Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

UNTUK MEMENUHI MATAKULIAH


Strategi Pembelajaran
Yang dibina oleh Bapak Drs. Dimyati, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Rahayu Intan Wijayanti
170151602708

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRA SEKOLAH
September 2018
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STRATEGI DAN PEMBELAJARAN
1. Strategi
Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia
militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Menurut Dharma (2008:3), strategi
merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Sedangkan menurut Majid (2013:3), strategi adalah suatu
pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan
kegiatan atau tindakan.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
strategi adalah suatu cara atau taktik yang akan ditempuh untuk mencapai
tujuan yang telah direncanakan.
2. Pembelajaran
Adapun definisi pembelajaran antara lain sebagai berikut:
a. Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan, pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
b. Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan pembelajar untuk
memfasilitasi terjadinya belajar pada diri pebelajar. Jika pembelajar itu
adalah seorang guru di sekolah, maka pembelajaran adalah segala upaya
yang dilakukan guru untuk memfasilitasi terjadinya belajar pada diri
siswanya (Tumardi dan Sopingi, 2013:53).
c. Menurut Knirk dan Gustafson dalam Lefudin (2017:14), pembelajaran
merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahapan rancangan,
pelaksanaan dan evaluasi. Dalam hal ini pembelajaran tidak terjadi
seketika, malainkan sudah melalui tahapan perencangan pembelajaran.
Proses pembelajaran aktivitasnya dalam bentuk interaksi belajar mengajar
dalam suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan tujuan
tertentu setidaknya adalah pencapaian tujuan instruksional atau tujuan

1
pembelajaran yang talah dirumuskan pada satuan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran yang diprogramkan guru merupakan kegiatan integralistik
antara pendidik dengan peserta didik. Kegiatan pembelajaran secara
metodologi berakar dari pihak pendidik yaitu guru, dan kegiatan belajar
secara pedagogis dari pihak peseta didik.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah proses atau kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di suatu
lingkungan belajar dan mayoritas dilakukan dengan tatap muka.

B. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN


Strategi pembelajaran merupakan serangkaian rencana kegiatan yang
termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran dan disusun untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran
menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Hamzah B. Uno dalam Nasution (2016:3) , strategi pembelajaran
merupakan hal yang perlu diperhatikan pendidik dalam proses
pembelajaran.
2. Dick dan Carey dalam Nasution (2016:3), strategi pembelajaran adalah
komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum
pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur
pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
3. Suparman dalam Nasution (2016:3), strategi pembelajaran merupakan
perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran
peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa, strategi
pembelajaran adalah suatu usaha atau taktik dalam penggunaan berbagai
sumber atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan

2
tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan
tertentu.

C. PERBEDAAN MENGAJAR DAN MENDIDIK


Mendidik sering dimaknai sama dengan mengajar. Sebenarnya
makna mendidik lebih luas apabila dibandingkan dengan mengajar. Beberapa
pengertian tentang mendidik menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Darmodiharjo dalam Sodulloh (2010:7), mendidik adalah
merupakan usaha yang lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti,
hati nurani, semangat kecintaan, rasa susila, ketakwaan, dan lain-lainnya.
2. Menurut Hamalik (2011:52), mendidik hanya dibatasi sebagai pemberian
bimbingan belajar kepada murid.
3. Menurut Wijanarko (2005:3) mendidik adalah menyampaikan pengajaran,
norma-norma dan nilai-nilai hidup, aturan dan hukum.
4. Menurut Rasyidin (2007:34), pengertian mendidik sebagai kegiatan
membimbing pertumbuhan anak, jasmani dan rohaninya dengan sengaja
bukan saja untuk kepentingan pengajaran sekarang melainkan utamanya
untuk kehidupan seterusnya dimasa depan.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mendidik
adalah proses atau kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengajaran
serta menanamkan nilai budi bekerti kepada peserta didik.
Selain pengertian mendidik terdapat juga pengertian dari mengajar.
Adapun pengertian tentang mengajar menurut pendapat beberapa ahli antara
lain sebagai berikut:
1. Menurut Nasution dalam Suryosobroto (2009:15) menganggap mengajar
merupakan suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi
belajar mengajar.

3
2. Menurut Sanjaya (2009:208), mengajar secara deskriptif diartikan sebagai
proses penyampaian informasi atau pengetahuan (transfer of knowledge)
dari guru kepada siswa.
3. Menurut Rasyidin dalam tulisannya tentang pedagogik kritis, mengajar
yaitu menyajikan bahan ajar tertentu berupa seperangkat pengetahuan,
nilai dan/atau deskripsi keterampilan pada seseorang atau sekumpulan
orang/anak dengan maksud agar pengetahuan yang diperlukannya
sekarang atau untuk pekerjaan yang akan dijalaninya akan bertumbuh
sehingga ia mampu mengembangkan atau meningkatkan intelegensinya
secara intelektual (2007:34).
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa mengajar
adalah usaha untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.

Perbedaan mendidik dan mengajar berdasarkan pendapat para ahli di atas,


maka dapat disimpulkan bahwa sejatinya antara mengajar dan mendidik itu
sangatlah berbeda. Mengajar bertujuan untuk menyampaikan pelajaran kepada
peserta didik. Sedangkan mendidik bertujuan untuk menyampaikan pelajaran
dan mengamati perilaku peserta didik.

4
DAFTAR RUJUKAN
Dharma, Surya. 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, Jakarta :
Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK Departemen
Pendidikan Nasional
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara (cetakan
kedua belas)
Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching & Learning.Bandung: Penerbit
MLC (edisi ketiga)
Lefudin. 2017. Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model
Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta: deepublish
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nasution, Muhammad Irwan Padli. 2016. Strategi Pembelajaran Efektif Berbasis
Mobile Learing pada Sekolah Dasar. (Online) vol.10 no.1
(https://www.google.co.id/url?q=https://media.neliti.com/media/pu
blications/196924-ID-strategi-pembelajaran-efektif-berbasis-
m.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwiYz_Hp3p_dAhVWfSsKHXTLA2A
QFjADegQICBAB&usg=AOvVaw1ugMgesrGUfcVwL7znuvsG).
Diakses 3 september 2018
Rasyidin, Waini. 2007. Modul Landasan Filosofis Pendidikan Dasar. Malang:
UIN Malang Press
Sodulloh, Uyoh. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta
Sanjaya, H. Wina, Prof. Dr. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group (cetakan ketiga)
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta
Tumardi dan Sopoigi. 2013. Teori Belajar Pembelajran. Malang: Fakulitas Ilmu
Pendidikan
Wijanarko, Jarot. 2005. Mendidik Anak: untuk Meningkatkan Kecerdasan
Emosional dan Spiritual. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai