangan hidup agar
keputusan kita tidak membuat kita melenceng dari tujuan. Jika kita tidak memiliki
rencana, kita akan seperti orang yang tersesat karena kita tidak memiliki sesuatu yang
bisa menuntun kita ke tujuan kita.
2
3. Membuat kita memiliki target
Setiap rencana pasti memiliki target yang harus kita capai, entah per jam, per
bulan, atau per tahun dan itu akan membawa hidup kita ke level selanjutnya ketika
berhasil dicapai. Akan sangat menyedihkan apabila kita tidak memiliki target dalam
hidup, karena kita tidak memiliki sesuatu untuk diperjuangkan.
Semakin banyak yang bisa diselesaikan dari rencana kita akan membuat kita
semakin termotivasi untuk melangkah dan motivasi yang besar itu akan mengingatkan
produktivitas kita juga. Kombinasikan rasa puas terhadap keberhasilan itu dengan
impian-impian seperti ingin membahagiakan orang tua dan kerabat.
Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa kita putar kembali, jadi kita harus
memanfaatkannya secara efektif. Perencanaan dan pengaturan timeline yang baik
akan sangat membantu untuk melakukan itu karena kita sudah tahu kapan harus
mengerjakan ini dan itu dan kapan harus beristirahat. Pemanfaatan waktu yang efektif
akan membuat lebih cepat mencapai tujuan hidupmu.
3
8. Dapat menggunakan sumber daya secara efektif
Ketika kita bekerja di lingkungan yang serba terbatas, kita akan mampu untuk
memanfaatkan segala sumber daya baik modal maupun SDM secara maksimal.
Seberapa efektif kita memanfaatkan sumber daya yang kita punya akan sangat
menentukan output atau hasil akhir yang kita terima.
Tentu saja tidak ada yang pasti di dunia ini dan resiko selalu ada saat kita
melakukan sesuatu. Namun, dengan perencanaan yang baik, kita dapat mengurangi
kemungkinan hal buruk terjadi secara signifikan. Karena seringkali, meskipun bukan
satu-satunya factor, hal yang buruk terjadi karena kurangnya perencanaan dan
persiapan.
Tidak adanya perencanaan dan persiapan, akan membuat tegang dan gelisah
saat bekerja. Dengan merencanakan segala sesuatunya terlebih dahulu, secara
psikologis kita akan lebih merasa tenang karena yakin bahwa kita sudah siap.
Dalam perencanaan hidup, kita akan memahami apa rencana yang akan di capai oleh
diri kita pada masa yang akan datang. Membuat perencanaan hidup memang tekesan sepele,
namun membawa efek yang tepat dalam pelaksanaan kehidupan nyata. Efek tepat inilah yang
terkadang dilupakan oleh sebagian orang, membuat hidup kita berjalan tidak beraturan jika
tidak membuat rencana hidup.
Keberhasilan menggapai cita-cita tentunya berawal dari sebuah impian. Para pemimpi
membayangkan dalam pikiran bebasnya tentang keadaan ideal dan sempurna tentang situasi
di masa depan yang akan terwujud jika mereka berhasil menggapai impian mereka. Setelah
itu mereka bertindak untuk menggapai cita-cita.
Faktor kunci keberhasilan mencapai impian sangat dibutuhkan oleh seberapa besar
keinginan kita. Jangan salahkan keadaan atau orang lain atas belum tercapainya impian kita.
4
Ini mungkin terjadi karena kita tidak benar-benar memiliki keinginan yang kuat dan tidak
tabah serta sabar menjalani pengorbanan yang dibutuhkan .
Tidak perduli seberapa besar atau kecilnya mimpi atau cita-cita kita, semuanya
ditentukan oleh faktor kuatnya keinginan. Ingin menjadi pengusaha sukses, menjadi manajer
perusahaan multinasional, mendirikan yayasan sosial, memiliki rumah idaman, membeli
mobil baru, mendapat nilai yang bagus, berhenti merokok ataupun cita-cita lainnya. Semua
mimpi akan tercapai kalau kita sungguh-sungguh menjalani apapun yang dibutuhkan.
1. Bayangkan keadaan yang sempurna tentang kondisi ideal yang kita inginkan di masa
depan. Lihat, akan seperti apakah diri kita, pakaian apa yang akan kita pakai.
Bayangkan juga keadaan sebaliknya. Keadaan yang sangat tidak ideal, situasi yang
kita benci, kondisi yang tidak ingin kita alami. Setelah tahu apa yang kita sangat
inginkan dan apa yang sangat tidak ingin kita alami, mulailah untuk menuliskan
impian yang ingin dicapai secara spesifik.
2. Buat rencana tindakan untuk mencapai cita-cita. Kita perlu menyusun dengan tepat
langkah-langkah yang akan kita tempuh untuk mencapai impian kita. Apabila mimpi
yang ingin kita capai terlalu jauh untuk diraih, kita dapat membagi rencana kita
menjadi beberapa tahap.
3. Tetapkan deadline. Deadline akan memacu kita untuk lebih rajin dan aktif mencari
cara untuk mencapai cita-cita kita.
4. Menyatakan diri untuk siap berkorban atau membayar konsekuansi untuk menggapai
mimpi. Konsekuensi dan pengorbanan ini bisa dalam hal waktu, tenaga, pikiran
bahkan perasaan.
Dalam hal ini kita ketahui bahwa waktu merupakan salah satu aset yang akan kita
korbankan. Waktu menjadi aset yang sangat berharga karena tiap detik yang telah berlalu
tidak akan dapat terulang kembali. Waktu sangat terbatas, maka dari itu kita harus
memanfaatkannya sebaik mungkin. Janganlah membuang waktu untuk hal yang tidak dapat
memberi manfaat bagi kita.
5
impian untuk hal yang kecil. Sedikit kata yang mewakili waktu adalah sesuatu yang tidak
bisa dilewatkan (Kewirausahaan: Modul Pembelajaran ; 2013)
Setiap orang pasti membutuhkan rencana untuk menjalani kehidupan di dunia ini agar
mereka nantinya mempunyai suatu lintasan hidup dan tidak akan dengan mudah terpengaruh
oleh dunia luar yang negative.
Dalam menyusun perencanaan hidup ada tiga macam yaitu, perencanaan jangka
pendek, perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka panjang.
1. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang kita susun berdasarkan apa yang
ingin kita capai dalam kurun waktu dekat dalam satu minggu ini atau dalam beberapa
bulan kedepan.
2. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang kita susun berdasarkan apa
yang ingin kita capai dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan, yaitu antara 1-3
tahun kedepan.
3. Perencanaan jangka panjang adalah perencanaan yang ingin kita susun berdasarkan
apa yang ingin kita capai di masa depan, misalnya rencana setelah lulus kuliah.
Dalam menyusun sebuah rencana hidup, lebih baik adalah tidak menggunakan kata
“saya ingin …” yang sifatnya terlalu luas, karena menurut beberapa ahli yang menerapkan
Goal Setting (tujuan hidup), salah satu kunci kesuksesan setiap orang adalah keinginan yang
kuat dan jelas. Misalkan, jangan membuat rencana “Saya ingin kaya” , melainkan “Saya ingin
menabung Rp100.000,- dari uang jajan saya setiap bulan”.
6
DAFTAR PUSTAKA