Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DIO SULFAN ANANDA

NIM : A1R16008

PRODI : DIII KEPERAWATAN TINGKAT III

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS I

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS.

Peran Perawat Komunitas.


1. Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan (Case Provider).
Perawat memberikan asuhan keperawatan yang holistic (utuh) serta
berkesinambungan (komprehensif). Asuhan keperawatan dapat diberikan melalui
tatanan kesehatan seperti : puskesmas, ruang inap puskesmas, puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, sekolah, panti, posyandu, dan keluarga.

2. Peran perawat sebagai pendidik (Educator).


Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di lingkungan masyarakat untuk
menanamkan perilku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku yang diharapkan
dalam mencapai derajad kesehatan yang optimal. Misalnya : penyuluhan tentang
nutrisi, senam lansia, manajemen stress, terapi relaksasi, gaya hidup, dan penyuluhan
proses terjadinya penyakit.

3. Peran perawat sebagai konselor (Counselor).


Perawat melakukan konseling keperawatan sebagai usaha memecahkan masalah
secara efektif. Pemberian konseling dapat dilakukan dengan melibatkan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.

4. Peran perawat sebagai pembela (Advocate).


Perawat harus dapat membela hak-hak yang dimiliki oleh pasien. Pembelaan yang
termasuk didalamnya meliputi : apa yang terbaik untuk pasien, memastikan
kebutuhan pasien terpenuhi, dan melindungi hak-hak pasien.

5. Peran perawat sebagai manajer kasus (Case Manager).


Perawat mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat
sesuai dengan beban dan tanggungjawab yang diberikan kepada perawat.

6. Peran perawat sebagai panutan (Role Model).


Perawat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup
sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.

7. Peran perawat sebagai kolaborator (Collaborator).


Perawat bekerjasama dengan tim kesehatan yang lain dalam membantu mempercepat
proses penyembuhan pasien. Misalnya : Dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dsb.

8. Peran perawat sebagai penemu kasus (Case Finder).


Perawat sebagai monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menyangkut masalah-masalah
kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatn
melalui kunjungan rumah, pertemuan-pertemuan, observasi, dan pengumpulan data.

Fungsi Perawat Komunitas.


1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah kesehatan komunitas
melalui asuhan keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal dengan kebutuhannya
dibidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan, pemecahan masalah,
komunitas yang efektif dan efisien, serta melibatkan peran serta masyarakt.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan
atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat
dan pada akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan.

NAMA : DIO SULFAN ANANDA

NIM : A1R16008

PRODI : DIII KEPERAWATAN TINGKAT III

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

TEORI MODEL KEPERAWATAN YANG MENDUKUNG ASUHAN KELUARGA

 Teori Konsep Dorothea E. Orem


Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah :

“Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya
sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit ” (Orem’s, 1980).

Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care
dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak
mampu.

Model Pencapaian Tujuan dari Imogene King.


King memandang keluarga sebagai system social dan konsep utama dalam
modelnya.Keluarga diperlukan baik sebagai kontek maupun klien.
King menjelaskan bahwa teori pencapaian tujuan bermanfaat bagi perawat bila terpanggil
untuk membantu keluarga dalam memelihara kesehatan mereka atau mengatasi masalah atau
keadaan sakit (1983 hal. 1982). King terus menguraikan modelnya sebagai perawat untuk
membantu anggaota keluarga menyusun tujuan untuk mengatasi masalah dan mengambil
keputusan, karena model tersebut beroriantasi padasistemdan intervensi dengan perluasan isi
keluarga yang lebih jauh, model tersebut cukup bermanfaat dalam keperawatan keluarga.
1. Teori Pencapaian Tujuan Imogene M. King
Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga sistem interaksi yang dinamis-
personal,interpersonal, dan sosial yang mengarah pada perkembangan teori pencapaian tujuan
. Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena mereka terutama berhubungan
dengan individu, sedangkan konsep yang ditempatkan dalam sistim interpersonal karena
menekankan pada interaksi antara dua orang atau lebih. Konsep yang ditempatkan dalam
sistem sosial karena mereka menyediakan pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di
dalam sistim yang lebih besar (King, 1995a, p.18 – 19 dalam Tomey & Alligood,2006).
Dalam interpersonal sistem perawat-klien berinteraksi dalam suatu area (space). Menurut
King, intensitas dari interpersonal system sangat menentukan dalam menetapkan pencapaian
tujuan keperawatan.Adapun beberapa karakteristik teori Imogene King (Christensen
&Kenney,1995):
a. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai system terbuka, mampu
berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan lingkungannya. Individu merupakan
anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi,
menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak danrespon
yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.Sistem personal dapat dipahami
dengan memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri,
pertumbuhan dan perkembangan, waktu dan jarak.
b. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi.
Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep tentang peran, interaksi,
komunikasi, transaksi, stress, koping.
c. Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatanlingkungan.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilakumasyarakat, interaksi, persepsi, dan
kesehatan. Sistem sosial dapatmengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi,kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.

Model Adaptasi dari Roy.


Roy menjelaskan bahwa keluarga dan juga individu, kelompok, organisasi, social, serta komunitas
dapat dijadikan unit analisis dan focus praktik keperawatan, karena para perawat mengkaji orang
sebagai system yang adaptif, meraka perlu mengkaji keluarga bila keluarga merupakan focus
perawatan..Intervensi keperawatan mempertinggi stimulasi (fokal, konstektual dan residual) untuk
meningkatkan adaptasi dari system keluarga (Roy 1983,hal 275). Perbaikan da perluasan konsep
keluarga lebih lanjut sangat diperlukan,tetapi terdapat kongruensi dan aplikabilitas yang mendasar
dari model ini keperawatan keluarga Karena itu teori adaptasi dati Roy tampaknya juga tetap
menjanjikan dalam batasan menguraikan atau menjelaskan fenomena keperawatan keluarga,padahal
Roy mengatakan bahwa masalah keperawatan melibatkan mekanisnme koping yang tidak efektif,
yang menyebabkan respon yang tidak efektif, merusak integritas individu tersebut. Gagasan ini dapat
diperluas hingga keunit keluarga dimana pola koping keluarga yang tidak efektif menimbulkan
masalah-masalah yag berubungan dengan fungsi keluarga (Mc Cubbin dan Figley, 1983). Masalah
teori ini menekankan promosi kesehatan dan pentingnya membantu klien dalam menipulasi
lingkungan mereka, kedua gagasan tersebut memiliki arti yang penting daam kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai