OLEH :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan memiliki peran
sebagai katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Katalisator
ini sendiri berfungsi untuk mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi, substansi
tersebut tidak berubah. Enzim juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu
lingkungan yang berpengaruh terhadap kerja enzim adalah pH. pH optimal enzim
adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis
enzim mengalami inaktivasi.
Enzim yang digunakan pada praktikum ini yaitu enzim α-amilase. Enzim α-
amilase merupakan salah satu jenis enzim yang banyak di gunakan pada skala
industri, dimana enzim α-amilase ini mempunyai kemampuan dalam menghidrolisis
pati pada tahap likuifasi untuk menghasilkan produk akhir berupa gula. Kemampuan
enzim dalam memproduksi gula dipengaruhi terutama oleh kemampuan enzim
sebagai katalis proses produksi, yang dapat dikuantifikasi melalui pengujian aktivitas
enzim. Pengukuran aktivitas enzim α-amilase sangat penting untuk mengetahui
kemampuan hidrolisis enzim α-amilase. Dalam hal ini terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi aktivitas enzim. Oleh sebab itu, pengujian aktivitas enzim sebaiknya
dilakukan pada kondisi optimum sehingga hasil kuantifikasi yang didapatkan lebih
akurat. Adapun larutan yang digunakan pada praktikum ini yaitu larutan non
termostable.
B. Tujuan
1. Mengetahui aktivitas enzim α-amilase berdasarkan sisa substrat dan prosuk
glukosa yang terbentuk.
2. Mengetahui produktivitas enzim α-amilase berdasarkan derajat konversi substrat
menjadi produk.
BAB II
LANDASAN TEORI
Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan memiliki peran sebagai
katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Katalisator ini sendiri
berfungsi untuk mempercepat reaksi tetapi pada hasil reaksi, substansi tersebut tidak berubah.
Enzim juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu lingkungan yang berpengaruh
terhadap kerja enzim adalah pH. pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika
medium menjadi sangat asam atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi (Gaman &
Sherrington, 1994).
Enzim yang banyak terdapat pada pati adalah enzim 𝛼-amilase. Enzim 𝛼-amilase
merupakan enzim yang mampu menghidrolisis glikogen dan pati melalui pemotongan
internal ikatan 𝛼-1,4-glikosida secara acak, dan kemudian akan menghasilkan maltose dan
glukosa. Konsentrasi enzim akan mempengaruhi jumlah substrat yang berhubungan dengan
enzim. Lama sakarifikasi akan mempengaruhi lama dan singkatnya suatu hubungan antara
enzim dengan substratnya (Yunianta, 2010).
Larutan buffer adalah larutan yang tahan terhadap perubahan pH dengan penambahan
asam atau basa. Larutan tersebut digunakan dalam berbagai percobaan biokimia dimana
dibutuhkan pH yang terkontrol dan tepat ( Fardiaz, 1992 ). Larutan buffer bermanfaat untuk
melarutkan kotoran yang masih ada di dalam endapan enzim tersebut serta mencegah enzim
dari denaturasi dan kehilangan fungsi biologisnya (Fox, 1991). Buffer dapat mempertahankan
kondisi enzim presipitat agar tidak terjadi perubahan pH dan mencegah agar enzim tidak
mengalami inaktivasi (Winarno, 1995 ).
DNS merupakan senyawa aromatis yang akan bereaksi dengan gula reduksi maupun
komponen pereduksi lainnya untuk membentuk 3-amino-5-nitrosalicylic acid, suatu senyawa
yang mampu menyerap dengan kuat radiasi gelombang elektromagnetik pada 540
nm. Semakin banyak komponen pereduksi yang terdapat dalam sampel, maka akan semakin
banyak pula molekul 3-amino-5-nitrosalicylic acid yang terbentuk dan mengakibatkan
serapan semakin tinggi (Sazciet.al. 1986)
BAB III
METODOLOGI
A. Alat
- Tabung reaksi - Penangas air
- Water bath - Penjepit
- Pipet ukur - Rak tabung
- Kuvet - Kelereng
- Spectrofotometer - Tabung sentrifuse
- Kompor - Alat vortex
- Tip - Mikropipet
- Pro pipet
B. Bahan
1. Larutan enzim α-amylase non thermostable 0,25 %
2. Buffer substrat pH 7 dengan konsentrasi starch 0,4%
3. Buffer substrat pH 7 dengan konsentrasi starch 1%
4. Buffer substrat pH 7 dengan konsentrasi starch 0,005%
5. Reagen warna
6. Reagen DNSA
7. Larutan glukosa 0,01 %
8. Akuades
C. Cara Kerja
A. Menguji aktivitas enzim berdasarkan sisa substrat pati yang terdegradasi
oleh enzim α-amylase
Aktivitas enzim α-amylase dihitung berdasarkan sisa substrat pati setelah diperlakukan
dengan enzim dengan digunakan rumus sebagai berikut :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝐷 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝐷 𝑠𝑢𝑏𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑒𝑛𝑧𝑖𝑚 𝛼 − 𝑎𝑚𝑦𝑙𝑎𝑠𝑒 ∶ <10 X P Unit/100 ml
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑂𝐷 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
Ket :
P : Faktor pengenceran
1 Unit Enzim : banyaknya enzim yang menghidrolisa 0.5 gr pati dalam waktu 15 menit
pada suhu 37 oC pH 7
Lakukan prosedur 1-6 sebagai blanko dengan mengganti substrat dengan aquades
Hitung jumlah gula yang terbentuk dengan cara mengkalibrasi nilai OD dengan kurva
standar glukosa dengan menggunakan persamaan regresi linear
Nyatakan aktivitas enzim α-amilase sebagai ∆P/∆r, yaitu dengan menentukan jumlah
produk glukosa dalam mol / menit
Buat kurva standar glukosa dan carilah korelasi antara [glukosa] dalam mol dan
nilai OD 540 nm dengan program regresi linear sehingga didapatkan persamaan Y = a
+ bX
Gunakan persamaan tersebut dan masukin nilai OD dari sampel yang diuji sehingga
didapatkan nilai produk gula yang terbentuk
Hitung aktivitas enzim dalam mol / menit
Catatan:
1. Kurva standar yang baik memiliki nilai korelasi atau R = 0,99. Nilai R yang baik
menunjukan hubungan yang valid antara nilai OD dan konsentrasi glukosa. Hasil
perhitungan persamaan kurva standar glukosa:
Y = a + bX
.................... ....................
X ( mol glukosa) ................. (faktor pengencera n)
..............................
............. mol Glukosa yang terbentuk dalam waktu
........... menit pada suhu 37 C
Didinginkan
Dihitung kadar glukosa hasil hidrolisa pati oleh enzim α-amylase dengan menggunakan
kurva standar
Y = 0,004 + 2,1568 X
Y (OD)−0,004
X ( % glukosa ) = x 𝑃 (𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛)
2,1568
= %Glukosa
BAB IV
A. Menguji aktivitas enzim berdasarkan sisa substrat pati yang terdegradasi oleh
enzim α-amylase
1 0,477 0,001
0,477 − 0,001
= 𝟗, 𝟗𝟕
0,477
2 0,477 -0,002
0,477 + 0,002
= 𝟏𝟎, 𝟎𝟒𝟏
0,477
Dari hasil nilai OD yang diperoleh, maka aktivitas enzimnya dapat diukur
dalam hal mendegradasi pati. Aktivitas enzim α- amylase pada tabung 1 yaitu 9,97
U/100 ml, dan pada tabung pengulangan di dapat hasil sebesar 1,0041 U/100 ml. Sisa
substrat pati menunjukkan bahwa sisa pati tidak terdegradasi oleh enzim α- amylase.
Apabila aktivitas enzim ini bekerja dengan baik maka larutan akan semakin bening,
karena telah terhidrolisis secara sempurna, sedangkan apabila enzim ini kurang
bekerja secara maksimal, maka larutan akan berwarna lebih gelap, karena tidak dapat
terhidrolisis secara sempurna.
Dari hasil yang di dapatkan dimana aktivitas enzim amilase meningkat, bisa
dimungkinkan karena struktur molekul enzim tidak mengalami denaturasi, sisi aktif
enzim sesuai dengan substratnya. Selain itu struktur molekul dari substratpun tidak
mengalami hambatan untuk mencapai lokasi aktif enzim.
Fungsi dari penambahan larutan buffer yaitu untuk melarutkan kotoran yang
masih terikut dala endapan enzim serta mencegah enzim dari denaturasi. Serta buffer
dapat mempertahankan kondisi enzim presipitat agar tidak terjadi perubahan pH dan
mencegah agar enzim tidak mengalami inaktivasi. Enzim amylase yang diinkubasi
pada waterbath dengan suhu 37oC akan mengalami perubahan warna. Hal ini
disebabkan karena enzim memiliki suhu optimal, sehingga pada suhu ini aktivitas
enzim berjalan maksimal yang mengakibatkan terhidrolisisnya amilum. Rata-rata
aktivitas enzim yang didapati dari kedua percobaan adalah sebesar 10,0055 U/100 ml.
0 0Å
0,01 0,205 Å
0,02 0,465 Å
0,04 1,254 Å
0,05 1,584 Å
0,06 1,961 Å
0,07 2,195 Å
0,1 3,376 Å
Kurva Standar
4
3.5 y = 34.2369x - 0,1179
3 R² = 0,9959
2.5
Nilai OD
2
1.5
1
0.5
0
-0.5 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Konsentrasi Glukosa
Produk Glukosa (µ
Tabung Nilai OD 540 nm mol) Aktivitas enzim
C. Menghitung Jumlah Produk Glukosa Hasil Degradasi pati oleh Enzim α-amylase
Kadar Glukosa
Tabung OD Sampel (x = % glukosa)
1 1,432 A 4,53 %
2 1,456 A 4,597 %
Reaksi dengan DNS yang terjadi merupakan reaksi redoks pada gugus
aldehid gula dan teroksidasi menjadi gugus karboksil. Sementara itu DNS sebagai
oksidator akan tereduksi membentuk 3-amino dan 5- nitrosalicylic acid. Reaksi ini
berjalan dalam suasana basa. Bila terdapat gula reduksi pada sampel, maka larutan
DNS yang awalnya berwarna kuning akan bereaksi dengan gula reduksi sehingga
menimbulkan warna jingga kemerahan (Sastrohamidjojo, 2005).
Dari hasil praktikum yang telah didapati, aktivitas enzim 𝛼-amilase dapat diamati dari
sisa substrat pati yang belum terdegradasi ataupun dari hasil produk degradasi yang
terbentuk. Produktivitas enzim untuk membentuk produk dapat diukur dengan derajat
konversi berdasarkan hasil yang didapati oleh aktivitas enzim tersebut. Dari percobaan
tersebut, didapati kemampuan amilolitik enzim 𝛼-amilase sebesar 10,0055 U/100 ml,
0,00676.
DAFTAR PUSTAKA