Hak atas fotoBETTMANN / GETTY IMAGESImage captionPara prajurit bersenjata mengangkut para
terduga anggota Pemuda Rakyat, pada 10 Oktober 1965, dua hari sebelum diumumkannya
penangkapan Letkol Untung.
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionMarkas Partai Komunis Indonesia (PKI) di Jakarta,
pada 8 Oktober, hancur lebur oleh amukan massa, menyusul Peristiwa G30S.
Hak atas fotoCAROL GOLDSTEIN/KEYSTONE/GETTY IMAGESImage caption13 Oktober 1965:
Sekelompok mahasiswa Muslim membakar markas Pemuda Rakyat di Jakarta.
Hak atas fotoGETTY IMAGESImage captionSerdadu mengawasi para tersangka Komunis yang
ditahan di sebuah lokasi di Tangerang, Oktober 1965
Sebagian tokoh PKI diadili di mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub),
sebagian dijatuhi hukuman mati. Ketua PKI, DN Aidit yang dituding merancang
gerakan ini bersama ketua Biro Chusus PKI, Sam Kamaruzzaman melarikan diri ke
Jawa Tengah, namun kemudian bisa ditangkap, dan dibunuh.
Hak atas fotoBERYL BERNAY/GETTY IMAGESImage captionSejumlah serdadu, tak jauh dari
rongsokan sebuah mobil yang terbakar di hari-hari awal Oktober 1965, menyusul gagalnya
G30S.
Terjadi penangkapan besar-besaran terhadap para anggota atau siapa pun
yang dianggap simpatisan atau terkait PKI, atau organisasi-organisasi yang
diidentikan komunis, seperti Lekra, CGMI, Pemuda Rakyat, Barisan Tani Indonesia
(BTI), Gerakan wanita Indonesia (Gerwani), dll.
G30 S, PKI, komunisme, pembunuhan ratusan ribu orang itu kian lama justru
kian jadi abstrak: topik yang muncul setiap waktu, khususnya bulan September, dan
kini juga setiap ada pembicaraan tentang politik, pemilihan kepala daerah, juga
pemilihan presiden.