Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hastyarini Krisnawati

NIM : 2016016009

PENGLIHATAN MANUSIA

A. Fotoreseptor
Mata memiliki fotoreseptor yang mampu mendeteksi cahaya, tetapi, sebelum
cahaya mengenai reseptor yang bertanggung jawab untuk deteksi ini, cahaya harus
difokuskan ke retina (ketebalan 200 μm) oleh kornea dan lensa. Fotoreseptor bisa dibagi
menjadi dua jenis yaitu sel batang dan sel konus (kerucut). Reseptor batang berespons
terhadap cahaya remang-remang, dan reseptor konus berespons dalam keadaan terang
dan mampu membedakan warna merah,hijau, atau biru. Reseptor batang dan onus
terdapat di bagian dalam retina, dan cahaya harus berjalan melalui sejumlah lapisan sel
untuk mencapai fotoreseptor ini. Setiap fotoreseptor memiliki molekul pigmen visual
(batang: rodopsin; konus: eritrolabe (merah), klorolabe (hijau), sianolabe (biru);
pigmen-pigmen ini menyerap cahaya dan memicu potensial reseptor yang tidak seperti
sistem reseptor lainnya, menyebabkan hiperpolarisasi sel dan bukan depolarisasi.

B. Mata Tunggal dan Majemuk


Mata pada manusia disebut mata tunggal biasa disebut mata kamera karena ada
lubang diagfragma, sehingga melalui lensa cahaya dapat masuk ke dalam sebuah ruang
gelap. Bola mata pada manusia memiliki diameter kurang lebih 2,4 cm yang hampir
menyerupai bentuk bola. Bola mata manusia terdapat di lekukan tulang tengkorak. Mata
dapat bergerak karena memiliki enam pasang otot yang dikendalikan oleh 2 pasang
syaraf, memungkinkan mata dapat bergerak sedikit bebas. Selain otot mata manusia
diperlengkap dengan pelumas yang cukup baik, fungsinya adalah membasahi mata.
Pada saat mata tertutup, tidak ada bayangan visual yang ditransmisikan dan mata yang
ditutup secara pasif dapat diputar sampai mencapai busur 30 derajat atau lebih tanpa
penginderaan terhadap subjek.
Mata majemuk dijumpai di beberapa binatang, misalnya pada insekta, kepiting
dan laba - laba. Mata majemuk terdiri dari lensa – lensa, sel –sel retina yang peka cahaya
dan syaraf yang menuju ke otak. Salah satu penyusun mata majemuk ialah omatidia,
omatidia merupakan satuan – satuan berbentuk tabung yang terdapat di mata majemuk.
Setiap satuan dari omatidia mempunyai lensa – lensa, sel – sel retina, dan serat – serat
syaraf tersendiri yang membentuk permukaan bola. Satuan dari omatidia dapat
memfokuskan sebuah titik cahaya kecil sekaligus bersama – sama dapat membentuk
sebuah bayangan benda yang cukup jelas.
Pembentukan bayangan oleh mata majemuk pada insekta terdapat beratus –
ratus omatidia. Setiap omatidia terdapat lensa, kornea dan kerucut Kristal yang akan
memfokuskan cahaya datang kedalam rabdom (suatu susunan berbentuk batang
bening). Cahaya dari rabdom ini masuk kedalam delapan sel retina yang
menyelubunginya. Sel retina di rabdom merupakan bagian dari sebuah serat syaraf ke
syaraf optic. Keseluruhan omatidia diselubungi oleh sel – sel pigmen, untuk mencegah
cahaya yang bocor dari suatu omatidia ke yang lain.

C. Struktur Mata pada Manusia dan Fungsinya


1. Bagian Luar
No. Bagian mata Fungsi
1. Bulu mata Melindungi mata dari benda-benda
asing.
2. Alis mata Mencegah masuknya air atau keringat
dari dahi ke mata.
3. Kelopak mata Pelindung mata sewaktu-waktu kalau
ada gangguan pada mata (menutup dan
membuka mata).
4. Kelenjar air mata Menghasilkan air mata yang bertugas
untuk menjaga mata agar tetap lembab
(tidak kekeringan).

2. Bagian Dalam
No. Bagian mata Fungsi
1. Konjungtiva Melindungi kornea dari gesekan,
memberikan perlindungan pada sklera
dan memberi pelumasan pada bola
mata.
2. Sklera Melindungi bola mata dari kerusakan
mekanis dan menjadi tempat
melakatnya otot mata.
3. Kornea Sebagai pelindung mata agar tetap
bening dan bersih, kornea ini dibasahi
oleh air mata yang berasal dari kelenjar
air mata
4. Koroid Memberi nutrisi ke retina dan badan
kaca, dan mencegah refleksi internal
cahaya.
5. Iris Iris terdapat di belakang kornea dan
berpigmen. Pigmen ini menentukan
warna pada mata seseorang. Iris juga
mengatur jumlah cahaya yang masuk
ke mata dan dikendalikan oleh saraf
otonom
6. Pupil Sebagai tempat untuk mengatur
banyak sedikitnya cahaya yangmasuk
kedalam mata. Pupil juga Lubang di
dalam Iris yang dilalui berkas cahaya.
Pupil merupakan tempat lewatnya
cahaya menuju retina.
7. Lensa mata Memfokuskan pandangan dengan
mengubah bentuk lensa. Lensa
berperan
penting pada pembiasan cahaya.
8. Retina Menerima cahaya, mengubahnya
menjadi impuls saraf dan
menghantarkan impuls ke saraf
optik(II).
9. Aqueous Humor Aqueous humor (humor berair)
berfungsi menjaga bentuk kantong
depan bola mata.
10. Vitreus humor (Badan Menyokong lensa dan menolong dalam
Bening) menjaga bentuk bola mata.
11. Bintik kuning Menerima cahaya dan meneruskan ke
otak.
12. Syaraf optic Meneruskan sebuah rangsang cahaya
hingga ke otak. Semua informasi yang
akan dibawa oleh saraf nantinya
diproses di otak.
13. Otot mata a. Muskulus orbikularis okuli otot
lingkar mata, fungsinya untuk
menutup mata.
b. Muskulus orbikularis okuli otot
lingkar mata, fungsinya untuk
menutup mata.
c. Muskulus rektus okuli inferior
(otot disekitar mata), fungsinya
untuk menutup mata.
d. Muskulus rektus okuli medial (otot
disekitar mata), fungsinya
menggerakkan mata dalam (bola
mata).
e. Muskulus obliques okuli inferior,
fungsinya menggerakkan bola
mata ke bawah dan ke dalam.

D. Transduser pada Organ Penglihatan


Secara teknik, batang dan kerucut pada retina adalah transduser, yaitu alat yang
mengubah energi ke bentuk yang lain. Transduser - transduser ini mengubah energi
cahaya ke bentuk implus listrik yang bergerak sepanjang serat - serat saraf. Foton
merupakan pembawa radiasi elektromagnetik seperi cahaya. Jumlah foton yang diserap
oleh mata diperlukan untuk ambang penglihatan, hampir 150 foton dari sebuah kilatan
cahaya yang tampak dan mengenai kornea, tetapi hanya 30 foton saja yang dapat
mencapai retina. Perubahan energy foton dapat mengubah tingkatan listrik reseptor
cahaya sehingga terjadi pulsa syaraf yang menghasilkan rangsangan pada indera
penglihatan (mata).

E. Proses Melihat
Mekanisme melihat dari cahaya masuk dan diterima di otak, sebagai berikut:
1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus kornea dan
diteruskan melalui pupil.
2. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menmbus ke lensa mata.
3. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat dibintik
kuning.
4. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian
disampaikan ke otak.
5. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita dapat
mengetahui apa yang kita lihat.

Anda mungkin juga menyukai