DISUSUN OLEH:
P1337420616026
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Akan dilakukan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat pada hari Minggu, 18 Juli 2018, yang
berlokasikan di SMK N 1 warungasem batang, dengan topik “KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA”
Mengetahui
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lapangan
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat taufik
hidayat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal kegiatan usaha kesehatan lansia
dengan tepat waktu.
Proposal ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat di
program studi Diploma IV Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Purnomo, SKM, M.Kes. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah
ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat Reproduksi mungkin ketika kita mendengar kata itu, kita memiliki pikiran
yang negative. Padahal belum tentu semua hal yang berkaitan dengan alat reproduksi
memiliki sisi negative. Pasti ada pertanyaan seperti”Kalau begitu apa sisi positifnya?”
Sisi positifnya tentu dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan sex education.
Melalui sex education, kita tidak diperbolehkan mempraktekkan dari sisi negatifnya,
melainkan kita harus mempraktekkan dari sisi positifnya. Akan tetapi, sisi negatifnya
dapat kita gunakan sebagai acuan boleh atau tidaknya hal itu dilakukan serta dampak
yang dapat ditimbulkan. Kita sepakat bahwa kesehatan adalah suatu hal yang sangat
berharga dalam kehidupan ini.Termasuk di dalamnya,kesehatan reproduksi
manusia(khususnya remaja). Di Era Globalisasi ini, masih banyak remaja yang kurang
memperhatikan kesehatan dan kebersihan alat reproduksi mereka, bahkan para remaja
sekarang jauh lebih mementingkan penampilan luar (wajah dan cara berpakaian) daripada
kesehatan alat reproduksi mereka yang dapat menentukan masa depan mereka terutama
setelah menikah.
Para remaja masih belum tahu bagaimana cara membersihkan alat reproduksi
secara tepat dan mungkin masih banyak yang belum tahu mengenai bahaya/ penyakit-
penyakit yang muncul berkaitan dengan alat reproduksi mereka masing-masing. Disini
diharapkan agar para remaja lebih meningkatkan pengetahuan mereka mengenai alat
reproduksi mereka, guna menciptakan remaja yang memiliki imunitas yang tinggi dan
berkualitas. Berdasarkan latar belakang diatas maka kami akan melaksanakan penyuluhan
tentang kesehatan reproduksi, khususnya di siswa-siswi SMK Negri 1 Warungasem
Batang
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi SMK Negri 1
Warungasem Batang dapat dapat mengetahui secara luas tentang kesehatan reproduksi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi SMK Negri 1
Warungasem Batang dapat:
a) Mengetahui definisi kesehatan reproduksi
b) Mengetahui anatomi organ reproduksi
c) Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi
C. Manfaat Penyuluhan
1. Bagi peserta penyuluhan
Setelah diberikan penyuluhan di harapkan siswa-siswa SMK Negri 1 Warungasem
Batang mendapatkan wawasan atau pengetahuan lebih banyak tentang kesehatan
reproduksi dan dapat menjaga kesehatan organ reproduksi.
2. Bagi mahasiswa
Dengan memberikan penyuluhan diharapkan mahasiswa mampu belajar
bagaimana cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas dan mampu
menyelesaikan tugas praktek yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan.
D. Sasaran Penyuluhan
Siswa-siswi SMK Negri 1 Warungasem Batang
E. Kepanitiaan
F. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu pelaksanaan
Hari, tanggal : Sabtu,20 juli 2018
Waktu : 08.20 WIB-09.00 WIB
2. Tempat pelaksanaan
Aula SMK Negri 1 Warungasem Batang
G. Pokok/Jadwal Kegiatan
Alat Jumlah
LCD 1
Laptop 1
Leaflet 40
Sound System 1
Kamera 1
BAB II
MATERI
Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan
sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Definisi kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah keadaan sempurna
fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan,
dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi dan proses.
Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut: 1) Hak
seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta
mempunyai kapasitas untuk bereproduksi; 2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau
seberapa banyak melakukannya; 3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh
informasi serta memperoleh aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi
maupun kultural; 4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai
sehingga perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk
bagi kesehatan reproduksi yaitu :
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli
kebebasannya secara materi, dsb).
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
seksual menular dsb).
B. ORGAN-ORGAN REPRODUKSI
3). Testis: kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang sebagai penghasil sel-sel sperma
serta hormon testosteron. Dalam testis, banyak terdapat saluran halus yang disebut
tubulus seminiferus.
4). Epididimis: Saluran panjang dan berkelok yang keluar dari testis. Fungsinya, untuk
menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma selama kira-kira 3 minggu.
5). Vas deferens (saluran sperma): saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan
berujung di kelenjar prostat. Fungsinya untuk mengangkut sperma menuju vesikula
seminalis.
6). Saluran ejakulasi: saluran pendek yang menghubungkan vesikula seminalis dengan
uretra.
7). Uretra: saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi yang terdapat di penis.
1). Vagina: saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar.
Fungsinya, sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi.
2). Vulva: suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
labia mayora dan labia minora
a).Labia mayora merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luar melindungi
organ di dalamnya.
b).Labia minora merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan
membatasi vulva.
3). Ovarium (indung telur): organ reproduksi utama wanita yang berjumlah sepasang dan
terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Fungsinya,
untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita, yaitu hormon estrogen dan
progesteron.
a).Estrogen, berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder (merangsang penebalan
dinding rahim) serta membantu dalam proses pematangan sel ovum.
b).Progesteron, berfungsi memelihara masa kehamilan, contohnya menyiapkan
endometrium sebagai tempat implantasi embrio.
4). Fimbriae: serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangakl ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduk. Fungsinya untuk menangkap sel ovum matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.
5). Infundibulum: bagian ujung oviduk yang berbentuk corong dan berdekatan dengan
fimbriae. Fungsinya menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbrae.
6).Tuba falopi: saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
7). Oviduk: saluran panjang kelanjutan dari tuba falopi. Fungsinya sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
8). Uterus (rahim): organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan
bagian bawah yang mengecil. Fungsinya sebagai tempat pertumbuhan embrio selama
kehamilan.
9). Cervix: bagian dasar uterus yang berbentuk menyempit sehingga disebut leher rahim
yang menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin
dari uterus menuju saluran vagina.
10). Saluran vagina: saluran lanjutan dari cervix sampai pada vagina.
Perubahan fisik selama pubertas harus diikuti dengan perawatan, kebersihan dan
kesehatan fisik, terutama alat-alat reproduksi. Selama masa haid remaja perempuan
disarankan untuk memakan makanan yang mengandung banyak zat besi (bayam, hati,
buah-buahan, dll) karena selama masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau
kekurangan zat besi dalam darah. cara-cara memelihara kebersihan guna/manfaat
memelihara kebersihan.
1. Tips merawat kesehatan organ reproduksi
PEREMPUAN
a) Air (Selama haid, menggunakan pembalut wanita untuk menampung darah haid.
Pembalut dapat dibeli di toko ataupun dibuat dengan kain bersih.
b) Mengganti pembalut empat jam sekali, atau lebih sering selama masa haid.
c) Setiap kali buang air, siramlah (basuh) alat kelamin dengan air yang bersih atau
pengganti tissue).
d) Setelah buang air besar,bersihkan alat kelamin dari depan ke belakang, bukan
sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin.
e) Jangan sering menggunakan antiseptik/cairan pembunuh kuman untuk mencuci
alat kelamin,khususnya vagina, karena akan mematikan mikro-organisme yang secara
alami dapat melindungi vagina
f) Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
g) Mengganti celana dalam dua kali sehari.
h) Gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
LAKI-LAKI
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi SMK Negri 1
Warungasem Batang dapat mengetahui secara luas tentang kesehatan reproduksi
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi SMK Negri 1
Warungasem Batang dapat:
a) Mengetahui definisi kesehatan reproduksi
b) Mengetahui anatomi organ reproduksi
c) Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA