Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah yang berjudul “ Turbin Uap dan Gas “ ini dapat tersusun hingga selesai .Makalah ini
merupakan syarat memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah Penggerak Mula di
jurusan Teknik Pertambangan Institut Sains & Teknologi TD Pardede Medan. Tidak lupa saya
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Turbin merupakan sebuah alat yang salah satunya digunakan untuk membangkitkan
suatu energi.Di Indonesia telah tersebar berbagai macam turbin, mulai dari turbin gas, turbin
air dan turbin uap.Turbin sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari kita, salah satunya
untuk memenuhi kebutuhan kita yang tidak lepas dari alat tersebut, yaitu listrik.Dengan turbin
kita dapat melakukan kegiatan malam tanpa harus dalam kondisi gelap. Kegiatan malam akan
berjalan lancar dengan adanya listrik yang tidak lepas dari turbin tersebut.
Semakin banyaknya turbin dan pesatnya perkembangan turbin tersebut, kini turbin tak
asing lagi. Segala macam cara dilakukan untuk memodifikasi kembali turbin tersebut hanya
untuk meningkatkan kenyamanan bagi pemakai, baik individu maupun kelompok. Terlebih
lagi dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, proses pemodifikasian turbin tersebut
menjadi lebih mudah dilakukan.
Dengan adanya berbagi macam turbin tersebut yang telah tersebar hingga dipelosok
Indonesia, maka kami berupaya untuk menulis sebuah makalah yang menyangkut
permasalahan tersebut yaitu Turbin Uap danTurbin Gas.
3
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Turbin Uap
Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit
daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan dalam instalasi
pembangkit daya jauh lebih rumit dari pada siklus renkine ideal asli yang sederhana.siklus ini
merupakan siklus yang paling banyak digunakan untuk pembangkit daya listrik sekarang ini.
Oleh karena siklus Rankine merupakan sikus uap cair maka paling baik siklus itu
digambarkan dengan diagram P-v dan T-s dengan garis yang menunjukkan uap jenuh dan cair
jenuh. Fluida kerjanya adalah air (H2O).
Turbin Uap adalah salah satu komponen dasar dalam pembangkit listrik tenaga
uap.Dimana komponen utama dari sistem tersebut yaitu : Ketel, kondensor, pompa air ketel,
dan turbin itu sendiri. Uap yang berfungsi sebagai fluida kerja dihasilkan oleh katel uap, yaitu
suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap.
Q in
2 3
BOILER
Wp WT
konderser
1 4
Q out
Siklus ideal yang terjadi didalam turbin adalah siklus Renkine ; Air pada siklus 1
dipompakan, kondisinya adalah isentropik s1 = s2 masuk ke boiler dengan tekanan yang
4
sama dengan tekanan di kondenser tetapi Boiler menyerap panas sedangkan kondenser
melepaskan panas, kemudian dari boiler masuk ke turbin dengan kondisi super panas h3 =h4
dan keluaran dari turbin berbentuk uap jenuh dimana laju aliran massa yang masuk ke turbin
sama dengan laju aliran massa keluar dari turbin, ini dapat digambarkan dengan menggunakan
diagram
T-s berikut:
3
T Cp
2
4
1
s
Gambar. 2 Diagram Temperatur (T) – Entropi (S)
Menurut Hukum pertama Thermodinamika, kerja yang dihasilkan oleh suatu proses
siklus adalah sama dengan Jumlah Perpindahan Kalor pada fluida kerja selama proses siklus
tersebut berlangsung. Jadi untuk proses Siklus
1 – 2 – 2’ – 3 – 3’ – 4 – 1
Dengan rumus:
W = T dS
W = Kerja per satuan berat fluida kerja
Ds = Luas 1 – 2 - 2 – 2’ – 3 – 4 - 1 pada diagaram ( T – s )
Dalam kenyataan Siklus sistem Turbin Uap menyimpang dari Siklus Ideal (Siklus
Rankine ) antara lain karena faktor tersebut dibawah ini :
1. Kerugian dalam pipa atau saluran fluida kerja, misalnya kerugian gesekan dan
kerugian kalor ke atmosfer disekitarnya .
2. Kerugian tekanan dalam ketel uap
3. Kerugian energi didalam turbin karena adanya gesekan pada fluida kerja dan bagian-
bagian dari turbin.
5
a. Prinsip Kerja Turbin Uap
Secara singkat prinsip kerja turbin uap adalah sebagai berikut :
Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi panas dari uap dirubah
menjadi energi kinetis dan uap mengalami pengembangan.
Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada saat masuk ke dalam nosel,
akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel lebih besar dari pada saat masuk ke
dalam nosel.
Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang berbentuk
lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir melalui celah-celah
antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti lengkungan dari sudu turbin.
Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya yang mendorong dan kemudian
memutar roda dan poros turbin.
Jika uap masih mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti hanya
sebagian yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin yang berjalan.
Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin dimanfaatkan maka
pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki baris kedua
sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu gerak dipasang satu baris
sudu tetap ( guide blade ) yang berguna untuk mengubah arah kecepatan uap, supaya uap
dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan arah yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat sekecil
mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin.
Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena kehilangan energi relatif
kecil.
6
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berrotor satu atau
banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu. Sudu biasanya simetris dan
mempunyai sudut masuk dan sudut keluar.
Turbin satu tahap.
Turbin impuls gabungan.
Turbin impuls gabungan kecepatan.
Ciri-ciri dari turbin impuls antara lain:
- Proses pengembangan uap / penurunan tekanan seluruhnya terjadi pada sudu diam /
nosel.
- Akibat tekanan dalam turbin sama sehingga disebut dengan Tekanan Rata.
2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri dari baris sudu
tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan dengan
mudah dari sudu impuls karena tidak simetris, karena berfungsi sebagai nossel
bentuknya sama dengan sudu tetap walaupun arahnya lengkungnya berlawanan.
Ciri-ciri turbin ini adalah :
- Penurunan tekanan uap sebagian terjadi di Nosel dan Sudu Gerak
- Adanya perbedaan tekanan didalam turbin sehingga disebut Tekanan Bertingkat.
2.2 Klasifikasi turbin uap berdasarkan pada tingkat penurunan Tekanan Dalam Turbin
Turbin Tunggal ( Single Stage )
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk daya kecil,
misalnya penggerak kompresor, blower, dll.
Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi ).
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat, biasanya cocok untuk daya besar. Pada
turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2 atau lebih. Sehingga turbin tersebut terjadi
distribusi kecepatan / tekanan.
7
B. Teori Turbin Gas
Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal.Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan
menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga
menghasilkan daya.Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Turbin gas yang dipakai industri dapat dilihat pada gambar 18, cara kerjanya sama
dengan turbin gas pesawat terbang. Motor starter dinyalakan untuk memutar kompresor,
udara segar terhisap masuk dan dimampatkan. Kemudian, udara mampat dengan temperatur
dan tekanan yang cukup tinggi(2000C, 6bar) mengalir masuk ruang bakar, bercampur dengan
bahan bakar. Campuran udara mampat bahan-bakar kemudian dinyalakan dan terjadi proses
pembakaran, temperatur gas pembakaran naik drastis. Gas pembakaran dengan temperatur
8
tinggi (6bar, 7500C) berekspansi pada turbin, sehingga terjadi perubahan energi, dari energi
panas menjadi energi putaran poros turbin. Gas pembakaran setelah berekspansi diturbin, lalu
keluar sebagai gas bekas. Selanjutnya, turbingas bekerja dengan putaran poros turbin, yaitu
sebagai sumber tenaga penggerak kompresor dan generator listrik.
Persamaan turbin gasdengan motor bakar adalah pada proses pembakarannya yang
terjadi di dalam mesin itu sendiri, disamping itu proses kerjanya adalah sama yaitu hisap,
kompresi, pembakaran, ekspansi dan buang. Perbedaannya adalah terlatak pada kontruksinya,
motor bakar kebanyakan bekerja gerak bolak balik (reciprocating) sedangkan turbin gas
adalah mesin rotasi, proses kerja motor bakar bertahap (intermiten), untuk turbin gas adalah
kontinyu dan gas buang pada motor bakar tidak pernah dipakai untuk gaya dorong.
1. Proses Pembakaran
Pada gambar.3, dapat dilihat dari kotruksi komponen ruang bakar,apabila
digambarkan ulang dengan proses pembakaran adalah sebagai berikut :
9
Gambar b.3 Ruang bakar dan proses pembakaran turbin gas
Proses pembakaran dari turbin gas adalah mirip dengan pembakaran mesin diesel,
yaitu proses pembakarannya pada tekanan konstan. Prosesnya adalah sebagai berikut, udara
mampat dari kompresor masuk ruang bakar, udara terbagi menjadi dua, yaitu udara primer
yang masuk saluran primer, berada satu tempat dengan nosel, dan udara mampat sekunder
yang lewat selubung luar ruang bakar. Udara primer masuk ruang bakar melewati swirler,
sehingga alirannya berputar.
Bahan bakar kemudian disemprotkan dari nosel ke zona primer, setelah keduanya
bertemu, terjadi pencampuran. Aliran udara primer yang berputar akan membantu proses
pencampuran, hal ini menyebabkan campuran lebih homogen, pembakaran lebih sempurna.
Udara sekunder yang masuk melalui lubang-lubang pada selubung luar ruang bakar
akan membantu proses pembakaran pada zona sekunder. Jadi, zona sekunder akan
menyempurnakan pembakaran dari zona primer. Disamping untuk membantu proses
pembakaran pada zona sekunder, udara sekunder juga membantu pendinginan ruang bakar.
Ruang bakar harus didinginkan, karena dari proses pembakaran dihasilkan temperatur yang
tinggi yang merusak material ruang bakar. Maka, dengan cara pendinginan udara
sekunder,temperatur ruang bakar menjadi terkontrol dan tidak melebihi dari yang diijinkan.
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya.
Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:
Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja.Pada turbin gas
siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir, sedangkan
untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam
proses awal.
Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi
listrik untuk keperluan proses di industri.
Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin
bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah
seperti kompresor pada unit proses.
11
BAB 3
Aplikasi dari Turbin Uap banyak digunakan di industri seperti pabrik atau pembangkit
listrik. Turbin uap merubah energi potensial menjadi energi kinetik yang menggerakkan
baling-baling turbindan terakhir menjadi energi mekanik yang menjalankan mesin turbin.
Energi mekanik dalam turbin berupa putaran poros turbin. Poros turbin yang berada diujung
baling baling berbentuk roda gigi yang dihubungkan dengan komponen turbin yang
merupakan mekanisme yang ingin digerakkan. Proses energi kinetik menjadi energi mekanik
dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari penggunaan turbin tersebut.Tipe-tipe
turbin uap juga bermacam-macam tergantung dari industri yang menggunakannya. Misalnya
pada PLTU digunakan jenis turbin tipe multistage.
Pengapliaksian turbin uap yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga uap digunakan
sebagai konversi energi panas menjadi energi listrik.Energi panas diperoleh dari uap panas
yang dikeluarkan oleh ketel uap ditujukan ungtuk menggerakkan baling-baling turbin, untuk
dikonversikan sebagai energi kinetik. Energi kinetik yang menggerakkan baling-baling turbin
sekaligus menggerakkan poros baling-baling yang berbetuk roda gigi. Pergerakkan roda gigi
tersebut membentuk energi mekanik.Energi mekanik kemudian dikonversikan oleh generator
menjadi energi listrik.
Uap panas terbuang dari hasil konversi energi tersebut kemudian ditampung dalam
kondensor yang nantinya akan didinginkan didalamnya.Turbin uap multistage yang biasa
digunakan dalam PLTU merupakan turbin yang memiliki lebih dari 1 stage turbin. Cara
kerjany, pertama uap air yang dihasilkan kembali dari ketel uap akan masuk dalam stage
turbin yang pertama yakni high pressure. Kemudian di panaskan kembali dalam turbin
intermediate pressure. Lalu uap yang keluar setelah dipanaskan masuk dalam turbin low
pressure. Dalam satge ini,uap yang sudah diubah dalam bentuk energi mekanik dan energi
listrik. Uap uang dikeluarkan dari stage terakhir ini masuk dalam kondensor untuk
didinginkan dalam proses kondensasi.Sistem tersebut kemudian terus berulang sehingga
turbin busa terus menghasilkan energi listrik untuk PLTU.
12
B. Aplikasi Turbin Gas
Pada gambar 16.5 adalah salah satu mesin turbin gas pesawat terbang, adapun cara
kerjanya adalah sebagai berikut. Motor starter dinyalakan, kompresor berputar dan mulai
bekerja menghisap udara sekitar, udara kemudian dimampatkan. Udara pada tahap
pertama dimampatkan dahulu pada kompresor tekanan rendah, diteruskan kompresor tekanan
tinggi. Udara mampat selanjutnya masuk ruang bakar, bercampur dengan bahan bakar yang
sudah disemprotkan. Campuran bahan bakar-udara mampat kemudian dinyalakan dan
terjadi proses pembakaran. Gas hasil proses pembakaran berekspansi pada turbin, terjadi
perubahan dari energi panas menjadi energi putaran poros turbin, sebagian gas pembakaran
menjadi gaya dorong. Setelah memberikan sisa gaya dorongnya, gas hasil pembakaran ke luar
melalui saluaran buang. Dari proses kerja turbin gas pesawat terbang tersebut, dihasilkan daya
turbin yang digunakan untuk menggerakan kompresor, menghasikan daya dorong, dan
menggerakan peralatan bantu lainnya.
13
Turbin gas yang dipakai industri dapat dilihat pada gambar 15.6 dan cara kerjanya
sama dengan turbin gas pesawat terbang. Motor starter dinyalakan untuk memutar kompresor,
udara segar terhisap masuk dan dimampatkan. Kemudian udara mampat dengan temperatur
dan tekanan yang cukup tinggi (2000C, 6 bar) mengalir masuk ruang bakar bercampur dengan
bahan bakar. Campuran udara mampat bahan-bakar kemudian dinyalakan dan terjadi proses
pembakaran, temperatur gas pembakaran naik drastis. Gas pembakaran dengan temperatur
tinggi (6 bar, 7500C) berekspansi pada turbin, sehingga terjadi perubahan energi, dari
energi panas menjadi energi putaran poros turbin. Gas pembakaran setelah berekspansi di
turbin, lalu ke luar sebagai gas bekas. Selanjutnya, turbin gas bekerja dengan putaran poros
turbin, yaitu sebagai sumber tenaga penggerak kompresor dan generator listrik.
Dari uraian cara kerja turbin gas di atas, dapat disebutkan komponen-komponen mesin
turbin gas yang penting, yaitu kompresor, ruang bakar, dan turbin. Jadi, daya yang dihasilkan
turbin tidak hanya menggerakan beban, yaitu generator listrik, tetapi juga harus menggerakan
kompresor.
14
DAFTAR PUSTAKA
Shlyakin P. Steam Turbines, Theory and Design, Foreign Language Houses, Moscow
Stodola A., Steam and Gas Turbines, Vol 1, Mc. Graw Hill Book Company Inc. New York
Myer Kutz, Mechanical Engineer's Handbook : Energy and Power Vol 4 Third Edition. John
Wiley & Sons. Inc. 2006
http://www.agussuwasono.com/artikel/mechanical/566-prinsip-dasar-turbin-uap.html
15