Anda di halaman 1dari 28

KEJANG PADA NEONATUS

Dr. Fitrisia Amelin,SpA, M Biomed


Latar Belakang

Dokter harus bisa Prognosis,


Kejang pada BBL
mengenali kejang, berdasarkan jenis
merupakan
menentukan dan manifestasi
penyebab penting
kemungkinan kejang, harus
kesakitan dan
penyebabnya, ditentukan dan
seringkali juga
dan melakukan orang tua BBL
kematian, pada
penatalaksanaan diinformasikan
BBL.
yang tepat. dengan cara bijak.
Definisi Kejang

• Kejang merupakan gangguan fungsi


otak yang bermanifestasi sebagai
cedera episodic pada kesadaran yang
berkaitan dengan kegiatan motorik
atau otomatis.
Kejang Epileptik dan Non-Epileptik

Kejang epileptik berasal dari


cortical neuron dan berkaitan
dengan perubahan EEG.

Kejang non-epileptik berawal


dari subcortical dan biasanya
tidak berkaitan dengan
perubahan apapun pada EEG.
Kejadian Kejang Pada BBL
Jenis dan Presentasi Klinis Kejang Pada BBL

Empat jenis kejang yang sering ditemui pada BBL:

Kejang
Kejang Kejang Kejang Ringan
Tonik Klonik Myoklonik (Tidak terus
menerus)
Kejang Tonik
Terutama pada BBL kurang Terlihat dari postur asimetris

Kejang Tonik Focal


Kejang tonik umum

bulan (< 2500 gram). dari salah satu ekstremitas atau


batang tubuh atau kepala tonik
atau deviasi mata.
Fleksi atau ekstensi tonik pada
ekstremitas bagian atas, leher
atau batang tubuh dan Sebagian besar kejang tonik
berkaitan dengan ekstensi terjadi bersama dengan difusi
tonus pada ekstremitas bagian penyakit sistem syaraf pusat
bawah. dan perdarahan
intraventrikular.
Pada 85% kasus kejang tonus
tidak berkaitan dengan
perubahan otonomis apapun
seperti meningkatnya detak
jantung atau tekanan darah,
atau kulit memerah.
Kejang Klonik
Terdiri dari gerakan kejut pada ekstremitas yang perlahan
dan berirama (1-3 /menit).

Penyebabnya mungkin focal atau multi-focal.

Setiap gerakan terdiri dari satu fase gerakan yang cepat


dan diikuti oleh fase yang lambat.

Perubahan posisi atau memegang ekstremitas yang


bergerak tidak akan menghambat gerakan tersebut.

Biasanya terjadi pada BBL cukup bulan >2500 gram.

Tidak terjadi hilang kesadaran dan berkaitan dengan


trauma focal, infarksi atau gangguan.
Kejang Myoklonik

Kejang myoklonik multi-focal 


Kejang myoklonik focal 
terlihat sebagai gerakan kejutan
melibatkan otot flexor pada
yang tidak sinkron pada beberapa
ekstremitas.
bagian tubuh.

Kejang myoklonik focal,


multi-focal atau umum.

Kejang myoklonik umum  berupa


fleksi masif pada kepala dan Kejang ini berkaitan dengan difusi
batang tubuh dengan ekstensi atau patologis CNS.
fleksi pada ekstremitas.
Kejang Ringan (Tidak terus menerus)

Gerakan stereotip Deviasi atau


ekstremitas seperti gerakan kejut pada
Ngiler, menghisap
gerakan mengayuh mata dan
atau mengunyah.
sepeda atau mengerdip
berenang. berulang kali.

Apnea atau
Fluktuasi yang
perubahan tiba-tiba
berirama pada
pada pola
tanda-tanda vital.
pernafasan.
Gerakan ringan yang bukan kejang
Jitteriness, dibedakan dengan cara:
• Amplitudo fase fleksi dan ekstensi sama.
• BBL umumnya waspada, tidak ada gerakan / kerlingan mata
yang abnormal.
• Fleksi pasif atau memindahkan posisi ekstremitas bisa
menghilangkan tremor.
• Tremor timbul karena rangsangan taktil meskipun mungkin
spontan.
• Tidak ada abnormalitas EEG.
• Seringkali terlihat pada BBL dengan hipoglikemi, penghentian
obat, hipokalsemia, hipotermia dan pada BBL yang kecil untuk
usia kehamilan (SGA)
• Secara spontan menghilang dalam waktu beberapa minggu.

Gerakan menghisap Myoclonus tidur ringan


Apnea pada saat tidur yang terputus pada BBL
Apnea pada saat tidur

Tidak berkaitan dengan gerakan abnormal dan


biasanya berkaitan dengan bradycardia.

Jika kejang bersamaan dengan apnea, gerakan


abnormal, tachycardia dan peningkatan tekanan
darah juga terjadi.
Gerakan Menghisap Yang Terputus

Gerakan menghisap yang tidak beraturan,


tidak sering dan tidak berlangsung lama
bukanlah kejang.
Gerakan Tidur Ringan Pada BBL

□ Predominan pada bayi baru lahir kurang


bulan selama tidur bisa focal, multi-focal,
atau umum. Tidak akan berhenti
meskipun bayi dikekang.
□ menghilang dengan sendirinya dalam
waktu beberapa menit dan tidak
memerlukan pengobatan.
Gerakan Tidur Ringan Pada BBL

Gerakan tersebut berbeda dengan kejang


myoklonik berikut ini:

□ Bisa dipicu oleh bunyi atau gerakan.


□ Bisa berkurang jika bangun.
□ Tidak berkaitan dengan perubahan otonomis
apapun.
Penyebab Kejang Yang Paling Umum
□ HIE
□ Infeksi (TORCH, meningitis, septicemia)
□ Hipoglikemia, hipokalsemia,
hypomagnesemia
□ Perdarahan CNS (intraventricular,
subdural, trauma, dll.)
Penyebab Kejang Yang Tidak Umum
 Kelainan otak kongenital
 Kesalahan metabolisme bawaan
 Penghentian obat pada ibu (heroin, barbiturat,
metadon, kokain, dll.)
 Kernikterus
 Ketergantungan Pyridoxine (B6), dan hyponatremia

Lebih dari satu penyebab utama


Diagnosis Kejang

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik
Laboratorium

▪ Glukosa darah
▪ Kalsium dan magnesium darah
▪ Darah lengkap, hitung leukosit, diferensial dan
platelet
▪ Elektrolit
▪ Gas darah arteri
▪ Analisis dan kultur cairan cerebral spinal
▪ Kultur darah
Penunjang

✓ TORCH titer, kadar amonia, sonogram kepala


dan asam amino dalam urine.
✓ EEG
Normal pada sekitar 1/3 kasus
✓ Cranial ultrasound  untuk perdarahan dan
luka parut
✓ CT  mendiagnosis malformasi dan perdarahan
otak
Penatalaksanaan
Tujuan :
Kejang

Mencapai homeostasis
Mengoreksi penyebab
sistemik (Jalan Nafas,
utamanya, jika
Pernafasan dan
mungkin.
Sirkulasi).
Obat Anti Kejang
Obat Dosis Keterangan Efek Samping
Pheno- Dosis awal: 10 - 20 Merupakan obat Hipotensi
barbital mg/kg.tambahkan pilihan. Apnea
5 mg/kg sampai Berikan secara IV
maksimal 40 selama 5 mnt .
mg/kg Tingkat Terapeutik: Pantau status
Pemeliharaan: 3-5 20-40 g/ml. pernafasan
mg/kg/hari bagi Berikan IM, IV, atau
dalam beberapa selama
PO setiap 12 jam. pemberian dan
dosis dan berikan
setiap 12 jam . Mulai terapi 12 jam periksa tempat
setelah dosis awal. masuknya
infus.
Obat Dosis Keterangan Efek Samping
Phenytoin Dosis awal: Berikan IV dgn kec. Jangan berikan
15-20 mg/kg maksimal 0.5 sec.IM.
IV selama 30 mg/kg/min Keracunan
min. Pemeliharaan: 4-8 merupakan
mg/kg/hari secara IV masalah dengan
cepat atau PO. obat ini
Bagi dosis total dan Aritmia Jantung
berikan IV setiap 12 Kerusakan otak
jam
Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Benzo- Lorazepam: 0.05 Berikan sec. IV. Gawat nafas,


diazepin – 0.1 mg/kg Ulangi setiap 15 Menghambat
Diazepam: 0.1 – menit untuk 2-3 pengikatan
0.3 mg/kg/dosis. dosis jika perlu. bilirubin
Dosis maksimum terhadap
adalah 2-5 mg. albumin
Bisa diberikan sekali
sebagai dosis PO
sebesar 0.1-0.3
mg/kg.
Tatalaksanaan Medis Untuk Kejang
✓ 10% larutan dextrose (2cc/kg IV) secara empiris kepada BBL
yang sedang mengalami kejang.
✓ kalsium glukonat (200mg/kg IV), jika dicurigai adanya
hipokalsemia.
✓ Magnesium sulfate 50%, 0,2ml/kg atau 2ml Eq/kg.
✓ Antibiotik jika dicurigai sepsis.
✓ Pada ketergantungan pyridoxine, berikan pyridoxine 50mg
IV sebagai percobaan terapetik. Kejang akan berhenti
dalam hitungan menit.
Waktu Penghentian Obat Anti Kejang / AEDS

Penghentian AED
sebelum keluar dari unit
Menghentikan AED dua BBL umumnya
Tidak ada pedoman minggu setelah kejang direkomendasikan
praktek yang spesifik terakhir bisa dilakukan kecuali BBL menunjukkan
untuk waktu karena pengobatan lesi otak yang signifikan
penghentian obat-obat berkepanjangan bisa pada hasil sonogram
tersebut, tapi: berpengaruh buruk pada kepala atau CT, atau
perkembangan otak. tanda neurologis
abnormal pada saat
keluar dari unit ini.
Prognosis

Prognosis Prognosis
terbaik lebih buruk
Sekuele

Malformasi
Hipokalsemia Hipoglikemia
otak 15-20%

Ketergantungan Retardasi
Anoksia
Pyridoxine mental

Perdarahan Malformasi
Cerebral palsy
subarachnoid otak

Anda mungkin juga menyukai